Aku terbangun dengan kaget, sudah gelap aku mencoba membuka pintu gudang namun dikunci. Siapa yang telah melakukan ini aku mencari saklar lampu dan menyalakannya.
"Tolong siapa saja di luar tolong aku, aku terkunci di sini bi Ina, bibi, Ibu, Dimas tolong "
Tapi tidak ada satu orang pun yang mendengar teriakanku, siapa yang telah tega mengunci aku di ruangan ini ? Bodohnya aku kenapa sampai ketiduran begini, perutku juga sakit aku belum makan baru masuk bakso saja dan juga jus strawberry tadi.
Aku yang sudah lelah menggedor-gedor pintu itu duduk kembali, kenapa nasibku begitu jelek ya ampun mana tugas sekolahku banyak sekali, Pak Lucas juga tadi memberikan aku tugas yang begitu banyak bagaimana ini.
Tapi, tidak aku saja sih sebenarnya semua orang juga sama mendapatkan tugas dari Pak Lucas, aku harus cepat-cepat dan mengerjakannya, sedangkan di sini sudah jam 10.00 malam aku belum mengerjakan tugas itu bahkan satu pun.
Aku kembali bangkit dan mencoba untuk mengerak- gerakan gagang pintu , tapi tetep saja hasilnya tak ada, kenapa mereka begitu jahat padaku memangnya mamahku pernah melakukan kesalahan pada mereka ?
"Mamah kenapa mamah tinggalin aku, kenapa aku waktu itu ga ikut mamah saja, mungkin kalau aku ikut mamah aku ga akan seperti ini, aku ga akan disiksa kayak gini, mamah aku kangen sama mamah, aku pengen ketemu mamah "
Ku usap air mata yang tiba tiba saja mengalir, aku begitu merindukan mamahku, dan bila waktu bisa diulang aku ingin ikut dengannya, aku lebih baik bersamanya.
"Mah, aku ga bisa bilang sama ayah tentang kelakuan ibu Lisa, aku ga bisa bilang, aku harus gimana mah, aku binggung disini, aku takut disini mah "
Aku memeluk lututku dan menyembunyikan kepalaku, disini dingin sekali dan tak ada selimut, aku kedinginan sekali.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Non bangunan udah pagi, non ga akan sekolah emang "
Aku langsung bangun dan menatap di Ina yang ada di hadapanku, dia menatapku dengan begitu khawatir.
"Udah pagi kok nggak ada yang bukain pintu sih bi, kenapa dikunci siapa yang udah kunci aku, aku dari semalam sudah gedor-gedor pintu Bi, aku kedinginan Bi disini "
"Bibi juga nggak tahu kalau non di kunci di sini, tadi bibi mau bangunin nggak ada non di kamar makannya bibi cek ke sini ternyata masih dikunci. Tadi juga bibi cari kunci dulu non. Maaf ya bibi nggak tahu. Ayo non bangun segera sarapan lalu pergi ke sekolah"
Aku dengan panik segera berlari ke arah kamarku, aku tidak menghiraukan perutku yang sakit, aku segera mandi lalu membereskan buku. Bahkan aku tidak sempat untuk mengerjakan PR bagaimana ini apakah aku akan dihukum di sekolah ?
Aku bergegas pergi tanpa sarapan terlebih dahulu, karena percuma aku sarapan pun akan dihina oleh ibu dan juga Dimas dan itu membuat aku tidak selera untuk makan.
Aku yang baru saja sampai di sekolah langsung membuka buku sejarah ku dan mengerjakan satu persatu soal yang diberikan oleh Pak Lucas. Cukup banyak tugas ini, tapi aku dengan sekuat tenaga mengerjakannya. Semoga saja keburu.
"Kat kamu belum kerjain tugas, ga biasanya deh "
Aku sekilas melihat ke arah Dian dan menggelengkan kepalaku, lalu aku kembali fokus untuk mengerjakan tugasku ini.
"Ini kamu salin aja tugas aku, biar cepet Kat sebentar lagi kan Pak Lucas akan datang kesini, ayo cepetan Kat biar cepat beres "
"Nggak aku nggak mau, nggak papa aku kerjain aja sendiri, kamu tenang aja aku pasti bisa" Aku mencoba untuk menyakinkan temanku itu, aku tak mungkin kan menyalin hasil jerih payah orang lain, aku tidak mau.
"Apa lagi sih yang dilakuin sama ibu kamu, lihat jidat kamu sekarang udah diperban pasti gara-gara masalah kemarin kan, ayo jujur sama aku "
Aku kembali melihat Dian, dia duduk dengan lesu dan menatapku dengan wajah yang khawatir seperti biasa. Dia selalu menatapku seperti itu, aku yang sadar harus mengerjakan tugas ini, segera fokus mengerjakan soal lagi satu persatu.
Aku tak menjawab Dian, aku harus fokus dulu pada tugasku ini, masih ada beberapa lagi yang harus aku kerjakan sebelum Pak Lucas datang ke kelas, kenapa tak pelajaran terakhir saja kan Pak Lucas, ini malah yang paling pertama.
Tapi tiba-tiba saja bel berdering tugasku tinggal 5 lagi dan aka beres, tapi sepertinya tidak akan keburu aku pasrah karena Pak Lucas sudah di depan pintu. Sepertinya dia orang yang sangat disiplin.
"Kumpulkan PR kalian semua di mejaku, jangan ribut dan kumpulkan dengan tertib, cepat "
Aku diam karena memang tugasku belum selesai mana mungkin dia akan menerima tugasku dengan tidak lengkap. Dian juga masih diam dia menatapku.
"Dian, kenapa kamu nggak ke depan cepet kasih buku kamu sebelum kamu nggak punya nilai" titah ku pada temanku itu.
"Aku mau temenin kamu saja, aku tahu pasti Pak Lucas akan hukum kamu, aku lebih baik dihukum sama kamu saja"
"Jangan, udah aku baik-baik saja, kamu kumpulin dulu ya aku baik-baik saja cepat aku nggak mau nilai kamu jelek cuman gara-gara aku, udah jangan ikutin aku "
"Aku nggak mau Katherine "
Aku segera mengambil buku Dian dan berlari ke arah depan dan menyimpan buku itu, lalu Pak Lucas menghitung buku itu satu persatu "Apakah ada yang tidak mengerjakan pr-nya ?"
Aku mengacungkan tanganku "tugasku belum selesai Pak, tinggal 5 lagi Pak apa bisa di kumpulkan "
"Keluar dari kelasku dan berdiri di lapangan, lalu hormat pada bendera sampai pelajaran ku beres "
Aku menelan ludahku sebelum menjawab, tatapan Pak Lucas itu loh, tajamnya seperti silet mungkin kalau matanya itu punya laser aku sudah mati ditangannya.
"Baik, Pak"
Aku dengan pasrah segera melakukan apa yang Pak Lucas minta, ini sudah sepatutnya aku dihukum seperti ini. Dian dia sudah memegang tanganku dengan erat. Tapi, aku melepaskannya dengan perlahan aku tidak mungkin membuat temanku ini untuk berjemur di pagi hari seperti ini dan akan menjelang siang juga pasti akan sangat panas sekali.
Aku mengangkat tanganku dan hormat ke arah bendera ini untuk pertama kalinya aku dihukum, mungkin jika nanti aku disuruh oleh ibu untuk beres-beres lagi aku harus membawa buku PR ku, agar tidak kejadian seperti ini.
Tiba-tiba saja pandanganku tidak fokus, aku melihat sekitar melihat kiri, kanan tapi pandanganku makin tidak fokus seperti ada sesuatu di depanku dan pandanganku langsung hitam dan aku tidak tahu apa yang terjadi padaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments