bab 14

Hans masih berdiri di tempatnya, ia juga tidak merasa tersentil dengan hinaan yang mulai terdengar di pesta mewah itu.

"Sebaiknya, kau cepat keluar dari sini. Kau tidak berhak berada di tengah-tengah orang berkelas," nyonya Soraya mulai untuk melakukan aksi menghinanya kepada Hans.

Pria itu hanya tersenyum sambil mengangkat kedua tangannya untuk menghindari para penjaga yang mulai untuk melakukan kekerasan.

"Aku kesini hanya ingin memperlihatkan sesuatu kepada kalian, aku hanya ingin memperlihatkan kepada kalian, kalau aku bisa membuktikan sumpahku." Hans berucap dengan wajah santai.

"Omong kosong apa yang ingin kau bicarakan, pecundang!" Nyonya Soraya mulai meninggikan suaranya tanpa sadar.

Kini tatapan semua orang sudah mulai menyoroti mereka, membuat tuan Meta merasa tidak nyaman.

Hans tersenyum miring kepada tuan Meta dan istri keduanya itu, ia juga memulai melakukan aksinya untuk membuat keluarga itu malu.

"Bukankah, kalian menginginkan harta berlimpah? Hingga kalian tega memisahkan hubungan percintaan putri kalian dengan seorang pria miskin." Hans terlihat senang, bisa memancing emosi tuan Meta.

"Tutup mulutmu!" Gertak tuan muda yang amarahnya mulai tidak terkendali.

"Lihatlah, anda begitu arogan," sela Hans dengan tersenyum lebar.

Rosella hanya bisa memandangi Hans dengan tatapan nanar berkaca-kaca, ia sekuat tenaga bisa mengendalikan sikap dan perasaannya.

Hans mendekati tuan Meta, sambil membuka tas di tangannya, Hans lalu memandikan tuan Meta dengan uang yang ada di dalam tas tersebut. Jumlah uang yang nilainya tidak terhitungkan.

Semua tamu undangan begitu terkejut, dengan apa yang mereka lihat. Seorang pria dengan penampilan sederhana, kini memandikan tuan Meta dengan lembaran uang dollar.

Apalagi dengan nyonya Soraya, yang kedua kelopak matanya langsung berbinar cerah, melihat begitu banyak uang di bawah tubuh suaminya.

Sementara, tuan Meta semakin menahan gejolak amarahnya, ia begitu terhina di depan semua tamu undangan.

Ia memandangi Hans begitu tajam dan ingin rasanya, pria setengah baya itu melenyapkan Hans saat ini juga.

"Ini untuk membayar putri anda selama menemaniku selama ini. Apa harga dirinya cukup dengan uang sebanyak ini? Kalau kurang, aku bisa memberikan lebih banyak lagi." Hans mengatakan semua itu dengan perasaan terbuka, tanpa terbebani sedikitpun.

Namun lain halnya dengan Rosella, yah terluka mendengar ucapan Hans. Ia kecewa dengan sikap pria yang masih dicintainya itu. Meskipun ia begitu heran juga penasaran, darimana Hans mendapatkan semua uang tersebut.

Jangan tanyakan dengan raut wajah nyonya Soraya yang begitu bersemangat, apalagi mendengar perkataan Hans.

"Berani-beraninya, kau menghina putriku!" Gertak tuan Meta dengan raut wajah begitu marah.

Kedua tangannya terkepal erat, suasana pesta pun kini berubah mencekam.

"Tidak, tuan Meta. aku hanya memperlihatkan kepada anda, harga yang harus aku bayar selama bersama putri anda ini," sahut Hans sambil menunjuk Rosella dengan telapak tangannya.

Rosella yang tidak bisa menyembunyikan perasaan sedihnya, hanya bisa terdiam dengan derai air mata.

"Bukankah, anda sendiri yang mengatakan kalau putri anda begitu berharga dan hanya pria berduit yang bisa mendekatinya? Jadi terimalah, uang ini sebagai tanda terima kasihku, sudah menghabiskan waktu bersamanya." Hans pun berlalu dari hadapan tuan Meta.

Ia berhasil membuat keluarga itu terhina di acara pesta mereka sendiri.

Hans melewati begitu saja, Rosella. Tanpa melirik ataupun memasang wajah lembut.

Rosella berusaha mengejar Hans, namun segera di cekal oleh suaminya sendiri.

Tuan Meta kini menghubungi anak buahnya untuk memberikan pelajaran kepada Hans, bahkan pria itu memberikan perintah untuk melenyapkan nyawa pria itu.

Nyonya Soraya sendiri, kini sibuk mengumpul uang yang berserakan di atas lantai seorang diri. Ia bahkan membentak, tamu nya yang ingin membantu. Wanita gila kedudukan juga harta itu, takut, seseorang akan mengambil kesempatan.

Hans kini bersiap untuk melakukan pertemuan penting dengan seorang keluarga terpandang. Kini pria itu berubah penampilannya seperti tuan Rolex Dark Jill.

Tidak ada satu sela pun, yang membedakan mereka. Hans begitu sempurna, mengikuti gaya, gerakan, suaranya, juga mimik wajah.

Tidak ada yang akan menebak, tuan muda palsu itu. Pelayan setia tuan muda Rolex saja begitu tercengang, melihat kemiripan Hans dengan tuan mudanya.

Hans dan mama Jill, kini sedang dalam perjalanan. Mama Jill, sedang melakukan perjanjian dengan keluarga kaya raya di wilayah itu, di sebuah restoran mewah dan berada di ruangan tertutup.

"Kita mau bertemu dengan siapa, mama?" Hans bertanya kepada mama Jill, pria itu begitu penasaran melihat keadaan restoran yang begitu sunyi.

"Sudah saatnya, kalian melangsungkan pernikahan," sahut mama Jill, berhasil membuat Hans terkejut dan membolakan kedua kelopak matanya.

"M-menikah?! Hans masih nampak terkejut dan menatap wanita anggun dan berkelas di hadapannya.

"Iya, kalian sejak dulu bertunangan bukan?" Mama Jill begitu heran, melihat ekspresi terkejut putranya.

"Bertunangan?! Kembali Hans membeo.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!