bab 4

"Sayang!" Hans tersenyum cerah, melihat kekasihku yang sudah lama ia rindukan kini muncul di hadapannya.

"Lepaskan!" Pinta Hans Kepada para penjaga yang akan menarik paksa keluar, berdua dengan sahabatnya — Robben.

"Lepaskan, aku ingin menemuinya!" Pinta pria itu sekali lagi.

Namun para penjaga keamanan tidak memperdulikan ucapan Hans. Mereka terus menarik paksa Hans keluar.

Hans tidak hentinya, menoleh ke belakang. Di mana kekasihnya terlihat berjalan menuju arah lain. Tidak lama Hans melihat sosok pria lain yang menyusul kekasihnya.

Hans yang tidak ingin kehilangan jejak sang kekasihnya, segera melepaskan diri dari penjagaan.

Hana terlihat menyikut wajah kedua penjaga yang mencegah nya. Setelah berhasil, Hans berlari kencang ke arah Rosell.

"Hans!" Teriak Robben. Melihat sahabatnya yang semakin berani dan tidak takut dengan keselamatannya sendiri.

"Sayang!" Hans memanggil kekasihnya saat berhasil menyusul Rosella.

Wanita yang dipanggil pun menghentikan langkahnya yang terkejut. Tubuh wanita itu tiba-tiba membatu. Mendengar suara yang sangat ia kenal.

"Sayang!" Panggil Hans kembali. Ia bahkan melangkah pelan.

Untuk menghampiri Rosella, kekasihku, yang hanya masih memunggunginya dengan tubuh tegang.

"Sayang!" Hans sekali lagi memanggil wanitanya saat berada dalam jarak tiga langkah.

Rosella yang mendadak bingung dengan seluruh tubuhnya tegang, terpaksa membalikkan badannya. Ia terlebih dahulu menarik nafas dan membuangnya perlahan. Rosella, membalikkan badannya, menampilkan mimik wajah yang tidak biasa, Rosella memasang wajah datar.

Tidak ada sambutan hangat yang biasa ia berikan kepada pria yang berdiri di hadapannya dengan binar kerinduanku.

Para penjaga yang ingin menarik keluar Hans terpaksa mundur, ketika melihat kode perintah dari sang pemilik hotel.

Kini Rosella berdiri di hadapan pria yang tampak begitu kalau. Rosella berusaha menahan perasaan terluka ketika melihat kondisi kekasihnya.

"Rosella, sayang!" Seru Hans, pria itu ingin memeluk kekasihnya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Gerakan Hans terhenti, wajahnya bahkan menjadi bingung dan kecewa. Melihat salah satu tangan Rosella terangkat keatas, untuk menghentikan gerakan Hans memeluk kekasihnya itu.

"A-aku merindukanmu," ucap Hans lirih. Tatapan pria itu bahkan begitu menyedihkan.

Rosella membuang pandangannya ke arah samping. Nyatanya ia begitu terluka saat ini.

Rosella menarik nafas dan kembali menatap Hans dengan mimik wajah datar. Ia bahkan tidak merespon ungkapan Hans.

"Pergilah!" Lama terdiam, akhirnya Rosella membuka suaranya, namun sangat membuat Hans terkejut akan perkataan, kekasihnya itu.

"Apa maksud kamu sayang?" Tanya Hans, ekspresi wajah pria itu bahkan begitu kebingungan.

"Pergilah, jangan pernah muncul dihadapanku," tandas Rosella. Wajah wanita itu begitu datar.

Bagaikan tersambar petir, Hans begitu tidak percaya dan terima atas ucapan kekasihnya ini. Ia berdoa semoga ini hanya mimpi buruk.

"Apa yang kamu bicarakan, sayang." Hans mencoba menyakinkan pendengarannya.

"Kamu pasti sedang bercanda kan?" Lanjut Hans dengan nada bergetar takut.

Rosella berusaha untuk tidak lemah, ia harus menahan gejolak emosinya. Agar pria yang begitu dicintainya tetap aman dan selamat.

"Sayang!" Seru Hans lebih mendekati Rosella.

"Plak!" Rosella sengaja menampar wajah Hans. Agar pria itu membencinya.

"Jangan menyentuhku. Pria sepertimu tidak pantas, menyentuh ku yang terlalu berharga untuk disentuh oleh, pria pecundang sepertimu." Dengan wajah datar dan tatapan tajam, Rosella mengucapkan kata-kata yang mampu membuat perasaan Hans terluka.

Hans shock mendengar ucapan wanitanya, tubuh pria itu mundur dan lemah. Wajahnya bahkan terlihat tidak percaya dengan air mata pria itu terjun bebas begitu saja membasahi kedua pipinya yang terdapat bekas tamparan.

"Tidak, tidak, kamu pasti bercanda kan sayang? Kamu pasti hanya mengerjaiku. Kamu tahu, aku tidak bisa hidup tanpamu." Nada getir mengiring perkataan kecewa Hans.

Pria menyedihkan itu begitu tidak percaya dengan ucapan kekasihnya dan tindakan wanitanya yang sudah berlaku kasar kepadanya.

"PERGILAH! Teriak Rosella lantang. Berhasil membuat orang-orang yang melintasi keduanya berhenti. Bahkan pria yang bersama Rosella terkejut dan berjalan mendekati wanita itu.

"Honey!" Panggil pria bertubuh gagah dan berpenampilan berkelas.

Hans yang mendengar panggilan seorang pria yang ditujukan kepada kekasihnya. Begitu terkejut. Pria itu semakin di buat tidak percaya dengan keadaan sekarang.

Hans hanya bisa tersenyum miris, melihat wanitanya dan pria asing berciuman di hadapannya.

"Dia siapa honey?" Tanya pria itu kepada Rosella, sambil merangkul

pinggang ramping wanita cantik itu.

"Hanya orang asing yang memerlukan belas kasihan," sahut Rosella. Menatap Hans dingin. Tanpa ia sadari ucapannya sudah melukai perasaan Hans.

Hans lagi-lagi dibuat tidak percaya dengan ucapan kekasihnya. Air mata kecewa pria itu begitu jelas terlihat.

Lagi-lagi Hans hanya bisa tersenyum miris mendengar perkataan hina yang diucapkan oleh kekasih sendiri.

"Begitulah?! Tanya pria yang bersama Rosella.

Rosella hanya menganggukkan kepalanya dan semakin membuat Hans terluka ketika, Rosella membalas pelukan pria tinggi di sampingnya.

Pria itu terlihat menunjukkan tangan ke arah belakang. Terlihat sosok pria yang merupakan bodyguard pria itu menyehatkan beberapa lembaran dollar.

"Berikan kepadanya!" Perintah pria tersebut dengan dingin.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!