Entah punya muka berapa lapis membuat Amelia masuk keruangan rawat orang seenak jidatnya.
Bahkan kue lapis saja paling banyak mempunyai lima lapisan. Tapi, Amelia sungguh mukanya sangat kebal melebihi kue lapis.
Seperti sekarang ini, Amelia tak tahu malunya menerobos masuk tanpa bertanya terlebih dahulu membuat Amira dan ketiga sahabat Fatih terkejut.
"Oh Fati--"
Deg ...
Rasanya tubuh Amelia kaku dengan mata melotot. Bahkan wajahnya sudah sangat merah menahan sesuatu.
"Hey, siapa kau!"
Bentak seorang laki-laki dewasa berwajah sangat. Menatap tajam pada gadis SMK ang berani masuk ke dalam ruangannya dan menggangu percumbuan dia dan sang istri.
"Ma-maaf om, sa-saya salah masuk ruangan!"
Ucap Amelia gemetar, Rasanya Amelia marah pada dirinya sendiri atas kebodohannya.
"Kau menggangu kesenangan kami!"
"Hey gadis keci, mau kemana kau!"
Bentak laki-laki sangar sangat marah akan kelakuan gadis SMK itu yang kabur begitu saja.
Ha ... ha ...
Di luar Amira, Raja, Rangga dan Moreo tertawa terbahak-bahak mendengar keributan di dalam.
Ke empat manusia itu semakin tertawa melihat wajah ketakutan Amelia. Bahkan Amelia sampai bergetar begitu.
"Sial, kalian!"
Bentak Amelia kesal melihat mereka menertawakannya. Sungguh hari ini kesialan bagi Amelia.
"Makannya, jangan sok jadi penguntit!"
Ketus Amira sambil terkekeh, Amira tidak bisa membayangkan betapa malunya Amelia tapi di dalam.
Itu memang kerjaan Amira dan ketiga sahabat Fatih. Amira bukan orang bodoh yang tak tahu jika dirinya di ikutin orang. Dari sepanjang jalan pun Amira sudah tahu itu. Untuk itu Amira sedikit memberi pelajaran pada Amelia yang keluar sekolah tanpa izin terlebih dahulu.
"Kau beraninya!"
Bentak Amelia akan menyerang Amira namun di halangi oleh Rangga.
"Berani tangan loe menyentuh Amira, maka gue pastikan besok loe gak bisa nulis lagi!"
Akhhh ...
Amelia menggeram kesal karena lagi-lagi dia di permalukan. Dan, bahkan ini sangat memalukan. Bagaimana tidak memalukan Amelia masuk ke ruang rawat orang di mana di dalamnya sedang ada adegan panas membuat mata Amelia ternoda.
Sungguh Amelia begitu frustasi ingin membalas perbuatan ke empat orang tersebut.
Gue balas kalian!
Batin Amelia menatap tajam empat manusia di depannya.
Lalu Amelia pergi begitu saja sambil menghentak-hentakan kedua kakinya.
"Apa loe lihat-lihat!"
Bentak Amelia crazy pada orang-orang yang lalu lalang. Membuat orang-orang menautkan alis mereka bingung melihat tingkah gadis muda itu yang tak tahu etika.
"Kita ke ruangan Fatih!"
Ucap Amira akhirnya ketika melihat Amelia benar-benar sudah pergi.
Ruang Fatih berada di lantai atas VIP room. Kenapa Amelia bodoh sekali, mana mungkin Fatih berada di ruang kelas dua.
Cklek ...
Sesudah sampai di depan pintu Amira langsung membukanya. Amira begitu terkejut melihat keadaan saudaranya yang bonyok begitu. Luka di wajahnya pasti membutuhkan waktu satu Minggu untuk hilang.
"Sayang, sama siapa ke sini?"
Tanya Queen tersenyum lembut pada keponakan cantiknya. Tak lama Raja, Rangga dan Moreo masuk.
Fatih mendengus kesal melihat sang Bunda begitu hangat pada Amira dan ketiga sahabat nya. Fatih pikir sang Bunda akan memaafkan nya ketika keadaannya begini. Tapi tetap saja sang Bunda masih mendiamkannya. Sang Bunda akan bicara seperlunya saja.
"Tan,"
Rangga, Raja dan Moreo tersenyum sambil Salim pada Queen.
"Kenapa Fatih bisa seperti ini Tan?"
Tanya Amira meringis melihat wajah sepupu nya. Bahkan Amira tak berani memegangnya.
"Biasa di keroyok sama teman-teman nya!"
Ucap Queen santai membuat ketiga sahabat Fatih faham siapa yang sudah melakukan ini semua pada Fatih.
"Loe tenang saja, kita pasti akan membalas perbuatan cecunguk itu!"
Bisik Rangga pada Fatih karena tak mau Amira dan Queen mendengar. Fatih hanya mengangguk saja, mengingat kejadian kemaren membuat Fatih mengepalkan kedua tangannya.
Rangga, Raja dan Moreo memang duduk di samping brankar Fatih. Sedang Queen dan Amira duduk di shopa yang tak jauh dari brankar Fatih.
Amira menatap sang Tante yang masih terlihat dingin pada Fatih. Mungkin ini saatnya Amira meluruskan semuanya. Ia yang melapor maka ia juga yang harus menjelaskannya.
"Tan, apa Tante masih marah pada Fatih akan kejadian tiga hari lalu!"
"Sedikit!"
Jawab Queen tanpa beban sambil menatap putranya tajam. Fatih hanya meringis saja ketika sang Bunda terus menatapnya sinis.
"Raa minta maaf Tan, Rara akan meluruskan semuanya!"
Queen menautkan kedua alisnya bingung akan ucapan keponakan cantiknya. Nama Rara memang nama kecil Amira. Hanya keluarga saja yang memanggil Amira dengan sebutan Rara.
"Gue juga minta maaf sama loe Fatih, gue sudah salah paham."
Fatih langsung menatap Amira bingung, karena belum mengerti apa yang akan di bahas.
"Sebenarnya bukan Fatih yang menampar Shofi Tan,"
Fatih langsung melotot mendengar nama yang dia benci itu. Gara-gara si cupu itu Fatih jadi kena amuk sang Bunda.
"Maksud nya gimana, Tante gak ngerti!"
"Emmz .., sebenarnya Shofi di tampar bukan sama Fatih tapi sama teman sekelas kami yang menamparnya. Kebetulan waktu itu Shofi yang kena tampar bertemu dengan Fatih. Rara pikir Fatih yang melakukan itu, karena waktu itu Shofi sangat ketakutan,"
"Maafin Rara ya Tan, gue juga minta maaf pada loe Fatih!"
Ucap Amira tulus, ia benar-benar merasa bersalah.
"Kamu gak bohong!"
"Tidak tan, tadi Shofi sendiri yang menjelaskannya. Bahwa bukan Fatih yang menamparnya!"
"Kenapa baru sekarang!"
"Shofi baru masuk kelas hari ini, tiga hari dia sakit!"
Jangan di tanya bagaimana Fatih. Bahkan rahang Fatih sudah mengeras dengan tangan mengepal erat di balik selimut.
Cupu! tunggu pembalasan gue! loe gak akan pernah gue lepas!
Fatih benar-benar sangat marah akan semua penjelasan Amira. Fatih bersumpah akan membuat hidup si cupu tak nyaman. Dan dia harus menjadi budaknya karena sudah berani bermain-main dengannya.
Queen tersenyum mengusap punggung Amira membuat Amira tersentak. Amira pikir tantenya akan marah pada dia. Tapi nyatanya Amira salah, Queen tak marah sama sekali malah Queen tersenyum dan terlihat baik-baik saja.
Queen memang sudah tahu semuanya, namun Queen diam saja. Siapa lagi kalau bukan pak Anwar yang melapor. Namun, Queen sengaja mendiamkan sang putra karena rasa kesalnya yang akan menggangu Shofi lagi. Queen hanya memberi sedikit pelajaran pada putranya.
Apalagi Queen tak suka laki-laki yang menyakiti perempuan.
Queen hanya ingin putranya berhenti menggangu orang. Namun, melihat tatapan putranya sepertinya Fatih memang tak akan jera.
"Bunda dengarkan, putramu ini gak bersalah! mana mungkin putra mu yang ganteng ini menampar perempuan!"
Rengek Fatih memelas agar sang bunda menatap kembali penuh sayang dan cinta pada nya.
"Cih,"
Moreo mendelik malas melihat tingkah Fatih yang merengek. Fatih memang akan bersikap manja pada keluarganya terutama pada sang Bunda. Mereka sudah tahu itu, tapi di luar Fatih akan berubah jadi singa yang menakutkan jika di senggol sedikit saja.
Bersambung ...
Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Tamnu Qoshdy
🤣🤣🤣🤣
2022-12-20
0
Tamnu Qoshdy
berwajah sangar mungkin..?
2022-12-20
0