Bab 11 kenapa ayah

"Terimakasih Abang sudah mau mengantarkan ku pulang "

"Iya sama-sama. Jangan berterima kasih seperti itu padaku. Ini memang sudah kewajibanku untuk mengantarmu pulang sampai ke kamarmu"

"Kurasa tak usah sampai kamar juga deh Abang. Sampai sini saja tak apa" aku mencoba untuk menolak, aku tak mau nanti ibu tiriku mengadu yang tidak tidak pada ayahku.

"Hemm, tapi aku akan mengantarmu sampai depan saja"

Aku menganggukan kepala dan berjalan bersisian dengan Pak Lucas, aku mencoba lebih rileks saja saat berbicara dengan Pak Lucas.

Aku tidak mau terlihat takut oleh Pak Lucas. Aku menuruti apa maunya dengan menyebutnya Abang. Aku tak mau nanti malah panjang kalau tak menurutinya.

Belum juga pintu kami ketuk sudah dibuka, dan ternyata yang buka adalah ayahku, " Kau dari mana saja Kat, dan kau juga sejak kapan bersama laki laki seperti ini "

"Hai, apakah kau masih mengingatku om " tiba-tiba saja Pak Lucas berkata seperti itu pada ayahku.

"Kau mau apa kemari, jangan pernah temui anak ku lagi. Kau itu gila Lucas, aku tahu kau seperti apa jangan ganggu anakku "

Aku yang kaget ayah mengatakan Pak Lucas gila langsung menatap Pak Lucas. Dari penglihatan ku Pak Lucas baik- baik saja. Dia sama sekali tak terlihat seperti orang gila, apa maksud Ayah.

"Masuk kamar Kat, jangan pernah bertemu lagi dengannya"

Aku masih menatap Pak Lucas dia tersenyum padaku dan menganggukan kepala, untuk aku masuk kedalam rumah.

"Cepat Katherine Ayah bilang masuk" jerit Ayah didepan wajahku

Aku yang takut dengan terbirit-birit segera masuk kedalam rumah. Tapi aku tak benar-benar masuk. Aku ingin mendengar apa yang akan Ayah bicarakan bersama Pak Lucas.

"Mau apa kau kemari Lucas. Aku sudah bilang kan kau jangan pernah temui anakku lagi. Jovanka sudah tidak ada. Dia sudah mati jadi jangan pernah usik lagi kehidupan Katherine. Dia sudah jatuh padaku hak asus sudah jatuh padaku. Kadi kau jangan membuat aku marah"

"Aku tidak pernah membuatmu marah, tapi aku hanya ingin mengambil Katherine saja. Apakah kau lupa Mama Jovanka sudah menjodohkan aku dengan Katherine. Jadi aku ini calon suaminya. Kenapa aku tidak boleh mengambil apa yang harus menjadi milikku. Kau itu tidak punya hak apa-apa atas Katherine. Kalau saja Mama Jovanka tidak meninggal semua ini tidak akan pernah terjadi. Kau tidak akan pernah mendapatkan hak asuh Katherine. Kau sudah menghianati Mamah Jovanka. Kalau aku dulu sudah besar aku akan membunuh mu, kau sudah menghianati Mama Jovanka yang sudah setia padamu saja kau laki-laki brengsek "

Aku melihat Pak Lucas begitu membela Mamahku. Jadi Ayah mengkhianati Mamah. Aku tak pernah tahu kalau Ayah mengkhianati Mamah. Ayah bilang dia bercerai dengan Mamah karena Mamah sibuk bekerja, tapi sekarang aku tahu kenyataannya.

Hatiku begitu sakit Mamahku dikhianati. Aku tekan dadaku supaya sakitnya tak begitu terasa. Bahkan sekarang aku sudah menangis.

Aku melihat Ayah akan memukul Pak Lucas tapi, Pak Lucas menahan tangan Ayah. Dia mendorong tangan Ayah dengan kasar.

"Aku ingin semua harta Mamah Jovanka dikembalikan lagi. Itu semua milik Katherine bukan milikmu. Seharusnya kau tidak mengelola semua harta Mama Jovanka. Kau sudah mengambil semuanya mengambil Katherine, mengambil harta mereka. Apakah kau tidak malu hah. Aku kemari ingin mengambil apa yang menjadi milik Katherine. Biar aku yang mengurus semuanya karena Mamah Jovanka juga sudah mempercayakan semua itu padaku. Katherine sudah 17 tahun dia sudah berhak mengelola semuanya sendiri. Aku sendiri yang akan mengajarkannya "

"Kau bukan keluarga. Kau bukan siapa-siapa pergi dari sini dan jangan pernah temui lagi Katherine "

"Ya tapi aku yang ditugaskan untuk menjaga Katherine, keluarga ku yang disuruh menjaga Katherine. Jangan pernah macam-macam denganku. Kau tahu siapa aku jadi kau jangan melarangku untuk dekat dengan Katherine. Kemana pun kau membawanya lari aku akan mengejar dan menemukannya ingat itu "

Aku yang sudah tak kuat lagi segera masuk kedalam kamar. Ternyata Pak Lucas adalah anaknya mamih Zeline kakak dari Daisy. Jadi dia datang kemari untuk itu, aku senang tapi ada rasa sakit juga saat mendengar kebenaran yang tak pernah aku tahu kalau Ayah telah mengkhianati Mamahku. Mamah tak pernah bercerita.

Tiba-tiba saja pintu diketuk dan dibuka. Ternyata Ayah yang datang aku sama sekali tak mau melihatnya aku membuang muka.

"Kat kamu kenapa menangis "

"Ayah tanya kenapa aku menangis. Kenapa Ayah menghianati Mama kenapa, apa alasannya, apa alasan sebenarnya Ayah mengkhianati Mamah "

"Jadi kau menguping Kat, Ayah sudah bilang kan kau jangan pernah menguping pembicaraan Ayah dengan orang lain"

"Ya, aku tahu Ayah melarangku untuk menguping pembicaraan Ayah dengan siapapun, tapi ini menyangkut tentang Mamaku sendiri. Ayah sudah menghianati Mama. Sebenarnya apa yang Mama lakukan sampai-sampai Ayah mengkhianati Mama. Mamah dari dulu tidak pernah membicarakan Ayah yang selingkuh dan menikah dengan Ibu Lisa, Mamah tak pernah menjelekan kalian berdua "

"Tak ada alasannya, kau jangan pernah dekat lagi dengan Lucas dia itu gila. Dia itu berbahaya, Ayah akan menjodohkan mu dengan anak teman Ayah, Ayah akan memindahkan sekolah mu "

"Tidak, aku tidak mau. Aku tak mau pindah sekolah, aku juga tak mau dijodohkan. Aku tidak mau Ayah jangan memaksaku lagi, aku tak mau "

"Akan tetap Ayah lakukan, ini demi kebaikan mu "

Ayahku langsung pergi meninggalkan ku sendiri. Dia selalu saja begini memaksaku, tapi aku tak akan mau pindah. Aku ingin tahu yang sebenarnya dari Pak Lucas.