Bab 12 ~ Menyerahkan Diri

Ermi masih bersimpuh di lantai walau wanita paruh yang menjualnya telah pergi. Ermi menundukkan wajahnya dalam, guna menyembunyikan air mata yang masih mengalir deras.

Sementara Varon bangkit dari duduknya, menghampiri Ermi, kemudian berjongkok di hadapan Ermi.

Perlahan Varon menyingkirkan rambut gelombang Ermi, hingga tampaklah jatuhan air mata dari wajah cantik itu. Ermi langsung menepisnya kasar, kemudian memperbaiki posisi duduknya.

"Aku tidak suka wanita cengeng," kesal Varon langsung bangkit.

"Maaf," ucap Ermi kembali mengusap matanya.

"Bangunlah," titah Varon dan Ermi pun segera bangkit sambil menutupi belahan dada yang separuh terlihat. Bukannya tak tergoda, Hasrat Varon justru semakin memuncak kala melihat Ermi yang menutupi dadanya.

Varon menuntun Ermi untuk duduk di sofa, kemudian ia mengangkat wajah Ermi. Menatap Ermi dengan tatapan berkabut nafsu. Hasrat yang amat besar terus menggodanya untuk melahap Ermi saat itu juga.

"Dia menguras uangku sebesar satu triliun," ungkap Varon membuat Ermi membulatkan matanya sempurna. Ia tak tahu seberapa banyak uang sebesar satu triliun.

"Kenapa tuan membiarkannya mentransfer sendiri," Ermi kembali menundukan kepala, ia takut salah bicara.

"Bukankah kehormatanmu sangat berharga? Tapi, apa kamu benar-benar masih perawan?" tanya Varon kembali mengangkat dagu Ermi, membuat Ermi mau tidak mau harus menatapnya.

"Sepertinya benar-benar masih perawan, aku akan memberikan sedikit keringanan. Kamu hanya perlu membayar setengahnya, dan itu berarti kamu harus membayarku sebesar lima ratus milyar," Ermi menelan saliva bersusah payah.

"Aku tidak akan memaksa. Kamu tinggal pilih bayar aku lima ratus milyar atau—"

Varon mendekat, lalu berbisik di telinga Ermi. "Atau ... Temani kesepianku malam ini."

Bisikan itu membuat Ermi merinding, Varon kembali mundur, lalu menatap Ermi dengan seringai'an yang amat menakutkan.

"Habiskan malam denganku dan kamu tidak perlu membayarku, bagaimana? Pilihan yang sangat mudah, bukan?" lanjut Varon lagi.

Ermi tak berkata apa pun, tubuhnya membatu, matanya berkaca-kaca, ketika ia mengedipkannya, buliran bening pun lolos tanpa mampu ia tahan. Ermi tak percaya ujian yang Tuhan berikan padanya amatlah berat.

Tuhan sangat kejam akan dirinya, lihatlah bagaimana Varon memberikannya dua pilihan yang amat sulit. Jika tidak memikirkan nasib ibunya, maka Ermi akan mengambil pilihan yang ketiga, yaitu mati. Ya, jika bukan karena sang ibu, maka Ermi akan memilih mati daripada menyerahkan kehormatannya kepada Varon.

"Aku beri waktu lima detik," lanjut Varon sambil menyeka lembut air mata Ermi yang mengalir.

"Satu," Ermi menatap Varon dengan mata sendunya, berharap Varon mau mengasihani dirinya.

"Dua," Ermi menggelengkan kapala, Varon tersenyum licik.

"Tiga ... Empat ... Li—"

"Baiklah!" teriak Ermi mengepal tangan erat, air matanya mengalir semakin deras.

"Baiklah apa?" tanya Varon kembali menyeka air mata Lizzy.

"Baiklah, saya akan menyerahkan diri pada tuan Varon," balas Ermi tak kuasa menahan kesedihannya.

Ia sangat membenci takdir hidupnya. Misi Fake Affair tak dapat membuat Varon merenggut kehormatannya. Tapi, Tuhan justru memberikan Varon jalan lain. Bukankah hidupnya sangat tidak adil? Untuk detik ini, Ermi sangat membenci Tuhannya.

"Bagus, pilihan yang bagus," Varon mengelus rambut bergelombang Ermi, kemudian bangkit dan melangkah pelan menuju sebuah meja di sana dan membuka lacinya.

Varon mengambil satu tablet pil, mengeluarkan dua butir pil tersebut, kemudian membawanya dengan ekspresi wajah penuh nafsu.

"Minum dulu ini," Varun menyerahkan dua butir pil berbeda warna dan segelas air putih kepada Ermi.

Ermi menengadah, kemudian menerima pil dan segelas air yang Varon ulurkan. Ermi menatap dua butir pil tersebut dengan tatapan herannya.

"Apa ini?" tanyanya.

"Kamu tidak mau hamil, bukan?" Varon bertanya balik. Ermi yang mengerti bergegas meneguk pil tersebut.

"Ikut aku," Ermi kembali menengadah, kemudian menerima uluran tangan Varon. Varon membawanya ke dalam sebuah kamar yang mewah dan dingin, dengan ranjang king size yang amat luas.

"Emm ... Huff!"

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

semoga kelak varon candu dan bucin

2022-12-27

1

🌺awan's wife🌺

🌺awan's wife🌺

loh,,, setengah nya koq 500 jt,,kan ditransfer 1triliun

2022-12-23

1

jaran goyang

jaran goyang

💪❤❤❤🥰😃😃😃

2022-12-17

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!