"Lo kalah, kita buat taruhan gimana " ucap Dimas.
"Taruhan apa sih, jangan yang aneh aneh ah "
"Ga akan yang aneh-aneh, tenang saja, gue mau lo deketin Katherine buat dia jatuh cinta terus lo mainin dia sampai dia hancur. Kalau perlu lo perkosa juga dia ga masalah"
"Lo gila Dimas, dia kakak lo. Ya meskipun kakak tiri tapi tetep saja lo ga boleh gitu "
"Mau atau engga nih Darwin, dia masih polos dan yang pasti dia masih perawan "
Darwin menatap Dimas memainkan dagunya, memikirkan apakah dirinya harus melakukan apa yang Dimas mau. Lumayan juga kan perawan ya meskipun Kat bukan tipenya, tapi lumayan juga kan dapat perawan kapan lagi.
"Oke deal, tapi kalau dia hamil gue ga mau tanggung jawab ya Dim "
"Lo tenang saja, lo ga akan pernah tanggung jawab atas apapun itu "
"Siap deh, enak kan kalau gitu. Berarti gue bebas ya mau apa-apain dia juga "
"Bebas mau lo pake setiap hari juga ga masalah. Gue ga akan ngelarang "
"Oke deh gue akan mulai deketin Katherine dari sekarang"
"Silahkan kejar perempuan polos itu "
Dimas tersenyum bahagia, sungguh dirinya senang sekali, pasti Ayahnya akan mengusir Katherine. Katherine itu adalah benalu, dan benalu harus segera pergi tak boleh didiamkan begitu saja.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Hai Kat " aku yang sedang makan sampai tersedak, ada apa dengan Darwin ini. Kenapa dia tiba-tiba mendatangiku dan tersenyum padaku tak seperti biasannya, ada apa coba.
Aku mengambil air minum dan segera menegaknya dengan cepat "Kau "
"Boleh aku bergabung " tanya Darwin masih dengan senyum manisnya.
"Ga boleh mau apa duduk disini coba. Ga ada tempat duduk buat anak nakal seperti kamu "
"Apaan sih Dian, aku kan tanya sama Katherine bukan sama kamu "
"Ya tetap saja, ada aku disini. Maka kamu ga boleh duduk disini "
Tapi Darwin dia malah duduk dan berhadapan denganku, dia menatapku dengan tatapan yang aneh.
"Kau ini kenapa Darwin apakah kau sehat "
"Tentu saja aku sehat Dian, Kat nanti pulang sekolah kita sama-sama ya "
"Ga Kat pulang denganku "
"Berisik ah Dian, "
Darwin langsung pergi begitu saja meninggalkan aku dan juga Dian. Aku dan Dian saling pandang saja.
"Jangan sampai kau pulang bersamanya Kat, dia itu laki laki berandalan "
"Ya, aku mengerti aku tak akan mungkin pulang bersamanya"
"Ya awas saja jangan sampai kau pulang bersamanya "
"Iya, aku tak akan pulang bersamanya Dian, kau tenang saja"
Aku kembali memakan batagor yang aku pesan tadi, tapi dihadapan ku sekarang sudah ada sebuah coklat. Aku mendongakan kepalaku ternyata itu Pak Lucas. Dia memberikan coklat yang besar padaku.
"Abang eh maksudku Pak "
Abang menyimpannya disebelah tanganku, lalu pergi begitu saja. Para siswi lain langsung menatapku.
"Abang ? Aku ga salah dengarkan kamu tadi panggil Pak Lucas Abang. Apa kamu udah punya panggilan lain buat Pak Lucas apa kalian udah deket banget sampai kayak gitu"
"Emm, engga kamu salah dengar kali. Oh ya gimana tentang pembunuhan itu apa udah diselidiki sama polisi"
"Sudah sih, sudah diselidikin, tapi belum ketemu siapa pembunuhnya, karena dari setiap mayat yang ditemukan itu ga terdapat sidik jari pembunuhnya. Tapi katanya dalam cara membunuhnya itu sama tusukannya maksudnya menggunakan pisau yang sama, makanya polisi sudah menyimpulkan kalau ini pembunuhan berantai"
"Pembunuhan berantai,"
"Iya, makanya kita siswa-siswa tuh ga boleh pulang sendiri. Pokoknya yang sekolah tuh harus diantar jemput takutnya kita korban selanjutnya"
"Hemm gitu ya, baru kali ini di kota kita ada pembunuhan ya "
"Ya maka dari itu semua orang takut, baru kali ini kan dalam satu hari ada 3 mayat yang ditemukan. Apalagi yang pertama itu lebih parah banget kan. Kamu jangan pernah ceritain tentang kamu yang lihat orang itu bunuh. Karena nanti takutnya kamu yang selanjutnya, aku ga mau itu sampai terjadi. Pokoknya kamu diam saja ya dan jangan sampai kamu memberi keterangan apapun"
"Ya, aku akan diam aku tak akan berbicara pada siapa pun selain kamu "
"Bagus, bagi dong coklatnya mau juga kali coklatnya besar gitu, pasti ga akan habis deh "
Aku mengasongkan coklat itu pada Dian "Ambil saja Dian, kamu tahu kan aku ga terlalu suka makan coklat "
Dian celingak-celinguk takut ada Pak Lucas disini " Bagi dua saja ah, aku takut Pak Lucas marah seharusnya ini buat kamu kan "
"Yaudah kita bagi dua saja ya "
Dian menganggukan kepalanya dengan senang. Aku begitu bersyukur memiliki teman seperti Dian, dia begitu baik dan perhatian sekali padaku.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Gimana sudah "
"Sudah dong Dim, tenang saja tadi udah gue ajak pulang bareng. Dia polos banget ya malah pelanga-plongok gitu, waktu gue datangin apakah dia belum pernah pacaran gitu"
"Belum mana mungkin dia pacaran. Ga akan ada laki-laki yang suka sama perempuan kurus kayak gitu"
"Tapi kalau dilihat dari depan Katherine cantik juga ya, hidung mancung, kulit putih terus matanya bulat pokoknya lucu deh ya, cantik agak bule-bule gitu kan. Dia itu beda dari lo dan juga kakak lo"
"Ya namanya juga beda ibu lah, memang Mamahnya dia bule-bule gitu"
"Pantesan lo lihat dari mana memang"
"Ya dari dompet Ayah gue lah, gue ga sengaja waktu itu buka dompet ayah dan lihat foto perempuan ya cantik lah hampir mirip sama Katherine sih, tapi itu lebih cantik dari Katherine. Nah gue tanya sama Ibu ternyata itu Jovanka ibunya si Katherine"
"Jadi penasaran sih gue, secantik apa ibunya Katherine anaknya aja bisa semanis itu"
"Apaan sih lo jadi tertarik gitu sama si Katherine, lo mau beneran pacaran sama dia gitu"
"Kita lihat saja ke depannya gimana "
"Jangan gila deh ah, memangnya lo bener-bener mau sama dia. Dia tuh perempuan cupu jelek, ga ada cantik-cantiknya lo mau keturunan lo nanti jelek-jelek"
"Yang ada keturunan gue bule-bule. Katherine saja bule, masak keturunan gue buluk gila ya. Lo kayaknya harus cek mata deh meskipun Katherine kurus tapi menurut gue cantik loh. Gue baru sadar kalau kakak tiri lo tuh cantik lebih cantik dari Chelsea"
"Apaan sih kok jadi ngawur kayak gini. Gue kan suruh lo sakitin Katherine bukannya malah jatuh cinta sama dia dan kejar dia. Gue suruh lo hancurin hidup Katherine sampai dia ga mau lagi ada di dunia ini"
"Kenapa sih lo segitu benci sama Katherine, memangnya apa yang dia sudah lakuin sama lo sih "
"Sudahlah pokoknya lu turutin apa saja kemauan gue, pokoknya gue mau lo hancurin hidup Katherine"
Darwin hanya bisa menganggukan kepalanya saja, kita ikuti saja kemauan Dimas.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments