Waktu berjalan begitu cepat sudah 2 Minggu lamanya Arjuna dan juga Carissa berpisah, selama 2 Minggu itu Arjuna tidak pernah lagi mencari keberadaan Diana. Arjuna lebih suka berdiam diri tanpa melakukan hal apapun, Arjuna masih memikirkan tentang Carissa, dia tidak habis pikir dengan Carissa yang selama ini sangat nurut padanya dan sangat mencintai dirinya bisa mengajukan perceraian padanya.
''Sial! Aku tidak habis pikir dengan Carissa yang bisa-bisanya menggugat cerai aku padahal selama ini aku sangat tau bahwa dia sangat nurut dan mencintai aku, tapi bagaimana bisa dia menggugat cerai aku!'' Arjuna tampak mengacak-acak rambutnya merasa frustasi dengan semua yang terjadi padanya.
Arjuna yang saat ini merasa frustasi pun langsung duduk sambil memegang kepalanya. Tiba-tiba ingatan di masa lalunya saat Carissa berkata lembut dan menatapnya dengan penuh cinta membuat Arjuna merasa sangat rindu dengan Carissa.
"Sayang, kamu gak sarapan dulu?"
"Sayang, kamu kenapa pulang terlambat?"
Suara lembut dan juga tatapan mata Carissa yang penuh cinta selalu terbayang di dalam benak Arjuna dan kini dia benar-benar tidak mengerti dengan apa yang dia rasakan saat ini kepada Carissa.
''Carissa, kau benar-benar membuatku gila! Kenapa kamu dengan tiba-tiba meminta cerai denganku!'' Arjuna tampak menundukkan kepalanya dengan pikirannya yang selalu tertuju kepada Carissa wanita yang saat ini telah pergi jauh meninggalkan Arjuna.
Di tempat lain saat ini Carissa yang berada diluar negeri pun mencari seorang dokter psikologi. Carissa ingin berobat dan menyembuhkan penyakitnya ini, dan dia pun bertemu dengan seorang dokter yang umurnya yang jauh belasan tahun lebih dewasa dari Carissa tapi dokter itu memiliki wajah yang cukup tampan dan juga masih terlihat awet muda. Dokter itu bernama Andrian David Pramana, dia biasa di panggil dengan nama dokter David.
Saat ini dokter David sedang mendengarkan masalah yang tengah di alami oleh Carissa, Carissa yang saat ini sedang terluka akan pernikahan yang membuat dirinya mengalami depresi pun tidak bisa menahan air matanya untuk tidak menangis. Carissa menangis dengan tetap berusaha untuk menceritakan semuanya kepada Dokter David dan Dokter David yang mendengar semua itu benar-benar merasa tidak tega dengan keadaan yang saat ini di alami oleh Carissa.
''Dok, katakan padaku! Apa yang harus aku lakukan saat ini, aku benar-benar tidak ingin merasakan depresi berkepanjangan seperti ini, aku ingin sembuh, Dok. Tolong saya, hiks.'' tangis Carissa yang saat ini tengah berada di ruangan Dokter David.
Dokter David masib menatap kearah Carissa yang saat ini terlihat sangat sedih, dia tidak menyangka bahwa wanita cantik seperti Carissa pun masih di sakiti oleh lelaki lain dan itu membuat Dokter David merasa kasihan dengan Carissa.
''Carissa, coba kamu Lakukan berbagai hal yang dulu tidak bisa kamu lakukan saat masih bersama mantan suami kamu. Misalnya, dulu kamu tidak diperbolehkan untuk mengoleksi sesuatu, ngefans dengan artis tertentu, atau jalan bersama teman-teman mu. Sekarang, lakukanlah hobi menyenangkan kamu yang sempat tertunda. Sayangi dirimu sendiri, Carissa jangan mentang-mentang kamu telah di selingkuhi atau sang mantan suami kamu tidak mencintai kamu lalu kamu menyalahkan diri kamu sendiri, itu benar. Sebuah perselingkuhan akan tetap salah apapun motifnya dan kamu harus bisa bangkit dan melawan perasaan luka yang pernah kamu alami,'' ucap Dokter David dengan memberikan saran kepada Carissa agar dia bisa sembuh dari penyakit depresinya yang saat ini tengah dia alami.
''Aku tau, penyakit kamu ini juga tidak akan langsung sembuh dengan kamu melakukan apa yang tadi saya katakan. Hanya saja ada baiknya jika kamu melakukan semua itu dengan perlahan, buatlah dirimu senyaman mungkin, Carissa. Jangan memulai suatu hubungan baru dengan kamu berfikir bahwa kamu bisa melupakan mantan suami kamu dengan mencari penggantinya. Carissa, proses penyembuhan luka dan juga trauma yang kamu alami itu butuh waktu dan jika kamu membuat komitment lagi dengan orang lain maka semua itu hanya akan menjadi pelarian saja dan mungkin kejadian seperti dulu akan terulang kembali,'' kata Dokter David dengan menjelaskan secara rinci tentang apa yang harus dilakukan oleh Carissa yang saat ini tengah mengalami depresi.
Carissa pun terdiam saat mendengar apa yang dikatakan oleh Dokter David padanya, secara perlahan dia mulai mencerna tentang apa yang dikatakan oleh Dokter David padanya.
''Carissa, lakukanlah apa yang kamu inginkan dan buatlah dirimu merasa nyaman tanpa ada beban yang memberatkan kamu. Mungkin kamu bisa dengan melakukan hal seperti liburan, berkebun atau hal lainnya yang membuat kamu merasa nyaman,'' sambung Dokter David dan kini Carissa tampak mengerti sambil menganggukkan kepalanya.
''Terima kasih banyak, Dok. Saran Dokter akan saya lakukan dan semoga penyakit depresi saya ini bisa segera sembuh,'' jawab Carissa dengan perasaan yang sedikit tenang saat dia mendengarkan tentang saran yang diberikan oleh Dokter David padanya.
''Sama-sama Carissa, saya juga akan berdoa untuk kesembuhan kamu dan di sini saya siap mendengarkan semua keluh kesah yang kamu rasakan. Jangan pernah sungkan untuk menceritakan apa yang kamu rasakan, katakanlah semuanya agar bisa membuat perasaan kamu jauh lebih tenang.'' Dokter David tampak tersenyum kearah Carissa.
''Terima kasih banyak, Dok. Kalau begitu saya mohon untuk pamit dulu, Dok.'' Carissa pun berdiri dan menjabat tangan sang Dokter lalu dia berjalan keluar dari ruangan Dokter David.
''Baiklah, kalau begitu hati-hati di jalan.'' Dokter David mengulurkan tangannya dan berjabat dengan Carissa.
Carissa berjalan dari ruangan Dokter David sambil menyeka sisa air matanya dan kini Carissa berusaha untuk bersikap tenang dan berusaha untuk mengendalikan dirinya dengan baik.
Carissa yang sejak lahir memang memiliki sifat lembut meskipun selama beberapa bulan ini dia mengalami hal seperti di neraka tapi dia tetap bersikap baik hati kepada semua orang dan sifat Carissa yang baik hati dan lemah lembut itu membuat Dokter David teringat akan seseorang yang sangat berarti di dalam hidupnya. Dokter David teringat akan anak perempuannya yang sudah meninggal 12 tahun yang lalu, sifat Carissa yang sama persis dengan sifat anak perempuannya dulu membuat Dokter David mengganggap bahwa Carissa seperti anaknya sendiri.
''Carissa, kamu memang wanita yang baik meskipun kamu di sakiti bahkan sampai membuat kamu mengalami penyakit depresi seperti ini, kau masih mau menanggung semua kesalahan mantan suami kamu. Kamu benar-benar sangat baik Carissa dan kebaikan kamu ini mengingatkan aku kepada anak perempuan ku yang kini sudah meninggal.'' Dokter David tampak memejamkan matanya saat dia mengingat tentang anak perempuannya yang sudah meninggal dengan perasaan sedih.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
♕𝒴𝓾𝓛 🐍👏꧂
kasihan smpe trauma gt sih cla.. hem
2023-02-20
0