Ermi berusaha sekuat tenaga menahan rasa gugupnya, ketika tangan nakal Varon benar-benar menyelinap masuk ke dalam bikininya.
"Aahh..." Ermi langsung menutup mulut dengan kedua telapak tangan kala tak sengaja kelepasan dan mengeluarkan suara erotisnya.
Mendengar itu Varon tersenyum puas, kemudian ia meminta Ermi untuk berbaring di sebelahnya. Ermi pun merebahkan tubuhnya perlahan, wajahnya sudah semerah tomat, apalagi tangan laknat Varon masih betah berkelana di dalam bikininya.
"Tu-tuan ge-li," bisik Ermi dengan suara yang tertahan.
"Tapi kamu suka, kan?" tanya Varon menggoda, Ermi langsung menggelengkan kepalanya cepat.
"Bohong, tadi saja kamu mende sah," dengan sengaja Varon memelintir chocochip milik Ermi yang telah mengeras.
"Tuan!" Ermi menggigit bibir bawahnya hingga memutih, berusaha menahan agar tak lagi kelepasan seperti tadi. Varon tersenyum smirk, Ermi menahan tangan Varon dengan kedua tangannya.
"Mulutmu bisa berbohong, tapi ekspresi dan tubuhmu tak bisa membohongiku," tangan Varon yang sebelahnya mengelus lembut bibir ranum Ermi.
Ermi berpikir keras bagaimana caranya agar Varon melepaskannya, sepersekian detik kemudian, ia pun terpikirkan sesuatu, "Tuan, saya lapar!" seru Ermi cepat. Hanya itu yang ada di dalam pikirannya, apalagi saat mengingat makanan yang tertata di atas meja.
Karena kasihan, Varon pun melepaskan Ermi. Lagi pula waktunya juga masih banyak. Ermi langsung bangkit sebelum Varon berubah pikiran.
"Sekarang makanlah," titah Varon pada Ermi yang menghadap meja dan membelakanginya. Ermi yang merasa lapar mulai melahap makanan di atas meja.
Sementara Varon meneguk anggur sambil mengelus punggung mulus Ermi, membuat Ermi merasa tak nyaman.
"Tubuhmu bagus, aku suka," piji Varon jujur. Ermi tak merespon, ia bingung harus berterima kasih atau tidak.
"Tuan!" tekan Ermi kaget ketika Varon dengan sengaja melepaskan tali pengait bikininya. Ermi menahannya dengan sebelah tangan agar tak terlepas, sementara tangan sebelah memegang satu hotdog yang baru ia lahap satu gigitan.
"Apa?" jawabannya seakan tak berdosa.
"Ja-jangan di sini," larang Ermi menoleh pada Varon yang masih mengelus punggung mulusnya.
"Jadi, harus di kamar?" Ermi langsung menganggukkan kepalanya.
Melihat respon Ermi, Varon langsung bangkit, kemudian mengangkat tubuh seksi Ermi ala bridal.
"Tuan, saya mau dibawa ke mana?" tanya Ermi panik, hotdog di tangannya langsung jatuh ke pasir pantai.
"Sesuai permintaanmu," jawab Varon terus menggendong Ermi dengan penuh semangat.
"Permintaan saya? Makan?" tanya Ermi tak mengerti. Yang ada di pikirannya hanya makanan.
"Kamar," balas Varon.
"Kamar! Sekarang!?"
Varon tak merespon, ia hanya tersenyum smirk dan tetap membawa Ermi hingga tiba di villa. Sementara Ermi tampak gelisah karena sesungguhnya ia belum siap menyerahkan diri kepada Varon.
Sampai di depan pintu kamar, Varon membukanya dengan sekali tendangan kaki. Setelah masuk, Varon kembali menutupnya dengan kaki.
Semakin dekat dengan ranjang, semakin tak karuan pula jantung Ermi berdebar. Wajahnya semakin memerah dan tubuhnya juga tak henti bergetar hebat. Apalagi saat Varon membaringkannya ke atas ranjang.
"Tu-tuan, i-ni masih pagi," ungkap Ermi berharap Varon melepaskannya.
"Haha ... Aku lebih suka di pagi hari daripada malam hari," balas Varon yang kini sudah di atas tubuh Ermi.
Ermi tak lagi bisa berkutik, kali ini ia benar-benar tamat. Bukan malam yang menggairahkan, akan tetapi pagi yang penuh gairah.
Varon mengikis jarak, menempelkan bibirnya ke bibir Ermi. Sepersekian detik kemudian, pertautan panas dimulai. Seperti biasa, Ermi kawalahan melayani Varon yang benar-benar buas.
Tapi, kali ini Varon memberi jeda, ia melepaskan Ermi untuk mengambil oksigen. Belum puas Ermi bernapas, tapi Varon kembali melu matnya dengan brutal.
Saat Varon menyingkirkan bikini dari dadanya dengan sekali tarikan, saat itu juga Ermi reflek menutup mata Varon dengan kedua telapak tangannya.
"Apa yang kamu lakukan, Ermi?"
"Ma-maaf, Tuan." Ermi terpaksa menarik kembali kedua tangannya, kemudian berniat untuk menutup dadanya. Akan tetapi, niat itu berhasil Varon gagalkan dengan cara mengangkat dan mengunci kedua tangan Ermi ke atas kepala.
"Semua yang ada di tubuhmu adalah milikku."
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Setyowati Farrel Cetta
kapan update thor...semangaaaaat
2023-01-09
1
Nanik Puspita
ada yang halal milih yang haram 🤦🤦🤦🤦
2023-01-06
0
Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍
Varon,,,
meresahkan jiwaku 🤭🤭🤭
2023-01-04
2