Bab 04 ~ Teman Kesepian

"Anakku? Aku tidak pernah menyentuhnya. Jadi, jangan pernah mengatakan kalau anak yang saat ini dia kandung adalah anakku. Aku tidak pernah menyentuhnya! Jadi anak itu bukan anakku!" bentak Varon langsung pergi tanpa menyentuh sarapan yang susah payah Key buatkan.

"Sabar, ya, sayang," bujuk Nyonya Lona.

"Tidak apa-apa, Mommy. Aku baik-baik saja," lagi dan lagi Key berbohong.

***

Dengan perasaan kalut dan emosi yang membuncah. Varon menyalip setiap kendaraan yang menghalangi jalannya. Bak aktor laga di film-film action, Varon dapat dengan mudahnya membelah jalan raya yang begitu padat.

"Sial! Beraninya Nenek tua ini menghalangi jalanku," kesal Varon terus menekan klakson mobilnya.

"Ibu!" Teriak seorang gadis yang baru keluar dari toko bunga. Gadis cantik bertubuh seksi bak gitar spanyol, dengan wajah yang cantik terkesan imut. Varon terus menatap lama gadis yang kini membantu Ibunya menyeberangi jalan.

Rambut lurus sepinggang, dengan kulit putih bersih, Varon benar-benar tidak mengedipkan matanya barang sedetik pun. Untuk pertama kalinya, ada seorang gadis biasa yang mampu membuat wajahnya memanas hanya dengan memandang dari jauh. Varon memegangi jantungnya yang berdetak lebih kencang dari biasanya.

Pandangan pertama, awalnya dia tak pernah percaya dengan cinta pada pandangan pertama. Tapi, kini dia termakan omongannya sendiri, karena dia baru saja merasakan secara langsung hal yang tidak dia percayai selama ini.

"Itu bukankah toko bunga Istrinya Asisten Dika. Aku harus menemuinya, aku ... Aku menginginkan gadis itu," ucap Varon sambil menatap lama gadis yang kini telah masuk ke dalam rumahnya yang Varon katakan sebuah gubuk.

Tak lama kemudian, gadis itu kembali ke luar dari rumahnya. Lalu kembali masuk ke dalam toko. Cukup lama Varon memantau setiap gerak gerik gadis yang mampu menarik perhatiannya.

Dert! Dert!

"Hallo, ada apa?" bentak Varon karena kesal kesenangannya terusik.

"Maaf, Tuan. Sekarang Tuan ada dimana? Tuan Jackson salah satu investor dari Inggris telah tiba di perusahaan, dan beliau sudah menunggu Tuan sedari tadi," lapor Sekretaris Arley di seberang sana.

"Sial!" Umpatnya. "Aku akan segera datang," sambungannya dan langsung tancap gas menuju ke Perusahaannya.

Di ruang meeting.

"Aku menginginkan Citra Grup, ini," ucap Tuan Varon tegas.

"Pikirkan baik-baik lebih dulu, Varon. Apa kamu tidak salah ingin mengakuisi Citra Grup yang sudah akan bangkrut. Tidak akan ada untungnya bagi Lomero grup. Menurutku, biarkan saja Tyga Grup yang mengakuisisinya. Kenapa harus bawa-bawa masalah pribadimu di perusahaan ini. Sebagai salah satu pemegang saham, aku menolak keras keputusanmu," tentang Kelvin yang terlihat tidak menyukai Varon sejak awal.

"Siapa kamu yang berani menentangku," saut Varon tetap tenang.

"Aku salah satu pemegang saham di Lomero grup. Jadi, aku tetap mempunyai hak untuk menentangmu," jawab Kelvin tanpa rasa takut.

Situasi semakin memanas ketika Kelvin dengan beraninya menentang keinginan Varon. Sedangkan karyawan dan pemegang saham lainnya, tampak bergetar sibuk menyeka keringat dingin masing-masing. Semua orang semakin gemetar dengan keadaan yang semakin mencekam.

"Kalau kau bisa, coba saja tentang aku," ucap Varon dengan senyuman smiriknya, lalu keluar dari ruangan meeting. Semua yang ada di dalam tampak menghela napas lega, kecuali Kelvin pastinya.

Di ruangan Varon.

"Ada apa, Tuan?" tanya Asisten Dika.

"Kau tau gadis ini, bukan?" tanya balik Varon, lalu mengulurkan ponselnya yang berisi foto seorang gadis yang tengah tersenyum manis sambil merangkai bunga.

"E-ermi," jawab Asisten Dika terbata, kala melihat seorang gadis yang tak lain adalah tetangganya yang sudah dia anggap seperti Putri sendiri.

"Jadi, namanya Ermi?"

"I-iya, Tuan."

Astaga, Apa Ermi pernah menyinggung Tuan Varon?

Pikiran Paman Dika begitu kalut dengan perasaan yang khawatir. Dia sangat ketakutan, takut kalau Ermi pernah menyinggung Tuannya, dan menyebabkan Tuan Varon ingin membalas dendam.

"Aku menginginkannya," jawab Varon membuat Asisten Dika menelan salivanya bersusah payah, karena begitu terkejut dengan keinginan Tuannya itu.

"Lakukan apa pun untuk mendapatkannya. Hari ini juga kamu harus langsung membawanya kepadaku," pinta Varon tak dapat dibantah.

"Maaf, Tuan. Kalau saya boleh bertanya, bagaimana cara saya membawa Ermi? Dia adalah perempuan baik-baik, Tuan?"

"Janjikan dia uang. Orang miskin memang tidak terlalu menyukai uang. Tapi, mereka pasti membutuhkan uang," jawabnya tersenyum miring.

"Katakan saja padanya, kalau aku menginginkan dia untuk menjadi selingkuhan. Katakan juga padanya, kalau tugasnya hanya membantu menyelesaikan misi agar Key menggugat cerai aku. Kau bisa, bukan?" Jelas Tuan Varon diakhiri pertanyaan.

"Baik, Tuan. Akan segera saya lakukan," jawab Asisten Dika membungkukkan badan, lalu keluar dari ruangan Tuannya.

***

"Jadi, pekerjaan seperti apa yang akan saya lakukan untuk Tuan?"

"Temani kesepianku. Maka, uangku adalah uangmu," tutur Varon sambil memutar kursi lalu menatap Ermi dengan senyuman liciknya. Ermi menelan saliva bersusah payah. Paras tampan Varon membuatnya terkejut sekaligus ketakutan.

Ermi tak menyangka bahwa sosok Presdir Lomero Grup adalah seorang pria berwajah tampan, bertubuh tinggi dan kekar dengan kulit yang eksotis. Sangat jauh dari dugaannya. Ermi mengira seorang Varon Mero adalah pria tua dengan bertubuh pendek dan perut yang buncit. Tak disangka, ia melihat secara langsung tokoh pria tampan di novel yang sering ia baca.

"Apa maksud anda, Tuan?" tanya Ermi dengan lutut yang tiba-tiba bergetar.

"Maksudnya, kau akan bekerja sebagai selingkuhanku," jawab Varon dengan santainya.

"Apa seperti yang Asisten Dika katakan, Tuan?"

"Seperti apa yang Asisten Dika katakan padamu?"

"Asisten Dika mengatakan kalau tuan akan menjadikan saya sebagai Fake Affair untuk menjalan sebuah misi yang akan membuat istri sah anda meminta cerai? Paman Dika juga mengatakan kalau ini hanya pura-pura, saya tidak diwajibkan menemani kesepian yang seperti tuan katakan sebelumnya," terang Ermi sesuai dengan apa yang paman Dika jelaskan padanya.

"Itu benar. Tapi ....

.

.

.

Varon Mero (33 tahun)

Ermi Azrina (22 tahun)

Terpopuler

Comments

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

Ermi nya emang cantik banget

2022-12-23

1

~ziaaa~

~ziaaa~

ternyta si varon sdh menaruh hati pd pandangan pertama ke Ermi,,makany dia langsung punya ide gila itu😆

2022-12-08

0

Yunia Afida

Yunia Afida

varon jatuh cinta pada pandangan pertama

2022-12-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!