Bab 9

...🍂🍂🍂Happy reading🍂🍂🍂...

Julian pulang malam,Niken melihat banyak bekas cup@ng menempel dilehernya.Dia pasti baru saja menemui kekasihnya yang lain,tanda merah itu cukup membuat hati Niken panas dan kesal.

Bruno menutup pintu,dia ikut bersama Julian hari ini.Tapi kenapa Bruno tidak melarang Julian untuk bercumbu dengan wanita lain?Tentu saja,Bruno takut dipecat.Dia hanya seorang bawahan,tidak layak baginya untuk menasehati Bos nya sendiri.

Seperti biasa,Niken bersikap cuek pada Julian.Dia bahkan tidak bertanya apapun pada suaminya itu.Dia berusaha keras untuk tidak peduli pada apa yang Julian lakukan diluar sana.

"Niken,tolong ambilkan aku minum,"pinta Julian.Dia merasa begitu lelah dan tidak bertenaga.Padahal,dia hanya bersenang senang dan menari saja di diskotik tadi.

"Tidak mau,ambil saja sendiri,"tolak Niken mentah mentah.Dia memasang wajah judes pada pria yang harusnya dihormati dan dipatuhi perintahnya itu.

"Berani membantah perintahku?"Julian melebarkan kedua matanya.

"Kamu juga berani mempermainkan janji suci pernikahan kita?Sudah memiliki istri tapi masih saja bercumbu dan meniduri perempuan lain,pria tak berakal!"Maki Niken.Dia tidak mau disalahkan atas sikapnya,karena Julian juga berbuat salah.

"Kamu bilang apa?Aku tidak berakal?Iya,kamu benar.Aku memang tidak berakal karena telah mengajakmu untuk menikah kontrak.Ingat Niken,status kita hanya suami istri kontak saja.Jangan pernah berharap lebih dariku!"Julian menegaskan tentang status dan kedudukan Niken dihatinya.

"Cih! Siapa juga yang berharap pada pria yang hobi bercocok tanam dari sawah satu ke sawah lain?Aku tidak sudi! Jelek jelek begini aku masih perawan,aku hanya mau berharap pada pria yang masih perjaka tulen saja."Niken membalas ocehan Julian dengan kalimat yang jauh lebih menusuk dihati.

Niken pergi meninggalkan suaminya,dia masuk kedalam kamarnya dan mengunci pintunya dari dalam.Niken terduduk dilantai lalu menangis tersedu sedu.

"Hiks...Hiks...Dasar,pria tidak punya hati! Wahai diri,bersabarlah.Hanya satu tahun saja,setelah itu kamu akan bercerai dengannya,"Niken mencoba untuk menyemangati dirinya sendiri.

Sementara itu didalam kamarnya,Julian membanting semua barang yang ada diatas mejanya.

Praaaakkkk...Praaaakkkk...

Bunyi benda benda mudah pecah ke lantai.Ada parfum,minyak rambut,hand&body lotion,semua berserakan dilantai.Dia merasa kesal karena Niken telah berani memarahinya bahkan memakinya.

"Perempuan sok suci,paling juga dia sudah tidak per@wan lagi.Awas saja besok,aku akan membuat perhitungan dengannya!"Gerutu Julian kesal.

Pagi hari,Niken bangun terlambat.Julian dan Bruno sudah berangkat ke pabrik.Niken menarik nafas lega,setidaknya setengah hari ini dia tidak akan bertemu dengan pria br*ngsek itu.

Niken melakukan pekerjaannya beres beres rumah.Menyapu,mengepel dan memasak.Setelah itu dia pergi ke kamar suaminya untuk membersihkannya.

Niken kaget bukan main,saat dia mendapati kamar Julian seperti kapal pecah.

"Apa semalam dia kesurupan dan mengamuk?Astaga,menyeramkan sekali!"Niken bergidik ngeri.

Selesai membereskan kamar Julian,Niken pindah ke dalam kamar mandinya.Dia menyikat WC,lantai dan bath tube sampai bersih dan mengkilat.Mungkin dia telah menjadi nyonya dirumah itu,tapi hanya sebatas nyonya diatas kertas.Karena kenyataanya Niken masih diperlakukan seperti seorang pembantu.

***

Didalam mobilnya,Julian terus memikirkan kata kata Niken.Dia memang sudah tidak perjaka dan sering melakukan hubungan terlarang dengan berganti ganti perempuan.Apa perbuatannya sungguh sehina itu dimata Niken?Dia hanya mencari kebahagiaan saja,dan dia hanya bisa bahagia saat sedang mencapai puncak ken!km@tan.Apa semua itu salah?

Bruno melirik kearah Julian yang sedang duduk manis disisinya.Tidak biasanya Julian tampak merenung dan tertekan seperti itu.Mungkinkah karena dia sedang memikirkan pertengkarannya dengan Niken semalam?

Yang dilakukan Niken tidaklah salah.Bahkan walaupun Julian tidak menyukainya,Julian tidak berhak untuk melukai perasaannya dan menginjak injak harga dirinya.Dalam diam,Bruno menaruh kekaguman tersendiri untuk istri Bosnya itu.

Di jaman seperti sekarang ini,jarang sekali ada perempuan tangguh dan tahan banting seperti Niken.Wanita itu bahkan berani mengkritik kelakuan buruk suaminya.

Andai saja Niken masih lajang dan bukan Istri dari Tuan Muda Julian,mungkin Bruno akan melamarnya dan mempersuntingnya sebagai seorang istri.Alangkah senangnya dia jika memiliki istri seperti Niken,sudah pandai memasak,pandai mengurus rumah,pokoknya sempurna lah dimata Bruno.

"Ya...Tuhan,kenapa aku jadi memikirkan istri orang?Benar benar memalukan!"Batin Bruno.

***

Kring...Kring...Kring...

Suara telfon berdering.Niken bergegas mengangkat telfon rumah itu dan menyapa seseorang yang menghubungi kediamannya.

"Hallo,rumah Julian dan Niken disini,"sapa Niken.

"Hallo,Niken.Ini Ayah nak,bagaimana kabarmu?Baik kan?"Tanya Baskoro.

"Iya Ayah,kabarku dan orang orang disini sangat baik.Kabar Ayah sendiri bagaimana?"Tanya Niken balik.

"Kabarku juga baik.Ayah hanya mau bilang kalau besok pagi Ayah dan Citra akan pergi kerumah kalian,paling besok malam sampai.Kami ingin menginap beberapa malam disitu,boleh kan?"

"Boleh dong Ayah,masa main kerumah anak sendiri tidak boleh,"Niken meringis.

"Kamu mau dibawakan oleh oleh apa dari sini?"

"Terserah Ayah saja,yang penting makanan dan rasanya enak,"

"Oke,tunggu kedatangan kami ya!"

Gawat,Ayah mertua Niken itu akan tau kalau Niken dan Julian selama ini tidur beda kamar.Apa yang harus Niken lakukan sekarang?

Sore hari,sekitar pukul 17.00 wib.Julian dan Bruno pulang kerumah.Tidak seperti hari sebelumnya Julian tidak mampir ketempat kekasih liarnya,mungkin karena dia takut dimarahi oleh Niken lagi.

"Ada apa?Kenapa wajahmu terlihat cemas seperti itu?"

"Ayah dan adikmu akan datang kerumah ini besok,katanya mereka akan menginap dirumah ini untuk beberapa hari,"

"Biarkan saja mereka datang dan menginap,mungkin mereka rindu pada kita.Untuk sementara waktu kita harus tidur satu kamar,kemasi barang barang mu dan bawa ke kamarku,"perintah Julian.

"Tidur satu kamar denganmu?Aku tidak mau!"Tolak Niken.

"Kalau kamu tidak mau,nanti sandiwara kita akan terbongkar begitu saja."

"Ah,kamu benar juga.Ya sudah kalau begitu,aku akan mengemas barang barang ku dulu."

Julian tersenyum licik,akhirnya Dewi keberuntungan berpihak padanya.Niken akan tidur bersamanya dan saatnya untuk memberinya hukuman atas penghinaan yang telah dia berikan tempo hari.

"Tuan pasti sedang berpikiran kotor sekarang.Terlihat dari wajahnya yang bersemu merah dan matanya yang berbinar.Kasihan sekali Niken,kali ini dia pasti tidak akan selamat dari pria mesum itu."Gumam Bruno panjang lebar dalam hati.

Bersambung...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!