14. Rahasia 9 tahun lalu

9 tahun lalu. Zevanya memperhatikan kembarannya sedang melihat ayah mereka mengobrol bersama wanita lain. Mereka terlihat akrab, bahkan Wijaya sampai tersenyum menanggapi wanita itu. Zevano muak melihat sang ayah dan memutuskan untuk pulang tanpa di dampingi orang dewasa. Zevanya juga melihat sekilas kedekatan ayah mereka dengan wanita lain. Selang beberapa menit, gadis kecil itu menyusul kakak kembarnya.

Seorang pria bertato dengan kulit hitam dan pakaian seperti preman, menghampiri Zevano yang berdiri di tepian jalan raya. Pria itu mengiming-imingi permen lollipop kepada Zevano, lalu berdalih akan membawanya bertemu sang ibu. Zevanya melihat kembarannya pergi bersama pria itu, lantas berlari mengejarnya. Ia teringat akan nasihat Livy yang selalu mengatakan untuk tidak menerima apapun dari orang asing.

“Bang Zevan, jangan pergi, jangan ikut orang itu!” teriak Zevanya yang berdiri di tepian jalan raya.

Gadis kecil itu memberanikan diri untuk menyeberang jalan demi menyusul Zevano. Namun, sebuah mobil Toyota menghantam tubuh mungil Zevanya. Ternyata wanita yang bersama Wijaya adalah pemilik mobil itu.

Ratna Sofia, janda yang memiliki satu anak bernama Gavin Sanjaya. Ratna menolong Zevanya dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Wanita itu merasa bersalah setelah mengetahui kondisi Zevanya melalui dokter. Ia kebetulan mengenal istri Wijaya dan meminta maaf atas ketidaksengajaan yang ia lakukan. Untungnya, Livy tak menuntut Ratna dan memaafkannya.

2 tahun berlalu. Zevano yang polos telah tertipu oleh pria preman itu, sekarang dirinya dijadikan pengemis bersama anak sebayanya. Kini, ia juga sedang mengemis saat lampu lalu lintas menunjukkan lampu merah. Zevano tak sengaja melihat mobil mewah dihiasi pita dengan bunga pernikahan. Anak laki-laki berusia 12 tahun itu meminta-minta kepada orang yang mengendarai mobil tersebut.

Namun, pemilik mobil itu adalah ayahnya sendiri. Wijaya bersama Ratna. Wanita itu terlihat mengenakan gaun pengantin, sedangkan Wijaya setelan kemeja putih dan jas putih. Zevano tak berniat memunculkan diri di hadapan ayahnya setelah melihat Wijaya sudah menikah lagi. Malah ia bertekad untuk membunuh sang ayah yang telah mengkhianati cinta ibunya.

.

.

.

.

“Bagaimana Dok, kondisi istri saya? Kenapa dia mual-mual? Apa dia hamil?” ucap Arga cemas.

Dokter pria itu menghela napas, sebelum berbicara. “Bukan, Pak. Pasien pusing dan mual karena rasa nyeri di kepala. Mungkin ini juga bisa menjadi kabar baik, setengah dari ingatan Zevanya sudah kembali.”

“Ingatan? Zevanya hilang ingatan?”

“Betul, Pak. Zevanya mengalami gegar otak berat yang mengakibatkan sebagian ingatannya hilang. Untungnya pasien cepat dibawa ke rumah sakit.”

“Siapa yang membawa istri saya ke rumah sakit?”

“Beliau bilang saudara kembar pasien.”

Arga mengingat kembali perkataan ibu-ibu di tempat kejadian. Ternyata yang dimaksud mereka adalah Zevano. Lelaki itu juga menyadari ingatan masa kecil Zevanya sudah kembali, hanya saja Zevano belum siap untuk menceritakan segala hal yang telah dialaminya selama beberapa tahun lalu. Arga tahu Zevano terlibat dengan sekelompok stalker, hanya ia belum mempunyai bukti kuat untuk menangkapnya.

Arga mengeluarkan ponselnya, seraya menelepon ibu mertua. “Ma, Zevanya sudah ketemu. Sekarang dia ada di rumah sakit Purnamasari.”

“Ya, sudah. Nanti Mama ke sana.”

Setelah menelepon ibu mertua, Arga masuk ke kamar VIP. Terlihat Zevanya tengah duduk sambil terdiam menatap kosong ke depan. Ia mengambil tas jinjing yang di letakkan di sofa panjang, lalu menyodorkannya pada Zevanya. Ia membelikan ponsel baru untuk gadis itu, agar si nomor misterius itu tak lagi mengganggu Zevanya.

“Ambil ini. Saya sudah memasukkan nomor saya dan teman-teman kamu.” ucap Arga.

Zevanya menatap tajam Arga. “Pak Detektif kenapa baik banget sama saya? Kenapa juga saya harus pake hp baru?”

“Saya tidak mau kamu di ganggu nomor misterius itu lagi. Makanya saya beliin kamu hp.”

“Terserah, deh.” Zevanya melirik ke arah ambang pintu. “Zevan–”

“Kamu salah orang. Dia bukan Zevano kembaran kamu, cuma nama dia saja yang sama.”

Zevanya mendelik Arga dengan tatapan selidik. “Saya nggak pernah ngasih tau Bapak, kalau saya punya kembaran. Kenapa Bapak bisa tau?”

“Mama kamu minta saya mengusut kasus 9 tahun lalu. Ngomong-ngomong, ingatan masa kecil kamu sudah kembali?”

“Nggak semua. Cuma sedikit, pas gue liat Zevan ... Ingatan masa kecil gue terlintas gitu aja.”

Arga mulai berpikir untuk menggunakan trik seperti Zevano tadi. Harap-harap, Zevanya bisa mengingat bahwa mereka sebenarnya sudah menikah. Ia duduk di tepi ranjang, matanya menatap hangat wajah gadis itu. Zevanya hanya termangu memandangi Arga.

“Saya berharap ini akan berhasil.” Arga menyelipkan rambut panjang Zevanya ke belakang telinga, sembari mengusapnya dengan lembut. Mendadak listrik di rumah sakit padam, mereka tidak bisa melihat apa-apa selain warna hitam.

“Kamu tunggu sebentar, saya akan coba memeriksanya.” Arga berdiri, kemudian pergi meninggalkan Zevanya sendirian di ruangan VIP.

Tak lama, derap langkah kaki seseorang terdengar dari ambang pintu. Zevanya melihat sepasang kaki orang itu dengan seksama. Itu Gavin. Lelaki itu sengaja menyabotase listrik di rumah sakit untuk menggagalkan trik Arga. Gavin langsung menangkap tengkuk lehernya Zevanya dan menciumnya. Ia merasa ini bukan Arga. Namun, aroma parfum yang ia cium seperti aroma parfum Arga.

Gavin mencoba untuk memainkan bibirnya dengan lembut, setelah dicoba ternyata rasanya memuakkan bersikap lembut pada seorang gadis. Ia dengan brutal melahap bibir Zevanya. Gadis itu langsung menyadari kalau lelaki di depannya ini bukan Arga. Tangannya meraba-raba meja nakas, mengambil ponselnya dan menyalakan lampu flash.

Zevanya menjauhkan wajahnya, lalu mengarahkan lampu flash ke arah Gavin. ”Gavin?”

Gavin menyeringai kala Zevanya menyadari keberadaannya. “Hai.”

Gavin mencoba mencium bibir Zevanya lagi. Kali ini gadis itu tidak tinggal diam dan memberontak. Zevanya mengambil vas bunga yang diletakkan di atas meja nakas, lalu memukul kepala Gavin. Ia juga menendang bawah perut lelaki itu. Listrik kembali menyala, terlihat Gavin berjalan sempoyongan keluar ruangan VIP dengan darah mengucur di kepala.

Zevanya mengusap bibirnya dengan kasar. “Bisa-bisanya dia dateng ke rumah sakit cuma buat ngambil ciuman pertama gue.”

Layar ponsel Zevanya menunjukkan ada satu pesan yang belum terbaca. Ia melihat pesan WhatsApp dari nomor tidak diketahui itu. “Tindakan lo tadi keren. Lain kali jangan deket-deket dia, dia orang yang paling berbahaya di muka bumi ini.”

Zevanya hanya tertawa kecil melihat pesan tersebut. Ia mengedarkan pandangan, tidak ada siapapun di luar ruangan VIP. Tetapi, Zevanya tidak terlalu takut dengan pesan tersebut, karena pesan tadi bukan sebuah ancaman.

Ketika Arga membuka pintu, ia mendapati selimut tebal yang menutupi setengah badan Zevanya, sudah kotor oleh pecahan vas keramik. Ada bercak darah juga di lantai. “Apa seseorang baru saja menyerang kamu?”

“Ya ... Barusan ada nyamuk yang mau ngegigit gue.”

“Tidak mungkin darah nyamuk sebanyak ini.” Arga mengambil kain pel di toilet, kemudian membersihkan bercak-bercak merah di lantai. “Oh, iya. Mama kamu lagi dalam perjalanan menuju ke mari. Coba kamu telepon lagi.”

Zevanya mengangguk, seraya menelepon sang ibu. Tidak di angkat. Detik kemudian, Livy mengirim pesan. “Maaf, Zev. Mama belum bisa ke sana, Gavin sama Deska kewalahan melayani pelanggan di kafe.”

Zevanya terdiam, lalu ponselnya terlepas dari genggaman tangannya. Ia barusan bertemu Gavin, sekarang sang ibu mengatakan Gavin sedang melayani pelanggan di kafe.

“Pak Detektif, tolong jemput Mama saya ke sini.” pinta Zevanya yang langsung dituruti oleh Arga.

Semoga Mama baik-baik aja.

To be continued.

Terpopuler

Comments

aas

aas

ternyata ibunya Gavin selingkuh sama bapaknya Zevano 😩

2025-01-16

0

nandayue

nandayue

lah mereka saudara tiri...

2022-12-21

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!