"Kau mau kemana Kat "
Aku yang baru saja berjalan menghentikan langkahku dan menatap Dian " Aku akan memberikan bekal ini pada Pak Lucas. Aku tak bisa menerimanya "
Tanpa mendengar jawaban dari Dian, aku berlari dengan cepat, pasti Pak Lucas sudah beres mengajar dan aku harus sudah ada di ruangannya sebelum dia. Karena kalau tidak aku harus masuk kedalam ruangannya aku tak mau ada gosip lagi.
Aku yang baru sampai didepan ruangannya sampai ngos-ngosan dan aku sekarang melihat dia yang berjalan dengan langkah lebarnya. Sesekali tersenyum pada murid yang menyapanya.
"Kau kenapa ada disini " tanya Pak Lucas dengan tatapannya yang tertuju pada kotak bekalnya.
Ku berikan kotak bekal itu " Aku tak bisa menerimanya Pak, aku sudah sarapan dan untuk makan siang biar aku beli saja nanti "
"Kenapa ? "
"Tak enak saja dengan yang lain "
"Kalau kau tak suka buang saja "
Dia mengambil kotak bekal itu dan langsung membuangnya ketong sampah yang ada disana. Lalu dia masuk dan menutup pintunya cukup kencang.
"Apakah aku tak sopan ya ? " aku bertanya pada diriku sendiri.
Aku melongo ketong sampah itu dan mengambil bekal yang diberikan Pak Lucas tadi. Biar ku ambil lagi saja lagian tak kotor juga kan, tong sampah itu juga bersih dan tak ada apa-apanya.
Makanannya kan ada didalam kotak ini, aku segera melangkah meninggalkan ruangan Pak Lucas. Kembali berjalan ke kelas, namun belum juga aku sampai kotak bekal itu direbut oleh s pembuat onar. Hidupku sepertinya tak akan tenang.
"Kau ingin memberikan bekal pada Pak Lucas, kau begitu murahan Kat, apa mau mu hah, tadi kau bilang tak ada hubungan dengan Pak Lucas tapi sekarang kau kegatalan seperti ini " bentak Sabrina padaku.
"Tidak, aku tidak memberikan makanan ini pada Pak Lucas. Permisi aku harus pergi, ini hidupku kau tak usah ikut campur "
Aku kembali merebut kotak bekal itu tapi tanganku dipegang dengan sangat erat oleh Sabrina, lalu teman Sabrina membuka bekal itu dan menumpahkannya ke wajah ku langsung " Nah ini yang pantas kau terima. Ingat jangan jadi perempuan murahan, kau tak akan pernah cocok dengan Pak Lucas hanya aku saja yang cocok bersamanya "
Dadaku naik turun karena Sabrina berani melakukan ini padaku, "Kau ini sebenarnya kenapa Sabrina. Hanya karena masalah seperti ini saja kau marah-marah, sebenarnya disini siapa yang murahan "
"Diam kau cupu berisik " Sabrina mendorong bahuku, tapi aku dengan cepat memegang tangannya lalu menggigitnya dengan kuat.
"Akhhh kucing sakit lepaskan sialan "
Teman teman Sabrina langsung memegangi ku dan Sabrina dia kabur berlari sambil meniup-niup tangannya, lalu disusul oleh teman-temannya yang tadi memegang ku.
Aku melihat bekal itu yang berantakan sekali, dengan cepat aku berjongkok dan memasukan kembali nasi-nasi itu kedalam kotak bekal. Ada ayam goreng serta sayur brokolinya, emm sepertinya enak.
"Tak usah kau ambil, biar cleaning service saja yang membersihkannya "
Aku melihat sepatu mengkilat itu, lalu aku mendongakan kepalaku ternyata itu Pak Lucas "Bangunlah, aku tak suka kau seperti itu, jangan seperti itu "
Tapi aku tak mau, aku masih setia mengambil semua makanan itu untuk membuangnya, aku tak mau merepotkan cleaning servis, kasian mereka, pekerjaan mereka sangat banyak.
"Cepat bangun atau aku akan menghukum mu cepat bangun Katherine "
Huff apa-apaan coba menghukum ku. Memangnya aku salah apa sampai sampai di hukum. Aku segera bangkit dan menatap matanya yang begitu tajam tapi juga lembut entahlah itu lah yang aku lihat.
Dia langsung menggenggam tanganku dan menarik ku " Pak tolong lepaskan. Jangan seperti ini aku tidak mau orang-orang malah salah paham lagi, tolong jangan seperti ini Pak "
Aku mencoba untuk melepaskan tangan Pak Lucas yang memegang ku dengan begitu erat, tapi sangat sulit bahkan aku menahan tubuhku agar tidak bergerak. Tapi hasilnya aku malah terseret olehnya. Tubuh kecilku ini tidak bisa menahan bobot Pak Lucas yang tinggi besar dan berotot ini.
Aku dibawa ke kantin olehnya, dia mendudukkan ku dan pergi begitu saja. Lalu tak lama kemudian membawa dua piring nasi dan juga lengkap dengan lauk pauknya. Semua anak-anak yang makan di sana termasuk Dian menatapku dengan heran.
Sabrina juga yang ada di sana bahkan menatapku dengan sengit seperti mengibarkan bendera peperangan. Padahal aku sama sekali tak mengibarkannya dasar Pak Lucas hanya membuat masalah saja untuk ku.
"Makanlah jangan hiraukan tentang mereka. Aku tahu kau pasti kelaparan makanya kau tadi mengambil bekal yang aku sudah buang, ayo cepat makan "
"Tidak begitu, aku hanya merasa bersalah saja kau sudah memberikannya padaku. Tapi aku malah memberikannya lagi maafkan aku, sungguh aku tak sopan sudah melakukan itu padamu Pak "
"Yah, lain kali kau tidak boleh begitu saat seseorang memberikan makanan padamu, apalagi aku. Kau harus mengambilnya dan memakannya sampai habis mungkin nanti aku akan melihatmu memakan makanannya sampai habis. Agar kau tidak mengembalikannya lagi ataupun membuangnya"
"Tapi, Pak sepertinya tidak usah. Terima kasih karena kau sudah perhatian padaku, aku tidak mau berurusan dengan siapa-siapa lagi, aku tidak mau membuat ulah "
"Memangnya kenapa. Apakah aku salah tidak kan, memangnya ada orang yang mengancam mu, siapa bicara padaku "
"Entahlah "aku berbohong pada Pak Lucas, aku tidak mau menambah masalah lagi.
"Kalau begitu makan sekarang, atau mau aku suapi "
Aku menggelengkan kepalaku, lalu menatap Pak Lucas yang juga menatapku sambil tersenyum manis, ini untuk pertama kalinya dia tersenyum padaku dengan begitu lebar.
Aku melihat ke sekitar dulu dan mereka masih menatapku dengan muka yang menyebalkan, aku membalikkan wajahku dan tatapanku seketika langsung bertabrakan dengan Pak Lucas yang masih menatapku dengan sangat serius. Lalu dia kembali menyantap makanannya dan menatapku kembali seperti itu seterusnya.
"Pak, apakah kau nyaman makan seperti itu, kenapa kau tak fokus saja pada makananmu "
"Kenapa, aku nyaman seperti ini, makan sambil menatap calon ibu dari anak-anak ku "
"Apa, apa aku salah dengar "
"Tidak, aku sama sekali tidak salah bicara ataupun kau salah dengar atau perlu aku membawamu ke dokter untuk mengecek telingamu, apakah telingamu itu masih berfungsi"
"Tidak, aku hanya kaget saja "
"Nanti juga lama kelamaan kau tak akan kaget, tenang saja kau akan bahagia hidup denganku "
Aku yang tak mau menanggapi ucapan dari Pak Lucas fokus memakan makananku ini, tenang Katherine jangan sampai kau malah salah tingkah dihadapan Pak Lucas.
Mungkin dia hanya ingin membuatmu salah tingkah saja, kau harus tahu diri, Pak Lucas tak akan cocok dengan mu, Pak Lucas pasti akan lebih tertarik dengan perempuan seksi bukan seperti dirimu yang kurus dan menyedihkan ini.
"Jika makan jangan sambil melamun lihat kau belepotan "
Pak Lucas mengusap sudut bibirku dan itu membuat para murid-murid perempuan berteriak histeris.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments