Bab 10 ~ Dijual adik, dibeli bos!

"Kakakmu cantik, jual saja," cetus salah satu dari sahabat Fico memberi saran. Mendengar itu, Fico pun tersenyum licik.

Lalu bergegas membuka kamar sang kakak yang memang tidak dikunci. Beberapa sahabatnya juga turut masuk untuk membantu Fico.

"Apalagi, Fico? Sudah kakak katakan, kakak tidak punya uang, cari saja sendiri kalau tidak percaya," terang Ermi geram.

Fico tak menghiraukan perkataan sang kakak, ia terus melangkah maju. Ermi terus mundur saat melihat tatapan mata sang adik sangat berbeda dari sebelumnya.

Ermi dibuat semakin ketakutan kala teman-teman sang adik dengan lancang turut masuk ke dalam kamarnya.

"Apa yang ingin kalian lakukan?" bentak Ermi tentu saja marah. Perasaan Ermi mulai tak enak kala melihat senyuman licik adiknya. Tahu ada yang tidak beres, Ermi pun bergegas ingin melarikan diri. Namum, sayangnya Fico mencekal tangannya, kemudian menarik lalu menyeretnya dengan kasar.

"Fico! Apa yang kamu lakukan? Lepaskan kakak!" teriak Ermi terus berontak. Namun, tenaganya tak cukup banyak untuk melawan. Ditambah lagi salah satu teman Fico membantu sang adik membawanya pergi.

Ermi terus berontak ketika Fico mengangkat tubuh lemahnya, kemudian memaksanya naik ke atas motor. Ermi tak henti berteriak dan berontak hingga kehabisan suara dan tenaga.

Saat motor berhenti di sebuah club malam ternama di kota. Ermi sudah tak lagi sanggup berontak atau pun berteriak. Ia benar-benar sudah kehabisan tenaga, hingga pada akhirnya jatuh pingsan.

Hal itu tak membuat Fico merasa kasihan dengan kondisi kakaknya. Ia menggendong tubuh Ermi hingga masuk ke dalam club malam yang dipenuhi banyak orang.

Mereka melewati orang-orang itu, kemudian melangkah cepat menuju sebuah ruangan untuk menjual Ermi.

"Siapa wanita yang kamu bawa, Fico?" Pacarmu lagi, ya?" tanya seorang wanita paruh baya yang sudah mengenal Fico.

"Wanita ini perawan, kalau harga cocok ambilah," Fico tak merespon, ia langsung memberikan penawaran menarik.

"Apa benar perawan?" wanita itu mendekati Ermi yang Fico baringkan di atas sofa.

"Ya." jawab Fico cepat.

"Hem ... Cantik dan tubuhnya oke. Tapi, apa mungkin masih ada gadis perawan di jaman sekarang," sahutnya ragu.

"Periksa saja," balas Fico cepat.

"Haha ... Baiklah, aku percaya padamu. Bagaimana kalau 100 juta?"

"Kurang."

"150 juta?"

"300 juta, di atas itu oke, di bawah itu no."

"Dasar remaja nakal, baiklah 300 juta."

Hitam di atas putih tentu saja berlaku untuk transaksi gelap itu. Fico membuat kakaknya yang pingsan memberikan cap jempolnya.

***

"Kakak mau ke mana?" Key menahan Varon yang ingin pergi dengan setelan santainya. Jeans dan jaket hitam yang tebal serta rambut gondrong terurai. Seperti itulah penampilan Varon saat malam hari, sangat berbanding terbalik dengan penampilan rapinya di siang hari.

"Bukan urusanmu!" bentak Varon menepis Key kasar, kemudian langsung melesat pergi dengan mobil sport kesayangannya.

Sudah menjadi kebiasaan bagi seorang Varon untuk menghabiskan malamnya di sebuah club terkenal di kota. Seperti biasa kedatangan Varon selalu disambut oleh pemilik Club. Ruangan VIP tersedia untuknya.

Varon tak sendiri di dalam ruangan super luas nan mewah dilengkapi sofa dan kamar, tapi ia ditemani oleh beberapa wanita malam berpakaian minim yang menyuapinya anggur. Begitulah cara Varon menikmati hidupnya selama menikah dengan wanita yang tidak pernah ia cintai.

Entah sudah berapa botol anggur ia habiskan, tapi ia tetap sadarkan diri. Seorang Varon sangat kuat dengan alkohol, karena itulah tidak ada satu wanita malam pun yang berhasil membawanya ke atas ranjang.

"Kalian boleh pergi," usir Varon pada wanita-wanita yang melayaninya. Para wanita malam itu pun segera keluar meninggalkan Varon seorang diri.

Tak lama berselang, seorang wanita paruh baya masuk ke ruangan Varon setelah mendapatkan izin dari suaminya yang tak lain adalah pemilik Club malam tersebut.

Varon menatap wanita itu sebentar, lalu kembali meneguk anggurnya.

"Tuan Varon, apa tuan puas dengan pelayanan kami?" tanyanya langsung duduk di hadapan Varon.

"Biasa saja," jawab Varon santai.

"Apa tuan mau pelayanan luar biasa?" tawarnya. Varon tak sedikit pun tertarik, tapi dia cukup penasaran.

"Apa?" sahutnya.

"Gadis perawan....

.

.

.

Terpopuler

Comments

Yunia Afida

Yunia Afida

dasar adik durhaka

2022-12-27

1

~ziaaa~

~ziaaa~

heh fico!!!!dasar adik lucknut kau ya 😡,,teganya....kk sendiri malah kau jual 😤😤😤

2022-12-16

0

Holifah Alan

Holifah Alan

fico ini adek g ada akhlak,
menjual kakaknya hanya demi kesenangan

2022-12-14

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!