Dokter David hanya diam sambil mendengarkan curahan hati Carissa, dia jadi teringat akan pepatah yang mengatakan orang luar tidak akan pernah bisa merasakan apa yang dialami oleh orang tersebut dan kini Dokter David tidak menyampaikan pendapatnya, dia juga mengerti bahwa Carissa tidak membutuhkan pendapatnya, dia mencari seseorang hanya ingin menyampaikan curahan hatinya saja.
''Sudahlah, lebih baik aku diam saja lagian saat ini Carissa hanya butuh seseorang untuk mendengarkan curahan hatinya,'' gumam Dokter David di dalam hatinya sambil tersenyum kearah Carissa yang masih menceritakan tentang dirinya dan juga Arjuna.
Setelah menceritakan semuanya kepada Dokter David, kini perasaan Carissa pun terasa cukup lega dan kini Carissa berniat untuk kembali pulang.
''Terima kasih banyak ya, Dok karena Dokter mau mendengarkan curahan hati saya. Sekarang saya harus kembali ke rumah, terima kasih banyak Dok atas waktunya,'' kata Carissa dengan tersenyum kearah Dokter David.
''Sama-sama Carissa, hati-hati di jalan,'' jawab Dokter David.
Carissa yang saat ini tengah berjalan untuk keluar dari ruangan Dokter David pun melupakan syal pemberian dari Arjuna. Dokter David yang melihat Carissa melupakan syalnya ini pun memanggil Carissa.
''Carissa, kau melupakan syal mu!'' panggil Dokter David kepada Carissa dan Carissa pun melihat kearah syal itu.
''Aku tidak membutuhkan syal itu lagi, Dok. Anggap saja bahwa syal itu sudah hilang, atau Dokter bisa memberikannya kepada pasien Dokter,'' kata Carissa dengan santainya lalu pergi meninggalkan ruangan Dokter David.
Saat ini Carissa berniat untuk pergi menikmati indahnya pemandangan di pagi hari, meskipun cuacanya sangat dingin tapi tidak menghalangi keinginan Carissa untuk pergi jalan-jalan menikmati indahnya pemandangan di pagi hari.
''Dingin sekali, sepertinya sebentar lagi akan turun salju. Aku benar-benar tidak sabar untuk melihat salju pertama kalinya,'' kata Carissa sambil memakai jaket tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
Saat Carissa tengah menikmati jalan-jalan di pagi hari, tiba-tiba Arjuna datang menghampiri Carissa.
''Hai Carissa,'' sapa Arjuna tapi Carissa sama sekali tidak senang saat Arjuna datang menghampiri dirinya. Carissa hanya diam tidak menjawab sapaan dari Arjuna, dia hanya tersenyum dengan senyuman yang di paksakan.
Arjuna melihat kearah Carissa dan dia tidak melihat Carissa yang memakai syal pemberian darinya, Arjuna yang merasa bahwa syal yang dia berikan itu kurang tebal dan takut membuat Carissa masih merasakan kedinginan jadi Arjuna pun bertanya kepada Carissa, dimana syal yang dia berikan kemarin.
''Oh ya Carissa, kenapa kamu tidak memakai syal yang aku berikan kemarin?'' tanya Arjuna dengan menanyakan tentang keberadaan syalnya.
''Sudah hilang!'' jawab Carissa singkat.
Mendengar jawaban Carissa, Arjuna pun menjadi terdiam karena syal pemberian darinya ternyata sudah hilang. Tanpa banyak bicara, Arjuna langsung pergi meninggalkan Carissa dan melihat sikap Arjuna yang tiba-tiba pergi. Carissa hanya mengernyitkan dahinya.
''Dasar pria aneh, dia datang gak di undang dan pergi pun tanpa pamit.'' Carissa tampak menatap kepergian Arjuna dengan wajah bingungnya tapi Carissa sama sekali tidak memperdulikan Arjuna. Dia kembali melanjutkan perjalanannya menikmati keindahan suasana di pagi hari.
Akan tetapi saat Carissa tengah berjalan, Arjuna yang tadi sudah pergi datang kembali menghampiri Carissa. Arjuna tampak terlihat kelelahan karena telah berlari mengejar Carissa bahkan suara nafasnya terdengar berat saking dia berlari untuk mengejar Carissa.
''Carissa, tunggu aku!'' teriak Arjuna sambil berlari mengejar Carissa dengan suara nafas yang ngos-ngosan.
''Kamu ngapain sih ngikutin aku terus?'' Carissa tampak terlihat marah kepada Arjuna yang mengejar dirinya.
''Carissa, aku ingin memberikan sesuatu padamu,'' kata Arjuna lalu dia mengeluarkan sebuah syal baru yang lebih tebal agar Carissa tidak merasa dingin.
Arjuna memakaikan syal itu di leher Carissa dan Carissa hanya diam dengam membiarkan Arjuna memakaikan syal itu pada lehernya.
''Aku tau bahwa meskipun saat ini aku sedang memakai sebuah syal di leher ku tapi kau tidak akan suka dengan syal yang sudah aku pakai jadi aku sengaja mengambilkan syal baru buat kamu dan aku harap kau akan suka dengan syal pemberian ku ini,'' kata Arjuna dengan tersenyum saat dia bisa memakaikan syal di leher Carissa.
Carissa benar-benar tidak menyangka dengan apa yang dikatakan oleh Arjuna padanya. Carissa sangat mengerti bagaimana sifat Arjuna karena dia sudah mengenal Arjuna sejak kecil. Carissa sangat tau bagaimana sifat Arjuna yang selalu tinggi hati, bahkan sejak kecil pun Arjuna selalu berada di depan Carissa. Sifat angkuh Arjuna membuat Carissa berfikir bahwa Arjuna sama sekali tidak akan pernah menoleh kebelakang untuk membantu Carissa tapi hari ini Carissa benar-benar melihat sosok yang berbeda dari Arjuna.
''Ada apa dengan Arjuna? Kenapa dia sekarang bersikap berbeda seperti ini? Padahal sejak dulu dia selalu merasa bahwa dirinya yang paling hebat, bahkan waktu dulu saat kita masih kecil pun Arjuna sama selalu ingin menjadi orang yang paling depan. Dia sangat sombong bahkan kesombongannya itu membuat Arjuna sama sekali tidak akan pernah datang untuk membalikkan badannya dan membantu aku tapi hari ini, apa yang sebenarnya terjadi kepada Arjuna? Kenapa dia malah bersikap sebaliknya?'' gumam Carissa di dalam hatinya dengan perasaan bingung sambil menatap kearah Arjuna yang saat ini tersenyum padanya.
''Aku tau Carissa, bahkan harga dari syal ini sangat murah tapi aku tidak memikirkan tentang harga dari syal tersebut. Aku sama sekali tidak memikirkan harganya tapi aku memikirkan tentang kegunaan dari syal ini yaitu membantu kamu untuk tetap terasa hangat. Carissa, mungkin kau tidak akan suka dengan Hadian pemberian ku ini tapi setidaknya di saat kamu keluar dari rumah, kamu harus memakai syal agar kamu tidak merasa kedinginan. Aku tau bahwa kamu sudah memakai jaket tapi mungkin syal ini akan membantu kamu agar merasa lebih hangat,'' ucap Arjuna dengan perasaan hangat kepada Carissa.
Carissa benar-benar tidak menyangka bahwa Arjuna bisa mengatakan semua itu, dia ternyata bisa berkata untuk merendah diri dan semua itu benar-benar membuat Carissa tidak terbiasa dengan kata-kata yang keluar dari mulut Arjuna. Carissa bahkan berfikir bahwa lelaki yang ada di depannya ini bukanlah Arjuna yang dulu dia kenal dulu.
''Aku gak salah dengarkan dengan apa yang tadi dikatakan oleh Arjuna? Dia berkata dengan merendah diri dan ini sama sekali bukan sifat Arjuna. Arjuna yang aku kenal bersikap dingin dan juga angkuh, dia pasti bukan Arjuna karena Arjuna yang aku kenal dulu tidak memiliki sifat seperti ini,'' gumam Carissa di dalam hatinya dengan wajah bingungnya sambil menatap kearah Arjuna yang saat ini tersenyum padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments