Ibu sonya hanya diam melihat istri kedua papanya jastyn, ibu sonya sangat terpukul dan marah dalam hati nya tapi tak ditampakkan karena masih menghargai papanya jastyn dan tidak ingin melukai perasaan anaknya dihari pernikahan nya.
Papanya jastyn dengan ramahnya menyapa dan mengantarkan istri kedua nya itu untuk bersalaman dengan jastyn dan wulan, tak ada curiga dalam hati jastyn yang iya tau dia adalah teman kerja papanya.
"Jastyn ini tante Ratih teman bisnis papa diluar kota." Ucap papanya jastyn memperkenalkan pada jastyn dan wulan.
"Selamat ya jastyn semoga rumah tangga kamu langgeng sampai kakek nenek." Ucap Ratih istri kedua papanya jastyn.
"Iya terimakasih tante atas kedatangan tante yang jauh jauh datang kesini." Jawab jastyn dengan ramahnya.
Ibu sonya hanya diam disebelah jastyn tanpa mengucap apa apa, wajah ibu sonya terlihat sangat kecewa terlihat dari raut wajah nya yang murung dan menahan butiran air mata yang tak sempat jatuh di pipi nya.
Dan setelah bersalaman papanya jastyn mengantar Ratih istri keduanya untuk menikmati hidangan yang sudah disediakan. Papanya jastyn terlihat sangat akrab dengan bercakap cakap manja lupa dengan orang di sekeliling nya.
"Ma, mama kenapa nggak bergabung sama papa yang menemani tamu jauh papa," Tanya jastyn menatap wajah Ibu nya.
"Nggak apa apa mama capek aja." Saut ibu sonya tak menampakkan wajah sedih nya di hadapan putra tunggalnya.
"Apa mama mau pulang dulu.?? Tanya jastyn khawatir dengan mamanya.
" Nggak jastyn, mama mau nunggu sampai acara nya selesai dan kita pulang bersama."ucap Ibu Sonya.
"Ya udah mama duduk aja, biar jastyn sama wulan yang menemani para tamu undangan."
"Udah jastyn temenin wulan duduk jangan kemana mana, mama mau ke papa dulu ya." Ucap Ibu sonya dan langsung turun dari pelaminan untuk nyamperin suami nya yang sedang bercanda mesra.
"Pa.. Papa.." Panggil Ibu sonya pada suaminya sembari menarik tangan nya untuk pergi dari hadapan Ratih.
" Ada apa, ngapain kamu narik narik baju aku."ucap papanya jastyn dengan nada kesal.
"Papa nggak tau tempat apa, ini tempat umum pa, jangan mempermalukan diri papa sendiri, nanti gimana kalau orang semua bertanya tentang kemesraan papa dengan Ratih." Ucap Ibu sonya dengan suara bisik bisik tapi marah.
"Biarin aja nanti semua orang juga bakalan tau lagian papa sudah capek ngumpet ngumpet terus dari orang yang belum tau tentang pernikahan papa."
"Papa se enaknya bilang gitu apa papa nggak mikirin perasaan jastyn, dalam kondisinya yang seperti itu papa tidak pernah sekali pun bertanya tentang keadaan jastyn sekarang, yang papa pikir hanya Ratih Ratih dan Ratih, papa sudah tidak peduli dengan keluarga papa sendiri, padahal Ratih hanya lah seorang pelakor yang merusak rumah tangga kita."ucap Ibu si tidak bisa menahan emosinya.
"Mama jangan mancing mancing emosi papa ya, papa begini juga karena mama yang selalu sibuk dengan urusan butik mama, padahal papa sudah sebisa mungkin mencukupi kebutuhan kita tapi mama malah tidak pernah memperhatikan papa lagi hanya ada butik butik terus, makanya papa mencari kesenangan papa diluar."ucap papanya jastyn dengan emosi yang tak bisa dibendung.
Lalu papanya jastyn meninggalkan Ibu sonya yang masih belum selesai bicara.
"Papa mau kemana mama belum selesai bicara." Ucap Ibu sonya mengejar suaminya yang pergi menuju pelaminan.
"Jastyn maaf ya papa harus pergi karena ada urusan mendadak yang tak bisa di tunda, wulan papa nitip jastyn ya, nanti papa belikan tiket bulan madu kalian, tinggal bilang mau bulan madu ke mana." Ucap papa jastyn sambil mencium anak dan menantu nya.
"Iya pa, papa hati.." Jawab wulan.
"Papa kenapa nggak nunggu sampai acara ini selesai apa nggak bisa besok papa kan sudah kensel semua meeting papa." Ucap jastyn dengan wajah nya yang mulai sedih.
"Maaf jastyn tapi ini sangat mendadak papa nggak bisa kensel karena klaeinnya dari luar negeri, ya sudah papa pergi." Ucap papanya jastyn dengan tergesa-gesa,
Papanya jastyn berpura pura berpamitan pada Ibu sonya yg berdiri disebelah meja Ratih duduk.
"Aku pergi dulu maafin aku." Ucap papanya jastyn pada Ibu sonya yang sudah tak bisa menahan air matanya.
Lalu papanya jastyn memberi kode pada Ratih dengan mengedipkan matanya untuk keluar bersamanya, Ibu sonya tak sengaja menjatuhkan air mata di pipinya karena sudah tak bisa menahan rasa sakit hati nya, semua tamu undangan matanya tertuju pada papanya jastyn yang meninggal kan tempat acara pernikahan anaknya.
Ibu sonya mencoba tegar dan mengusap air matanya karena takut membuat malu keluarga nya.
'Maaf pada semua tamu undangan papanya jastyn harus pergi karena ada urusan mendadak yang tak bisa ditinggal atau diwakilkan maaf sekali lagi, silahkan menikmati hidangan yg ada."ucap Ibu sonya memberi klarifikasi pada semua tamu.
"Memang nya ada urusan penting apa sih mertua kamu.?? Tanya Ibu nya wulan pada wulan.
" Wulan nggak tau bu, udah Ibu diam aja bukan urusan kita,"jawab wulan pada Ibu nya.
Dan Ratih pun pergi meninggalkan tempat acara pernikahan itu dan bertahan dengan papanya jastyn diujung jalan agar seminggu tidak ada yang curiga, tapi tak di sangka supir pribadi Ibu sonya melihat Ratih masuk ke dalam mobil papanya jastyn, tapi tak menegurnya karena keburu mobil nya pergi.
Dan supir itu langsung mendekati Ibu sonya setelah sampai digedung acara digelar.
"Ibu maaf tadi pas diujung jalan pak winata bersama perempuan
Masuk ke dalam mobil bapak bu.." Ucap supir itu pelan
"Pak andi tolong ya jangan sampai jastyn atau orang lain tau kalau bapak pergi dengan perempuan lain, karena sebenarnya itu adalah istri kedua bapak tapi belum ada yang tau." Ucap Ibu sonya keceplosan pada andi supir pribadi nya.
"Baik bu.." Saut pak andi lalu pergi keluar lagi.
Jastyn khawatir melihat mamanya yang terlihat sangat murung setelah kepergianmu papanya dari tempat itu.
"Sayang kamu kenapa.?? Tanya wulan pada jastyn yang terlihat gelisah.
"Ngga apa apa sayang, aku cuma khawatir sama mama." Jawab jastyn menoleh pada istri nya.
Semua para tamu undangan menikmati makanan yang sudah disediakan. Dan ada juga tamu yang berpamit untuk pulang terlebih dahulu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments