episode 17

Setelah kejadian itu Carissa pun memarahi Arjuna karena dia mengatakan hal yang tidak benar kepada teman di kelasnya. Sejak saat itu Arjuna tidak banyak bicara, Arjuna hanya diam karena dia takut jika dia banyak bicara akan ada perkataannya yang salah dan membuat Carissa marah padanya dan kini Arjuna lebih memilih diam menemani Carissa.

''Astaga, ingin rasanya aku berbicara dengan Carissa tapi bagaimana jika nanti aku malah salah bicara dan membuat Carissa marah? Tidak, aku tidak mau Carissa kembali marah padaku dan rencana aku akan gagal. Baiklah sebaiknya aku diam saja yang terpenting sekarang aku bisa bersama dengan Carissa,'' ucap Arjuna di dalam hatinya dengan terus menatap kearah Carissa yang berada di sampingnya.

Arjuna benar-benar melakukan hal di luar nalar kepada Carissa, jika di kampusnya dia akan menjaga Carissa dengan duduk di samping Carissa agar dia tenang dalam belajar dan jika dia berada di rumahnya, dia akan senang hati menjaga Carissa di luar rumahnya. Bahkan Arjuna menaruh minuman atau buah-buahan dan menaruhnya di depan pintu rumah Carissa meskipun Arjuna tau bahwa Carissa tidak akan memakan pemberiannya itu tapi Arjuna tetap menaruh minuman dan juga buah-buahan itu tanpa absen.

''Aku tau meskipun Carissa tidak akan meminum atau pun memakan pemberianku ini tapi aku harus tetap berusaha agar Carissa merasa simpati padaku dan mau menerima aku kembali. Aku ingin Carissa tau bahwa aku benar-benar sangat berjuang untuk bisa mendapatkan dia kembali,'' kata Arjuna dengan berharap bahwa Carissa akan mau menerima kembali dirinya.

Saat ini Carissa pun berniat untuk pergi karena ada suatu kepentingan dan saat Carissa membuka pintunya hal yang biasa di lihat oleh Carissa adalah minuman dan juga buah-buahan yang selalu ada didepan pintu rumah Carissa. Carissa benar-benar sudah tidak tahan lagi dengan pertemanan Arjuna yang bagaikan pantomim karena sudah tidak tahan lagi keesokan harinya Carissa dengan sengaja berdiri di depan pintu rumahnya tapi dia berada di dalam sambil melihat Arjuna yang saat ini tengah menaruh minuman dan juga buah-buahan untuk dirinya. Carissa pun langsung membuka pintu rumahnya dan betapa terkejutnya Arjuna saat melihat Carissa yang saat ini berdiri di depannya dengan menatap tajam kearahnya.

"Carissa?" Arjuna tampak terdiam dan terpaku saat melihat Carissa.

Arjuna pun tersenyum canggung kepada Carissa, dia sudah seperti maling yang tertangkap basah oleh Carissa.

"Apa yang kau lakukan di depan pintu rumah ku, Arjuna?" tanya Carissa dengan nada suara dinginnya sambil menatap tajam kearah Arjuna.

Arjuna memikirkan jawaban yang pas untuk pertanyaan Carissa, dia takut bahwa dia akan salah bicara dan membuat Carissa marah padanya.

"Emm.. Sebenarnya aku ingin.." Carissa benar-benar tidak tahan lagi melihat Arjuna yang sangat lama menjawab pertanyaan darinya.

Carissa pun membalikkan badannya dan akan menutup pintu rumahnya tapi Arjuna langsung berucap maksud dari kedatangan dia ke sini.

"Tunggu dulu, Carissa. Sebenernya aku datang ke sini karena aku ingin bertemu sama kamu," kata Arjuna dengan mengatakan maksud dari kedatangannya ke rumah Carissa.

Carissa membalikkan badannya lagi dan menatap kearah Arjuna.

"Sekarang kau sudah melihat aku, jadi pergi dari sini sekarang juga!" kata Carissa dengan nada dinginnya dengan mengusir Arjuna agar pergi dari rumahnya.

Carissa pun berniat untuk menutup kembali pintunya tapi Arjuna kembali menahan Carissa agar dia tidak terburu-buru menutup pintu rumahnya karena Arjuna masih ada sesuatu yang ingin dia berikan kepada Carissa.

"Tunggu dulu Carissa, aku masih belum selesai bicara sama kamu." Arjuna menahan pintu rumah Carissa agar dia tidak menutup pintunya.

"Ada apa lagi, Arjuna?" Carissa benar-benar sangat kesal dengan Arjuna yang sejak tadi menahan dirinya.

Arjuna mengeluarkan sebuah syal rajut, dia ingin memberikan kepada Carissa karena akhir-akhir ini cuaca terasa sangat dingin. Arjuna pun memakaikan syal itu di leher Carissa agar dia tidak merasa dingin.

"Pakailah syal ini Carissa agar kamu tidak merasa dingin. Kau tau kan bahwa akhir-akhir ini cuaca terasa sangat dingin jadi aku memberikan syal ini untuk membantu kamu menghangatkan tubuh kamu," kata Arjuna dengan penuh perhatian kepada Carissa.

"Baiklah terimakasih, sekarang aku sudah menerima syal ini. Sekarang kamu pergi dari sini." Carissa langsung menutup pintu rumahnya dan membiarkan Arjuna berada di luar rumahnya.

Pagi hari pun kembali menyapa, saat ini Carissa berniat untuk pergi menemui Dokter David. Dia sangat ingin bertemu dengan Dokter David tapi bukan untuk memeriksa keadaannya karena dia terlihat sangat baik-baik saja, Carissa hanya ingin bertemu Dokter David sekadar hanya mengobrol saja karena sudah lama dia tidak bertemu dengan Dokter David karena cuaca yang dingin Carissa memakai syal pemberian dari Arjuna.

Carissa pun pergi ke rumah sakit ini menemui Dokter David dan kedatangan Carissa di rumah sakit ini benar-benar jarang terjadi karena kesibukan Carissa yang sedang kuliah. Carissa pun masuk ke dalam ruangan Dokter David dan betapa bahagianya Dokter David saat melihat kedatangan Carissa.

"Carissa? Kamu kenapa datang ke rumah sakit? Apakah kamu sedang sakit?" tanya Dokter David kepada Carissa yang baru datang dan duduk di kursi di depan Dokter David.

"Tidak ada Dok, saya hanya ingin datang mengunjungi Dokter David. Apakah Dokter sedang sibuk?" tanya Carissa sambil melepaskan syal yang dia pakai karena ruangan Dokter David cukup hangat.

"Tidak kok, aku tidak sedang sibuk lagian semua pasien sudah aku tangani," jawab Dokter David dengan santai.

Dokter David menyadari akhir-akhit ini pasti terjadi sesuatu antara Carissa dan juga Arjuna. Ingin rasanya Dokter David bertanya kepada Carissa tapi sebelum Dokter David bertanya kepada Carissa. Carissa lebih dulu bercerita tentang kejadian yang terjadi padanya dengan Arjuna.

Kini Carissa tampak menceritakan semuanya kepada Dokter David dan Dokter David hanya bisa diam sambil mendengarkan Carissa yang saat ini tengah bercerita. Carissa sudah mengganggap Dokter David seperti Papa dan juga Abangnya sendiri karena di sini Carissa sama sekali tidak memiliki satu pun keluarga dan Dokter David adalah satu-satunya orang yang dapat dia jadikan sebagai objek tempat Carissa mencurahkan isi hatinya.

Dokter David pun tersenyum saat mendengar cerita Carissa, apa yang dia pikirkan ternyata benar terjadi bahwa antara Arjuna dan juga Carissa sering bersama meskipun saat ini Carissa menceritakan dengan nada kesalnya terhadap sikap Arjuna yang terus mengikuti dirinya kemanapun dia pergi.

"Dok, aku benar-benar merasa kesal kepada Arjuna. Setiap hari dia selalu datang dan memberikan minuman juga buah-buahan di depan pintu rumah aku," kata Carissa dengan wajah cemberut saat dia mengingat bagaimana sikap Arjuna.

Episodes
1 Episode 1
2 episode 2
3 episode 3
4 episode 4
5 episode 5
6 episode 6
7 episode 7
8 episode 8
9 episode 9
10 episode 10
11 episode 11
12 episode 12
13 episode 13
14 episode 14
15 episode 15
16 episode 16
17 episode 17
18 episode 18
19 episode 19
20 episode 20
21 episode 21
22 episode 22
23 episode 23
24 episode 24
25 episode 25
26 episode 26
27 episode 27
28 episode 28
29 episode 29
30 episode 30
31 episode 31
32 episode 32
33 episode 33
34 episode 34
35 episode 35
36 episode 36
37 episode 37
38 episode 38
39 episode 39
40 episode 40
41 episode 41
42 episode 42
43 episode 43
44 episode 44
45 episode 45
46 episode 46
47 episode 47
48 episode 48
49 episode 49
50 episode 50
51 episode 51
52 episode 52
53 episode 53
54 episode 54
55 episode 55
56 episode 56
57 episode 57
58 episode 58
59 episode 59
60 episode 60
61 episode 61
62 episode 62
63 episode 63
64 episode 64
65 episode 65
66 episode 66
67 episode 67
68 episode 68
69 episode 69
70 episode 70
71 episode 71
72 episode 72
73 episode 73
74 episode 74
75 episode 75
76 episode 76
77 episode 77
78 episode 78
79 episode 79
80 episode 80
81 episode 81
82 episode 82
83 episode 83
84 episode 84
85 episode 85
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Episode 1
2
episode 2
3
episode 3
4
episode 4
5
episode 5
6
episode 6
7
episode 7
8
episode 8
9
episode 9
10
episode 10
11
episode 11
12
episode 12
13
episode 13
14
episode 14
15
episode 15
16
episode 16
17
episode 17
18
episode 18
19
episode 19
20
episode 20
21
episode 21
22
episode 22
23
episode 23
24
episode 24
25
episode 25
26
episode 26
27
episode 27
28
episode 28
29
episode 29
30
episode 30
31
episode 31
32
episode 32
33
episode 33
34
episode 34
35
episode 35
36
episode 36
37
episode 37
38
episode 38
39
episode 39
40
episode 40
41
episode 41
42
episode 42
43
episode 43
44
episode 44
45
episode 45
46
episode 46
47
episode 47
48
episode 48
49
episode 49
50
episode 50
51
episode 51
52
episode 52
53
episode 53
54
episode 54
55
episode 55
56
episode 56
57
episode 57
58
episode 58
59
episode 59
60
episode 60
61
episode 61
62
episode 62
63
episode 63
64
episode 64
65
episode 65
66
episode 66
67
episode 67
68
episode 68
69
episode 69
70
episode 70
71
episode 71
72
episode 72
73
episode 73
74
episode 74
75
episode 75
76
episode 76
77
episode 77
78
episode 78
79
episode 79
80
episode 80
81
episode 81
82
episode 82
83
episode 83
84
episode 84
85
episode 85

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!