Bab 6

...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...

Baskoro kembali dari rumah sakit.Dia pulang tubuh gagah dan senyum mengembang.Semua orang yang melihatnya tidak ada yang mengira kalau dia itu seorang pasien yang baru di izinkan pulang kerumahnya.

Seluruh penghuni rumah menyambutnya dengan penuh suka cita,termasuk anak angkat Baskoro.Dia sudah menyiapkan banyak makanan,minuman enak dan aneka suplemen penjaga kesehatan.Dia memang lebih perhatian dari pada Julian,serta lebih berguna.

"Ayah,bagaimana keadaanmu?Baru saja aku baru mau kerumah sakit,tapi Ayah sudah pulang,"

"Ayah baik baik saja nak,terimakasih sudah mau jauh jauh pulang kesini untuk menjenguk Ayah "Baskoro mengedipkan matanya sebelah.

Citra tau gerakan itu,gerakan pasca berpura pura.Citra membuka mulutnya lebar lebar sampai membentuk huruf O.

"Dia tidak benar benar sakit,dia hanya pura pura sakit agar Julian mau menikah dengan wanita muda itu."

Julian mengajak Baskoro masuk kedalam kamarnya,Niken mengikuti dari belakang.

"Ayah,minumlah obat secara rutin dan makanlah dengan teratur.Jagalah selalu kesehatan Ayah,"ucap Julian.

"Tumben kamu perhatian sekali,seperti mau pergi jauh saja,"gumam Baskoro.

"Aku memang mau pergi jauh,aku mau mengajak Niken pindah rumah.Kami berdua ingin belajar hidup mandiri pasca menikah,"

"Pindah ke daerah mana?"

"Jawa tengah,aku membuka bisnis garmen baru disana,"

"Lalu,bisnismu yang disini siapa yang akan mengelola?"

"Aku akan mempercayakannya pada Citra,karena aku akan membawa Bruno bersama kami,"

"Baiklah,kalau keputusan kalian sudah bulat.Ayah tidak akan menentangnya,Ayah akan mendukungnya,"

"Terimakasih."Ucap Julian dan Niken kompak.

Sepasang suami istri itu keluar dari kamar Baskoro,agar pria tua kesayangan mereka bisa segera beristirahat.Niken belum puas bertanya soal rencana pindah mereka,dia menarik tangan Julian dan membawanya ketempat yang aman untuk berbicara empat mata.

"Kenapa tiba tiba sekali ingin pindah dari rumah ini?"

"Kalau kamu ingin rencana kita berjalan mulus tanpa ketahuan Ayah,kamu harus menurut padaku!"

"Lalu,kenapa kamu juga mengajak Asisten pribadimu ikut pindah bersama kita?Kalau dia mengadu pada Ayah bagaimana?"

"Tidak akan,dia orang kepercayaan ku,"

"Ya sudah,kalau begitu,"

Niken pergi kembali kedapur,sementara Julian masuk kedalam ruangan pribadinya.Dari jauh,citra mengawasi gerak gerik suami istri itu.Seperti ada yang sedang disembunyikan oleh mereka,tapi apa?

Selesai melakukan semua pekerjaan rumahnya,Niken pergi ke kamarnya.Dia membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu dan akibatnya fatal sekali.Dia tidak sengaja melihat Julian sedang melepas handuk dan memakai cel@na d@lam.

"Aaaaaa..."Niken berteriak.Julian yang panik langsung lari kedalam kamar mandi sambil menarik handuk.

"Bisa tidak kamu mengetuk pintu sebelum masuk!"omel Julian dari dalam kamar mandi.

"Maaf,aku lupa,"Niken merasa sedikit menyesal.

"Mau apa kamu kesini?"Apa pekerjaan rumah sudah selesai?"Julian keluar dari dalam kamar mandi dengan pinggang terlilit handuk.

"Aku mau mengemasi pakaian dan barang barang ku yang akan dipakai besok,"

"Sekalian ya,punyaku juga,"Julian tersenyum licik.Melihat senyum menyebalkan itu perut Niken menjadi mual.

"So ganteng!"Umpat Niken dalam hati.

***

Esok harinya,usai berpamitan dengan Baskoro dan penghuni lain dirumah besar itu.Niken,Julian dan Bruno masuk kedalam mobil.Mereka bersiap melakukan perjalanan panjang menuju kota M di daerah Jawa Tengah.

Ini pertama kalinya Niken melakukan perjalanan jauh.Dia sudah menyiapkan segala hal untuk keadaan darurat ( mabuk perjalanan ).Seperti satu pack kantong kresek berwarna hitam,minyak angin,serta obat obatan penghilang pusing dan mual.

Julian memakai masker ekstra tebal,dia tidak tahan dengan bau badan istrinya yang sudah mirip dengan lansia.Sementara Niken bersikap cuek,toh hanya Julian yang terganggu Bruno tidak.

Setelah menempuh perjalanan darat selama sepuluh jam,mereka bertiga sampai ditempat tujuan.Bruno memarkirkan mobil dihalaman sebuah rumah mewah dengan gaya arsitektur Belanda.Rumah yang Julian beli dari pemilik sebelumnya dengan harga lumayan mahal.

Niken teler,dia tidak bisa membuka kedua matanya karena mengalami mabuk parah.Dengan amat sangat terpaksa,Julian membopong istrinya ala bridal style dan memasukannya kedalam kamar.

"Barang barang ini mau dibawa ke kamar yang mana Tuan?"Tanya Bruno.

"Itu milik Niken,masukan kedalam kamar ini.Yang satu lagi milikku,masukan kedalam kamar sebelah.Dan kamu,tidur dikamar bawah,"jelas Julian.

"Siap Tuan!"

Julian menjatuhkan tubuh Niken keatas kasur,dia memperhatikan wajah wanita itu untuk sesaat.Ternyata jika dilihat lihat,Niken tidak terlalu buruk.Wajahnya manis dan imut.

"Apa yang sedang aku lakukan disini?"Julian segera mengumpulkan kesadarannya yang sempat kabur karena pesona dari Niken.

Julian,masuk kedalam kamar pribadinya.Dia bergegas mandi dan mengganti pakaiannya.Tiba tiba saja hasratnya untuk melakukan itu meninggi,ditempat terpencil seperti ini mana ada wanita?Masa dia harus melakukannya pada ayam liar?

Tubuh Julian mungkin lelah karena baru saja menempuh perjalanan panjang,tapi tidak dengan adik kecilnya.Apa yang harus dia lakukan sekarang?Membangunkan Niken?Tidak,dia sudah berjanji tidak akan menyentuh Niken jika Niken tidak menginginkannya.

Julian Frustasi,dia paling tidak bisa menahan hasratnya yang meninggi.Karena frustasinya itu secara tidak sadar Julian melangkahkan kakinya kerah kamar Niken.

Ceklek,,,

Pintu kamar terbuka lebar,Julian masuk kedalam kamar dan tidak melihat Niken ada didalamnya.

"Kemana perginya wanita itu?"Julian bertanya tanya.

Niken keluar dari dalam kamar mandi,dia memakai baju mandi ekstra mini dan sedikit kekecilan.Body seorang Niken terbentuk dengan indah,terutama bagian depan paling atas dan bagian belakang paling bawah.

Julian menelan ludah,pemandangan seperti itu sungguh membuatnya bertambah frustasi hingga menjelang gila.Terlebih,Niken memasang wajah polos seolah tidak tau kalau buaya yang ada dihadapannya sedang lapar.

"Niken,tolong bantu aku,"pinta Julian.

"Bantu apa?"Tanya Niken balik.

"Aku...Aku sedang menginginkan itu dan aku..."Omongan Julian terputus saat melihat Niken mengambil sebuah gunting rumput berukuran besar.

"Kamu tau ini apa kan?"Tanya Niken.

"Ta...Tau,itu gunting rumput,"

"Jika kamu berani meminta macam macam padaku,aku akan menggunakan gunting ini untuk memotong itu,"

Julian mendelik,dia langsung memegangi miliknya dan berlari menjauh dari Niken.Wanita yang terlihat kalem itu ternyata bisa bersikap bringas juga,bahkan dia bisa menakut nakuti seekor buaya liar seperti Julian.

Dari jauh,Julian bisa mendengar Niken tertawa terbahak bahak.Dia pasti sedang mentertawakan Julian,wajah Julian saat ketakutan tadi benar benar menggelikan.Seperti wajah seorang pencuri yang tertangkap basah oleh seorang oknum polisi.Polisi cinta maksudnya.🤣

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Dewi sartika

Dewi sartika

🤣🤣

2023-05-17

0

Erina Situmeang

Erina Situmeang

🤣🤣🤣🤣

2023-01-08

0

Elisa Nursanti Nursanti

Elisa Nursanti Nursanti

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣

2023-01-06

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!