Filosofi Alin

Filosofi Alin

Bab 1 King Fatih Al-biru

Assalamualaikum we.wb

Kembali lagi dengan Author Rahma, semoga kalian suka ya sama cerita ini.

Yuk terus baca!!!

...----------------...

Drum ... drum ...

Suara motor memekik gendang telinga membuat orang-orang pejalan kaki sangat terkejut. Ada juga yang sedang minum langsung tersedak minumannya. Dan, lebih parahnya yang makan bakso langsung menelan semuanya tanpa di kunyah.

"Dasar anak jaman sekarang, selalu saja bikin rusuh,"

"Ya ampun, celaka bau tahu rasa,"

"Sampai patah tulang!"

"Sumpah-in saja sampai mampus!"

Umpatan demi umpatan keluar, karena kesal oleh segerombolan anak motor yang meresahkan. Emang jalan milik nenek moyangnya, seenaknya saja.

Bahkan ada nenek-nenek yang langsung terjatuh akibat anak-anak motor yang tak tahu sopan santun membawa motornya.

"Fatih, ngapain berhenti?"

"Kalian kejar mereka, gue mau nolong nenek itu dulu!"

"Ok,"

Seorang pemuda yang masih mengenakan seragam sekolah menghampiri seorang nenek yang terjatuh dengan belanjaan berhamburan.

"Nenek tidak apa?"

"Pakai nanya, lihat gara-gara kalian belanjaan saya kotor. Dasar anak nakal,"

Plak ...

Sang nenek memukul pemuda itu yang tak lain adalah Fatih yang menghentikan motornya karena melihat ada seorang nenek terjatuh akibat ulah geng Rebel.

"Saya minta maaf nek, sini biar saya bantuin!"

Walau dapat umpatan dari sang nenek, Fatih tetap membantu sang nenek mengambil belanjaan nenek yang berhamburan. Lalu membantu sang nenek duduk di kursi yang ada di trotoar jalan.

"Sekali lagi maafkan teman-teman saya nek,"

"Lain kali jangan di ulangi, perbuatan kalian merugikan orang,"

"Baik nek,"

Fatih menunduk ketika dapat ceramah dari sang nenek. Membuat telinga Fatih panas. Namun Fatih tetap diam menghargai yang lebih tua tanpa menyangkal.

King Fatih Al-biru, seorang remaja SMK putra dari seorang pengusaha kaya raya. Mempunyai paras rupawan, dengan alis tebal, hidung mancung, bulu mata lentik, bibir seksi terutama tatapan matanya yang tajam dengan bola mata ke birua an.

Siapa saja yang menatapnya akan tenggelam ke dalam rasa yang mendebarkan. Namun, tidak hanya itu, di jalan Fatih juga ketua geng Ghost Reader. Dan, di sekolah dia si king buli. Fatih selalu hobi membuli anak baru atau adek kelasnya. Tak ada yang berani melawannya, bahkan para guru pun sudah tak peduli lagi.

Jika saja Fatih bukan anak dari pengusaha kaya raya yang memberikan donatur di sekolah tempat Fatih belajar. Tepatnya Farhan Al-biru, papa Fatih memiliki saham 50% di sana. Sudah dari dulu Fatih di depak dari sekolah.

Sesudah mengantarkan sang nenek pulang ke rumah nya. Fatih langsung tancap gas pergi menemui teman-teman yang sedang menunggu di Basecamp. Tepatnya markas geng Ghost Reader.

"Bagaimana sudah aman?"

"Sudah! gue pastikan anak-anak Rebel tidak akan berani menggangu sekolah kita,"

Ucap Raja, salah satu sahabat Fatih.

"Bagus!"

Fatih tersenyum puas atas laporan dari sahabatnya. Tak ada yang boleh mengusik anak-anak SMKN 10 Jakarta (visual). Karena bagi Fatih yang boleh mengusiknya hanya dia seorang tak boleh ada yang lain. Aneh bukan! itulah King Fatih Al-biru, apapun harus atas perintahnya bukan orang lain.

"Rangga, tugas loe memastikan wilayah barat, Raja wilayah Timur, Moreo wilayah Selatan dan gue wilayah Utara."

"Ok,"

"Loe jadi kan, malam ini ikut balapan?"

Tanya Moreo pada Fatih membuat Fatih terdiam. Memikirkan sesuatu, Membayangkan nya saja membuat Fatih menggeleng kan kepala. Membuat ke tiga sahabatnya mengerutkan kening melihat tingkah Fatih.

"Woy, jadi gak?"

"Sepertinya gue gak bisa, Giliran Loe yang mimpin. Minggu kemaren Raja sudah dan Rangga bulan lalu. Kini giliran Loe,"

"Tap ..."

"Suttt, gue harus cabut sekarang. Ibu Ratu pasti marah besar,"

Tanpa mendengar ucapan sahabatnya lagi. Fatih langsung bergegas pergi. Tepatnya Fatih pulang ke rumah.

Dengan mengendap-endap Fatih masuk ke dalam rumah.

"Suttt ..."

Fatih mengisyaratkan pada adiknya untuk diam. Bisa gawat kalau ketahuan, yang ada

"Awwss ..."

"Aduh Bun, lepas awwss ..."

Fatih meringis kesakitan akibat telinganya di jewer oleh sang Bunda. Membuat Aurora sang adik tertawa karena lagi-lagi sang kakak kena jewer Bunda.

"Dari mana hah, jam segini baru pulang!"

Oceh Queen menatap nyalang pada putranya yang selalu saja bikin ulah.

"Biasa Bun, anak muda!"

"Anak muda anak muda, sampai membuat seorang nenek jatuh!"

"Awwss .. aduh duh Bun sakitt ..."

Ringis Fatih ketika Queen semakin mengencangkan jewer nya.

Sial, kenapa Bunda tahu!

Fatih mengusap-usap telinganya yang memerah akibat jeweran sang Bunda.

"Sana mandi dan ganti baju!"

"Baik Bun,"

Fatih berjalan sambil memegang telinganya yang begitu panas.

Hap ...

Dalam keadaan begitu saja Fatih tetap saja jahil pada adiknya. Di mana Fatih mencomot buah yang akan di makan Aurora.

"Bunda!!! kakak ngambil buah Aurora!!!"

"Kakak jangan begitu!"

"Sedikit Bun, jangan pelit!"

Teriak Fatih sambil berlari menaiki anak tangga. Aurora menghela nafas berat melihat tingkah kakak nya yang super nyebelin.

Queen hanya bisa menghela nafas dan menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah anaknya yang super jahil. Padahal dulu Queen dan Farhan tidak seperti itu. Entah turun dari siapa sifat jahil Fatih.

Fatih merebahkan tubuhnya di atas ranjang dan membanting tasnya ke atas shopa. Bahkan membuka sepatu pun Fatih dengan sebelah kakinya dan menendangnya asal. Bukan di simpan di tempat nya. Hanya jaket kebanggaannya yang Fatih simpan di tempat semestinya.

Kelakuan anak cowo memang beda, anak kalian gitu gak sih?! semoga tidak.

Bukannya langsung mandi Fatih malah menyetel musik hingga tertidur. Mungkin karena terlalu lelah main kejar-kejaran dengan musuh bubuyatannya.

Tok ... Tok ...

Ketukan pintu membuat Fatih terusik dari tidurnya. Tapi, tak membuat Fatih bangun,dia malah mengeratkan pelukannya pada guling kesayangannya. Kalau tidur Fatih memang seperti cewe, harus ada guling yang menemaninya.

Fatih tak peduli dengan suara ketukan pintu yang dia peduli rasa kantuknya.

Cklek ...

Queen masuk ke dalam karena kesal putranya tidak menyahut. Padahal Queen ingin menyuruh Fatih makan malam.

Alangkah terkejutnya Queen melihat kamar putranya yang berantakan. Sepatu yang satu di mana yang sebelah lagi di mana. Dan tas nya di sopa dengan isinya berhamburan Belum lagi kaus kakinya.

Orangnya malah asik tidur seperti perempuan. Queen menatap tajam pada putranya dengan tangan mengepal.

Queen menarik nafas dalam lalu mengeluarkannya perlahan dengan suara tegasnya.

"Fatih!!!"

Uhuk ... uhuk ...

Farhan yang sedang minum langsung tersedak mendengar suara cempreng istrinya berteriak.

"Papa gak apa?"

Tanya Aurora perhatian sambil menepuk-nepuk punggung Farhan.

Sudah jadi kebiasaan bagi Aurora melakukan itu. Sang papa pasti tersedak minumannya. Aurora dari tadi memang sudah menghitung, dalam hitungan ke sepuluh sang Bunda pasti berteriak. Dan, benar saja insting Aurora, maka yang jadi korban adalah sang papa.

"Cepat mandi!!"

"Bun, kakak masih ngantuk,"

"Fatih!!!"

Habis sudah kesabaran Queen, dengan terpaksa Queen harus menjewer telinga putranya. Karena itu satu-satunya cara kelemahan Fatih.

"Aduh .. duh ... Bun awwss .. sakitt--"

Fatih langsung bangun ketika sang Bunda menjewernya. Belum hilang bekas tadi sore sekarang kembali lagi di jewer.

"Mandi!"

"Iya Bun,"

Dengan kemayu Fatih berjalan ke arah kamar mandi. Sambil mengibas-ngibas telinganya yang panas.

"Anak ini kapan dewasanya, masa kalah sama adiknya!"

Gumam Queen sambil menghela nafas berat, bisa-bisa Queen punya penyakit jantung jika begini terus.

Bersambung..

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

🤣🤣🤣🤣 Mampir thor,Kayaknya seru nih,🙋🏻‍♀️🙋🏻‍♀️

2023-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 King Fatih Al-biru
2 Bab 2 Drama di pagi hari
3 Bab 3 Pingsan
4 Bab 4 Lemah!
5 Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6 Bab 6 Bunda
7 Bab 7 Menjalankan hukuman
8 Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9 Bab 9 Di tolak
10 Bab 10 Filosofi Alin
11 Bab 11 Kemarahan Amira!
12 Bab 12 Maaf!
13 Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14 Bab 14 Keputusan Queen
15 Bab 15 Salah sasaran
16 Bab 16 Fitnah dalam diam!
17 Bab 17 Berujung Malu!
18 Bab 18 Penyelamatan
19 Bab 19 Jadi penguntit
20 Bab 20 Kemarahan
21 Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22 Bab 22 Mampus aku!
23 Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24 Bab 24 Jangan Lemah!
25 Bab 25 Gue, gak lemah!
26 Bab 26 Mencari tahu!
27 Bab 27 Cunning and smart
28 Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29 Bab 29 Pertengkaran!
30 Bab 30 Mengingat
31 Bab 31 You are mysterious!
32 Bab 32 Pertengkaran kecil
33 Bab 33 Belum saatnya?
34 Bab 34 Mimpi
35 Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36 Bab 36 Tentang Bunga
37 Bab 37 Olimpiade
38 Bab 38 Olimpiade II
39 Bab 39 Sang juara
40 Bab 40 Kakak Cantik
41 Bab 41 Tingkah Aurora
42 Bab 42 Kamu bisa Shofi
43 Pemenang Give Away
44 Bab 43 Pengecut
45 Bab 44 Sudah gila
46 Bab 45 Kembalinya Trauma
47 Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48 Bab 47 Kekesalan Moreo
49 Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50 Bab 49 Mulai bercerita
51 Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52 Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53 Bab 52 Keluarga rumit
54 Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55 Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56 Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57 Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58 Bab 57 Kecemasan
59 Bab 58 Ke mall
60 Bab 59 Wujud asli
61 Bab 60 Keadaan Amira
62 Bab 61 Sejak kapan?
63 Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64 Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65 Bab 64 Mari berteman
66 Bab 65 Arti sebuah sahabat
67 Bab 66 Kita berteman
68 Bab 67 Sosok sempurna
69 Bab 68 Pulang bareng
70 Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71 Bab 70 Rumah sakit
72 Bab 71 Hanya jadi catur
73 Bab 72 Dasar pedofil
74 Bab 73 Cepat sembuh
75 Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76 Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77 Bab 76 Benang merah
78 Bab 77 Kejadian tak terduga
79 Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80 Bab 79 Pengorbanan
81 Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82 Bab 81 Yang terjadi
83 Bab 82 Benang merah yang sempurna
84 Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85 Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86 Bab 85 Saling memiliki
87 Bab 86 Dasar ceroboh!
88 Bab 87 Terluka
89 Bab 88 Bianglala
90 Bab 89 Hanya sebatas teman
91 Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92 Bab 91 Maaf saya telat!
93 Bab 92 I love you, my brother!
94 Bab 93 Ngapain di sini?
95 Bab 94 Loe egois!
96 Bab 95 Aku pergi!
97 Bab 96 Tentang Amelia
98 Bab 97 Kesakitan Amelia
99 Bab 98 Ulang tahun Aurora
100 Bab 99 Kisah masa lalu
101 Bab 100 Pergi untuk selamanya
102 Bab 101 Aib yang terkuak
103 Bab 102 Kesakitan Amelia
104 Bab 103 Farasit
105 Bab 104 We love mom, forever
106 105 Ke Bogor
107 Bab 106 Kampoeng Awan
108 Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109 Bab 108 Real winner!
110 Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111 Bab 110 Perubahan Angel
112 Bab 111 Hormon kehamilan
113 Bab 112 Taman Mini
114 Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115 Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116 Bab 115 Benar-benar pergi!
117 Extra prat
118 Extra prat 2
119 Ungkapan Author
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1 King Fatih Al-biru
2
Bab 2 Drama di pagi hari
3
Bab 3 Pingsan
4
Bab 4 Lemah!
5
Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6
Bab 6 Bunda
7
Bab 7 Menjalankan hukuman
8
Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9
Bab 9 Di tolak
10
Bab 10 Filosofi Alin
11
Bab 11 Kemarahan Amira!
12
Bab 12 Maaf!
13
Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14
Bab 14 Keputusan Queen
15
Bab 15 Salah sasaran
16
Bab 16 Fitnah dalam diam!
17
Bab 17 Berujung Malu!
18
Bab 18 Penyelamatan
19
Bab 19 Jadi penguntit
20
Bab 20 Kemarahan
21
Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22
Bab 22 Mampus aku!
23
Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24
Bab 24 Jangan Lemah!
25
Bab 25 Gue, gak lemah!
26
Bab 26 Mencari tahu!
27
Bab 27 Cunning and smart
28
Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29
Bab 29 Pertengkaran!
30
Bab 30 Mengingat
31
Bab 31 You are mysterious!
32
Bab 32 Pertengkaran kecil
33
Bab 33 Belum saatnya?
34
Bab 34 Mimpi
35
Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36
Bab 36 Tentang Bunga
37
Bab 37 Olimpiade
38
Bab 38 Olimpiade II
39
Bab 39 Sang juara
40
Bab 40 Kakak Cantik
41
Bab 41 Tingkah Aurora
42
Bab 42 Kamu bisa Shofi
43
Pemenang Give Away
44
Bab 43 Pengecut
45
Bab 44 Sudah gila
46
Bab 45 Kembalinya Trauma
47
Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48
Bab 47 Kekesalan Moreo
49
Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50
Bab 49 Mulai bercerita
51
Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52
Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53
Bab 52 Keluarga rumit
54
Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55
Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56
Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57
Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58
Bab 57 Kecemasan
59
Bab 58 Ke mall
60
Bab 59 Wujud asli
61
Bab 60 Keadaan Amira
62
Bab 61 Sejak kapan?
63
Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64
Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65
Bab 64 Mari berteman
66
Bab 65 Arti sebuah sahabat
67
Bab 66 Kita berteman
68
Bab 67 Sosok sempurna
69
Bab 68 Pulang bareng
70
Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71
Bab 70 Rumah sakit
72
Bab 71 Hanya jadi catur
73
Bab 72 Dasar pedofil
74
Bab 73 Cepat sembuh
75
Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76
Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77
Bab 76 Benang merah
78
Bab 77 Kejadian tak terduga
79
Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80
Bab 79 Pengorbanan
81
Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82
Bab 81 Yang terjadi
83
Bab 82 Benang merah yang sempurna
84
Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85
Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86
Bab 85 Saling memiliki
87
Bab 86 Dasar ceroboh!
88
Bab 87 Terluka
89
Bab 88 Bianglala
90
Bab 89 Hanya sebatas teman
91
Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92
Bab 91 Maaf saya telat!
93
Bab 92 I love you, my brother!
94
Bab 93 Ngapain di sini?
95
Bab 94 Loe egois!
96
Bab 95 Aku pergi!
97
Bab 96 Tentang Amelia
98
Bab 97 Kesakitan Amelia
99
Bab 98 Ulang tahun Aurora
100
Bab 99 Kisah masa lalu
101
Bab 100 Pergi untuk selamanya
102
Bab 101 Aib yang terkuak
103
Bab 102 Kesakitan Amelia
104
Bab 103 Farasit
105
Bab 104 We love mom, forever
106
105 Ke Bogor
107
Bab 106 Kampoeng Awan
108
Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109
Bab 108 Real winner!
110
Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111
Bab 110 Perubahan Angel
112
Bab 111 Hormon kehamilan
113
Bab 112 Taman Mini
114
Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115
Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116
Bab 115 Benar-benar pergi!
117
Extra prat
118
Extra prat 2
119
Ungkapan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!