"Kat, kenapa kau melamun saja setelah pulang dari ruangan Pak Lucas ada apa, apakah dia menyatakan perasaannya padamu "
Aku yang sedang melamun disadarkan oleh temanku Dian dan yang paling membuatku kaget adalah Dian bertanya seperti itu, apakah Dian tahu "Emm, aku hanya sedang ingin melamun saja, mana mungkin dia menyatakan perasaannya padaku Dian, kau ini ya suka aneh-aneh saja"
"Benarkah hanya ingin melamun saja, tapi yang aku lihat kau sedang banyak fikiran, apakah kau punya hubungan dengan Pak Lucas maksudku, hubungan masa lalu"
"Apakah kau tadi mengikutiku dan juga Pak Lucas ke ruangannya ? " aku tiba-tiba ingin bertanya itu pada Dian.
"Tidak, memangnya ada apa " tanya Dian dengan binggung.
Aku menghembuskan nafasku dengan tenang, huff untung saja dia tak tahu, kalau saja sampai tahu sudahlah habis.
"Hemm baiklah "
"Memang ada apa, coba kau cerita padaku Kat, apa yang terjadi apakah Pak Lucas melukaimu. Apakah dia mengatakan sesuatu yang membuatmu sakit hati, ceritakan padaku aku pasti akan membantumu"
Aku menggelengkan kepalaku. Tidak mungkin kan aku menceritakan semuanya pada Dian. ku lebih baik memendam semuanya sendirian daripada harus memberitahu pada temanku sendiri, maksudnya bukannya aku tidak mau berterus terang pada Dian tapi ini bukan waktunya.
Aku tidak mau sampai dia tahu dan nanti ada orang yang mengetahuinya kalau Pak Lucas mengajak aku pacaran, sepertinya aku harus menghindar dari Pak Lucas. Aku tidak mau kalau terjadi sesuatu nanti padaku. Aku tidak mengenal siapa Pak Lucas dengan benar. Aku tidak tahu dia siapa dan apa maunya, tapi dia tahu mamaku apa yang dia tahu lagi tentang mamaku, apa hubungan dia dengan mamaku.
Dan satu lagi janji apa yang sudah kami buat, aku benar- benar tak mengigat semuanya, aku benar-benar buntu. Pikiranku buntu sekali, aku binggung harus bagaimana. Aku tak mungkin bertanya pada ayah, pasti dia akan marah padaku.
"Kenapa kau malah ngelamun Kat. Ada apa ceritakan padaku,aku pasti akan mendengarkan mu ayo ceritakan padaku "
"Aku baik-baik saja Dian, aku hanya sedang kelelahan saja , ayo ini sudah waktunya pulang kita pulang sekarang ya "
Aku segera mengambil tasku dan keluar dari dalam kelas, aku berlari keluar tanpa menunggu Dian terlebih dahulu. Aku takut kalau Pak Lucas tiba-tiba datang . Aku belum siap untuk bersamanya seperti apa yang aku katakan kalau aku akan menghindar dari Pak Lucas.
Dan tidak disangka-sangka ternyata di luar hujan lebat, tapi aku yang tidak mau sampai Pak Lucas datang berlari menerobos hujan. Meskipun Dian dari tadi terus meneriaki namaku.
Tapi, aku tidak menghiraukannya yang terpenting sekarang aku harus cepat-cepat pulang dan juga pergi menghindar dari Pak Lucas.
Saat hujan itu sudah membasahi tubuhku dan aku juga sudah menggigil, aku masuk ke dalam sebuah bangunan kosong. Sepertinya akan aman jika berteduh dahulu di sini. Aku diam duduk di sana sendirian melihat sekitar dan tak tahu apa yang harus aku lakukan selain berteduh.
Saat aku sedang melamun, tiba-tiba datang dua orang pria dan menghampiriku "Wah wah wah ada seorang perempuan cantik di sini, cantik kenapa bukan sekolah malah neduh di sini. Ini itu markas kita ngapain di sini, mau jadi santapan kami berdua ya "
Aku yang takut segera bangkit dan menatap mereka berdua "Maaf aku tidak tahu kalau ini tempat kalian"
Aku segera keluar, tapi ada salah satu laki-laki yang memegang tanganku. Dia menarik tanganku dan mendorong ku masuk makin ke dalam bangunan itu lagi, malah lebih dalam lagi dia menarik tanganku. Aku didorong dengan kasar.
Aku yang kesakitan segera bangkit dan menepuk kakiku yang berdarah "Tolong, aku tidak tahu aku akan pulang. Aku tidak akan melaporkan apa-apa tentang ini aku pulang sekarang"
"Kau tidak akan bisa keluar dengan mudah cantik, kau sudah masuk ke dalam markas kami, maka kau harus kami nikmati terlebih dahulu. Baru kau boleh keluar dari sini "
Apa maksud mereka. Memangnya aku ini makanan sampai harus dinikmati. Aku mundur dan berlari ke lantai 2 mereka mengejarku. Aku masuk ke setiap ruangan tanpa melihat itu ruangan apa.
Tapi mereka terus saja mengejarku. Sampai-sampai aku terpojok di sebuah ruangan. Mereka berdua mengepungku. Tiba-tiba saja laki-laki yang satunya lagi menarik tanganku dan menyobek seragamku. Aku menutupi dadaku yang terbuka ini.
"Tolong lepaskan aku, jangan apa-apa kan aku, aku tidak punya salah pada kalian. Lalu kenapa kalian melakukan ini padaku ? "
"Kau tak akan pernah lepas sayang, sebelum kami berdua menikmati mu, ayolah kita bermain-main jangan berpura-pura seperti itu kau akan menikmatinya nanti"
Aku mundur dan makin membuat aku terpojok. Laki-laki satu lagi menarik kakiku dan membuat aku terjatuh membuat kepalaku terbentur ke lantai, rasanya sangat pusing mereka menjelajahi tubuhku membuka rok ku.
Aku yang sedang menahan sakit tak bisa melakukan apa-apa. Bahkan aku lemah sekali. Tapi tiba-tiba dalam penglihatan buram ku aku melihat seorang pria memakai baju hitam, memakai topi dan juga masker hitam datang dan memukul salah satu laki-laki itu. Dia membawa sebuah pisau dan menusuk-nusuk perut laki-laki itu.
Yang satunya melawan, tapi dia langsung dibanting, dengan cepat laki-laki itu menusukkan pisaunya ke arah mata dari laki-laki yang melawan itu. Lalu dia mematahkan tangan laki-laki itu dengan tangannya kuat selai dia.
Aku yang masih tidak bisa melakukan apa-apa hanya bisa diam melihat semua kejadian itu dengan mata yang sudah sangat berat. Ingin sekali tertutup, aku sekarang melihat laki-laki bertopi itu menyobek perut laki-laki yang tadi tangannya dia patahkan. Ada yang keluar dalam perutnya dan membuat aku mual. Seketika penglihatan ku hitam dan aku tidak tahu apa yang terjadi lagi.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments