episode 16

Wulan diam termenung melihat ketampanan jastyn yang begitu memikat hati nya, wulan lupa atas pertanyaan jastyn yang bertanya padanya.

"Wulan.. Hei.." Panggil jastyn sambil melambaykan tangannya di depan wajah wulan yang terdiam dan senyum senyum sendiri.

"Iya Pak jastyn ada apa.?? Saut wulan dengan penuh kekagetan.

" Ya sudah saya ke ruangan saya dulu.."ucap jastyn dan pergi meninggalkan wulan yang belum begitu sadar dengan lamunannya.

Jastyn duduk di ruangan nya mengerjakan pekerjaan yang tidak begitu banyak karena sudah dikerjakan oleh sekertaris nya,jastyn berpikir,"apa iya aku harus menikah dengan wulan,tapi aku nggak punya rasa apa apa sama wulan tapi mungkin dengan berjalan nya waktu cinta itu akan tumbuh dengan sendirinya,beda dengan suster Nayla saat aku bertemu dengan nya hati ini merasa nyaman dan tentram tapi aku tidak melihat sedikit pun perhatian nya,jadi aku takut ditolak karena seorang jastyn tidak ada dalam kamus ditolak oleh wanita,Lalu wulan masuk meminta tanda tangan.

"Permisi pak..ucap wulan dari pintu ruangan jastyn.

" Iya masuk..

"Ada apa wulan.??

" Saya mau minta tanda tangan pak..

"Oooh.. " Jawab jastyn dengan santainya.

"Ini.. " Ucap jastyn sembari menyodorkan Dokumen yang dibawa wulan untuk di tanda tangani.

"Iya pak, kalau begitu saya permisi dulu." Ucap wulan menganggukkan kepala nya.

"Wulan." Panggil jastyn sejenak.

"Iya Pak ada apa.??

" Apa kamu sudah punya pacar.??

"Kenapa Pak jastyn bertanya seperti itu.?? Tanya lagi wulan salah tingkah.

" Hem nggak cuma mau tanya aja."ucap jastyn sambil memainkan bolpein di tangan nya.

"Kalau gitu saya permisi pak."

"Nanti malam kamu ada acara nggak.?

Kalau nggak ada aku mau ngakak makan malam bareng sehari pulang kantor."

"Pak jastyn beneran ngajak saya makan malam berdua.? Tanya wulan dengan senyuman nya yang lebar sampai gigi rahangnya keliatan.

" Iya benaran, nanti pulang kantor kita pulang bareng."ucap jastyn.

"Baik pak. " Jawab wulan dengan ketawa bahagia nya yang hanya bisa diungkapkan dengan senyum lebar.

Dan malam itu cuaca tak mendukung karena hujan deras mengguyur jakarta malam itu, sekitar jam tujuh malam jastyn dan wulan keluar dari kantor untuk diner berdua, dan beberapa karyawan melihat kepergian wulan dan jastyn yang satu mobil.

"Mau kemana wulan kok satu mobil sama pak jastyn, apa mau meeting ya.?

Tapi kan ini malam sabtu biasanya nggak ada meeting," Ucap salah satu karyawan dikantor itu.

"Udah jangan ngegosip aja, mending kita pulang pak jastyn sama wulan itu bukan urusan kita"ucap nina teman wulan.

" Oh iya lan mau makan dimana.?? Tanya jastyn sambil menyetir.

"Terserah pak jastyn aja.. Saut wulan dengan hati yang ber bunga bunga.

" Kamu aja yang pilih tempat nya, karena saya mau kita maka kesukaan kamu." Ujar jastyn dengan wajah serius.

"Oh ya udah pak jastyn lurus aja nanti kalau udah sampai wulan kasih tau, sebenarnya ada apa sih pak, tumben pak jastyn serius banget ngga seperti biasanya." Tanya wulan dengan kebingungan nya terhadap sikap jastyn yang tiba-tiba serius.

Jastyn dan wulan sampai direstoran yang dipilih oleh wulan, dan memesan makanan juga kesukaan wulan.

"Wulan pesan apa aja makanan kesukaan kamu, dan makan sepuasnya jangan malu malu." Ucap jastyn sembil memanggil karyawan direstoran itu.

"Beneran pak, makasih pak.. " Jawab wulan dengan bahagia nya.

Setelah makanan datang dan wulan makan dengan lahapnya karena saat itu cuaca sangat mendukung, hujan diluar masih rintik rintik,

Dan setelah selesai makan jastyn mencoba mengungkapkan perasaan nya terhadap wulan.

"Wulan tadi Siang saya bertanya padamu, apa kamu sudah mempunyai pacar atau belum tapi kamu belum menjawab nya, terus apa jawabannya wulan.?? Tanya jastyn dengan tatapan penuh keseriusan.

" Pak jastyn tumben serius banget bicara nya tidak seperti biasa nya."ucap wulan menatap balik jastyn.

"Jawab dulu pertanyaan saya." Ucap jastyn memaksa.

"Iya pak, kalau saya tidak mempunyai pacar atau teman dekat karena niat saya merantau ke Jakarta hanya ingin membahagiakan keluarga saya di bogor." Ucap Wulan sambil meminum jus di depan nya.

"Ooh gitu, sebenarnya saya mau bicara sesuatu sama kamu, tapi maaf sebelumnya kalau terlalu cepat saya ngomongin ini sama kamu," Ucap jastyn dengan serius nya.

"Ada apa ya pak..?? Tanya wulan dengan wajah tegang.

" Udah jangan tegang gitu, santai aja."ucap jastyn mencair kan suasana.

"Hehehe saya penasaran pak, udah pak jastyn cepatan ngomong ada apa.?? Ucap wulan dengan rasa penasaran nya yang dalam.

" Wulan saya mau jujur sama kamu, apa kamu mau menikah dengan ku.."ucap jastyn dengan wajah pucat, dan suara yang gemetar.

"Apa pak..? Jawab wulan dengan wajah kagetnya membuat bibir nya yang merah tak bisa mengungkapkan kata kata karena nafasnya sesak, jantung nya berdetak kencang,

" Wulan kamu kenapa.?? Tanya jastyn kaget melihat wajah wulan mulai pucat dan terdiam membisu, lalu jastyn mendekati wulan dan memberinya minum.

"Wulan minum dulu." Suruh jasa sembari menyodorkan minuman ke bibir wulan yg masih gemeter.

"Ah ah makasih pak." Ucap wulan dengan nafasnya yang masih sesak di dadanya.

"Wulan maaf ya kalau membuat mu kaget dan terkejut dengan ucapan ku, tapi kamu nggak usah jawab sekarang, saya akan ngasih waktu sama kamu sampai kamu punya keputusan, dan saya tidak akan mencampur adukan masalah pribadi dengan kantor jadi kamu nggak khawatir jika nanti nya kamu menolak permintaan ku untuk menjadikan kan sebagai istri ku." Ucap jastyn menatap wajah wulan yang masih pucat kemerrahan.

"Makasih ya pak atas pengertian nya."

"Iya sama sama, kalau begitu kita pulang aja, soalnya sudah malam juga, saya antar kamu ke kostnya kamu," Ucap jastyn.

Dan mereka pulang tanpa berbicara apa pun di dalam mobil karena wulan masih syok dengan ajakan jastyn yang tiba-tiba langsung ngajak nikah tanpa ada angin atau apapun itu.

"Oh iya wulan saya minta tolong ucapan saya tadi jangan sampai berdampak pada kerjaan di kantor, kamu harus bisa mengesampingkan masalah pribadi sama kerjaan dan satu hal lagi, kalau kamu belum siap menikah kita bisa ngejalanin hubungan kita layaknya orang pacaran kata anak jaman sekarang hehehe." Ucap jastyn menenangkan pikiran wulan yang masih tegang.

"Sebenarnya saya mau banget pak nikah sama pak jastyn cuma saya malu kalau langsung bilang ya, kalau bilang iya terus mukaku mau ditarok dimana."ucap batin wulan sembari menatap wajah jastyn dari spion mobil.

" Wulan hati hati ya, besok pagi aku jemput kamu."ucap jastyn dan wulan turun dari mobil jastyn.

"Makasih ya pak." Jawab wulan.

Dan dalam perjalanan pulang jastyn ngeliat suster Nayla ya sedih berdiri menunjukkan taksi, tapi jastyn mencoba menghilang suster Nayla dari pikiran nya, dan jastyn melewati suster Nayla yang dilewati nya di depan rumah sakit.

"Itu bukan nya jastyn si arogan itu.tumben main lewat aja, biasanya masih negur atau nawarin aku buat anterin pulang,ada apa ya" Ucap suster Nayla menatap mobil jastyn yang melaju terus didepan suster Nayla.

"Maafin aku suster Nayla, bukannya aku nggak mau nganterin kamu pulang tapi aku takut membuat perasaan ku bimbang sendiri, aku ingin mencoba mencintai wulan walaupun aku bingung sendiri dengan perasaan ku.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!