...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...
Nama : Niken Asmara.
Umur : 18 Tahun.
Profesi : ART.
Hobi : Memasak.
Karakter : Murah senyum,ramah,sedikit keras kepala dan penuh semangat.
Nama : Julian Baskoro.
Umur : 35 Tahun.
Profesi : Pengusaha.
Hobi : Bermain wanita.
Karakter : Galak,keras kepala,ingin menang sendiri.
Nama : Tuan Baskoro.
Umur : 80 tahun.
Profesi : Pengusaha.
Hobi : Mengatur hidup orang lain.
Karakter : Tegas,perhatian,suka memaksakan kehendak pada orang lain.
Nama : Citra.
Umur : 35 tahun.
Profesi : Pengusaha.
Hobi : Berbelanja.
Karakter : Hangat,perhatian,cerewet dan tidak mudah percaya pada orang lain.
Nama : Rachel.
Umur : 30 tahun.
Profesi : Model.
Hobi : Belanja,jalan jalan.
Karakter : Ambisius,suka menggoda pria kaya.
Nama : Bruno.
Umur : 25 tahun.
Profesi : Asisten pribadi Julian.
Hobi : Mendengarkan musik.
Karakter : Penurut,ramah dan murah senyum.
...🖤♥️🖤♥️🖤♥️🖤...
Diruang tamu,terjadi percakapan yang cukup serius antara Baskoro dan Citra.Dia menasihati wanita itu untuk tidak berkomentar apapun jika melihat ada kejanggalan dalam diri Niken dan Julian.Seperti yang telah dia lakukan pagi tadi saat jam makan pagi.
Ketidak tahuan Citra tidak hanya akan membuat Niken dan Julian malu,tapi juga akan memancing gelak tawa orang lain yang mendengarnya dan membuat pengantin baru itu semakin bertambah malu.
"Maaf,aku tidak bermaksud untuk menggoda mereka.Merekanya saja yang keterlaluan,membuat tanda cinta ditempat terbuka seperti itu,"Citra memonyongkan bibirnya kedepan.
"Itu artinya mereka berdua pasangan normal.Sebentar lagi aku pasti akan punya cucu,aku sungguh tidak sabar ingin segera menimangnya,"Baskoro memposisikan tanganya seolah sedang menggendong seorang bayi.
"Hentikan Ayah! Jika ada yang melihatnya Ayah akan dikira sedang mengalami gangguan jiwa,"keluh Citra.
"Dasar anak tidak sopan! Tidak bisa melihat kesenangan orang lain saja."Gerutu Baskoro kesal.
Tanpa mereka ketahui Niken telah menguping pembicaraan mereka sejak tadi.
Jadi,Ayah sudah sangat mengharapkan kehadiran cucu dari kami?Bagaimana Ini?Dia pasti akan terus mengawasi aku dan Julian.
Tidak seperti biasanya Julian pulang lebih awal,mungkin karena ada Baskoro dan Citra dirumah.Niken terpaksa harus berpura pura menjadi istri yang baik,menyalami suami,membawakan tasnya dan mengantarkannya ke kamar untuk menyiapkan air panas dan baju ganti setelah mandi.
Semua harus terlihat normal dimata Baskoro,agar dia tidak curiga kalau keharmonisan rumah tangga mereka hanyalah sebuah akting belaka.
"Ayah menginginkan cucu dari kita,apa yang harus kita lakukan sekarang?"Niken terlihat resah dan gelisah.
"Kita buatkan saja,"sahut Julian enteng.Wajahnya terlihat datar saat mengucapkan hal itu,seolah tidak ada beban.
"Membuat anak dengan kamu?Idih...Amit amit!"Niken memutar kedua bola matanya kompak.Membayangkan berapa banyak perempuan yang sudah Julian sentuh saja sudah cukup menggelikan bagi Niken,apa lagi kalau dia sendiri yang....Pokoknya no!
"Jangan sok jual mahal,nanti kalau sudah mencobanya satu kali denganku pasti ketagihan.Apa lagi aku adalah seorang pemain handal,"Julian meledek Niken dengan kalimat yang sedikit liar.
"Aku sudah bersusah payah menjaga kesucian ku,aku tidak mau memberikannya pada pria yang tidak bisa setia kepadamu,"celoteh Niken.
Julian merasa tersinggung dengan ocehan istrinya,dia menekuk wajahnya dan sedikit menajamkan tatapan matanya.
"Sudahlah.Daripada kamu terus berbicara omong kosong,lebih baik kamu sekarang pergi mandi saja!"Niken melempar handuk kearah Julian dan pria itu berhasil menangkapnya dengan baik.
Niken melangkah pergi,sepanjang jalan dia ngedumel tanpa henti.Bisa bisanya pria itu ingin memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan,dia pikir Niken bodoh seperti kekasih kekasihnya itu?
Di dapur,Niken melihat Citra sedang memotong beberapa jenis sayur.Dia ingin membantu Niken memasak sesuatu untuk makan malam,tidak enak jika dia hanya menumpang makan dan tidur saja dirumah itu tanpa melakukan apapun.
Sebenarnya Citra tidak bisa memasak,jangankan memasak,merebus mi instan pun dia tidak bisa.Tapi dia juga ingin memiliki ketrampilan memasak seperti Niken,oleh karena itu dia memutuskan untuk belajar secara otodidak.
"Kakak,apa yang sedang Kakak lakukan?"
"Aku ingin membantumu memasak,"
"Tidak,letakan saja pisaunya.Nanti kuku kuku Kakak yang manjalita itu bisa lepas dan hancur semua,"
"Tapi aku ingin belajar memasak.Apa kamu mau mengajari aku?"
"Ingin belajar memasak?Oke,Kakak berdiri saja disebelah ku dan amati apapun yang aku lakukan,"
"Oke."
Sore itu,Niken benar benar mengajari Citra memasak dari nol.Mulai dari mengupas kulit sayuran,memotongnya jadi bagian kecil kecil,meracik bumbu,sampai berapa menit waktu yang dia perlukan untuk memasak sayuran sampai matang.Citra mengamatinya dengan baik,tanpa banyak bicara apa lagi komen.
"Setinggi apapun jabatan perempuan,sekaya apapun seorang perempuan,tetap saja dia belum bisa menjadi perempuan sejati kalau tidak bisa memasak,"celoteh Niken.
"Iya,kamu benar.Bisa memasak itu perlu untuk perempuan,terutama bagi mereka yang hendak menikah,"Citra mendukung celotehan adik iparnya itu.
"Yang penting jangan nikah kontrak seperti aku saja ya! Ha...Ha...Ha..."Niken tidak sadar tengah mentertawakan dan membongkar rahasianya sendiri.
"Apa katamu?Nikah Kontrak?"Citra menatap Niken penuh selidik.
Tamatlah riwayatku! Kenapa aku punya mulut lemes sekali,tidak bisa diajak bekerja sama!
...🖤♥️🖤♥️🖤♥️🖤♥️...
Terimakasih sudah berkenan mampir.Maaf banyak typo dan kesalahan dimana mana.Mohon dukungan untuk karya Author yang satu ini ya! Caranya dengan memberikan like,vote dan komen sebanyak banyak.Semoga kalian semua panjang umur dan sehat selalu😘
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
JuliYan AnggAra
si citra muda bener thor, 70th 🤣🤣🤣
2023-03-10
1
Erina Situmeang
semangat thor
2023-01-08
1