Filosofi Alin
Assalamualaikum we.wb
Kembali lagi dengan Author Rahma, semoga kalian suka ya sama cerita ini.
Yuk terus baca!!!
...----------------...
Drum ... drum ...
Suara motor memekik gendang telinga membuat orang-orang pejalan kaki sangat terkejut. Ada juga yang sedang minum langsung tersedak minumannya. Dan, lebih parahnya yang makan bakso langsung menelan semuanya tanpa di kunyah.
"Dasar anak jaman sekarang, selalu saja bikin rusuh,"
"Ya ampun, celaka bau tahu rasa,"
"Sampai patah tulang!"
"Sumpah-in saja sampai mampus!"
Umpatan demi umpatan keluar, karena kesal oleh segerombolan anak motor yang meresahkan. Emang jalan milik nenek moyangnya, seenaknya saja.
Bahkan ada nenek-nenek yang langsung terjatuh akibat anak-anak motor yang tak tahu sopan santun membawa motornya.
"Fatih, ngapain berhenti?"
"Kalian kejar mereka, gue mau nolong nenek itu dulu!"
"Ok,"
Seorang pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah menghampiri seorang nenek yang terjatuh dengan belanjaan berhamburan.
"Nenek tidak apa?"
"Pakai nanya, lihat gara-gara kalian belanjaan saya kotor. Dasar anak nakal,"
Plak ...
Sang nenek memukul pemuda itu yang tak lain adalah Fatih yang menghentikan motornya karena melihat ada seorang nenek terjatuh akibat ulah geng Rebel.
"Saya minta maaf nek, sini biar saya bantuin!"
Walau dapat umpatan dari sang nenek, Fatih tetap membantu sang nenek mengambil belanjaan nenek yang berhamburan. Lalu membantu sang nenek duduk di kursi yang ada di trotoar jalan.
"Sekali lagi maafkan teman-teman saya nek,"
"Lain kali jangan di ulangi, perbuatan kalian merugikan orang,"
"Baik nek,"
Fatih menunduk ketika dapat ceramah dari sang nenek. Membuat telinga Fatih panas. Namun Fatih tetap diam menghargai yang lebih tua tanpa menyangkal.
King Fatih Al-biru, seorang remaja SMK putra dari seorang pengusaha kaya raya. Mempunyai paras rupawan, dengan alis tebal, hidung mancung, bulu mata lentik, bibir seksi terutama tatapan matanya yang tajam dengan bola mata ke birua an.
Siapa saja yang menatapnya akan tenggelam ke dalam rasa yang mendebarkan. Namun, tidak hanya itu, di jalan Fatih juga ketua geng Ghost Reader. Dan, di sekolah dia si king buli. Fatih selalu hobi membuli anak baru atau adek kelasnya. Tak ada yang berani melawannya, bahkan para guru pun sudah tak peduli lagi.
Jika saja Fatih bukan anak dari pengusaha kaya raya yang memberikan donatur di sekolah tempat Fatih belajar. Tepatnya Farhan Al-biru, papa Fatih memiliki saham 50% di sana. Sudah dari dulu Fatih di depak dari sekolah.
Sesudah mengantarkan sang nenek pulang ke rumah nya. Fatih langsung tancap gas pergi menemui teman-teman yang sedang menunggu di Basecamp. Tepatnya markas geng Ghost Reader.
"Bagaimana sudah aman?"
"Sudah! gue pastikan anak-anak Rebel tidak akan berani menggangu sekolah kita,"
Ucap Raja, salah satu sahabat Fatih.
"Bagus!"
Fatih tersenyum puas atas laporan dari sahabatnya. Tak ada yang boleh mengusik anak-anak SMKN 10 Jakarta (visual). Karena bagi Fatih yang boleh mengusiknya hanya dia seorang tak boleh ada yang lain. Aneh bukan! itulah King Fatih Al-biru, apapun harus atas perintahnya bukan orang lain.
"Rangga, tugas loe memastikan wilayah barat, Raja wilayah Timur, Moreo wilayah Selatan dan gue wilayah Utara."
"Ok,"
"Loe jadi kan, malam ini ikut balapan?"
Tanya Moreo pada Fatih membuat Fatih terdiam. Memikirkan sesuatu, Membayangkan nya saja membuat Fatih menggeleng kan kepala. Membuat ke tiga sahabatnya mengerutkan kening melihat tingkah Fatih.
"Woy, jadi gak?"
"Sepertinya gue gak bisa, Giliran Loe yang mimpin. Minggu kemaren Raja sudah dan Rangga bulan lalu. Kini giliran Loe,"
"Tap ..."
"Suttt, gue harus cabut sekarang. Ibu Ratu pasti marah besar,"
Tanpa mendengar ucapan sahabatnya lagi. Fatih langsung bergegas pergi. Tepatnya Fatih pulang ke rumah.
Dengan mengendap-endap Fatih masuk ke dalam rumah.
"Suttt ..."
Fatih mengisyaratkan pada adiknya untuk diam. Bisa gawat kalau ketahuan, yang ada
"Awwss ..."
"Aduh Bun, lepas awwss ..."
Fatih meringis kesakitan akibat telinganya di jewer oleh sang Bunda. Membuat Aurora sang adik tertawa karena lagi-lagi sang kakak kena jewer Bunda.
"Dari mana hah, jam segini baru pulang!"
Oceh Queen menatap nyalang pada putranya yang selalu saja bikin ulah.
"Biasa Bun, anak muda!"
"Anak muda anak muda, sampai membuat seorang nenek jatuh!"
"Awwss .. aduh duh Bun sakitt ..."
Ringis Fatih ketika Queen semakin mengencangkan jewer nya.
Sial, kenapa Bunda tahu!
Fatih mengusap-usap telinganya yang memerah akibat jeweran sang Bunda.
"Sana mandi dan ganti baju!"
"Baik Bun,"
Fatih berjalan sambil memegang telinganya yang begitu panas.
Hap ...
Dalam keadaan begitu saja Fatih tetap saja jahil pada adiknya. Di mana Fatih mencomot buah yang akan di makan Aurora.
"Bunda!!! kakak ngambil buah Aurora!!!"
"Kakak jangan begitu!"
"Sedikit Bun, jangan pelit!"
Teriak Fatih sambil berlari menaiki anak tangga. Aurora menghela nafas berat melihat tingkah kakak nya yang super nyebelin.
Queen hanya bisa menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anaknya yang super jahil. Padahal dulu Queen dan Farhan tidak seperti itu. Entah turun dari siapa sifat jahil Fatih.
Fatih merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan membanting tasnya ke atas shopa. Bahkan membuka sepatu pun Fatih dengan sebelah kakinya dan menendangnya asal. Bukan di simpan di tempat nya. Hanya jaket kebanggaannya yang Fatih simpan di tempat semestinya.
Kelakuan anak cowo memang beda, anak kalian gitu gak sih?! semoga tidak.
Bukannya langsung mandi Fatih malah menyetel musik hingga tertidur. Mungkin karena terlalu lelah main kejar-kejaran dengan musuh bubuyatannya.
Tok ... Tok ...
Ketukan pintu membuat Fatih terusik dari tidurnya. Tapi, tak membuat Fatih bangun,dia malah mengeratkan pelukannya pada guling kesayangannya. Kalau tidur Fatih memang seperti cewe, harus ada guling yang menemaninya.
Fatih tak peduli dengan suara ketukan pintu yang dia peduli rasa kantuknya.
Cklek ...
Queen masuk ke dalam karena kesal putranya tidak menyahut. Padahal Queen ingin menyuruh Fatih makan malam.
Alangkah terkejutnya Queen melihat kamar putranya yang berantakan. Sepatu yang satu di mana yang sebelah lagi di mana. Dan tas nya di sopa dengan isinya berhamburan Belum lagi kaus kakinya.
Orangnya malah asik tidur seperti perempuan. Queen menatap tajam pada putranya dengan tangan mengepal.
Queen menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan dengan suara tegasnya.
"Fatih!!!"
Uhuk ... uhuk ...
Farhan yang sedang minum langsung tersedak mendengar suara cempreng istrinya berteriak.
"Papa gak apa?"
Tanya Aurora perhatian sambil menepuk-nepuk punggung Farhan.
Sudah jadi kebiasaan bagi Aurora melakukan itu. Sang papa pasti tersedak minumannya. Aurora dari tadi memang sudah menghitung, dalam hitungan ke sepuluh sang Bunda pasti berteriak. Dan, benar saja insting Aurora, maka yang jadi korban adalah sang papa.
"Cepat mandi!!"
"Bun, kakak masih ngantuk,"
"Fatih!!!"
Habis sudah kesabaran Queen, dengan terpaksa Queen harus menjewer telinga putranya. Karena itu satu-satunya cara kelemahan Fatih.
"Aduh .. duh ... Bun awwss .. sakitt--"
Fatih langsung bangun ketika sang Bunda menjewernya. Belum hilang bekas tadi sore sekarang kembali lagi di jewer.
"Mandi!"
"Iya Bun,"
Dengan kemayu Fatih berjalan ke arah kamar mandi. Sambil mengibas-ngibas telinganya yang panas.
"Anak ini kapan dewasanya, masa kalah sama adiknya!"
Gumam Queen sambil menghela nafas berat, bisa-bisa Queen punya penyakit jantung jika begini terus.
Bersambung..
Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
🤣🤣🤣🤣 Mampir thor,Kayaknya seru nih,🙋🏻♀️🙋🏻♀️
2023-06-07
1