Di ruang BK udara terasa sempit melihat kelakuan Fatih dan sang Bunda. Dimana Fatih menatap sang Bunda dengan permohonan berbeda dengan Queen yang menatap Fatih tajam.
Shofi hanya bisa menunduk saja karena tak tahu apa yang harus dia lakukan. Mendengar dia di panggil saja ke ruang ini Shofi kebingungan.
Shofi tidak tahu apa kesalahannya, perasaan Shofi tak berbuat salah.
"Fatih!"
"Bun Fatih gak mau!"
Shofi sedikit terhenyak mendengar nada bicara lembut Fatih pada perempuan cantik di hadapannya. Walau usinya sudah tidak muda lagi tapi wajah itu begitu cantik.
Jadi wanita cantik ini bundanya!
"Katakan, jangan buat Bunda marah lagi!"
Ucap Queen tegas membuat Shofi di Landa kebingungan.
Fatih berkali-kali menarik nafas dalam lalu membuangnya perlahan. Rasanya Fatih enggan minta maaf. Mau di taruh di mana muka dia, seorang king buli meminta maaf. Sungguh memalukan bagi generasi King buli.
"Ehem,"
Fatih mencoba menetralkan gayanya, dengan perasaan bercampur aduk. Fatih memberanikan diri melihat gadis cupu di depannya. Walau enggan tapi Fatih tetap melakukannya.
"Hey Cupu!"
Plak ...
Queen memukul lengan Fatih membuat Fatih meringis. Pasalnya pukulan sang bunda sangat kuat. Guru BK hanya bisa mengulum senyum saja. Rasanya ingin tertawa melihat murid nakal ini tak bisa berkutik di depan ibunya. Biasanya Fatih akan melawan pada guru, siapapun itu.
"Bicara yang benar, Bunda gak ngajarin kamu menghina penampilan orang!"
"Emmz ... a-anak baru, gue minta Maaf!"
"Ya minta Maaf!"
Ucap Fatih cepat dengan satu kali nafas. Rasanya Fatih ingin memukul bibirnya. Jatuh sudah harga diri Fatih di depan gadis cupu itu.
Deg ...
Sedangkan Shofi terkejut akan ucapan maaf dari Fatih. Pasalnya Bunga bilang kata maaf adalah kata yang tidak akan pernah Fatih ucapkan walau guru memerintah ya. Fatih lebih baik di hukum dari pada mengucap kata itu.
"Nak,"
Shofi terkejut ketika sebuah tangan mengelus punggungnya lembut. Shofi memberanikan diri menatap wanita di depannya.
"Putra bunda minta maaf, apa kamu mau memaafkan Fatih!"
Shofi terdiam mendengar suara lembut Queen yang penuh kasih sayang. Bahkan elusan tangan Queen di tangannya membuat Shofi sedikit tenggelam. Tiba-tiba dadanya sesak, entah apa yang Shofi rasakan, hanya dia yang tahu.
Tapi, sedetik kemudian ide gila muncul di kepala Shofi. Jika Fatih memperlakukannya di depan umum maka Fatih juga harus meminta maaf di dalam kelasnya. Sudah untungkan gak sampai di lapangan.
"Tidak Tante, kecuali --"
"What!!"
Pekik Fatih menatap tajam pada Shofi yang kembali menunduk bahkan tubuhnya gemetar membuat Queen langsung menatap tajam pada Fatih. Fatih langsung menunduk karena lagi-lagi sang Bunda menatapnya.
Queen menjadi merasa bersalah sampai gadis di depannya gemetar, menahan ketakutan. Dan, itu semua gara-gara putranya.
"Katakan saja nak, kecuali apa! bunda pastikan putra bunda akan melakukannya!"
Ucap Queen lembut penuh ketegasan.
Berhasil ...
Shofi kembali mengangkat kepalanya menatap takut pada Fatih lalu menatap Queen lembut.
"Ta-tapi Shofi takut!"
Cicit Shofi membuat Queen mengerti dari tadi putranya menatap tajam pada Shofi. Dan, itu membuat Queen juga ikut kesal.
Krek ...
"Awwss ... bunda sakittt!!!"
Rengek Fatih ketika tiba-tiba Queen lagi-lagi menjewer telinganya.
"Jangan menatap Shofi tajam, dia ketakutan. Lihat, tubuhnya gemetar!"
"Iya, Bun!"
Ingin sekali Shofi tertawa melihat Fatih tunduk pada bundanya. Berarti itu kelemahan Fatih. Tapi, sekuat tenaga Shofi menahannya.
"Sekarang katakan, nak!"
Queen kembali menggenggam tangan Shofi yang begitu lembut. Seakan tangan ini selalu di rawat.
"Shofi mau Fatih minta maaf di depan teman kelas kami."
Menarik!
Deg ...
Fatih mengepalkan tangannya menatap tak percaya pada gadis cupu di depannya. Bahkan sampai mulut Fatih menganga.
Berani sekali anak baru ini bertingkah, dan Fatih bersumpah tidak akan pernah melepaskan gadis cupu itu.
Mati-matian Fatih menahan amarah dan kekesalannya. Jika saja tak ada sang Bunda sudah dari tadi Fatih buat perhitungan.
"Bunda pastikan Fatih melakukannya!"
"Ta-tapi Bun,"
"Kamu laki-laki, bukan pengecut!"
Sungguh hancur harga diri Fatih di depan anak baru ini. Ini sungguh menjadi hari sial bagi Fatih. Dan, Fatih benar-benar bersumpah akan membalas nya. Yang awalnya hanya sebatas ingin mengerjai kini Fatih menjadi dendam pada gadis yang berjalan bersama sang Bunda di depannya.
Ya, bunda Queen mengabulkan permintaan Shofi. Mau tak mau Fatih harus melakukannya, karena Fatih bukan 'pengecut' seperti yang Bundanya katakan.
Hening ...
Ruangan kelas XI menjadi hening seketika ketika melihat siapa yang masuk. Begitu pun sang guru yang sedang mengajar menghentikan sejenak pembahasannya. Apalagi memang sebentar lagi belajarnya selesai.
Amelia membelalakkan kedua matanya melihat siapa wanita paru baya yang sedang menggandeng tangan Shofi. Harusnya yang di gandeng dia bukan gadis cupu itu, kesal Amelia.
Sedang Amira tersenyum puas ke arah Fatih. Seolah Amira berkata, ini hukuman mu.
Melihat Amira tersenyum membuat kekesalan Fatih menjadi bertambah. Apalagi ketiga sahabatnya juga ikut mengulum senyum. Benar-benar ini mah, si cupu menjatuhkan martabat seorang King Al-biru.
"Katakan!"
"Ehem,"
Fatih menetralkan dirinya, bukan karena gugup tapi marah dengan situasi memalukan ini.
"Shofi, maaf atas kelakuan gue waktu di kantin. Gue benar-benar minta maaf!"
Rasain loe,
"Di maafkan, asal jangan ulangi lagi!"
"Iya!"
Queen tersenyum bangga pada putranya, ternyata putra nakalnya berhasil menurunkan egonya di depan dia. Inilah laki-laki sejati, yang harus mengaku kesalahannya dan minta maaf.
Deg ...
Tubuh Shofi menegang ketika sebuah pelukan hangat dia rasakan. Shofi hanya diam mematung tak menolak ataupun membalas pelukan Queen.
Mommy ...
Amelia yang melihat itu lagi-lagi kepedesan, dia ingin mengutuk si cupu itu. Ah ... harusnya dia yang di peluk itu bukan si cupu. Dasar beruntung banget anak baru itu dapat pelukan dari seorang Queen Aurora Prayoga, istri dari pengusaha ter nomor satu se Asia dan ibunda King Fatih Al-biru.
"Terimakasih sayang, sudah memaafkan putra bunda."
Shofi hanya tersenyum kaku sambil membenarkan letak kaca mata nya.
Sungguh, jika bisa mereka merekam kejadian ini. Pasti ini akan menjadi berita trending di sekolah. Untung saja tak ada yang berani mem Vidio kan nya. Karena Fatih pasti tidak akan membiarkan itu. Namun, siapa sangka Fatih tak tahu bahwa ada seseorang yang merekamnya.
Suasana tegang itu kembali membaik tetkala anak-anak berhambur keluar kelas. Karena memang sudah waktunya pulang begitupun dengan sang guru.
"Tante,"
"Hey, sayang!"
Ada rasa yang tak bisa Shofi jabarkan ketika Queen melepas pelukannya dan berhambur memeluk Amira.
"Anak nakal, kenapa gak main lagi ke rumah Tante. Aurora pasti senang kakak nya berkunjung,"
Amira hanya tersenyum kikuk saja, karena memang dia sudah lama tak main.
"Oh iya, nak Shofi pulang sama siapa?"
Tanya Queen ketika mereka beriringan jalan keluar.
"Di jemput supir,"
"Ah, kamu manis sekali nak. Jangan malu-malu, sekali lagi maafkan putra bunda ya. Kamu jangan sampai keluar sekolah, bunda pastikan Fatih tak akan mengganggu lagi,"
Shofi hanya mengangguk saja, lalu pamit duluan karena supirnya sudah menunggu. Begitupun dengan Amira dan Bunga.
"Pulang sama Bunda!"
"Tapi, mot .."
"Gak ada tapi-tapian,"
Fatih hanya mengangguk pasrah dan berjalan ke arah mobil sang Bunda.
Bersambung ....
Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments