Bab 15

...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...

Beri Nona perhatian lebih,lalu bersikap lembut lah padanya.Saat Nona mulai melunak pada anda,tunjukan kalau anda sudah berubah dan menjadi pria yang setia.

Ucapan Brian terus terngiang ngiang ditelinga Julian,bagaimana bisa dia melakukan tiga hal itu?Gelarnya sebagai penjahat wanita bisa lenyap seketika.

Niken adalah wanita yang istimewa,dia hanya mau disentuh oleh pria yang mau berkomitmen untuk menjaga hati dan kesetiaannya untuknya seorang.Sangat sulit bagi Julian untuk melakukan hal itu,mengingat dia memiliki hobi bergonta ganti pasangan.

Memang apa salahnya menuntut cinta dan setia dari pasangan sendiri?Tidak ada.Semua wanita juga menginginkan hal itu,hanya saja mata hati Julian telah tertutup dendam selama ini.Dia tidak pernah bisa melihat keinginan dari wanita yang menjadi pasangan sesaatnya.

Kepala Julian mendadak pusing memikirkan apa yang harus dia lakukan.Apa dia perlu menolak keinginan Ayahnya atau mencoba mendekati Niken dan mewujudkan keinginan dari Ayahnya.Tapi pernikahannya dengan Niken hanya sebatas pernikahan kontrak saja,cara yang Burhan berikan tidak akan mempan dilakukan untuk menjinakkan Niken.Dari awal,dia sudah berkata tidak akan pernah tertarik pada Julian dan ingin segera bercerai.

Dari jauh,Bruno memikirkan wajah Bosnya yang terlihat begitu resah dan gelisah.Mungkinkah karena tiga saran darinya tadi?Seketika Bruno menyesal karena sudah asal bicara pada Tuan Mudanya.

Niat Bruno baik,dia hanya mau Julian berubah.Berhenti melakukan pergaulan bebas yang bisa berdampak buruk bagi kesehatan tubuh dan mentalnya.Juga untuk kewarasan orang orang yang ada disekitarnya terutama Istrinya dan Ayahnya.

Sementara itu didalam rumah,Niken sedang merasa aneh pada dirinya sendiri.Bisa bisanya dia sempat berpikir untuk memberikan Ayah mertuanya seorang cucu padahal dia dan Julian hanya melakukan pernikahan kontrak saja.Jangan jangan Niken sudah mulai jatuh hati pada pria itu hingga dia berani untuk menginginkan hal lebih?

Tidak,Niken tidak boleh jatuh hati pada pria yang tidak bisa setia kepada pasangannya.Hidupnya akan sengsara sampai mati,karena doyan bermain dengan wanita adalah sebuah penyakit yang sulit untuk disembuhkan.Kecuali,Tuhan menurunkan Ilham kepada Julian dan membuatnya berubah.

Niken melakukan rutinitasnya sebagai seorang istri merangkap sebagai asisten rumah tangga.Yaitu beres beres rumah,mencuci baju dan piring kotor.Saat sedang mencuci piring,perut Niken terasa sakit dan mulas.Saking sakitnya,dia sampai tidak bisa berdiri dan tubuhnya terasa lemas.

"Kak Citra!"Panggil Niken dengan nada tinggi.Merasa ada yang berbeda dengan suara adik iparnya,Citra bergegas menghampiri Niken di dapur.

"Astaga,Niken!"Citra berlari saat melihat Niken terkulai lemah diatas lantai.

"Apa yang terjadi?"Tanya Citra khawatir.

"Perutku sakit sekali,"sahut Niken.

"Aku akan memanggil Dokter untukmu,"ucap Citra.Baru saja dia menutup mulut,Niken sudah menutup kedua matanya dan tak sadarkan diri.

Citra berteriak histeris,teriakan itu berhasil memanggil Baskoro untuk datang mencarinya.Dua orang itu langsung bekerja sama membawa Niken pergi kerumah sakit terdekat.

Diluar pintu UGD,Citra dan Baskoro mondar mandir seperti setrikaan rusak.Hampir saja mereka saling bertabrakan karena tidak fokus berjalan.Mereka khawatir telah terjadi sesuatu pada Niken dan membuat nyawa wanita muda itu terancam.

Julian datang dengan langkah tergopoh gopoh.Dia terlihat begitu cemas dengan keadaan istrinya.

"Bagaimana Niken?"Tanya Julian.

"Aku tidak tau,Dokter masih memeriksanya didalam,"sahut Citra.

"Apa yang terjadi?Kenapa dia bisa tiba tiba pingsan,"

"Dia mengeluh sakit perut,setelah itu tidak sadarkan diri,"

Julian menjambak rambutnya,dia memukul tembok berkali kali.Dia merasa bersalah karena tidak memperhatikan istrinya dengan baik.Padahal tadi pagi wajah Niken sudah sedikit pucat,tapi dia malah masih mengajaknya ribut dan bertengkar hebat.

Air mata Julian menetes,setelah sekian lama akhirnya dia bisa menangisi seorang wanita.Dan wanita beruntung itu adalah Niken.Baskoro menganga,dia tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya.Julian menangis untuk Niken?

Sama seperti Baskoro Ayah sambungnya,Citra juga merasa sedikit terkejut.Terlebih Julian terlihat sangat frustasi dan khawatir.

"Pria tak berguna itu akhirnya jatuh cinta lagi pada seorang wanita.Bodohnya,dia tidak menyadari hal itu,"batin Citra.Wanita itu tersenyum sinis sambil terus mengamati ratapan dan kegelisahan Julian.

Pintu UGD terbuka,seorang Dokter wanita keluar dari dalamnya.

"Bagaimana keadaan istriku Dok?"Tanya Julian cemas.

"Dia baik baik saja,hanya sedang menstruasi saja.Jadi dia merasa perut dan pinggangnya sakit,"sahut wanita berkacamata itu santai.

"Hah,syukurlah.Dia hanya sedang menstruasi,"Citra menarik nafas lega.

"Hanya menstruasi?Aku pikir dia....Aku tadi meratapinya sampai menangis.Ayah dan Citra pasti melihatnya,malu sekali."Gerutu Julian dalam diam.

Citra dan Baskoro masuk kedalam ruangan,Julian mengekor dibelakang.Niken sudah sadarkan diri,dia terlihat membaik karena sudah bisa duduk diatas tempat tidur.

"Kamu sudah baikan nak?"Tanya Baskoro.Dia membelai rambut menantunya lembut.

"Sudah Ayah,"sahut Niken.

Niken melirik kearah Julian,wajahnya terlihat basah dan matanya memerah.Apa yang terjadi dengan pria itu?Apa dia baru saja selesai menangis?Ah,mana mungkin.Pria itu menangis untukku?Tidak mungkin!

"Andai saja kamu melihat bagaimana paniknya dia tadi,"bisik Citra ditelinga Niken.

"Citra,jangan mengadu yang tidak tidak!"Julian marah.Pipinya memerah menahan malu.

Bersambung...

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***