Bruk, "**** sialan siapa yang menabrak ku "
Laki-laki itu segera turun dari dalam mobil, hujan sedang turun dengan deras "Heyy kau keluar kau, kau tidak bisa menyetir ya, kau menabrak mobilku "
Laki-laki berbaju hitam itu keluar dari dalam mobil, laki- laki itu memakai topi dan melihat laki-laki yang marah itu, ya tadi dirinya tak sengaja menabrak mobil itu karena licin.
"Lihat belakang mobilku rusak lihatlah " teriaknya pada laki-laki yang memakai topi itu.
"Ya akan aku ganti semuanya, kau bisa tunggu saja disini. Aku akan mengambil uang "
"Kau harus membayar 2 juta padaku sekarang juga "
"Apa 2 juta ? Ini hanya tergores saja, apakah kau gila hanya tergores sedikit harus membayar 2 juta. Mau ingin menggurasku "
"Mau atau tidak, kalau tidak aku akan melapor polisi "
"Aku akan membayarnya "
Laki-laki bertopi itu segera pergi dan berjalan kearah mobilnya, bukannya mengambil dompet dan uang tapi dia malah mengambil sesuatu.
"Mana uangnya "
Laki-laki bertopi itu menarik tangan laki-laki itu dan mendorongnya masuk kedalam mobil. Lalu mengacungkan pisaunya dan menusuk-nusuk kan ke punggungnya.Laki- laki itu sama sekali tak bisa melawan, dia hanya bisa menjerit dan yang pasti tak akan terdengar oleh siapa-siapa karena derasnya hujan.
Laki-laki bertopi itu setelah puas melakukan aksinya segera pergi tanpa meninggalkan jejak sama sekali, dia sebenarnya belum puas tapi ya sudahlah dia juga sudah mati.
**
Kat terbangun karena Guntur yang begitu besar sampai sampai kamarnya yang gelap menjadi terang. Tiba-tiba saja ada yang menelfonya, tapi bukan dari ponselnya, dari ponsel yang Pak Lucas berikan.
"Hallo "
"Kau terbangun Kat, aku tahu kau takut Guntur "
Aku yang tahu siapa itu langsung menjawabnya "Abang tahu "
"Tentu saja aku tahu, masa aku tak tahu apa ketakutanmu, aku baru saja sampai tadi hujan begitu deras "
"Syukurlah kau sudah sampai, kenapa Abang tak pernah cerita padaku "
"Yang mana Kat "
"Tentang Abang siapa dan tentang kenapa Mama harus berpisah dengan Ayah"
"Kau tadi menguping Kat. Sudah aku bilang kan aku ingin kau sendiri yang tahu siapa aku dan aku juga tidak berhak untuk menjelaskan kenapa Ayahmu sampai berpisah dengan mamamu. Aku tidak bisa, yang berhak menjelaskan hanya Ayahmu saja "
"Ya aku tadi menguping, tapi aku tak mengingatnya Abang"
"Maka ingat-ingat lagi lah, aku tak akan menceritakannya, aku hanya ingin kau sendiri yang mengingatnya "
"Tapi, aku sudah lupa kenapa kau tak mau bercerita padaku ? "
"Aku ingin kau sendiri yang mengingatnya, aku tahu kau mampu untuk mengingatnya. Aku tahu kau bisa Kat, ayo segeralah tidur aku akan menemani mu tidur "
"Aku tidur sendiri saja "
"Aku tahu kau tidak akan pernah bisa tidur saat sedang hujan begini. Apalagi ada Guntur yang begitu besar dari tadi saling menyahut. Sudah kau tenang saja aku akan menemanimu tidurlah Katherine, kau sudah tahu kan sekarang kalau aku dan dirimu sudah dijodohkan oleh Mamah mu, jadi belajarlah untuk mencintaiku "
"Apakah kau mencintaiku "
"Tanpa aku ucapkan pun sudah terlihat, sudah tidur "
"Susah banget mau bicara kayak gitu juga "
"Tidur Kat, aku tak suka dibantah "
"Hem, baiklah aku ingin tahu dulu tentangmu semuanya "
"Nanti juga kau akan tahu sendiri, siapa aku bagaimana aku, kalau aku menceritakan langsung aku takut kau akan menjauhiku "
"Memangnya kenapa, apa yang akan membuatku pergi darimu kalau aku tahu siapa kau "
"Sudah aku bilang Katherine, aku ingin kau mengetahui sendiri. Jangan pernah lari dariku, karena kemana pun kau lari aku akan menemukan mu "
Aku yang mendengar itu diam, maksudnya apa sih, Pak Lucas itu kenapa sampai-sampai mengatakan kalau aku bisa lari darinya.
"Ada satu yang ingin aku tanyakan, apakah Ayahmu akan memindahkan mu lagi "
"Apakah aku harus menjawab jujur "
"Tentu harus jujur, kau tahu sendiri kan aku tak suka kebohongan "
"Ya begitulah, Ayah akan memindahkan ku sekolah "
"Hemm, baiklah itu tak akan pernah terjadi, kau bisa tenang. Semuanya akan baik-baik saja. Kau akan tenang sekolah disana. Kau hanya perlu tahu kalau aku adalah laki-laki yang mencarimu dan dititipkan oleh Mamah mu untuk menjagamu, tapi perlu satu yang kau ingat aku bukan hanya ingin menepati janji pada Mama Jovanka, tapi juga ada sesuatu yang ingin sekali aku wujudkan dari dulu. Kau sudah aku targetkan untuk menjadi pendampingku, dari dulu dari semenjak kita masih kecil. Aku sudah tertarik padamu kau jangan pernah ragu padaku "
Aku diam mendengar kata-kata Pak Lucas, aku hanya bisa diam dan memain mainkan rambutku. Aku bingung harus menjawab apa. Aku takut karena aku sudah melupakan kakaknya Daisy dari lama.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 287 Episodes
Comments