Bab 2 dihadiahi gelas

"Kau kemana sih, aku mengejarmu ke sini. Tapi, kau tak ada aku sudah memesankan makanan untukmu ayo cepat Kat, kau harus makan kau terlihat sangat kurus sekarang kapan ayah mu pulang "

Aku duduk berhadapan dengan Dian, sudah ada semangkok bakso di hadapanku dan juga jus strawberry kesukaanku, tahu saja temanku ini apa yang sedang aku mau.

"Aku tadi bertemu dengan Dimas. Mungkin ayahku akan pulang 1 bulanan lagi karena pekerjaannya sedang ada masalah"

"Apa, kau bertemu dengan Dimas pasti minta uang. Apakah dia memaksa lagi Kat "tanya Dian dengan wajah yang begitu khawatir padaku.

"Untuk kali ini tidak pak Lukas membantuku dia membela aku, tapi, itu membuat aku ada dalam masalah besar. Pak Lucas memanggil ibu untuk kemari kalau tidak Dimas akan di DO. Entah apa yang akan terjadi"aku menghela nafasku dengan kasar, memang tindakan pak Lukas itu sangat bagus, aku sangat berterima kasih dengan bantuannya tapi itu akan membuatku dimaki-maki di rumah dan disalahkan tentang apa yang terjadi pada Dimas.

"Ya sudah kau jangan dulu pulang ya, kau pulang ke rumahku saja" Aku menggelengkan kepalaku tidak mungkin aku pulang ke rumah Dian, aku malu dengan orang tuanya setiap ada masalah aku selalu saja ke rumah Dian, itu sangat memalukan.

"Tidak apa Dian,baku akan melawan semampunya"

"Ya sudah aku saja yang menginap di rumahmu ya, aku tidak mau terjadi apa-apa padamu"

"Aku tidak akan apa-apa Dian, selama ini aku masih hidup kan kau bisa tenang"

"Iya, kau masih hidup tapi kau babak belur selalu saja kau datang ke sekolah dengan memar yang begitu banyak di wajahmu, di tanganmu atau di kakimu. Sebenarnya apa yang ibu tirimu itu lakukan apa kesalahan yang telah kau lakukan kenapa dia begitu tega melakukan itu padamu"

Dian sangat marah dengan kelakuan ibuku, tapi mau bagaimana lagi aku tidak bisa pergi kemana-mana, sedangkan yang aku miliki hanya mereka aku sudah mencari alamat mami Zeline kemana-mana tapi aku sama sekali tidak menemukannya.

Sepertinya ayahku sudah menyembunyikan semuanya, agar aku tidak pernah bisa menemukan di mana rumah mamih Zeline, karena aku pun sudah lupa di mana itu letaknya. Aku pernah menulis di sebuah buku tapi buku itu hilang.

Kalau saja aku bisa menemukan alamatnya aku akan pergi ke sana dia adalah satu-satunya sahabat mamaku. Dia pasti akan menerimaku, dia pasti akan menyayangiku seperti mamah menyayangiku juga.

"Ya sudah sekarang kau makan, ayo cepat makan kau harus banyak makan kau harus gemuk, lihat badanmu makin kurus kau itu cantik tapi nasibmu saja yang tidak"

"Iya aku makan sekarang, aku suka dengan badanku yang kurus ini"

"Sudahlah, kau ini selalu saja seperti itu, aku tidak suka dengan badan kurus mu. Harus sedikit berisi pokoknya setelah lulus dari sekolah kau harus cari pekerjaan dan jangan tinggal bersama ibumu itu ataupun nanti ayahmu menyuruhmu kuliah kau jangan tinggal bersama mereka lagi, aku khawatir dengan keadaanmu aku takut-takut jika kau nanti dibunuh oleh ibu tirimu itu. Sebenarnya kau bisa saja melaporkannya ke kantor polisi, dia bisa dipenjara"

"Iya, kita kan sebentar lagi lulus aku pasti akan keluar dari rumah itu, aku akan mencari pekerjaan dan hidup mandiri untuk sekarang mungkin aku harus bergantung dulu pada Ayah"

"Ya aku mengerti, tapi menurutku sekali-kali kau berbicara lagi lah pada ayahmu ya, jangan terus memendamnya sendiri"

"Akan aku coba nanti "

Aku segera membumbui bakso ku itu menambahkannya cuka, lada dan juga saos, rasanya hari ini aku ingin makan yang pedas-pedas. Kepalaku sedang pusing dan pikiranku sedang banyak aku memikirkan hukuman apa yang akan diberikan oleh ibu padaku nanti di rumah.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Baru saja aku membuka pintu rumah, kepalaku terkena lemparan gelas yang melayang dan mengenai dahi. Dahiku berdarah aku hanya bisa diam dan merasakan sakit dan juga darah yang menetes. Pulang sekolah langsung dihadiahi oleh gelas yang melayang.

"Apa yang kamu lakukan sampai-sampai adikmu ini dipanggil oleh guru dan aku harus pergi ke sekolah, kau ya bisanya membuat onar saja. Bisa tidak kau tidak membuat masalah. Kau itu hanya anak pembawa sial. Seharusnya aku melarang suamiku untuk mengambil mu, seharusnya kau tak ada disini, kau itu tak berhak ada disini "

"Aku tidak melakukan apa apa Bu, Pak Lucas hanya membantuku. Dimas mengambil uang jajanku makanya pak Lucas memanggil Dimas, apa lagi dia juga tak sopan pada pak Lucas "

"Memangnya kau tidak bisa membela adikmu, seharusnya kau bela dia kalau tidak beri saja uangnya itu pada Dimas, apa susahnya memberikan uang jajanmu itu kau juga tidak memerlukan uang jajan itu, kan ? Kau itu seharusnya tak usah dikasih uang jajan masih disekolahkan saja sudah Alhamdulillah "

Selalu saja seperti ini permasalahan uang jajan. Padahal aku dan juga Dimas diberi uang jajan yang sama, tapi, Dimas selalu saja kurang dan ibu selalu saja memberikan lebih pada Dimas.

Sedangkan aku, sama sekali tidak. Tapi Dimas selalu mengambil uangku. Apakah hidupku akan selalu seperti ini apakah begini rasanya hidup bersama ibu tiri ? Kukira Ibu tiri jahat itu hanya di dongeng-dongeng saja, tapi nyatanya dalam dunia nyata pun ada dan inilah kenyataannya.

"Maafkan aku, lain kali aku akan memberikan uangnya pada Dimas, aku tidak tahu kalau masalahnya akan sebesar ini, aku sungguh minta maaf "

"Bereskan gudang aku beri waktu 1 jam jika kau tidak mampu membereskan gudang itu dalam waktu 1 jam, aku tidak akan memberimu makan selama satu minggu "

Aku mengusap darahku yang mengucur ke arah mataku, pasti luka ini parah sekali, apalagi kepalaku sekarang pusing. Aku segera menganggukan kepala dan berjalan ke arah kamar ku dulu untuk ganti pakaian. Kamarku dekat dengan kamar Kak Chelsea kakak tertuaku yang sekarang sedang kuliah di Amerika.

Dia sama saja seperti ibu dan juga adiknya tidak menyukaiku dari awal, memangnya aku di sini salah ya. Memangnya aku ini penghalang untuk mereka padahal aku tak pernah tuh hasut ayah untuk jahat pada mereka.

"Non sini bibi obatin ya"

Aku tersenyum ke arah bi Ina yang selalu ada untukku, dia sudah aku anggap seperti ibuku sendiri, dia yang selalu merawat ku saat ibu memperlakukan aku dengan tidak baik.

Di saat aku sakit hanya bi Ina yang selalu merawat ku. Dia yang membantu setiap pekerjaan yang Ibu berikan dengan diam-diam.

Bi Ina membantuku duduk dan mengambil kotak P3K, dia langsung mengobati jidatku yang lumayan parah. Aku melihat luka itu dari pantulan kaya, menyedihkan sekali ya jadi aku.

"Kita ke rumah sakit saja ya non ini parah banget, bibi takut non nanti kenapa-napa "

"Nggak usah bi diobatin biasa saja, aku juga harus beresin dulu gudang Ibu kasih aku waktu 1 jam aku nggak mungkin nggak lakuin itu, kalau nggak aku nggak akan dikasih makan salama satu minggu, kalau gitu aku bisa mati dong bi. Apalagi bekal dari ayah juga hampir habis, kalau Ayah nggak pulang aku juga nggak akan punya bekal, karena ibu yang akan bagiin bekal itu dan yang pasti aku ga akan dikasih bi "

Bi Inah mengusap rambutku dengan sayang, lalu dengan cepat-cepat dia mengobati dahiku itu. Setelah selesai aku mengganti pakaianku dan bergegas pergi ke lantai bawah di mana gudang itu terletak.

Saat pintu dibuka ya ampun debunya sangat banyak dan barang-barangnya juga begitu banyak. Apakah ini tidak salah dalam waktu 1 jam aku harus bisa membereskan rumah ini maksudku gudang ini.

Gudang ini begitu luas dan barang-barangnya juga begitu banyak menumpuk, aku yang sudah pasrah masuk saja dan segera meneliti barang mana dulu yang harus aku bereskan, pandanganku tertuju pada sebuah rak buku.

Aku membereskan itu terlebih dahulu, membereskannya satu persatu dan menyusunya dengan rapi. lalu membersihkannya dari debu-debu yang menempel di sana.

Beralih pada barang-barang berat, aku juga membersihkan itu menyapu lantai, mengepel lantai, sesekali aku melihat jam, takut-takut aku melebihi waktu yang sudah Ibu tentukan tapi untungnya dalam waktu 1 jam kurang aku sudah menyelesaikan semuanya.

Dengan senang aku duduk senderan ke tembok dan menatap hasil kerjaku, aku tidak mau meninggalkan gudang ini sebelum Ibu mengeceknya. Karena aku trauma dengan apa yang pernah dilakukan oleh kakakku dan juga adiknya.

Saat ibu memberikan hukuman karena aku tidak sengaja menumpahkan makanan Dimas, dia menyuruhku untuk membereskan halaman depan. Aku berlari ke arah ibu dengan gembira karena aku sudah berhasil membersihkannya, tapi, saat kami berdua kembali kalian tahu halaman itu berantakan kembali daun-daun berserakan, sampah di mana-mana padahal sebelumnya tidak ada sampah sedikit pun.

Alhasil aku tidak dikasih makan satu hari oleh Ibu, perutku sangat perih dan melilit aku hanya bisa menangis menunggu ayah pulang, tapi ayah tak kunjung pulang juga. Dia terlalu sibuk dengan pekerjaannya.

Sampai tak terasa mataku mengantuk dan dengan perlahan juga aku menutup kedua bola mataku.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Terpopuler

Comments

Yuliana Dewi in

Yuliana Dewi in

kenap ibu kat

2023-03-18

1

Putri Minwa

Putri Minwa

💪💪💪

2023-03-05

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Tatapan yang menakutkan
2 Bab 2 dihadiahi gelas
3 Bab 3 dihukum
4 Bab 4 tatapan yang tak aku suka
5 Bab 5 kau itu siapa
6 Bab 6 kapan lagi
7 Bab 7 jangan berharap
8 Bab 8 Aku tak akan memaksamu
9 Bab 9 siapa laki laki itu
10 Bab 10 aku merasa aman bersamanya
11 Bab 11 kenapa ayah
12 Bab 12 Kenapa tak mau bercerita
13 Bab 13 Kenapa bisa seperti itu
14 Bab 14 Kenapa sih mau hancurin dia
15 Bab 15 Sebuah janji yang dilupakan Kat
16 Bab 16 nanti kalau udah jadi calon menantu
17 Bab 17 mau lari kemana
18 Bab 18 kau tak pernah menyukaiku
19 Bab 19 Karya seni
20 Bab 20 sudah dilihat aku bangga
21 Bab 21 Ada apa dengan pak Lucas
22 Bab 22 Apa ini yang kau mau
23 Bab 23 kenapa tidak dari dulu
24 Bab 24 kenapa sakit
25 Bab 25 Habis sudah
26 Bab 26 aku akan mengambilnya
27 Bab 27 kenapa harus aku
28 Bab 28 ketakutan Darwin
29 Bab 29 siapa saja tolong
30 Bab 30 Diabaikan
31 Bab 31 Siapa dia
32 Bab 32 Kemana dia
33 Bab 33 Aku suka
34 Bab 34 Kak Tio
35 Bab 35 Kenapa harus bertemu
36 Bab 36 Siapa dia
37 Bab 37 Menyakitkan
38 Bab 38 aku yakin punya Darwin
39 Bab 39 Sudah keterlaluan
40 Bab 40 terbongkar semuanya
41 Bab 41 Rencana baru
42 Bab 42 Lebih baik aku pergi
43 Bab 43 Aku ingin bahagia
44 Bab 44 Kenapa harus dia
45 Bab 45 Aku masih syok
46 Bab 46 Kejadian yang sebenarnya.
47 Bab 47 Dimas lagi
48 Bab 48 Ancaman
49 Bab 49 Kemana dia
50 Bab 50 Ancaman
51 Bab 51 Guru baru
52 Bab 52 Hukuman pertama
53 Bab 53 Apa yang harus aku pilih
54 Bab 54 Ada foto mamah
55 Bab 55 Aku belum cerita apa-apa
56 Bab 56 Terpaksa
57 Bab 57 apakah akan berhasil
58 Bab 58 Tak Semudah itu ternyata
59 Bab 59 Sudah ada disini lagi
60 Bab 60 Aku tidak salah
61 Bab 61 Mamih marah
62 Bab 62 Lolos juga
63 Bab 63 terlalu banyak bicara
64 Bab 64 Hadiah spesial
65 Bab 65 Jadi aku atau dia
66 Bab 66 Hadiah yang tak diharapkan
67 Bab 67 Ternyata begini ceritanya
68 Bab 68 Diganti dengan yang palsu
69 Bab 69 Bekal lagi
70 Bab 70 Pembicaraan dengan masalah berbeda
71 Bab 71 Keadaan Darwin
72 Bab 72 Surat ancaman lagi
73 Bab 73 Sebuah tontonan
74 Bab 74 Lapor polisi
75 Bab 75 Lolos
76 Bab 76 menjauh lah
77 Bab 77 tak enak hati
78 Bab 78 harus lari kemana
79 Bab 79 Kejadiannya.
80 Bab 80 Jari
81 Bab 81 Meneror kembali
82 Bab 82 Keputusan akhir
83 Bab 83 Kenapa sama siapa Mereka
84 Bab 84 siapakah aku
85 Bab 85 Rencana Adiba
86 Bab 86 Pembalasan
87 Bab 87 Habis semua laki-laki itu
88 Bab 88 Sudah habis kesabaranku
89 Bab 89 Devon mati
90 Bab 90 Menerima semuanya
91 Bab 91 minta tanggung jawab
92 Bab 92 Tidak percaya diri
93 Bab 93 Baru 3 orang
94 Bab 94 Satu
95 Bab 95 mulai habis
96 Bab 96 Mencari
97 Bab 97 Sudah hampir habis
98 Bab 98 Mencoba Berbohong
99 Bab 99 Semuanya selesai
100 Bab 100 Harus pergi kesana
101 Bab 101 Sampai juga meski takut
102 Bab 102 Akhirnya jujur juga
103 Bab 103 penuh tipu daya
104 Bab 104 Dibawa kekantor
105 Bab 105 Adiba berpura-pura
106 Bab 106 Ada yang mengintip
107 Bab 107 Sangat ragu sekali
108 Bab 108 Tenang dia mencintaimu
109 Bab 109 Tidak ada ekspresi
110 Bab 110 Rencana yang gila
111 Bab 111 Berhasil dan mendapatkannya kembali
112 Bab 112 Cerita yang baru saja dirinya tahu
113 Bab 113 Mengikuti permainannya
114 Bab 114 sudah tinggal bersama
115 Bab 115 Mulai penasaran
116 Bab 116 Seperti jin
117 Bab 117 Hukuman yang setimpal
118 Bab 118 Sudah tahu
119 Bab 119 Apakah ini hasutan
120 Bab 120 Hasutan ke 2
121 Bab 121 Takut kecolongan
122 Bab 122 Rencana baru apa ?
123 Bab 123 Siapa yang datang
124 Bab 124 Apakah setimpal
125 Bab 125 Ayah mertua
126 Bab 126 Permainan yang luar biasa
127 Bab 127 jadi juga
128 Bab 128 bulan madu
129 Bab 129 Kehadirannya
130 Bab 130 Surat perjanjian
131 Bab 131 Habis 1 tinggal 3
132 Bab 132 Berbohong demi kebaikan
133 Bab 133 Menunggu sampai traumanya sembuh
134 Bab 134 Kehidupan Adiba
135 Bab 135 Aku ga bisa bilang
136 Bab 136 Membereskan senjata
137 Bab 137 Berkemah
138 Bab 138 Berkemah yang menakutkan
139 Bab 139 Datangnya polisi
140 Bab 140 Habis 3 tinggal 1
141 Bab 141 Lebih baik mundur saja
142 Bab 142 Dinasehati
143 Bab 143 ingin pulang sekarang
144 Bab 144 Mulai mencintainya
145 Bab 145 Tersenyum terus
146 Bab 146 Suka tak terkendali
147 Bab 147 habis semuanya
148 Bab 148 kecelakaan yang tak diduga-duga
149 Bab 149 aku yang akan mengantikan mu
150 Bab 150 Dokter yang baik
151 Bab 151 Hanya rahasia kita berdua
152 Bab 152 dijemput juga, tapi ada yang ketinggalan
153 Bab 153 Keluargamu yang aku habisi
154 Bab 154 Sudah bulat keputusanku
155 Bab 155 Hanya untuk sementara saja
156 Bab 156 Bertemu dengan perempuan licik
157 Bab 157 menjadi curiga padanya
158 Bab 158 Rencana bersama Tamara
159 Bab 159 kegilaan Tamara akan dimulai
160 Bab 160 baru setengah saja
161 Bab 161 Kalau kalian akan memilih mana
162 Bab 162 keluh kesah Adiba
163 Bab 163 Mau berteman denganku
164 Bab 164 siapa kah dia itu
165 Bab 165 Mengigat kembali keluarga
166 Bab 166 sebenarnya apa mau Tamara
167 Bab 167 Apakah aku sasarannya
168 Bab 168 Jangan, aku belum bisa
169 Bab 169 Ini adalah hidup ku
170 Bab 170 Rencana makan malam
171 Bab 171 selalu saja gagal dan gagal kapan berhasilnya
172 Bab 172 Kenapa malah ada masalah
173 Bab 173 Suruhan Tamara
174 Bab 174 Bibi Merry
175 Bab 175 karma Adiba
176 Bab 176 kisah Tamara
177 Bab 177 Siapa yang akan ditusuk
178 Bab 178 Pertanyaan istri yang kadang menjebak
179 Bab 179 Racun apa sebenarnya itu
180 Bab 180 Ketakutan Tamara
181 Bab 181 Kenapa tidak mau membantu
182 Bab 182 Daniel galak padaku
183 Bab 183 Lea sudah ada
184 Bab 184 Curiga dengan ku
185 Bab 185 Ditangkap polisi
186 Bab 186 Rencana kabur
187 Bab 187 Tamara takut
188 Bab 188 Berhasil juga kan
189 Bab 189 Berjanji
190 Bab 190 ingkar janji
191 Bab 191 Baru ingat
192 Bab 192 Kat pergi
193 Bab 193 Berbicara dengan Adiba lagi
194 Bab 194 Baikan lagi
195 Bab 195 Ditolak lagi
196 Bab 196 Lupakan masa lalu
197 Bab 197 Kebahagian keluarga kecil ku
198 Bab 198 Sehari-hari
199 Bab 199 Kabar bahagia
200 Bab 200 Tidak menyangka
201 Bab 201 jangan ikut campur terlalu dalam
202 Bab 202 Aku tidak mau melepaskannya
203 Bab 203 Kenapa wajahku mirip
204 Bab 204 Sela sudah tahu
205 Bab 205 Pengen ikut terus
206 Bab 206 Akhirnya
207 Bab 207 Mulai menjadi remaja
208 Bab 208 Kenakalan Alex
209 Bab 209 Balasan
210 Bab 210 Berbagi
211 Bab 211 mengingatkan pada seseorang
212 Bab 212 Alex si pelupa
213 Bab 213 Daisy kabur lagi
214 Bab 214 Sela datang
215 Bab 215 Nenek akan cerita
216 Bab 216 Kebenaran
217 Bab 217 Membuat curiga saja
218 Bab 218 Daniel dan Alex
219 Bab 219 Ingat Mama
220 Bab 220 Ga romantis
221 Bab 221 Kalau mau nakal jangan ajak-ajak
222 Bab 222 Bungkam terus
223 Bab 223 Alex mulai berulah lagi
224 Bab 224 berhasil juga
225 Bab 225 Habislah Alex
226 Bab 226 Ayu dibawa
227 Bab 227 Tidak bisa dibantah
228 Bab 228 Alex membuat perjanjian
229 Bab 229 Putus aja
230 Bab 230 Kembali lagi dengan paksaan
231 Bab 231 Alex tetap tidak mau
232 Bab 232 Keraguan Mama Ayu
233 Bab 233 Cemberut terus
234 Bab 234 Siapa yang mengintip
235 Bab 235 Siapa yang harus di pilih
236 Bab 236 Aku ga sakit
237 Bab 237 Alex masih sama ternyata
238 Bab 238 Awas saja sampai mengadu pada Mama
239 Bab 239 marah dengan Ayu
240 Bab 240 Ide Vio
241 Bab 241 Setuju atau tidak ya
242 Bab 242 Sela orang kepercayaannya
243 243 Sudah jadi suami yang baik
244 Bab 244 Kena juga kan
245 Bab 245 Alex mulai pusing
246 Bab 246 Datang kerumah dan diantarkan lagi
247 Bab 247 Alex mulai curiga
248 Bab 248 Kebiasaan Daniel di pagi hari
249 Bab 249 Senyum yang menyeramkan
250 Bab 250 Ketakutan Vio
251 Bab 251 Rumah Ayu
252 Bab 252 Bawa sekarang kerumah sakit
253 Bab 253 Sikap Alex
254 Bab 254 Siapa yang melakukan ini semua
255 Bab 255 Jangan menilai sesuatu dari tempatnya
256 Bab 256 Malu jangan bicara itu
257 Bab 257 Jangan malu
258 Bab 258 Hanya ingin Vio mati
259 Bab 259 Ketakutan Sela
260 Bab 260 Di Pantai berdua
261 Bab 261 Hans yang bahagia
262 Bab 262 Habis
263 Bab 263 Hanya aku saja yang tidak tahu
264 Bab 264 Ketakutan dan ingin pergi
265 Bab 265 Tak boleh keluar lagi
266 Bab 266 ketahuan juga kan siapa orangnya
267 Bab 267 Jalan jalan dulu
268 Bab 268 beli pakaian bayi
269 Bab 269 Mulai curiga juga
270 Bab 270 Berbohong untuk pertama kalinya
271 Bab 271 Apalagi yang akan terjadi
272 Bab 272 Tertangkap
273 Bab 273 Arumi Nasya
274 Bab 274 Tiba tiba menanyakan Tamara
275 Bab 275 Harus sabar
276 Bab 276 Diam saja dirumah
277 Bab 277 malah berpikir lagi seperti itu
278 Bab 278 Perubahan Daniel yang membingungkan
279 Bab 279 Bentakan
280 Bab 280 Bukan dia
281 Bab 281 Karina punya adik
282 Bab 282 Tertangkap juga
283 Bab 283 Berbalik sekarang
284 Bab 284 Hal yang baru dan menyenangkan
285 Bab 285 Vio kesal
286 Bab 286 Daniel yang bisa
287 Bab 287 Akhir dari segalanya
Episodes

Updated 287 Episodes

1
Bab 1 Tatapan yang menakutkan
2
Bab 2 dihadiahi gelas
3
Bab 3 dihukum
4
Bab 4 tatapan yang tak aku suka
5
Bab 5 kau itu siapa
6
Bab 6 kapan lagi
7
Bab 7 jangan berharap
8
Bab 8 Aku tak akan memaksamu
9
Bab 9 siapa laki laki itu
10
Bab 10 aku merasa aman bersamanya
11
Bab 11 kenapa ayah
12
Bab 12 Kenapa tak mau bercerita
13
Bab 13 Kenapa bisa seperti itu
14
Bab 14 Kenapa sih mau hancurin dia
15
Bab 15 Sebuah janji yang dilupakan Kat
16
Bab 16 nanti kalau udah jadi calon menantu
17
Bab 17 mau lari kemana
18
Bab 18 kau tak pernah menyukaiku
19
Bab 19 Karya seni
20
Bab 20 sudah dilihat aku bangga
21
Bab 21 Ada apa dengan pak Lucas
22
Bab 22 Apa ini yang kau mau
23
Bab 23 kenapa tidak dari dulu
24
Bab 24 kenapa sakit
25
Bab 25 Habis sudah
26
Bab 26 aku akan mengambilnya
27
Bab 27 kenapa harus aku
28
Bab 28 ketakutan Darwin
29
Bab 29 siapa saja tolong
30
Bab 30 Diabaikan
31
Bab 31 Siapa dia
32
Bab 32 Kemana dia
33
Bab 33 Aku suka
34
Bab 34 Kak Tio
35
Bab 35 Kenapa harus bertemu
36
Bab 36 Siapa dia
37
Bab 37 Menyakitkan
38
Bab 38 aku yakin punya Darwin
39
Bab 39 Sudah keterlaluan
40
Bab 40 terbongkar semuanya
41
Bab 41 Rencana baru
42
Bab 42 Lebih baik aku pergi
43
Bab 43 Aku ingin bahagia
44
Bab 44 Kenapa harus dia
45
Bab 45 Aku masih syok
46
Bab 46 Kejadian yang sebenarnya.
47
Bab 47 Dimas lagi
48
Bab 48 Ancaman
49
Bab 49 Kemana dia
50
Bab 50 Ancaman
51
Bab 51 Guru baru
52
Bab 52 Hukuman pertama
53
Bab 53 Apa yang harus aku pilih
54
Bab 54 Ada foto mamah
55
Bab 55 Aku belum cerita apa-apa
56
Bab 56 Terpaksa
57
Bab 57 apakah akan berhasil
58
Bab 58 Tak Semudah itu ternyata
59
Bab 59 Sudah ada disini lagi
60
Bab 60 Aku tidak salah
61
Bab 61 Mamih marah
62
Bab 62 Lolos juga
63
Bab 63 terlalu banyak bicara
64
Bab 64 Hadiah spesial
65
Bab 65 Jadi aku atau dia
66
Bab 66 Hadiah yang tak diharapkan
67
Bab 67 Ternyata begini ceritanya
68
Bab 68 Diganti dengan yang palsu
69
Bab 69 Bekal lagi
70
Bab 70 Pembicaraan dengan masalah berbeda
71
Bab 71 Keadaan Darwin
72
Bab 72 Surat ancaman lagi
73
Bab 73 Sebuah tontonan
74
Bab 74 Lapor polisi
75
Bab 75 Lolos
76
Bab 76 menjauh lah
77
Bab 77 tak enak hati
78
Bab 78 harus lari kemana
79
Bab 79 Kejadiannya.
80
Bab 80 Jari
81
Bab 81 Meneror kembali
82
Bab 82 Keputusan akhir
83
Bab 83 Kenapa sama siapa Mereka
84
Bab 84 siapakah aku
85
Bab 85 Rencana Adiba
86
Bab 86 Pembalasan
87
Bab 87 Habis semua laki-laki itu
88
Bab 88 Sudah habis kesabaranku
89
Bab 89 Devon mati
90
Bab 90 Menerima semuanya
91
Bab 91 minta tanggung jawab
92
Bab 92 Tidak percaya diri
93
Bab 93 Baru 3 orang
94
Bab 94 Satu
95
Bab 95 mulai habis
96
Bab 96 Mencari
97
Bab 97 Sudah hampir habis
98
Bab 98 Mencoba Berbohong
99
Bab 99 Semuanya selesai
100
Bab 100 Harus pergi kesana
101
Bab 101 Sampai juga meski takut
102
Bab 102 Akhirnya jujur juga
103
Bab 103 penuh tipu daya
104
Bab 104 Dibawa kekantor
105
Bab 105 Adiba berpura-pura
106
Bab 106 Ada yang mengintip
107
Bab 107 Sangat ragu sekali
108
Bab 108 Tenang dia mencintaimu
109
Bab 109 Tidak ada ekspresi
110
Bab 110 Rencana yang gila
111
Bab 111 Berhasil dan mendapatkannya kembali
112
Bab 112 Cerita yang baru saja dirinya tahu
113
Bab 113 Mengikuti permainannya
114
Bab 114 sudah tinggal bersama
115
Bab 115 Mulai penasaran
116
Bab 116 Seperti jin
117
Bab 117 Hukuman yang setimpal
118
Bab 118 Sudah tahu
119
Bab 119 Apakah ini hasutan
120
Bab 120 Hasutan ke 2
121
Bab 121 Takut kecolongan
122
Bab 122 Rencana baru apa ?
123
Bab 123 Siapa yang datang
124
Bab 124 Apakah setimpal
125
Bab 125 Ayah mertua
126
Bab 126 Permainan yang luar biasa
127
Bab 127 jadi juga
128
Bab 128 bulan madu
129
Bab 129 Kehadirannya
130
Bab 130 Surat perjanjian
131
Bab 131 Habis 1 tinggal 3
132
Bab 132 Berbohong demi kebaikan
133
Bab 133 Menunggu sampai traumanya sembuh
134
Bab 134 Kehidupan Adiba
135
Bab 135 Aku ga bisa bilang
136
Bab 136 Membereskan senjata
137
Bab 137 Berkemah
138
Bab 138 Berkemah yang menakutkan
139
Bab 139 Datangnya polisi
140
Bab 140 Habis 3 tinggal 1
141
Bab 141 Lebih baik mundur saja
142
Bab 142 Dinasehati
143
Bab 143 ingin pulang sekarang
144
Bab 144 Mulai mencintainya
145
Bab 145 Tersenyum terus
146
Bab 146 Suka tak terkendali
147
Bab 147 habis semuanya
148
Bab 148 kecelakaan yang tak diduga-duga
149
Bab 149 aku yang akan mengantikan mu
150
Bab 150 Dokter yang baik
151
Bab 151 Hanya rahasia kita berdua
152
Bab 152 dijemput juga, tapi ada yang ketinggalan
153
Bab 153 Keluargamu yang aku habisi
154
Bab 154 Sudah bulat keputusanku
155
Bab 155 Hanya untuk sementara saja
156
Bab 156 Bertemu dengan perempuan licik
157
Bab 157 menjadi curiga padanya
158
Bab 158 Rencana bersama Tamara
159
Bab 159 kegilaan Tamara akan dimulai
160
Bab 160 baru setengah saja
161
Bab 161 Kalau kalian akan memilih mana
162
Bab 162 keluh kesah Adiba
163
Bab 163 Mau berteman denganku
164
Bab 164 siapa kah dia itu
165
Bab 165 Mengigat kembali keluarga
166
Bab 166 sebenarnya apa mau Tamara
167
Bab 167 Apakah aku sasarannya
168
Bab 168 Jangan, aku belum bisa
169
Bab 169 Ini adalah hidup ku
170
Bab 170 Rencana makan malam
171
Bab 171 selalu saja gagal dan gagal kapan berhasilnya
172
Bab 172 Kenapa malah ada masalah
173
Bab 173 Suruhan Tamara
174
Bab 174 Bibi Merry
175
Bab 175 karma Adiba
176
Bab 176 kisah Tamara
177
Bab 177 Siapa yang akan ditusuk
178
Bab 178 Pertanyaan istri yang kadang menjebak
179
Bab 179 Racun apa sebenarnya itu
180
Bab 180 Ketakutan Tamara
181
Bab 181 Kenapa tidak mau membantu
182
Bab 182 Daniel galak padaku
183
Bab 183 Lea sudah ada
184
Bab 184 Curiga dengan ku
185
Bab 185 Ditangkap polisi
186
Bab 186 Rencana kabur
187
Bab 187 Tamara takut
188
Bab 188 Berhasil juga kan
189
Bab 189 Berjanji
190
Bab 190 ingkar janji
191
Bab 191 Baru ingat
192
Bab 192 Kat pergi
193
Bab 193 Berbicara dengan Adiba lagi
194
Bab 194 Baikan lagi
195
Bab 195 Ditolak lagi
196
Bab 196 Lupakan masa lalu
197
Bab 197 Kebahagian keluarga kecil ku
198
Bab 198 Sehari-hari
199
Bab 199 Kabar bahagia
200
Bab 200 Tidak menyangka
201
Bab 201 jangan ikut campur terlalu dalam
202
Bab 202 Aku tidak mau melepaskannya
203
Bab 203 Kenapa wajahku mirip
204
Bab 204 Sela sudah tahu
205
Bab 205 Pengen ikut terus
206
Bab 206 Akhirnya
207
Bab 207 Mulai menjadi remaja
208
Bab 208 Kenakalan Alex
209
Bab 209 Balasan
210
Bab 210 Berbagi
211
Bab 211 mengingatkan pada seseorang
212
Bab 212 Alex si pelupa
213
Bab 213 Daisy kabur lagi
214
Bab 214 Sela datang
215
Bab 215 Nenek akan cerita
216
Bab 216 Kebenaran
217
Bab 217 Membuat curiga saja
218
Bab 218 Daniel dan Alex
219
Bab 219 Ingat Mama
220
Bab 220 Ga romantis
221
Bab 221 Kalau mau nakal jangan ajak-ajak
222
Bab 222 Bungkam terus
223
Bab 223 Alex mulai berulah lagi
224
Bab 224 berhasil juga
225
Bab 225 Habislah Alex
226
Bab 226 Ayu dibawa
227
Bab 227 Tidak bisa dibantah
228
Bab 228 Alex membuat perjanjian
229
Bab 229 Putus aja
230
Bab 230 Kembali lagi dengan paksaan
231
Bab 231 Alex tetap tidak mau
232
Bab 232 Keraguan Mama Ayu
233
Bab 233 Cemberut terus
234
Bab 234 Siapa yang mengintip
235
Bab 235 Siapa yang harus di pilih
236
Bab 236 Aku ga sakit
237
Bab 237 Alex masih sama ternyata
238
Bab 238 Awas saja sampai mengadu pada Mama
239
Bab 239 marah dengan Ayu
240
Bab 240 Ide Vio
241
Bab 241 Setuju atau tidak ya
242
Bab 242 Sela orang kepercayaannya
243
243 Sudah jadi suami yang baik
244
Bab 244 Kena juga kan
245
Bab 245 Alex mulai pusing
246
Bab 246 Datang kerumah dan diantarkan lagi
247
Bab 247 Alex mulai curiga
248
Bab 248 Kebiasaan Daniel di pagi hari
249
Bab 249 Senyum yang menyeramkan
250
Bab 250 Ketakutan Vio
251
Bab 251 Rumah Ayu
252
Bab 252 Bawa sekarang kerumah sakit
253
Bab 253 Sikap Alex
254
Bab 254 Siapa yang melakukan ini semua
255
Bab 255 Jangan menilai sesuatu dari tempatnya
256
Bab 256 Malu jangan bicara itu
257
Bab 257 Jangan malu
258
Bab 258 Hanya ingin Vio mati
259
Bab 259 Ketakutan Sela
260
Bab 260 Di Pantai berdua
261
Bab 261 Hans yang bahagia
262
Bab 262 Habis
263
Bab 263 Hanya aku saja yang tidak tahu
264
Bab 264 Ketakutan dan ingin pergi
265
Bab 265 Tak boleh keluar lagi
266
Bab 266 ketahuan juga kan siapa orangnya
267
Bab 267 Jalan jalan dulu
268
Bab 268 beli pakaian bayi
269
Bab 269 Mulai curiga juga
270
Bab 270 Berbohong untuk pertama kalinya
271
Bab 271 Apalagi yang akan terjadi
272
Bab 272 Tertangkap
273
Bab 273 Arumi Nasya
274
Bab 274 Tiba tiba menanyakan Tamara
275
Bab 275 Harus sabar
276
Bab 276 Diam saja dirumah
277
Bab 277 malah berpikir lagi seperti itu
278
Bab 278 Perubahan Daniel yang membingungkan
279
Bab 279 Bentakan
280
Bab 280 Bukan dia
281
Bab 281 Karina punya adik
282
Bab 282 Tertangkap juga
283
Bab 283 Berbalik sekarang
284
Bab 284 Hal yang baru dan menyenangkan
285
Bab 285 Vio kesal
286
Bab 286 Daniel yang bisa
287
Bab 287 Akhir dari segalanya

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!