3
"Jastyn sayang mau makan buah, aku bawain buah buahan buat kamu biar cepet sembuh.." Ucap Sonia menawarkan pada Jastyn.
"Nggak sayang aku sudah Kenyang, nanti saja, "Saut Jastyn sambil memegangi tangan Sonia terus tanpa melepasnya.
Sonia yang sudah tahu keadaan Jastyn mulai risih dan tak begitu merespon omongan Jastyn, tapi Sonia masih berpikir untuk putus dari Jastyn, karena Sonia masih butuh Jastyn untuk kebutuhan pribadinya, karena Sonia baru memulai karier sebagai pengusaha kosmetik.
"Ooh iya sayang kapan kamu bisa pulang.?? Tanya Sonia pura pura perhatian.
" Hem belum tau Sonia soalnya dokter belum mengijinkan. "Saut ibu sonya menjawab pertanyaan Sonia.
" Jastyn maaf ya selama beberapa hari ini mungkin aku nggak bisa menjenguk kamu lagi, tau sendiri aku sibuk sekali banyak meeting dengan klaien baruku."
"Iya nggak apa apa sayang, kalau kamu butuh sesuatu telfon aku." Saut Jastyn saking cinta nya pada Sonia.
Setelah beberapa menit akhirnya Sonia berpamit untuk pulang, karena selingkuhan nya sudah menunggu nya diparkiran.
"Oh iya tante, om, Jastyn aku pamit dulu ya soalnya ada meeting dadakan, nggak ya aku tinggal." Pamit Sonia pay semuanya.
"Sonia kalau ada waktu jangan lupa sering sering tengok aku ya, karena aku selalu kangen sama kamu." Ucap Jastyn sambil memegang tangan Sonia tak mau dilepas.
"Iya sayang nanti kalau aku nggak sibuk, aku tengok kamu lagi kesini." Jawab Sonia sambil melepaskan tangan Jastyn dari tangannya.
Setelah Sonia keluar dari kamar Jastyn, papa Jastyn juga berpamitan pada istrinya untuk melihat keadaan dikantor.
"Oh ya papa mau kekantor dulu, mama mau disini apa mau pulang.?
Tanya pak Prawinata pada istrinya.
" Nggak pa, mama disini dulu nemenin Jastyn."
"Oh ya sudah kalau gitu papa berangkat dulu, Jastyn jangan lupa makan biar cepat sembuh, dan papa mau urus keberangkatan kita ke Singapura setelah dokter mengijinkan Jastyn pulang." Ucap papanya Jastyn sambil berjalan menuju pintu keluar.
Dan setelah papa Jastyn keluar suster Nayla datang untuk mengantarkan makan siang buat Jastyn.
"Permisi bu.. Pak.." Ucap suster Nayla dengan perasaan takut karena takut ditegur oleh ibu sonya dan juga Jastyn yang sedang memakan buah.
"Oh ada suster, masuk Sus.??sapa ibu sonya dengan senyuman.
" Baik bu.."jawab suster Nayla penuh tanda tanya.
"Biasanya ibu ini sinis kayak anaknya kenapa sekarang tiba-tiba jadi ramah, iihh dasar keluarga aneh.." Gumam hati suster Nayla.
Lalu suster Nayla menaruh makanan dimeja dekat Jastyn sedang memakan buah..
"Suster mau..?? Jastyn menawarkan pada suster Nayla buah yang dimakannya sambil menyodorkan nya.
" Makasih pa.! Saut suster Nayla ramah dan tersenyum.
"Ambil aja kalau mau, itu barusan pacarku yang bawa." Ucap Jastyn ngeledek suster Nayla.
"Ih siapa yang nanyak, sok akrab." Saut suster Nayla bisik bisik.
"Iya aku kan cuma ngasih tau suster,biar suster tau kalau pacar ku itu baik dan perhatian sama aku." Ucap Jastyn sambil terus memakan buah yang ditangannya.
"Sudah sudah, kok kalian ini kayak udah kenal lama, akrab banget." Ucap Ibu sonya memerhatikan tingkah laku suster Nayla dan Jastyn.
"Oh iya Sus, suster memang nya bagian apa.?? Tanya Ibu sonya sambil menatap wajah suster Nayla.
" Saya bagian memperhatikan makanan dan kebersihan pada Pasien bu... "Jawab suster Nayla.
" Oh iya kemaren kan kamu yang ngelap badan ku, dan jangan jangan ma, suster ini melihat punya ku ma.."ucap Jastyn sok manja pada Ibu nya
Suster Nayla diam dan melotot pada Jastyn yang sedang meledek nya, mata suster Nayla merah seperti orang kesurupan saking keselnya terhadap ledekan Jastyn padanya. Tapi suster Nayla mencoba menahan amarah nya, karena masih ingat bahwa Jastyn adalah pasien yang harus dirawat nya karena itu adalah tugas nya.
"Udah Jastyn jangan suka ngeledek.. " Ucap Ibu sonya menegur anaknya.
"Oh iya Sus, sudah lama di rumah sakit ini.?? Tanya Ibu sonya.
" Baru satu tahun bu.."jawab Nayla tanpa melihat Ibu sonya.
"Oh, suster tinggal dimana.?? Tanya lagi Ibu sonya karena penasaran dengan suster Nayla yang cantik, mungil dan masih muda sekali.
" Saya tinggal bersama tante saya bu di jakarta, karena orang tua saya tinggal di bandung."jawab Suster Nayla menjelaskan.
"Ooh boleh Ibu minta nomer ponsel kamu, ya mungkin nanti kalau ada apa apa dengan Jastyn jadi saya langsung menghubungi suster." Pinta Ibu sonya.
"Mama ngapain minta nomer suster ini, buat apa ma..??
Ujar Jastyn pada Ibu nya.
" Udah Jastyn diam saja ini urusan mama."tegur Ibu sonya.
"Iya boleh bu.." Saut suster Nayla sambil mengeluarkan ponselnya dari kantong bajunya.
Dan setelah menyimpan nomer suster Nayla, suster pamit untuk melanjutkan tugasnya di rumah sakit itu.
"Maaf Bu saya permisi dulu." Ucap suster Nayla pamit.
"Oh iya Sus.." Jawab Ibu sonya.
Dan setelah sampai diparkiran papa Jastyn melihat Sonia masuk ke mobil dengan laki laki lain, dan terlihat sangat mesra sekali. Tapi papa Jastyn enggan menegurnya karena menurut nya nggak penting, tapi papa Jastyn nyempetin untuk memfoto Sonia dengan pacarnya, "mungkin suatu hari akan dibutuhkan, " Ucap papa Jastyn dan langsung masuk ke mobil nya.
Setelah beberapa hari di rumah sakit akhirnya Jastyn diperbolehkan untuk pulang, walaupun kondisi masih belum sembuh total, karena Jastyn pengen cepat cepat pergi ke Singapura untuk mengoperasi alat kelamin nya.
Dan papa Jastyn sudah mempersiapkan semua nya tinggal berangkat setelah pulang dari rumah sakit, karena saat itu Jastyn dan keluarga nya nggak mampir ke rumah nya dulu, mereka semua langsung menuju Singapura.
Setelah sampai Singapura dokter sudah siap untuk mengoperasi Jastyn, dan jadwal operasi nya sudah dipersiapkan.
Dan operasi dilakukan selama delapan jam tanpa jeda, dan akhirnya dokter keluar dari ruang operasi, tapi wajah para dokter saat itu sangat menghawatirkan karena mereka semua tertunduk lesu.
"Bagaimana operasinya dok.. " Tanya mama dan papa Jastyn terlihat sangat khawatir.
"Maaf Bu, kami dari tim dokter sudah melakukan yang terbaik, tapi Tuhan berkehendak lain, kami gagal melakukan operasi nya, karena urat yang terputus tidak bisa disambung lagi." Ucap tim dokter yang mengoperasi Jastyn.
"Apa... Ibu sonya langsung jatuh pingsan karena mendengar perkataan dokter yang menjelaskan hasil operasi nya.
Papanya Jastyn langsung menggendong ibu sonya ke tempat duduk untuk ditenangin.
" Apa nggak ada cara lain dok.??
Tanya papanya Jastyn khawatir.
"Nggak ada pak, maaf sekali lagi karena kami nggak bisa berbuat apa apa lagi." Ucap salah satu dokter itu.
"Tapi bagaimana kondisi anak saya dok..??
" Untuk sekarang masih dalam pengaruh obat bius, tapi sebentar lagi siuman pak."jawab dokter itu.
"Kalau begitu saya permisi pak. Ucap dokter satu nya lagi.
Papanya Jastyn terlihat sangat lesu, raut wajahnya mengendor karena memikirkan keadaan Jastyn yang gagal dioperasi.
" Apa pun saya akan lakukan yang penting anak saya sembuh, kalau Jastyn sampai kondisi nya bagaimana pasti dia akan berputus asa, apa yang harus aku lakukan."ucap batin pak Prawinata.
Dan tak lama ibu sonya sadar dari pingsan nya, dan langsung menangis,
"Pa gimana anak kita pa..bagaimana dia bisa hidup kalau alat kelamin nya nggak kembali lagi seperti dulu pa, pasti dia akan merasa hidup nya nggak berarti lagi." Ucap ibu sonya sambil terus menangis mengingat kondisi Jastyn yang gagal operasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments