Bab 05 ~ Tertangkap Basah

"Itu benar. Tapi, kau harus melakukan banyak hal untuk membuatnya meminta cerai," Varon menatap Ermi serius.

"Baik, Tuan. Saya akan melakukan apa pun yang tuan inginkan," tegas Ermi memantapkan hatinya untuk yakin akan pilihan yang kini ia ambil.

Sudah Ermi putuskan bahwa ia akan melakukan apa pun demi kesembuhan sang ibu, asalkan tidak mengorbankan mahkotanya sebagai seorang wanita. Karena itu adalah janji yang selalu ia ucapkan di hadapan ibunya.

"Bagus. Sekarang kemarilah," Varon memberi kode dengan jarinya, meminta Ermi mendekatinya. Meski ragu, tapi Ermi tetap melangkah maju hingga tiba di samping Varon yang kini duduk di singasananya.

Ermi merasa sangat gugup ketika Varon menatapnya dalam. Ermi yang malu langsung menundukkan wajah menghindari tatapan intens itu.

Sepersekian detik kemudian, Ermi terlonjak kaget ketika Varon meraih pinggang rampingnya. Hanya dengan sekali gerakan Ermi sudah berada di atas pangkuan Varon.

"Kak Varon," panggil seseorang dengan suara yang terdengar begitu lembut, seakan tengah menahan kesedihan yang amat dalam.

Ermi yang malu reflek akan menyingkir dari pangkuan Varon. Namun, Varon justru menahannya. Ermi pun diam membatu dengan tubuh bergetar ketakutan.

"Menganggu saja!" bentak Varon pada seorang wanita yang memanggil namanya.

"Maaf karena kedatangan Key mengganggu kakak. Tapi, Key datang dengan membawa makan siang sesuai yang kakak inginkan. Key memasaknya khusus untuk kakak. Silahkan dimakan, jangan lupa dihabiskan, semoga kakak suka," tuturnya dengan lugas, namun bergetar pilu.

"Tidak mungkin dia adalah istri sah tuan Varon, bukan?" tanya Ermi semakin ketakutan. Ia belum siap untuk memulai misinya. Jelas ia butuh waktu menyiapkan mental untuk berakting menjadi selingkuhan.

"Ya Tuhan, tidakkah ini terlalu cepat? Aku belum siap," Ermi memejamkan mata erat, ia enggan menoleh ke belakang. Ia benar-benar ketakutan.

Ia pernah melihat seorang istri sah menangkap basah suaminya berselingkuh. Dan dengan ganasnya istri sah mengamuk, menarik rambut, mencakar wajah, menendang, memukul, serta melempari selingkuhan dengan perabotan tajam. Ermi benar-benar ketakutan. Akankah ia menderita banyak luka di hari pertama nya bekerja sebagai Fake Affair?

BRAK!

Kaget dengan suara keras itu, Ermi reflek memeluk Varon dengan erat. Ermi mengira suara itu adalah ulah istri sah yang mulai mengamuk. Sementara Varon tersenyum puas, ia menyukai lekukan tubuh bagian depan Ermi yang menempel di dadanya. Terasa empuk, kenyal dan hangat.

"Aku menyukainya, sekarang sudah habis. Kau boleh pergi," usir Varon dengan suara baritonenya.

Key tak mampu berkata apa pun. Ia langsung membalikan badan, setetas air mata langsung ia tepis kasar.

"Tunggu!" cegat Varon menghentikan langkah Key. Key menundukkan wajahnya dalam. Ia tak ingin Varon melihat air matanya yang menetes.

"Bersihkan dulu," tunjuk Varon pada bekal yang key bawa untuknya. Bekal makan siang yang lezat dan bergizi, yang key buat dengan penuh perjuangan karena harus bolak balik kamar mandi untuk melegakan mualnya.

Namun, makanan yang ia buat dengan penuh perjuangan itu. Sudah Varon hempaskan dengan kasar hingga berserakan di lantai ruangannya.

Tak ingin membuat Varon semakin marah padanya, Key pun terpaksa membersihkan makanan yang berserakan di lantai. Setelah itu, ia pun segera pergi dengan isakan tangis yang terdengar begitu pilu.

"Apa sesuka itu memelukku?"

Pertanyaan Varon menyadarkan Ermi. Ermi langsung menyingkir dari pangkuan Varon. Ia mengedarkan pandangan ke sekitar, memeriksa keberadaan istri sah tuan Varon.

"Apa yang kau cari?" tanya Varon.

"Apakah wanita yang datang tadi adalah istri sah tuan?" tanya Ermi serius.

"Iya." jawab Varon membuat Ermi menutup mulut dengan kedua telapak tangan.

"Karena aku menyukai aktingmu barusan. Aku akan mengabulkan satu permintaan darimu. Katakan, apa yang kamu inginkan?"

"Uang, tuan. Saya mohon berikan saya uang."

.

.

.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***