Bab 17 ~ Terkilir

Varon mendekatkan wajahnya, lalu ... Bukannya menciumnya seperti yang Ermi pikirkan. Varon justru mengangkat tubuh Ermi ala bridal dan membawanya masuk ke dalam villa super mewah dan luas.

Ermi mengeratkan pegangan agar tak terjatuh. Meski Varon tak jadi menciumnya, tapi Ermi tak akan langsung bebas begitu saja, karena Varon pasti akan melakukan sesuatu padanya.

Ketika dibawa masuk, Ermi menatap kagum desain ruangan yang tertata rapi dan bersih. Warna emas mendominasi, membuat villa benar-benar bak istana kerajaan.

Ermi bersusah payah menelan saliva ketika Varon membawanya masuk ke dalam sebuah kamar yang dua kali lipat lebih luas, daripada kamar milik Varon yang juga pernah Ermi masuki. Varon membaringkan Ermi ke atas ranjang super king size.

Ermi mengedarkan pandangan, menatap sedih setiap sudut kamar, karena kamar itulah yang akan menjadi saksi bisu di mana Varon akan merenggut mahkota paling berharga yang selama ini Ermi jaga.

"Coba gerakkan kakimu, apa masih sakit?" tanya Varon, kali ini suaranya terdengar halus dan lembut.

Ermi pun mencoba menggerakkan kaki dengan perlahan, "Aw!" ringisnya kala merasakan sakit pada pergelangan kaki yang terkilir. Memang kakinya sudah tak kram lagi. Tapi, sepertinya terkilir lebih menyedihkan lagi, karena Ermi akan kesakitan ketika menggerakkan kakinya.

"Tahan karena ini akan sedikit sakit," ucap Varon siap dengan posisi kedua tangan di pergelangan kaki Ermi.

"Akh!" teriak Ermi kesakitan ketika Varon membenarkan kakinya yang terkilir.

"Coba gerakkan lagi," titah Varon dan Ermi pun menggerakkan kakinya perlahan. Ia dibuat heran karena pergelangan kakinya sudah tak lagi sakit seperti sebelumnya.

"Apa masih sakit?" tanya Varon dan Ermi langsung menggelengkan kepalanya.

"Sudah larut malam, sekarang istirahatlah. Aku akan melepaskanmu malam ini," ujar Varon langsung pergi masuk ke dalam kamar mandi, meninggalkan Ermi yang masih terbaring pasrah di atas ranjang.

Ermi memaksa matanya terpejam untuk menyelamatkan diri dari malam panjang yang akan dilewatinya bersama Varon.

***

Keesokan harinya, Ermi terbangun saat sinar matahari yang menyilaukan masuk lewat celah-celah ventilasi. Ermi mengusap wajahnya, kemudian menoleh ke kiri dan ke kanan. Tapi, ia tak melihat keberadaan Varon.

"Di mana tuan Varon? Sepertinya dia tidak tidur denganku," gumam Ermi mengusap dadanya lega.

Turun dari ranjang, Ermi segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Ermi menghabiskan waktu hingga satu jam lamanya untuk membersihkan tubuhnya hingga benar-benar bersih dan tak menyisakan satu kotoran pun.

Setelah membilas tubuhnya dengan menggunakan shower, Ermi pun meraih jubah mandi, lalu mengenakan jubah tersebut ke tubuh polosnya.

Keluar dari kamar mandi, Ermi menuju lemari dan langsung membukanya. Hampir saja Ermi berteriak kencang kalau tak cepat menutup mulut dengan kedua telapak tangan.

Ermi mundur beberapa langkah, kaget dengan isi lemari yang membuatnya tak dapat berkata-kata. "Tuan Varon sangat mesum," gumamnya sampai ketakutan melihat isi lemari yang hanya ada bikini seksi dan juga lingerie transparan.

Ermi meraih sebuah bikini berwarna pink bermotif bunga. Ermi segera memasukkannya kembali kembali ke dalam lemari ketika melihat bikini yang ia raih adalah bikini yang paling seksi.

Ermi gantian meraih bikini warna merah mencolok. Tak jauh berbeda dengan bikini sebelumnya, bikini berwarna merah itu juga seksi. Tapi, setidaknya masih mending daripada yang lainnya.

Sebelum mengenakannya, tak lupa Ermi mengunci pintu kamar terlebih dahulu. Setelah aman, barulah ia mengenakannya walau kesulitan. Setelah selesai, Ermi merasa sangat tak nyaman karena bikini tersebut hanya mampu menutup bagian sensitifnya saja. Itu pun hanya separuh dan separuh lagi sangat jelas terlihat.

Ermi menuju cermin untuk melihat bagaimana penampilannya. Saat melihat pantulan tubuhnya di cermin, Ermi langsung berlari mengambil jubah mandi dan langsung mengenakannya kembali.

Ermi sendiri malu melihat penampilannya yang amat terbuka, entah sanggup atau tidak ia berpenampilan seperti itu di depan Varon. Air mata seketika mengalir, ia menangisi dirinya sendiri yang sudah menjadi ja lang.

Tok, tok, tok!

"Ermi, kenapa pintunya kamu kunci?!" teriak Varon di luar sana. Ermi langsung mengusap air matanya kasar, kemudian berlari menuju pintu dan langsung membukanya.

"Maaf, Tuan."

Ermi menundukkan wajahnya dalam.

"Kamu sudah mandi?" tanya Varon, nada dan volume suaranya berubah lembut.

Ermi menelan saliva, kemudian mengangguk sebagai jawaban.

"Sudah pakai bikini?" tanya Varon lagi. Ermi kembali mengangguk. Varon menyeringai, kemudian ....

.

.

.

Terpopuler

Comments

~ziaaa~

~ziaaa~

kemudian si varon kesandung karpet Karna dia gk hati2,,,dan jadilah gantian kakiny varon yg terkilir,,, wkwkwk

2022-12-28

3

Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍

Muzie✰͜͡v᭄👻ᴸᴷ㊍㊍

Aku masih penasaran ama Varon,,,,kenap harus melibatkan Ermi dalam rumah tangga nya,,,,

2022-12-28

1

Anggi Susanti

Anggi Susanti

kemudian membukan juba mandi ermi 😄😄

2022-12-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!