episode 6

6

Nayla pasrah karena sudah malam, dan tak lama ponsel Jastyn berbunyi.

"Iya ma.ucap Jastyn menjawab telpon mamanya.

" Kok belum nyampek.?? Tanya ibu Sonya.

"Iya ma,tadi tu aku nolongin cewek yang lagi sendirian nungguin taksi, ya udah aku anterin dulu, ini belum nyampe rumah nya jauh." Cerita Jastyn pada Ibu nya.

"Tapi nggak bohong kan.."

"Ya Allah ma, ngapain bohong sih nih kalau nggak percaya aku videoin biar mama percaya.

Lalu Jastyn menvideo Nayla yang sedang duduk disebelah nya.

" Loh itu kan suster yang ngerawat kamu Jastyn.??

"Iya ma, makanya aku tolongin." Jawab Jastyn sok jagoan.

"Ya sudah habis nganterin suster itu langsung pulang," Suruh ibu sonya.

Jastyn mengendarai mobil nya dengan begitu pelannya, sampai Nayla menegurnya.

"Astaghfirullah.. Kenapa sih pak, pak Jastyn pelan sekali mobilnya." Tegur Nayla geregetan.

"Tadi katanya suruh pelan biar nggak kecelakaan, kan kamu masih pengen nikah, gimana sih kok salah terus." Ucap Jastyn tanpa merasa bersalah.

"Udah turun disini saja itu rumahku udah di depan, makasih pak, langsung pulang takut dimarahin mamanya, ehh anak mama," Ledek Nayla dan keluar dari mobil Jastyn.

"Awas kalau ketemu lagi." Ujar Jastyn lalu pergi meninggalkan Nayla yang masih sedikit jauh dari rumah nya.

Dan pagi yang cerah matahari bersinar, pelangi menghiasi langit biru. Saat itu Jastyn bersama kekasihnya Sonia olahraga pagi, dan ibu sonya mengundang Sonia untuk sarapan pagi di rumahnya setelah berolahraga.

"Pagi tante, om.." Sapa Sonia dipagi itu.

"Pagi Sonia, duduk ayo kita sarapan bareng." Ajak ibu sonya sambil menata piring di atas meja.

"Ya Makasih tante."

Pak Prawinata hanya diam melihat keberadaan Sonia di rumahnya, karena papanya Jastyn masih curiga dengan Sonia yang bersama laki-laki lain pas waktu di parkiran rumah sakit.

"Pa ayo sarapan, kita sarapan bareng sama calon menantu, ya kan Sonia.?? Tanya ibu sonya bercanda.

Sonia diam saja dan hanya tersenyum, mendengar perkataan ibu sonya,

" Sonia udah jangan dimasukin ke hati tante cuma bercanda kok, Oh ya Sonia bagaimana usaha kosmetik mu lancar.?? Tanya ibu sonya mengalihkan pembicaraan.

"Ya Alhamdulillah tante lancar, ini semua berkat dukungan Jastyn yang selalu mensuport saya dalam setiap usaha saya." Ucap Sonia membanggakan Jastyn di depan orang tuanya.

"Maaf ya tante, om, Sonia nggak bisa lama lama soalnya masih ada urusan."

"Ya udah aku anterin. " Ucap Jastyn.

"Nggak usah Jastyn aku pulang sendiri saja kan kamu masih belum sembuh total jadi jangan sering sering keluar dulu sampai kondisi mu benar-benar pulih." Ucap Sonia sok perhatian.

"Biar Sonia di antar sama supir aja, " Ucap Ibu sonya sambil memanggil supir yang sedang ada di dapur lagi sarapan.

Dan setelah Sonia pulang, Jastyn pergi ke rumah temennya Raka.

"Hai Raka.." Sapa Jastyn pada Raka yang saat itu sedang Santai duduk diteras rumahnya.

,"Hai Jastyn, kamu sudah sembuh kenapa sudah sampai sini."ucap Raka membuka pintu gerbang nya.

"Ya begini lah, aku bosen di rumah terus, mau ajak jalan jalan Sonia, ehh malah sibuk dia, katanya ada meeting,masak minggu gini ada meeting sih." Ucap bingung Jastyn.

Raka terdiam mengingat Sonia yang pernah jalan dengan laki-laki lain pas waktu Jastyn ada di Singapura.

"Raka kamu kenapa kok bengong gitu.? Tanya Jastyn menepuk pundak Raka.

" Hah nggak aku nggak mikirin apa apa, cuma ada yang ngeganjal aja di pikiran ku."jawab Raka garuk garuk kepala.

"Heh ngomong aja kawan, kamu butuh uang?? Tanya Raka karena kebiasaan Raka yang selalu pinjam uang sama Jastyn, karena kehidupan Raka yang sederhana sekali.

" Nggak bukan itu, Aku boleh ngomong sesuatu nggak sama kamu Jastyn."ujar Raka dengan wajah ragu.

"Ngomong aja kawan kayak ke siapa aja." Saut Jastyn dengan santai nya sambil meminum segelas teh manis.

"Aku kemaren liat Sonia sama laki-laki lain di mall. " Cerita Raka pada Jastyn.

"Ah masak kapan.. ??

Tanya Jastyn tanpa kaget sama sekali.

" Pas waktu kamu di Singapura kemaren, sonia terlihat sangat heppy sekali, tapi aku nggak negur dia, tapi aku punya fotonya kalau kamu nggak percaya."ucap Raka sambil menunjukkan sebuah foto yang diambilnya pas Sonia sedang bergandengan tangan dengan laki laki lain.

"Cuma foto gini, mungkin ini saudara nya. " Sangkal Jastyn tak percaya.

"Iya aku cuma ngasih tau kamu aja, percaya nggak percaya itu terserah kamu." Ucap Raka menggelengkan kepala nya.

"Aku percaya banget sama Sonia aku pacaran sama dia bukan satu atau dua bulan, tapi udah tiga tahun mana mungkin dia ngehianatin aku , dia cinta banget kok sama aku, tadi pagi aja kita olahraga bareng." Ucap Jastyn tanpa curiga sama sekali.

"Kalau dia memang cinta sama kamu, coba ajak nikah dia, tes sama kamu, kalau dia langsung bilang iya, berarti tandanya dia cinta banget sama kamu, tapi kalau dia masih mikir mikir, hemmm itu baru patut dicurigai, kalau dia nggak cinta sama kamu." Ujar Raka memberi saran pada Jastyn.

"Ada ada kamu.." Ucap Jastyn tak begitu merespon perkataan Raka.

"Ya udah kita bahas yang lain saja." Ucap Jastyn.

"Oh iya Jastyn kamu masih ingat nggak sama suster yang ngerawat kamu kemaren.??

" Suster yang mana, kan suster banyak, beda beda tugasnya."Jawab Jastyn.

"Itu loh.. Yang ngurusin kamu, yang nganterin makanan terus mandiin kamu, ingat nggak kamu Jastyn." Ucap Raka begitu semangat.

"Oh itu.. Aku semalam nganterin dia pulang." Ucap Jastyn dengan santainya.

"Kok bisa.?? Tanya Raka dengan nada cemburu.

" Semalam aku nggak sengaja liat dia di depan rumah sakit nungguin taksi, makanya aku nganterin pulang, tadinya sih gengsi gitu dia mungkin karena terpaksa nggak ada taksi yang lewat dan sudah larut malam, dan akhirnya dia mau aku anterin,"ujar Jastyn pada Raka.

"Terus kamu ngomong apa aja sama dia.?? Tanya Raka begtu seriusnya mendengar cerita Jastyn.

" Nggak cerita apa apa, cuma nganterin aja, tapi dia cewek yang resek dan jutek,"

"Memang nya kenapa kok kamu bilang kayak gitu Jastyn.?? Tanya Raka penasaran.

" Iya.. Masak aku nyetir mobil sama dia di atur atur, suruh pelan lah, suruh ngebut lah, dan kalau dia ajak ngobrol jawaban nya jutek banget, aku cuman nanyak di mana rumah nya, mau dianter kemana..eh malah jawabannya udah anterin aja kalau udah nyampek baru aku kasih tau, emang aku supir nyaj apa.."ucap Jastyn dengan kekesalan pada Suster Nayla.

"Masak dia kayak gitu Jastyn," Tanya Raka nggak percaya.

"Lahh sama kamu seperti aku, tadi kamu cerita tentang Sonia aku nggak percaya, dan sekarang kamu juga nggak percaya aku cerita tentang suster itu."

"Tapi beda Jastyn..kalau cerita ku benaran," Ucap Raka mengerutkan kedua alisnya.

"Sama saja, kita sama-sama nggak percaya hehehe 😂 ." Ucap Jastyn sambil menyenderkan tubuh nya ke kursi.

Dan setelah beberapa jam ngobrol bersama Raka, akhirnya Jastyn pulang karena sudah sore.

Dan saat makan malam Ibu sonya, bertanya tentang Nayla pada Jastyn.

"Oh iya Jastyn, kamu nganterin Suster itu sampai mana.??

" Hem sampek gang rumah nya, "jawab Jastyn tanpa ekspresi.

" Kenapa nggak sampai ke rumah nya Jastyn, pamali nganterin perempuan masih jauh dari rumah nya."tegur Ibu sonya.

"Kalau suster nya nggak mau, masak mau di paksa sih ma..."

"Iya nggak juga Jastyn, tapi ya usahain dong dianter sampek depan rumah nya sebagai laki-laki yang jentel men." Ucap Ibu sonya mengingat kan anaknya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!