...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...
Baskoro jatuh sakit,dia tidak bisa bangun dari tempat tidur.Semua penghuni rumah itu panik,terutama Julian.
Meski sering bertengkar dan melawannya,Julian sangat sayang pada Ayahnya.Terlebih,hanya dia satu satunya keluarga yang dia miliki saat ini.
Julian menjaga Baskoro setiap waktu,dia takut terjadi apa apa pada pria tua itu.Dia rela tidak masuk kantor dan menyerahkan segalanya pada Bruno asisten pribadinya.
Tiba tiba,Baskoro meminta seluruh penghuni rumah untuk berkumpul.Dia berkata ingin mengungkapkan pesan terakhirnya sebelum pergi.Julian menangis tersedu sedu,begitu juga dengan Niken dan Yaya.
"Julian,Ayah punya satu permintaan padamu,"ucap Brian serius.
"Permintaan apa Ayah?"Tanya Julian.
"Menikahlah dengan Niken,"ucap Baskoro lirih.
"Apa?Julian terkaget kaget.Niken dan Yaya pun ikut kaget.
Niken pikir,setelah penolakannya tempo hari Tuan Baskoro akan berhenti menjodohkan Niken dengan putranya.Ternyata tidak,pria tua itu sama keras kepalanya dengan Julian.
"Apa Ayah gila?Ayah ingin aku menikah dengan seorang pembantu?"Ucap Julian kasar.
"Dia satu satunya wanita yang cocok untuk menjadi istrimu.Kamu mau menuruti permintaan Ayah bukan?"Baskoro memohon dengan penuh harap.
Julian menoleh kearah Niken,gadis itu memberi kode agar Julian menolak permintaan Ayahnya.Tapi Niken lupa,Julian adalah seorang Tuan muda.Dia tidak akan pernah menuruti permintaan siapapun,terutama pembantunya sendiri.
"Baiklah,aku akan menuruti permintaan Ayah,"Julian meremas tangan Ayahnya kuat.Baskoro tau Julian terpaksa menyetujui pernikahan itu,tapi dia senang karena rencana kecilnya telah berhasil.
Baskoro berpura pura sakit,dia bekerja sama dengan Felix Dokter pribadi keluarga itu untuk menipu mereka berdua.Baskoro tidak peduli dengan resiko yang harus dia tanggung jika kebohongannya terbongkar,yang penting tujuannya bisa tercapai.
"Maaf,Pak Baskoro.Aku menolak menikah dengan Bos Julian,aku tidak mau menikah dengan playboy cap gayung sepertinya,"
"Apa kamu bilang?Playboy cap gayung?Beraninya kamu mengatai aku seperti itu!"Hardik Julian.
"Tentu saja berani,memang itu kenyataanya kok!"Hardik Niken balik.
"Lihat aku baik baik.Aku tampan,kaya,harusnya kamu bersyukur bisa punya calon suami sepertiku!"seloroh Julian membanggakan dirinya sendiri.
"Untuk apa tampan dan kaya,kalau kelakuannya seperti b*natang!"Celetuk Niken tanpa ekspresi wajah bersalah.
Niken pergi meninggalkan kamar Tuan Baskoro,Yaya mengikutinya dari belakang.Niken pergi ke kamarnya untuk mengemasi barang barang dan pakaiannya lalu berencana untuk pergi dari rumah megah itu.
"Niken,apa yang sedang kamu lakukan?"Tanya Yaya.
"Aku ingin pergi dari rumah ini Bu,aku tidak mau menikah dengan Tuan Julian,"sahut Niken kesal.
"Mau pergi kemana kamu?Apa kamu punya rumah?Apa kamu punya tempat tujuan?"Apa kamu mau kembali tinggal bersama Bibi dan Pamanmu yang suka menyiksamu itu?"Yaya mencoba mengingatkan Niken pada kondisinya saat ini.
Niken terdiam,dia tersadar akan kelemahan yang dia miliki.Dia tidak punya siapa siapa didunia ini,hanya Tuan Baskoro dan Bu Yaya yang selalu tulus padanya.Apa yang harus Niken lakukan sekarang?
"Niken,jangan terburu buru mengambil keputusan.Coba kamu pikirkan hal ini dulu baik baik selama beberapa hari kedepan,setelah itu kamu bicara lagi dengan Tuan Baskoro dan Tuan Julian."Yaya mencoba mempengaruhi pikiran gadis remaja yang masih labil itu.
Niken menangis terisak,Yaya memeluknya dengan erat.Andai saja kedua orangtuanya masih hidup,Niken pasti tidak akan sekalut itu.
***
Setelah kejadian penolakan itu,Niken selalu mengurung diri didalam kamarnya.Dia tidak peduli dengan teriakan Julian yang memanggilnya dan memintanya untuk memasak.Dia juga tidak peduli dengan teriakan Julian yang meminta kamarnya dibereskan dan dibersihkan.
Sudah beberapa hari ini Niken merenungi permintaan dari majikannya.Dia tidak berhutang budi pada pria tua itu,untuk apa dia menuruti perintahnya?Tapi ada setitik rasa tidak tega dihatinya kalau dia mengabaikan keinginan seseorang yang sedang sekarat.
Terlalu banyak melamun dan berpikir dengan keras,Niken merasa lapar.Dia pergi kedapur untuk makan dan minum sesuatu.Alangkah kagetnya dia saat melihat Julian terkulai lemas diatas lantai.
"Bu Yaya,Bu Yaya!"Panggil Niken.Bu Yaya yang sedang sibuk menjemur pakaian langsung berlari menghampiri Niken.
"Ada apa Niken?"Tanya Yaya cemas.
"Itu,"Niken menunjuk kearah Julian.
"Astaga,ayo kita bantu dia,"ajak Yaya.
Niken dan Yaya memapah Julian,lalu mendudukkannya diatas kursi meja makan.
"Apa yang terjadi?Kenapa kamu bisa lemas seperti ini?"Tanya Niken khawatir.
"Aku lapar,sudah beberapa hari ini aku tidak makan,"sahut Julian lemas.
"Dasar bodoh! Kenapa anda tidak makan?"Tanya Niken lagi.
"Kamu tidak mau memasak apapun untukku,aku tidak bisa makan makanan kalau bukan kamu yang memasaknya,"celetuk Julian manja.
Yaya tertawa mendengar pengakuan Julian,dia seperti sedang melihat seorang anak merajuk dengan sangat pada Ibunya.Pantas saja makanan diatas meja selalu utuh,ternyata Julian tidak pernah makan.
"Ya...Tuhan.Kenapa majikanku berbeda?Menyebalkan!"Umpat Niken lirih.
Niken membuka kulkas,dia mengambil beberapa bahan makanan dari sana.Hari ini Niken akan memasak,dia tidak mau Julian mati dan Niken dimasukan kedalam penjara karena telah dengan sengaja menolak permintaan majikannya untuk memasak.
Satu jam kemudian,sepiring ayam goreng,tumis kacang panjang dan satu gelas teh manis hangat tersaji diatas meja.Tanpa diminta,Julian langsung menyendok nasi dan lauk kedalam piringnya,dia makan dengan lahap seperti orang kesurupan.
Niken menggeleng gelengkan kepalanya,dia merasa heran pada kelakuan konyol pria itu.Bagaimana bisa dia tidak makan beberapa hari?Padahal,kalau tidak cocok dengan masakan Bu Yaya dia bisa beli makanan enak dan mahal di restoran.
***
Selesai makan,julian dikejutkan dengan kedatangan Bruno ke dapur yang terlihat begitu cemas dan khawatir.
"Bos,Tuan tidak bisa dibangunkan.Tapi dia masih bisa bernafas,sepertinya dia pingsan,"
"Apa?"Ucap Niken dan Julian berbarengan.
Dengan bantuan Bruno,Julian membawa Ayahnya kerumah sakit.Niken ikut bersama mereka untuk berjaga jaga kalau mereka membutuhkan bantuan.
Tiba dirumah sakit,Baskoro langsung ditangani oleh tim medis.Sementara Julian,Bruno dan Niken menunggu diluar.
Didalam kamar rawat inap,Baskoro membuka mata.Dia merasa kepalanya pusing dan perutnya mual.
"Sial,berpura pura sakit malah jadi benar benar sakit,"gumam Baskoro lirih.
"Mungkin itu karma Pak De,"sindir Felix.
"Kenapa juga karma selalu datang dalam waktu dekat?Kenapa tidak besok besok saja!"
"Mana aku tau,aku kan bukan Tuhan."Felix tertawa geli.
Niken dan Julian masuk kedalam kamar itu,mereka ingin melihat keadaan terkini dari Tuan Baskoro sekaligus menyampaikan sesuatu.
"Ayah,Niken sudah setuju untuk menikah denganku,"ucap Julian.
Sebuah senyum mengembang di wajah Baskoro,tubuhnya yang sakit langsung kembali bugar.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Erina Situmeang
sakit yg benaran membawa hikmat ya pak🤣🤣🤣
2023-01-08
0
Elisa Nursanti Nursanti
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-01-06
0