Bab 16 Fitnah dalam diam!

Jam istirahat ...

Amira mengajak Shofi dan Bunga ke perpustakaan. Karena Amira mau mencari buku untuk bahan persiapan dia olimpiade.

"Cari buku ini!"

Amira mengangkat kepalanya ketika ada seseorang yang menyodorkan buku yang dia cari.

Awalnya Amira ingin berterimakasih. Namun, niatnya urung ketika tahu siapa orang nya. Bahkan Amira tak jadi mengambilnya.

"Bukan!"

Ketus Amira sambil berbalik ingin pergi. Amira gak mau dekat-dekat dengan Aditya.

Langkah Amira berhenti ketika lengannya di cengkal. Amira berbalik menatap tajam pada Aditya yang menahan lengannya.

"Maaf!"

"Saya tahu, kamu memerlukan buku ini. Ambil lah,"

Amira hanya diam sambil melihat buku yang di berikan Aditya. Memang itu buku yang Amira perlukan. Namun, Amira enggan untuk mengambilnya.

"Amira ini bukunya!"

Tiba-tiba Shofi datang sambil memperlihatkan buku yang dia bawa.

"Maaf ya kak, ini buku yang saya cari!"

Ucap Amira langsung menarik tangan Shofi menjauh. Aditya hanya bisa menatap kepergian Amira dengan tatapan entah. Lalu dia pergi begitu saja dari perpustakaan.

"Terimakasih sudah menyalatkan aku,"

Ucap Amira tulus sambil duduk di kursi yang di sediakan di dalam perpus.

"Santai saja, ngomong-ngomong Bunga mana?"

"Anak itu paling lagi cari buku sastra, dia suka sekali dengan sastra."

"So, sepertinya buku yang kamu pilih cocok untuk aku belajar."

"Aku memang sengaja memilih buku ini. Di dalam sini banyak sekali rumus yang sulit di pecahkan. Aku yakin kamu mudah memahaminya!"

Amira mengangguk saja, lalu membuka buku yang di pilih Shofi. Lama Amira mem bulak-balik kan buku itu lalu menutupnya kembali. Amira menghembuskan nafas kasar, karena rumus yang ada di dalam buku itu rumus yang baru di pelajari Amira dan Rijal. Jadi Amira belum banyak mengerti.

"Kenapa?"

"Ini rumus-rumus paling sulit aku pecahkan apalagi aku belum terlalu mengerti masalah persamaan Navier-Stokes?!"

Shofi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal dia bingung harus bicara apa.

"Aku ke toilet dulu ya,"

Alibi Shofi, Amira hanya mengangguk saja. Tepat, Shofi keluar Fatih datang bersama ke tiga sahabatnya.

"Dimana si cupu?"

Amira menatap malas pada Fatih. Kepalanya sedang pusing menjadi semakin pusing menatap wajah Fatih.

"Namanya Shofi!"

Tekan Amira menekan setiap huruf nama Shofi.

"Katakan saja, dimana?"

"Dia ke toilet, jangan macam-macam Fatih!"

Fatih tak memperdulikan ancaman Amira. Ia malah melengos pergi. Fatih hanya ingin memastikan sesuatu.

"Ah ... lega!"

Gumam Shofi ketika sudah membuang hajatnya. Shofi kembali merapihkan penampilannya tak lupa cuci tangan dengan bersih.

Shofi berjalan santai ke luar dari toilet dengan menunduk. Hingga tiba-tiba langkahnya berhenti ketika ada orang yang mencegatnya.

Perlahan Shofi mengangkat kepalanya guna melihat orang yang menghalangi jalannya.

Seketika tubuh Shofi gemetar melihat tatapan tajam dari Amelia dan ketiga temannya.

"Ma-maaf S-saya mau lewat!"

Lilir Shofi menggigit bibir bawahnya merasa takut. Bukannya minggir The Queen malah menyeret Shofi kembali masuk ke dalam toilet.

"Ka-kalian mau apa!"

"Gara-gara loe gue di hukum!"

Shofi menautkan kedua alisnya bingung, perasaan Shofi tak melakukan apapun bahkan tak pernah berurusan sama sekali dengan wanita-wanita centil ini.

"Aku gak ngelakuin apa-apa!"

Sanggah Shofi memberanikan diri mengelak, karena memang Shofi tak merasa melakukan apa-apa.

"Hey, gara-gara loe. Harusnya loe yang kena kerjaan Fatih bukan Bu Intan jadi gue yang di salahkan. Jadi! loe harus membayarnya,"

Bruk ...

Tubuh Shofi terpental ketika Amelia mendorongnya.

Grep ...

Amelia mencengkram dagu Shofi membuat Shofi meringis.

"Gue peringatkan loe jangan macam-macam, dan loe jangan membuat Fatih marah."

Plak ...

"Itu balasan karena loe sudah mempermalukan Fatih kemaren,"

Plak ...

"Itu balasan karena Fatih sudah menuduh gue !"

Dengan gemetar Shofi memegang pipinya yang dua kali di tampar oleh Amelia. Tak ada air mata yang keluar di mata Shofi. Walau tamparan itu terasa panas. Shofi mengambil kaca mata yang sempat jatuh akibat tamparan keras Amelia. Perlahan Shofi memakai nya kembali.

Shofi mengepalkan kedua tangannya kuat bahkan sampai urat-urat nya menonjol. Tampa berkata apa-apa Shofi keluar dari toilet.

Orang-orang yang ada di toilet yang menyaksikan kekejaman Amelia mereka hanya diam. Mereka tak punya nyali untuk menolong Shofi.

Shofi terus berjalan menunduk dengan tangan mengepal erat.

"Jadi loe di sini!"

Deg ...

Shofi semakin mengepalkan kedua tangannya ketika Fatih tiba-tiba menghalangi jalannya. Rasa marah itu semakin berkobar, jika saja bukan karena Fatih dirinya tak akan mendapat dua tamparan dari Amelia.

Rasa kesal, marah berubah jadi benci pada laki-laki di hadapannya yang selalu semena-mena.

Grep ...

Fatih mencengkram lengan Shofi yang tidak sopan melengos begitu saja. Fatih ingin memakai namun urung ketika merasa ada sesuatu yang aneh.

"Lepaskan saya,"

Lilir Shofi mohon sambil tak mau membalikan badannya bahkan mengangkat wajahnya pun Shofi enggan. Karena Shofi tak mau Fatih melihat wajahnya yang panas.

"Fatih, lepaskan tangan Shofi!"

Sentak Amira tiba-tiba datang bersama Bunga. Membuat cengkraman tangan Fatih langsung lepas ketika Amira menyentaknya.

Amira dan Bunga memang khawatir karena Shofi belum balik-balik. Apa lagi tadi Fatih the geng mencari Shofi. Amira takut Fatih kembali macam-macam pada Shofi untuk itu Amira memutuskan menyusul ke toilet.

Alangkah terkejutnya Amira ketika dugaannya benar. Adik sepupu laknatnya kembali menggangu Shofi.

"Shofi kamu gak apa?"

"Sho .., oh ya ampun pipi kamu kenapa!"

Pekik Amira membulatkan kedua matanya melihat pipi Shofi memerah bahkan sampai bengkak dengan sudut bibirnya berdarah.

Deg ...

Fatih dan ketiga temannya juga terkejut melihat semua itu begitupun dengan Bunga. Bahkan Bunga sampai menutup mulutnya dengan kedua tangan melihat pipi Shofi.

Tangan Amira mencengkram kedua bahu Shofi membuat Shofi sedikit meringis. Amira menatap tajam pada Shofi.

"Katakan, siapa yang menampar kamu!"

"Shofi katakan!"

Bentak Amira membuat Shofi gemetar ketakutan mendengar bentakan Amira. Baru kali ini Shofi melihat tatapan berbeda dari Amira.

Amira semakin kesal karena Shofi tak mau bicara. Membuat praduga Amira menjadi yakin kalau Fatih lah yang melakukan ini semua.

Bugh ....

"Kenapa kau menampar Shofi hah,"

Bentak Amira, sambil meninju Fatih membuat Fatih langsung terhuyung karena terkejut akan serangan tiba-tiba.

Bugh ...

Amira kembali menghajar Fatih, namun pukulan ketiga Fatih menghindar. Hingga terjadi perkelahian antara dua saudara itu. Bunga tak menyangka, sahabatnya jago bela diri.

Grep ...

"Bukan gue yang menampar gadis cupu itu!"

Kesal Fatih mengunci pergerakan Amira.

"Hey, cupu katakan kalau gue gak nampar loe!"

Shofi hanya diam dengan tubuh gemetar. Karena masih terkejut dengan keadaan yang ada.

Amira tersenyum sinis, melihat Shofi yang diam dan terlihat ketakutan membuat Amira yakin kalau Fatih yang melakukannya.

Tapi, kenapa!

"Kau pengecut!"

"Al-biru tidak mengajarkan kau melukai perempuan!"

"Tante pasti kecewa dengan apa yang kau lakukan hari ini!"

Sesudah mengatakan hal menyakitkan itu Amira langsung membawa Shofi ke ruang UKS.

Akhhh ....

Bugh ...

Fatih menggeram frustasi sambil meninju tembok.

Tangannya mengepal erat dengan mata memerah menatap tajam punggung Shofi. Aura kebencian itu terlihat jelas di mata Fatih.

Kenapa kau diam cupu! kau sudah memfitnah ku dengan diam loe. Awas saja, gue gak akan lepaskan loe!

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, komen dan Vote ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

BODOH kenapa juga harus menahan marah,Di skolah gak ada kakak tiri kamu,Semakin kamu diam semakin kamu di bully,jd henti kan drama CUPU kamu di skolah..🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️🙄

2023-06-07

2

Tamnu Qoshdy

Tamnu Qoshdy

kaca mata shofi?

2022-12-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 King Fatih Al-biru
2 Bab 2 Drama di pagi hari
3 Bab 3 Pingsan
4 Bab 4 Lemah!
5 Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6 Bab 6 Bunda
7 Bab 7 Menjalankan hukuman
8 Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9 Bab 9 Di tolak
10 Bab 10 Filosofi Alin
11 Bab 11 Kemarahan Amira!
12 Bab 12 Maaf!
13 Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14 Bab 14 Keputusan Queen
15 Bab 15 Salah sasaran
16 Bab 16 Fitnah dalam diam!
17 Bab 17 Berujung Malu!
18 Bab 18 Penyelamatan
19 Bab 19 Jadi penguntit
20 Bab 20 Kemarahan
21 Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22 Bab 22 Mampus aku!
23 Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24 Bab 24 Jangan Lemah!
25 Bab 25 Gue, gak lemah!
26 Bab 26 Mencari tahu!
27 Bab 27 Cunning and smart
28 Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29 Bab 29 Pertengkaran!
30 Bab 30 Mengingat
31 Bab 31 You are mysterious!
32 Bab 32 Pertengkaran kecil
33 Bab 33 Belum saatnya?
34 Bab 34 Mimpi
35 Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36 Bab 36 Tentang Bunga
37 Bab 37 Olimpiade
38 Bab 38 Olimpiade II
39 Bab 39 Sang juara
40 Bab 40 Kakak Cantik
41 Bab 41 Tingkah Aurora
42 Bab 42 Kamu bisa Shofi
43 Pemenang Give Away
44 Bab 43 Pengecut
45 Bab 44 Sudah gila
46 Bab 45 Kembalinya Trauma
47 Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48 Bab 47 Kekesalan Moreo
49 Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50 Bab 49 Mulai bercerita
51 Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52 Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53 Bab 52 Keluarga rumit
54 Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55 Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56 Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57 Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58 Bab 57 Kecemasan
59 Bab 58 Ke mall
60 Bab 59 Wujud asli
61 Bab 60 Keadaan Amira
62 Bab 61 Sejak kapan?
63 Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64 Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65 Bab 64 Mari berteman
66 Bab 65 Arti sebuah sahabat
67 Bab 66 Kita berteman
68 Bab 67 Sosok sempurna
69 Bab 68 Pulang bareng
70 Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71 Bab 70 Rumah sakit
72 Bab 71 Hanya jadi catur
73 Bab 72 Dasar pedofil
74 Bab 73 Cepat sembuh
75 Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76 Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77 Bab 76 Benang merah
78 Bab 77 Kejadian tak terduga
79 Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80 Bab 79 Pengorbanan
81 Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82 Bab 81 Yang terjadi
83 Bab 82 Benang merah yang sempurna
84 Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85 Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86 Bab 85 Saling memiliki
87 Bab 86 Dasar ceroboh!
88 Bab 87 Terluka
89 Bab 88 Bianglala
90 Bab 89 Hanya sebatas teman
91 Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92 Bab 91 Maaf saya telat!
93 Bab 92 I love you, my brother!
94 Bab 93 Ngapain di sini?
95 Bab 94 Loe egois!
96 Bab 95 Aku pergi!
97 Bab 96 Tentang Amelia
98 Bab 97 Kesakitan Amelia
99 Bab 98 Ulang tahun Aurora
100 Bab 99 Kisah masa lalu
101 Bab 100 Pergi untuk selamanya
102 Bab 101 Aib yang terkuak
103 Bab 102 Kesakitan Amelia
104 Bab 103 Farasit
105 Bab 104 We love mom, forever
106 105 Ke Bogor
107 Bab 106 Kampoeng Awan
108 Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109 Bab 108 Real winner!
110 Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111 Bab 110 Perubahan Angel
112 Bab 111 Hormon kehamilan
113 Bab 112 Taman Mini
114 Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115 Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116 Bab 115 Benar-benar pergi!
117 Extra prat
118 Extra prat 2
119 Ungkapan Author
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1 King Fatih Al-biru
2
Bab 2 Drama di pagi hari
3
Bab 3 Pingsan
4
Bab 4 Lemah!
5
Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6
Bab 6 Bunda
7
Bab 7 Menjalankan hukuman
8
Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9
Bab 9 Di tolak
10
Bab 10 Filosofi Alin
11
Bab 11 Kemarahan Amira!
12
Bab 12 Maaf!
13
Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14
Bab 14 Keputusan Queen
15
Bab 15 Salah sasaran
16
Bab 16 Fitnah dalam diam!
17
Bab 17 Berujung Malu!
18
Bab 18 Penyelamatan
19
Bab 19 Jadi penguntit
20
Bab 20 Kemarahan
21
Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22
Bab 22 Mampus aku!
23
Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24
Bab 24 Jangan Lemah!
25
Bab 25 Gue, gak lemah!
26
Bab 26 Mencari tahu!
27
Bab 27 Cunning and smart
28
Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29
Bab 29 Pertengkaran!
30
Bab 30 Mengingat
31
Bab 31 You are mysterious!
32
Bab 32 Pertengkaran kecil
33
Bab 33 Belum saatnya?
34
Bab 34 Mimpi
35
Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36
Bab 36 Tentang Bunga
37
Bab 37 Olimpiade
38
Bab 38 Olimpiade II
39
Bab 39 Sang juara
40
Bab 40 Kakak Cantik
41
Bab 41 Tingkah Aurora
42
Bab 42 Kamu bisa Shofi
43
Pemenang Give Away
44
Bab 43 Pengecut
45
Bab 44 Sudah gila
46
Bab 45 Kembalinya Trauma
47
Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48
Bab 47 Kekesalan Moreo
49
Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50
Bab 49 Mulai bercerita
51
Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52
Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53
Bab 52 Keluarga rumit
54
Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55
Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56
Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57
Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58
Bab 57 Kecemasan
59
Bab 58 Ke mall
60
Bab 59 Wujud asli
61
Bab 60 Keadaan Amira
62
Bab 61 Sejak kapan?
63
Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64
Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65
Bab 64 Mari berteman
66
Bab 65 Arti sebuah sahabat
67
Bab 66 Kita berteman
68
Bab 67 Sosok sempurna
69
Bab 68 Pulang bareng
70
Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71
Bab 70 Rumah sakit
72
Bab 71 Hanya jadi catur
73
Bab 72 Dasar pedofil
74
Bab 73 Cepat sembuh
75
Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76
Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77
Bab 76 Benang merah
78
Bab 77 Kejadian tak terduga
79
Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80
Bab 79 Pengorbanan
81
Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82
Bab 81 Yang terjadi
83
Bab 82 Benang merah yang sempurna
84
Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85
Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86
Bab 85 Saling memiliki
87
Bab 86 Dasar ceroboh!
88
Bab 87 Terluka
89
Bab 88 Bianglala
90
Bab 89 Hanya sebatas teman
91
Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92
Bab 91 Maaf saya telat!
93
Bab 92 I love you, my brother!
94
Bab 93 Ngapain di sini?
95
Bab 94 Loe egois!
96
Bab 95 Aku pergi!
97
Bab 96 Tentang Amelia
98
Bab 97 Kesakitan Amelia
99
Bab 98 Ulang tahun Aurora
100
Bab 99 Kisah masa lalu
101
Bab 100 Pergi untuk selamanya
102
Bab 101 Aib yang terkuak
103
Bab 102 Kesakitan Amelia
104
Bab 103 Farasit
105
Bab 104 We love mom, forever
106
105 Ke Bogor
107
Bab 106 Kampoeng Awan
108
Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109
Bab 108 Real winner!
110
Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111
Bab 110 Perubahan Angel
112
Bab 111 Hormon kehamilan
113
Bab 112 Taman Mini
114
Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115
Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116
Bab 115 Benar-benar pergi!
117
Extra prat
118
Extra prat 2
119
Ungkapan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!