Psychopath 2

Psychopath 2

Bab 1 Tatapan yang menakutkan

"Katherine wajah mu kenapa ? " tanya temanku saat aku baru saja sampai dikelas.

"Emm aku baik baik saja, aku tidak apa apa " aku mencoba berbohong pada teman ku ini, karena aku juga tidak mau dia terus menghawatirkan ku.

"Mana mungkin kau baik baik saja. Tapi wajahmu banyak lebam lalu ini jidatmu ada goresan, apa yang dilakukan ibu tirimu itu ? ayo bicara padaku " kembali dia bertanya dengan wajah yang sangat begitu khawatir

"Hanya karena aku tak patuh saja "

"Selalu saja jawaban mu itu, kenapa sih ayahmu tak pernah bertindak apa dia tidak menyayangimu ? sampai sampai kau diperlakukan tidak baik seperti ini dia diam, sudah kau dirumah ku saja ya, aku khawatir dengan keadaan mu Katherine"

Aku mengusap tangan temanku itu, memang dia begitu baik dan perhatian pada diriku ini, aku sangat bahagia memiliki teman sepetinya.

"Bukannya ayahku tak membelaku, tapi situasinya begitu rumit, ayahku jarang ada dirumah dia selalu dinas keluar kota apalagi mengurus kakakku Chelsea yang sekolah di Amerika "

"Seharusnya kau memberitahu pada ayahmu kalau ibu tirimu jahat " ucap temanku dengan wajah yang kesal dan tangan yang mengepal .

"Aku tak ingin mereka bertengkar sudah ayo duduk, sebentar lagi guru akan datang kan "

"Hemm kau hebat sekali kalau mengalihkan pembicaraan. Padahal aku sedang menanyakan keadaan mu, kau malah berbicara seperti itu " temanku langsung cemberut dan duduk dengan kesal disampingku.

Bukannya aku tak mau menceritakan semua apa yang dilakukan oleh ibu tiriku, tapi aku tak mau dia khawatir saja, dia yang selalu khawatir padaku, dia selalu perhatian padaku.

Bahkan adik tiriku saja Dimas sangat membenciku kami seumuran dan kami juga satu sekolah. Aku yang sedang melamun dikagetkan dengan suara guru yang datang, tapi dia tak datang sendirian, dia datang berdua dengan seorang laki laki tinggi dengan wajah dingin, matanya menatap seluruh murid tapi saat mata itu menyisir kearah jajaran bangku ku, langsung berhenti pandanganya.

Dia menatapku dengan aneh. Ada apa dengan dia, kenapa dia menatapku apa aku mengenalnya ? Tentu saja tidak. Aku sama sekali tak mengenalnya lalu kenapa dia menatapku seperti itu.

"Kat sepertinya dia suka padamu, lihatlah tatapannya padamu seperti itu " aku melihat kearah Dian lalu berbisik padanya.

"Mana mungkin dia suka padaku, aku saja tak cantik dan tak menarik lalu dengan dasar apa dia suka padaku, lihat dia tampan dan sangat tinggi mana mungkin aku seleranya " bantahku, karena memang siapa juga yang suka padaku, perempuan kurus dan pucat.

"Kau jangan merendah kau itu cantik Kat, coba kau mengaca kau itu cantik " bisik temanku sambil menepuk bahuku. Aku tak menjawab temanku Dian, tatapanku fokus kedepan melihat orang itu dan juga guruku.

"Perkenalkan anak anak ini Guru baru sejarah kita, dia bernama Pak Lucas Alexander dan mulai hari ini di akan mengajar dikelas kalian mengantikan Bu Tina yang baru saja pensiun "

Teman-temanku langsung berbisik-bisik membicarakan guru ini, bahkan Dian juga malah ikutin bergosip sedangkan aku hanya diam saja, aku menundukan kepala karena Pak Lucas itu terus saja menatap ku dengan tatapannya yang menakutkan menurutku itu pun.

"Baiklah Bapak tinggal kalian silahkan belajar dengan Pak Lucas "

"Baik Pak " ucap teman temanku serentak mereka begitu bersemangat kecuali yang laki-laki mereka menjawab seadanya saja.

"Baiklah kalian sudah mengenal namaku, aku mau dikelas ku tak ada yang mengobrol, tak ad ayang mengantuk,melamun atau pun tak fokus. Aku ingin mata kalian fokus pada pelajaran dan saat aku bertanya kalian harus bisa menjawab. Kalau kalian tak bisa menjawab berarti kalian tidak memperhatikan ku, apakah kalian mengerti "

"Mengerti Pak "

Pelajaran pun dimulai dengan begitu tegang, aku juga ikut tegang karena dari tadi dia terus saja bertanya padaku, tapi syukurlah aku bisa menjawabnya dengan benar dan aku mendapatkan sebuah bintang darinya.

Katanya kalau bisa menjawab akan mendapatkan bintang dan itu akan membantu nilai di rapot katanya itu pun. Bell berdering dengan nyaring semua murid segera keluar tapi guru itu masih saja diam, diamnya itu cukup aneh, karena matanya itu tak pernah lepas memandangku, lebih baik aku keluar saja aku takut.

"Kat mau kemana ?"

Aku tak menjawab teriakan dari Dian, sekarang yang aku mau hanya pergi ke perpustakaan dan menghindar dari tatapan guru itu.

"Katherine " aku melihat Dimas yang memanggilku, dengan langkah yang lemas aku mendekatinya

"Ada apa Dimas ? "

"Mana uang lo, pasti ayah kasih lebih kan " aku menggelengkan kepala bekal kami semua sama, tapi Dimas selalu saja meminta bekalku, padahal kadang-kadang bekalku suka dikurangi oleh Ibu tiriku entah apa alasannya.

"Bekal kita sama tak ada bedanya "

"Bohong sini " Dimas mencari uang jajanku bahkan dengan tidak sopan dia mengeledah saku saku rok ku dan juga seragamku, dia mengambil uangku yang tinggal sedikit lagi.

"Kemari kan Dimas aku tak punya lagi "

"Ahh tinggal minta lagi sama ayah, lo kan anak kesayangan minta aja lagi "

"Jangan gitu dong, aku tak mungkin minta lagi disaat belum waktunya dikasih "aku mencoba menggapai uang itu yang diangkat keatas oleh Dimas, lalu dengan kasar Dimas mendorong bahuku sampai sampai aku mundur kebelakang.

Ku kira aku akan jatuh, tapi ada yang menahan badanku. Aku langsung berdiri dengan tegak lagi dan menatap orang itu, ternyata guru baru itu. Dia mengambil uang yang diangkat tinggi oleh Dimas dan memberikannya padaku.

"Aku tidak suka ada pembullyan disekolah, kau ikut ke ruangan ku " Pak Lucas menunjuk Dimas dengan tatapannya yang tajam.

"Kau ini siapa ? memangnya salah aku meminta uang pada kakakku sendiri ? kami ini bersaudara, jadi tidak masalah kalau berbagi uang jajan sudah sering aku melakukan ini pada Katherine tapi dia baik-baik saja ini bukan pembullyan ya "

"Mau kalian saudara atau bukan tindakanmu itu tidak mencerminkan seorang pelajar, masuk ke ruanganku sekarang dan panggil orang tuamu aku ingin bicara dengan orang tuamu sekarang juga" Aku melihat wajah Dimas yang kaget tapi tetep saja wajah songgongnya itu tak hilang, memang ya Dimas ini.

"Kau tak berhak menyuruhku seperti itu"

"Aku berhak karena aku gurumu panggil orang tuamu dan pergi ke ruanganku. Aku tunggu sampai jam 01.00 siang, jika tidak ada kau akan aku DO, kelakuanmu itu sungguh membuat teman-temanmu akan melakukan hal itu aku tidak pernah suka ada murid yang mengambil uang temannya dengan paksa tanpa dia memberikannya, jika dia bilang tidak ada kau tidak berhak untuk mencari uang itu di saku anak itu, itu sangat tidak sopan. Memangnya guru di sini mengajarkan hal itu tidak kan maka aku ingin tahu orang tua macam apa yang telah mendidik mu itu"

Aku melongo mendengar Pak Lucas berkata seperti itu, lalu matanya menatapku, aku yang takut menundukkan kepalaku lagi "dan kau Kat namamu hampir seperti kucing, jangan pernah memberikan uang pada siapapun meskipun itu saudaramu kalau dia memaksa, pergilah makan atau bergabung dengan temanmu. Jangan sendiri seperti ini"

Dia langsung melangkah pergi meninggalkan aku dan Dimas, dia mengatakan namaku seperti kucing, kurang ajar padahal ini pemberian mamahku tersayang tapi tak apa kucing kan lucu"Awas kau Kat, kau akan habis dirumah oleh Ibu lihat saja " Dimas mengancamku bahkan dia mendorong bahuku lagi dengan kencang dan pergi begitu saja.

Entahlah hukuman apalagi yang akan aku terima nanti di rumah. Rasanya aku sudah lelah selalu saja diperlakukan tidak baik oleh ibu tiriku ingin berbicara pada ayah tapi aku tidak bisa.

Pernah suatu hari aku berbicara pada ayah dan mengadukan semua apa yang telah ibu tiriku lakukan, tapi apa nyatanya aku malah disiksa habis-habisan setelah itu oleh ibu tiriku dan mengancam akan membunuhku jika sekali lagi aku memberitahu ayahku kalau dia sudah menyiksaku dan kasar padaku.

Memang aku ini serba salah kalau saja mamaku masih ada mungkin semua ini tidak akan pernah terjadi. Mama ku meninggal karena kecelakaan dan aku mau tidak mau harus ikut dengan ayahku yang memang baru pertama kali aku lihat.

Aku dulu sekolah dengan temanku dan hak asuhku diperebutkan oleh sahabat mamaku tapi dia tidak dapat, hak asuhku tetap jatuh pada ayahku untuk kakek dan nenekku mereka juga meninggal dalam kecelakaan itu.

Aku juga tidak tahu kenapa aku harus ditinggalkan oleh orang-orang tersayang ku dengan cepat, bahkan saat aku ingin bertemu dengan sahabat mamaku yaitu mamih Zeline ayahku tidak pernah membolehkan aku bertemu.

Bahkan kami sekeluarga sampai pindah kota untuk menghindari kejaran mamih Zeline yang terus menemuiku. Memang aku memanggilnya mami karena pertemuan pertama kali kita juga dia berkata kalau aku boleh memanggilnya mami.

Dia baik dan suaminya juga baik aku masih ingat dengan Daisy anak bungsunya serta kakaknya yang sudah aku lupakan namanya, dia perhatian padaku tapi setelah perihal penculikan itu kakak Daisy dikirim ke luar negeri dan tidak pulang entah apa yang terjadi.

Aku segera berjalan ke arah kantin benar kata Pak Lucas lebih baik aku makan saja. Sudahlah aku tak usah memikirkan nasibku akan seperti apa nanti yang terpenting sekarang adalah perutku dulu terisi oleh makanan.

Untuk masalah ibu kita hadapi nanti saja, mungkin luka di wajahku juga belum sembuh lebam-lebam akibat pukulan dari ibuku belum sembuh tapi aku harus menerima lagi setelah Dimas dipanggil oleh Pak Lucas.

Dia akan berbicara ngawur kemana-mana dan mengatakan kalau aku yang salah sampai-sampai Ibu harus dipanggil ke sekolah.

Hallo semuanya aku kembali lagi buat terusin novel psikopat Tampan dosenku, ini yang keduanya cerita tentang anak anaknya mereka, semoga kalian semua suka.

Terpopuler

Comments

Putri Minwa

Putri Minwa

awal cerita yang menarik thor

2023-03-05

1

Titin Hendryati

Titin Hendryati

mampir..😁

2023-02-24

0

Oh Dewi

Oh Dewi

Mampir ah...
Sekalian rekomen buat yang kesusahan nyari novel yang seru dan bagus, mending coba baca yang judulnya (Siapa) Aku Tanpamu wajib searchnya pakek tanda kurung dan satu novel lagi judulnya Caraku Menemukanmu

2023-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tatapan yang menakutkan
2 Bab 2 dihadiahi gelas
3 Bab 3 dihukum
4 Bab 4 tatapan yang tak aku suka
5 Bab 5 kau itu siapa
6 Bab 6 kapan lagi
7 Bab 7 jangan berharap
8 Bab 8 Aku tak akan memaksamu
9 Bab 9 siapa laki laki itu
10 Bab 10 aku merasa aman bersamanya
11 Bab 11 kenapa ayah
12 Bab 12 Kenapa tak mau bercerita
13 Bab 13 Kenapa bisa seperti itu
14 Bab 14 Kenapa sih mau hancurin dia
15 Bab 15 Sebuah janji yang dilupakan Kat
16 Bab 16 nanti kalau udah jadi calon menantu
17 Bab 17 mau lari kemana
18 Bab 18 kau tak pernah menyukaiku
19 Bab 19 Karya seni
20 Bab 20 sudah dilihat aku bangga
21 Bab 21 Ada apa dengan pak Lucas
22 Bab 22 Apa ini yang kau mau
23 Bab 23 kenapa tidak dari dulu
24 Bab 24 kenapa sakit
25 Bab 25 Habis sudah
26 Bab 26 aku akan mengambilnya
27 Bab 27 kenapa harus aku
28 Bab 28 ketakutan Darwin
29 Bab 29 siapa saja tolong
30 Bab 30 Diabaikan
31 Bab 31 Siapa dia
32 Bab 32 Kemana dia
33 Bab 33 Aku suka
34 Bab 34 Kak Tio
35 Bab 35 Kenapa harus bertemu
36 Bab 36 Siapa dia
37 Bab 37 Menyakitkan
38 Bab 38 aku yakin punya Darwin
39 Bab 39 Sudah keterlaluan
40 Bab 40 terbongkar semuanya
41 Bab 41 Rencana baru
42 Bab 42 Lebih baik aku pergi
43 Bab 43 Aku ingin bahagia
44 Bab 44 Kenapa harus dia
45 Bab 45 Aku masih syok
46 Bab 46 Kejadian yang sebenarnya.
47 Bab 47 Dimas lagi
48 Bab 48 Ancaman
49 Bab 49 Kemana dia
50 Bab 50 Ancaman
51 Bab 51 Guru baru
52 Bab 52 Hukuman pertama
53 Bab 53 Apa yang harus aku pilih
54 Bab 54 Ada foto mamah
55 Bab 55 Aku belum cerita apa-apa
56 Bab 56 Terpaksa
57 Bab 57 apakah akan berhasil
58 Bab 58 Tak Semudah itu ternyata
59 Bab 59 Sudah ada disini lagi
60 Bab 60 Aku tidak salah
61 Bab 61 Mamih marah
62 Bab 62 Lolos juga
63 Bab 63 terlalu banyak bicara
64 Bab 64 Hadiah spesial
65 Bab 65 Jadi aku atau dia
66 Bab 66 Hadiah yang tak diharapkan
67 Bab 67 Ternyata begini ceritanya
68 Bab 68 Diganti dengan yang palsu
69 Bab 69 Bekal lagi
70 Bab 70 Pembicaraan dengan masalah berbeda
71 Bab 71 Keadaan Darwin
72 Bab 72 Surat ancaman lagi
73 Bab 73 Sebuah tontonan
74 Bab 74 Lapor polisi
75 Bab 75 Lolos
76 Bab 76 menjauh lah
77 Bab 77 tak enak hati
78 Bab 78 harus lari kemana
79 Bab 79 Kejadiannya.
80 Bab 80 Jari
81 Bab 81 Meneror kembali
82 Bab 82 Keputusan akhir
83 Bab 83 Kenapa sama siapa Mereka
84 Bab 84 siapakah aku
85 Bab 85 Rencana Adiba
86 Bab 86 Pembalasan
87 Bab 87 Habis semua laki-laki itu
88 Bab 88 Sudah habis kesabaranku
89 Bab 89 Devon mati
90 Bab 90 Menerima semuanya
91 Bab 91 minta tanggung jawab
92 Bab 92 Tidak percaya diri
93 Bab 93 Baru 3 orang
94 Bab 94 Satu
95 Bab 95 mulai habis
96 Bab 96 Mencari
97 Bab 97 Sudah hampir habis
98 Bab 98 Mencoba Berbohong
99 Bab 99 Semuanya selesai
100 Bab 100 Harus pergi kesana
101 Bab 101 Sampai juga meski takut
102 Bab 102 Akhirnya jujur juga
103 Bab 103 penuh tipu daya
104 Bab 104 Dibawa kekantor
105 Bab 105 Adiba berpura-pura
106 Bab 106 Ada yang mengintip
107 Bab 107 Sangat ragu sekali
108 Bab 108 Tenang dia mencintaimu
109 Bab 109 Tidak ada ekspresi
110 Bab 110 Rencana yang gila
111 Bab 111 Berhasil dan mendapatkannya kembali
112 Bab 112 Cerita yang baru saja dirinya tahu
113 Bab 113 Mengikuti permainannya
114 Bab 114 sudah tinggal bersama
115 Bab 115 Mulai penasaran
116 Bab 116 Seperti jin
117 Bab 117 Hukuman yang setimpal
118 Bab 118 Sudah tahu
119 Bab 119 Apakah ini hasutan
120 Bab 120 Hasutan ke 2
121 Bab 121 Takut kecolongan
122 Bab 122 Rencana baru apa ?
123 Bab 123 Siapa yang datang
124 Bab 124 Apakah setimpal
125 Bab 125 Ayah mertua
126 Bab 126 Permainan yang luar biasa
127 Bab 127 jadi juga
128 Bab 128 bulan madu
129 Bab 129 Kehadirannya
130 Bab 130 Surat perjanjian
131 Bab 131 Habis 1 tinggal 3
132 Bab 132 Berbohong demi kebaikan
133 Bab 133 Menunggu sampai traumanya sembuh
134 Bab 134 Kehidupan Adiba
135 Bab 135 Aku ga bisa bilang
136 Bab 136 Membereskan senjata
137 Bab 137 Berkemah
138 Bab 138 Berkemah yang menakutkan
139 Bab 139 Datangnya polisi
140 Bab 140 Habis 3 tinggal 1
141 Bab 141 Lebih baik mundur saja
142 Bab 142 Dinasehati
143 Bab 143 ingin pulang sekarang
144 Bab 144 Mulai mencintainya
145 Bab 145 Tersenyum terus
146 Bab 146 Suka tak terkendali
147 Bab 147 habis semuanya
148 Bab 148 kecelakaan yang tak diduga-duga
149 Bab 149 aku yang akan mengantikan mu
150 Bab 150 Dokter yang baik
151 Bab 151 Hanya rahasia kita berdua
152 Bab 152 dijemput juga, tapi ada yang ketinggalan
153 Bab 153 Keluargamu yang aku habisi
154 Bab 154 Sudah bulat keputusanku
155 Bab 155 Hanya untuk sementara saja
156 Bab 156 Bertemu dengan perempuan licik
157 Bab 157 menjadi curiga padanya
158 Bab 158 Rencana bersama Tamara
159 Bab 159 kegilaan Tamara akan dimulai
160 Bab 160 baru setengah saja
161 Bab 161 Kalau kalian akan memilih mana
162 Bab 162 keluh kesah Adiba
163 Bab 163 Mau berteman denganku
164 Bab 164 siapa kah dia itu
165 Bab 165 Mengigat kembali keluarga
166 Bab 166 sebenarnya apa mau Tamara
167 Bab 167 Apakah aku sasarannya
168 Bab 168 Jangan, aku belum bisa
169 Bab 169 Ini adalah hidup ku
170 Bab 170 Rencana makan malam
171 Bab 171 selalu saja gagal dan gagal kapan berhasilnya
172 Bab 172 Kenapa malah ada masalah
173 Bab 173 Suruhan Tamara
174 Bab 174 Bibi Merry
175 Bab 175 karma Adiba
176 Bab 176 kisah Tamara
177 Bab 177 Siapa yang akan ditusuk
178 Bab 178 Pertanyaan istri yang kadang menjebak
179 Bab 179 Racun apa sebenarnya itu
180 Bab 180 Ketakutan Tamara
181 Bab 181 Kenapa tidak mau membantu
182 Bab 182 Daniel galak padaku
183 Bab 183 Lea sudah ada
184 Bab 184 Curiga dengan ku
185 Bab 185 Ditangkap polisi
186 Bab 186 Rencana kabur
187 Bab 187 Tamara takut
188 Bab 188 Berhasil juga kan
189 Bab 189 Berjanji
190 Bab 190 ingkar janji
191 Bab 191 Baru ingat
192 Bab 192 Kat pergi
193 Bab 193 Berbicara dengan Adiba lagi
194 Bab 194 Baikan lagi
195 Bab 195 Ditolak lagi
196 Bab 196 Lupakan masa lalu
197 Bab 197 Kebahagian keluarga kecil ku
198 Bab 198 Sehari-hari
199 Bab 199 Kabar bahagia
200 Bab 200 Tidak menyangka
201 Bab 201 jangan ikut campur terlalu dalam
202 Bab 202 Aku tidak mau melepaskannya
203 Bab 203 Kenapa wajahku mirip
204 Bab 204 Sela sudah tahu
205 Bab 205 Pengen ikut terus
206 Bab 206 Akhirnya
207 Bab 207 Mulai menjadi remaja
208 Bab 208 Kenakalan Alex
209 Bab 209 Balasan
210 Bab 210 Berbagi
211 Bab 211 mengingatkan pada seseorang
212 Bab 212 Alex si pelupa
213 Bab 213 Daisy kabur lagi
214 Bab 214 Sela datang
215 Bab 215 Nenek akan cerita
216 Bab 216 Kebenaran
217 Bab 217 Membuat curiga saja
218 Bab 218 Daniel dan Alex
219 Bab 219 Ingat Mama
220 Bab 220 Ga romantis
221 Bab 221 Kalau mau nakal jangan ajak-ajak
222 Bab 222 Bungkam terus
223 Bab 223 Alex mulai berulah lagi
224 Bab 224 berhasil juga
225 Bab 225 Habislah Alex
226 Bab 226 Ayu dibawa
227 Bab 227 Tidak bisa dibantah
228 Bab 228 Alex membuat perjanjian
229 Bab 229 Putus aja
230 Bab 230 Kembali lagi dengan paksaan
231 Bab 231 Alex tetap tidak mau
232 Bab 232 Keraguan Mama Ayu
233 Bab 233 Cemberut terus
234 Bab 234 Siapa yang mengintip
235 Bab 235 Siapa yang harus di pilih
236 Bab 236 Aku ga sakit
237 Bab 237 Alex masih sama ternyata
238 Bab 238 Awas saja sampai mengadu pada Mama
239 Bab 239 marah dengan Ayu
240 Bab 240 Ide Vio
241 Bab 241 Setuju atau tidak ya
242 Bab 242 Sela orang kepercayaannya
243 243 Sudah jadi suami yang baik
244 Bab 244 Kena juga kan
245 Bab 245 Alex mulai pusing
246 Bab 246 Datang kerumah dan diantarkan lagi
247 Bab 247 Alex mulai curiga
248 Bab 248 Kebiasaan Daniel di pagi hari
249 Bab 249 Senyum yang menyeramkan
250 Bab 250 Ketakutan Vio
251 Bab 251 Rumah Ayu
252 Bab 252 Bawa sekarang kerumah sakit
253 Bab 253 Sikap Alex
254 Bab 254 Siapa yang melakukan ini semua
255 Bab 255 Jangan menilai sesuatu dari tempatnya
256 Bab 256 Malu jangan bicara itu
257 Bab 257 Jangan malu
258 Bab 258 Hanya ingin Vio mati
259 Bab 259 Ketakutan Sela
260 Bab 260 Di Pantai berdua
261 Bab 261 Hans yang bahagia
262 Bab 262 Habis
263 Bab 263 Hanya aku saja yang tidak tahu
264 Bab 264 Ketakutan dan ingin pergi
265 Bab 265 Tak boleh keluar lagi
266 Bab 266 ketahuan juga kan siapa orangnya
267 Bab 267 Jalan jalan dulu
268 Bab 268 beli pakaian bayi
269 Bab 269 Mulai curiga juga
270 Bab 270 Berbohong untuk pertama kalinya
271 Bab 271 Apalagi yang akan terjadi
272 Bab 272 Tertangkap
273 Bab 273 Arumi Nasya
274 Bab 274 Tiba tiba menanyakan Tamara
275 Bab 275 Harus sabar
276 Bab 276 Diam saja dirumah
277 Bab 277 malah berpikir lagi seperti itu
278 Bab 278 Perubahan Daniel yang membingungkan
279 Bab 279 Bentakan
280 Bab 280 Bukan dia
281 Bab 281 Karina punya adik
282 Bab 282 Tertangkap juga
283 Bab 283 Berbalik sekarang
284 Bab 284 Hal yang baru dan menyenangkan
285 Bab 285 Vio kesal
286 Bab 286 Daniel yang bisa
287 Bab 287 Akhir dari segalanya
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Bab 1 Tatapan yang menakutkan
2
Bab 2 dihadiahi gelas
3
Bab 3 dihukum
4
Bab 4 tatapan yang tak aku suka
5
Bab 5 kau itu siapa
6
Bab 6 kapan lagi
7
Bab 7 jangan berharap
8
Bab 8 Aku tak akan memaksamu
9
Bab 9 siapa laki laki itu
10
Bab 10 aku merasa aman bersamanya
11
Bab 11 kenapa ayah
12
Bab 12 Kenapa tak mau bercerita
13
Bab 13 Kenapa bisa seperti itu
14
Bab 14 Kenapa sih mau hancurin dia
15
Bab 15 Sebuah janji yang dilupakan Kat
16
Bab 16 nanti kalau udah jadi calon menantu
17
Bab 17 mau lari kemana
18
Bab 18 kau tak pernah menyukaiku
19
Bab 19 Karya seni
20
Bab 20 sudah dilihat aku bangga
21
Bab 21 Ada apa dengan pak Lucas
22
Bab 22 Apa ini yang kau mau
23
Bab 23 kenapa tidak dari dulu
24
Bab 24 kenapa sakit
25
Bab 25 Habis sudah
26
Bab 26 aku akan mengambilnya
27
Bab 27 kenapa harus aku
28
Bab 28 ketakutan Darwin
29
Bab 29 siapa saja tolong
30
Bab 30 Diabaikan
31
Bab 31 Siapa dia
32
Bab 32 Kemana dia
33
Bab 33 Aku suka
34
Bab 34 Kak Tio
35
Bab 35 Kenapa harus bertemu
36
Bab 36 Siapa dia
37
Bab 37 Menyakitkan
38
Bab 38 aku yakin punya Darwin
39
Bab 39 Sudah keterlaluan
40
Bab 40 terbongkar semuanya
41
Bab 41 Rencana baru
42
Bab 42 Lebih baik aku pergi
43
Bab 43 Aku ingin bahagia
44
Bab 44 Kenapa harus dia
45
Bab 45 Aku masih syok
46
Bab 46 Kejadian yang sebenarnya.
47
Bab 47 Dimas lagi
48
Bab 48 Ancaman
49
Bab 49 Kemana dia
50
Bab 50 Ancaman
51
Bab 51 Guru baru
52
Bab 52 Hukuman pertama
53
Bab 53 Apa yang harus aku pilih
54
Bab 54 Ada foto mamah
55
Bab 55 Aku belum cerita apa-apa
56
Bab 56 Terpaksa
57
Bab 57 apakah akan berhasil
58
Bab 58 Tak Semudah itu ternyata
59
Bab 59 Sudah ada disini lagi
60
Bab 60 Aku tidak salah
61
Bab 61 Mamih marah
62
Bab 62 Lolos juga
63
Bab 63 terlalu banyak bicara
64
Bab 64 Hadiah spesial
65
Bab 65 Jadi aku atau dia
66
Bab 66 Hadiah yang tak diharapkan
67
Bab 67 Ternyata begini ceritanya
68
Bab 68 Diganti dengan yang palsu
69
Bab 69 Bekal lagi
70
Bab 70 Pembicaraan dengan masalah berbeda
71
Bab 71 Keadaan Darwin
72
Bab 72 Surat ancaman lagi
73
Bab 73 Sebuah tontonan
74
Bab 74 Lapor polisi
75
Bab 75 Lolos
76
Bab 76 menjauh lah
77
Bab 77 tak enak hati
78
Bab 78 harus lari kemana
79
Bab 79 Kejadiannya.
80
Bab 80 Jari
81
Bab 81 Meneror kembali
82
Bab 82 Keputusan akhir
83
Bab 83 Kenapa sama siapa Mereka
84
Bab 84 siapakah aku
85
Bab 85 Rencana Adiba
86
Bab 86 Pembalasan
87
Bab 87 Habis semua laki-laki itu
88
Bab 88 Sudah habis kesabaranku
89
Bab 89 Devon mati
90
Bab 90 Menerima semuanya
91
Bab 91 minta tanggung jawab
92
Bab 92 Tidak percaya diri
93
Bab 93 Baru 3 orang
94
Bab 94 Satu
95
Bab 95 mulai habis
96
Bab 96 Mencari
97
Bab 97 Sudah hampir habis
98
Bab 98 Mencoba Berbohong
99
Bab 99 Semuanya selesai
100
Bab 100 Harus pergi kesana
101
Bab 101 Sampai juga meski takut
102
Bab 102 Akhirnya jujur juga
103
Bab 103 penuh tipu daya
104
Bab 104 Dibawa kekantor
105
Bab 105 Adiba berpura-pura
106
Bab 106 Ada yang mengintip
107
Bab 107 Sangat ragu sekali
108
Bab 108 Tenang dia mencintaimu
109
Bab 109 Tidak ada ekspresi
110
Bab 110 Rencana yang gila
111
Bab 111 Berhasil dan mendapatkannya kembali
112
Bab 112 Cerita yang baru saja dirinya tahu
113
Bab 113 Mengikuti permainannya
114
Bab 114 sudah tinggal bersama
115
Bab 115 Mulai penasaran
116
Bab 116 Seperti jin
117
Bab 117 Hukuman yang setimpal
118
Bab 118 Sudah tahu
119
Bab 119 Apakah ini hasutan
120
Bab 120 Hasutan ke 2
121
Bab 121 Takut kecolongan
122
Bab 122 Rencana baru apa ?
123
Bab 123 Siapa yang datang
124
Bab 124 Apakah setimpal
125
Bab 125 Ayah mertua
126
Bab 126 Permainan yang luar biasa
127
Bab 127 jadi juga
128
Bab 128 bulan madu
129
Bab 129 Kehadirannya
130
Bab 130 Surat perjanjian
131
Bab 131 Habis 1 tinggal 3
132
Bab 132 Berbohong demi kebaikan
133
Bab 133 Menunggu sampai traumanya sembuh
134
Bab 134 Kehidupan Adiba
135
Bab 135 Aku ga bisa bilang
136
Bab 136 Membereskan senjata
137
Bab 137 Berkemah
138
Bab 138 Berkemah yang menakutkan
139
Bab 139 Datangnya polisi
140
Bab 140 Habis 3 tinggal 1
141
Bab 141 Lebih baik mundur saja
142
Bab 142 Dinasehati
143
Bab 143 ingin pulang sekarang
144
Bab 144 Mulai mencintainya
145
Bab 145 Tersenyum terus
146
Bab 146 Suka tak terkendali
147
Bab 147 habis semuanya
148
Bab 148 kecelakaan yang tak diduga-duga
149
Bab 149 aku yang akan mengantikan mu
150
Bab 150 Dokter yang baik
151
Bab 151 Hanya rahasia kita berdua
152
Bab 152 dijemput juga, tapi ada yang ketinggalan
153
Bab 153 Keluargamu yang aku habisi
154
Bab 154 Sudah bulat keputusanku
155
Bab 155 Hanya untuk sementara saja
156
Bab 156 Bertemu dengan perempuan licik
157
Bab 157 menjadi curiga padanya
158
Bab 158 Rencana bersama Tamara
159
Bab 159 kegilaan Tamara akan dimulai
160
Bab 160 baru setengah saja
161
Bab 161 Kalau kalian akan memilih mana
162
Bab 162 keluh kesah Adiba
163
Bab 163 Mau berteman denganku
164
Bab 164 siapa kah dia itu
165
Bab 165 Mengigat kembali keluarga
166
Bab 166 sebenarnya apa mau Tamara
167
Bab 167 Apakah aku sasarannya
168
Bab 168 Jangan, aku belum bisa
169
Bab 169 Ini adalah hidup ku
170
Bab 170 Rencana makan malam
171
Bab 171 selalu saja gagal dan gagal kapan berhasilnya
172
Bab 172 Kenapa malah ada masalah
173
Bab 173 Suruhan Tamara
174
Bab 174 Bibi Merry
175
Bab 175 karma Adiba
176
Bab 176 kisah Tamara
177
Bab 177 Siapa yang akan ditusuk
178
Bab 178 Pertanyaan istri yang kadang menjebak
179
Bab 179 Racun apa sebenarnya itu
180
Bab 180 Ketakutan Tamara
181
Bab 181 Kenapa tidak mau membantu
182
Bab 182 Daniel galak padaku
183
Bab 183 Lea sudah ada
184
Bab 184 Curiga dengan ku
185
Bab 185 Ditangkap polisi
186
Bab 186 Rencana kabur
187
Bab 187 Tamara takut
188
Bab 188 Berhasil juga kan
189
Bab 189 Berjanji
190
Bab 190 ingkar janji
191
Bab 191 Baru ingat
192
Bab 192 Kat pergi
193
Bab 193 Berbicara dengan Adiba lagi
194
Bab 194 Baikan lagi
195
Bab 195 Ditolak lagi
196
Bab 196 Lupakan masa lalu
197
Bab 197 Kebahagian keluarga kecil ku
198
Bab 198 Sehari-hari
199
Bab 199 Kabar bahagia
200
Bab 200 Tidak menyangka
201
Bab 201 jangan ikut campur terlalu dalam
202
Bab 202 Aku tidak mau melepaskannya
203
Bab 203 Kenapa wajahku mirip
204
Bab 204 Sela sudah tahu
205
Bab 205 Pengen ikut terus
206
Bab 206 Akhirnya
207
Bab 207 Mulai menjadi remaja
208
Bab 208 Kenakalan Alex
209
Bab 209 Balasan
210
Bab 210 Berbagi
211
Bab 211 mengingatkan pada seseorang
212
Bab 212 Alex si pelupa
213
Bab 213 Daisy kabur lagi
214
Bab 214 Sela datang
215
Bab 215 Nenek akan cerita
216
Bab 216 Kebenaran
217
Bab 217 Membuat curiga saja
218
Bab 218 Daniel dan Alex
219
Bab 219 Ingat Mama
220
Bab 220 Ga romantis
221
Bab 221 Kalau mau nakal jangan ajak-ajak
222
Bab 222 Bungkam terus
223
Bab 223 Alex mulai berulah lagi
224
Bab 224 berhasil juga
225
Bab 225 Habislah Alex
226
Bab 226 Ayu dibawa
227
Bab 227 Tidak bisa dibantah
228
Bab 228 Alex membuat perjanjian
229
Bab 229 Putus aja
230
Bab 230 Kembali lagi dengan paksaan
231
Bab 231 Alex tetap tidak mau
232
Bab 232 Keraguan Mama Ayu
233
Bab 233 Cemberut terus
234
Bab 234 Siapa yang mengintip
235
Bab 235 Siapa yang harus di pilih
236
Bab 236 Aku ga sakit
237
Bab 237 Alex masih sama ternyata
238
Bab 238 Awas saja sampai mengadu pada Mama
239
Bab 239 marah dengan Ayu
240
Bab 240 Ide Vio
241
Bab 241 Setuju atau tidak ya
242
Bab 242 Sela orang kepercayaannya
243
243 Sudah jadi suami yang baik
244
Bab 244 Kena juga kan
245
Bab 245 Alex mulai pusing
246
Bab 246 Datang kerumah dan diantarkan lagi
247
Bab 247 Alex mulai curiga
248
Bab 248 Kebiasaan Daniel di pagi hari
249
Bab 249 Senyum yang menyeramkan
250
Bab 250 Ketakutan Vio
251
Bab 251 Rumah Ayu
252
Bab 252 Bawa sekarang kerumah sakit
253
Bab 253 Sikap Alex
254
Bab 254 Siapa yang melakukan ini semua
255
Bab 255 Jangan menilai sesuatu dari tempatnya
256
Bab 256 Malu jangan bicara itu
257
Bab 257 Jangan malu
258
Bab 258 Hanya ingin Vio mati
259
Bab 259 Ketakutan Sela
260
Bab 260 Di Pantai berdua
261
Bab 261 Hans yang bahagia
262
Bab 262 Habis
263
Bab 263 Hanya aku saja yang tidak tahu
264
Bab 264 Ketakutan dan ingin pergi
265
Bab 265 Tak boleh keluar lagi
266
Bab 266 ketahuan juga kan siapa orangnya
267
Bab 267 Jalan jalan dulu
268
Bab 268 beli pakaian bayi
269
Bab 269 Mulai curiga juga
270
Bab 270 Berbohong untuk pertama kalinya
271
Bab 271 Apalagi yang akan terjadi
272
Bab 272 Tertangkap
273
Bab 273 Arumi Nasya
274
Bab 274 Tiba tiba menanyakan Tamara
275
Bab 275 Harus sabar
276
Bab 276 Diam saja dirumah
277
Bab 277 malah berpikir lagi seperti itu
278
Bab 278 Perubahan Daniel yang membingungkan
279
Bab 279 Bentakan
280
Bab 280 Bukan dia
281
Bab 281 Karina punya adik
282
Bab 282 Tertangkap juga
283
Bab 283 Berbalik sekarang
284
Bab 284 Hal yang baru dan menyenangkan
285
Bab 285 Vio kesal
286
Bab 286 Daniel yang bisa
287
Bab 287 Akhir dari segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!