Kebencian Fatih semakin menjadi pada gadis cupu itu. Karena diamnya Shofi menjadi Mala petaka bagi Fatih.
Bagaimana Fatih tidak benci pada anak baru itu gara-gara Shofi diam akan tamparan itu. Sekarang dia jadi imbasnya.
Karena Amira melaporkan kejadian itu pada Queen dan Farhan.
Bagaimana mana reaksi Queen dan Farhan mendengar itu. Tentu Queen yang paling murka di muka bumi ini. Bahkan Queen sampai menangis karena merasa gagal mendidik anaknya.
Hingga Farhan yang kini mengambil alih menghukum putranya. Dimana Farhan mengambil semua pasilitas Fatih dan tak memberikan uang jajan sepeserpun. Bahkan jika Farhan ingin jajan harus bekerja dulu.
Tapi, yang membuat Fatih tersiksa bukan hilangnya fasilitas yang selama ini dia punya. Tapi, diamnya sang Bunda. Sudah dua hari ini sang Bunda tak mau bicara dengan Fatih akibat kejadian dua hari lalu di mana Fatih menjadi tuduhan yang menampar Shofi.
Dan sialnya, Fatih tidak bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah. Karena, Shofi kemaren tak masuk kelas di karenakan sakit.
Fatih ingin mendatangi kediaman Shofi karena ingin meminta penjelasan kenapa dirinya diam ketika Amira bertanya, siapa yang menamparnya. Namun, nihil. Fatih tak tahu di mana kediaman Shofi. Bahkan menanyakan pada pihak sekolah pun tak ada yang memberi tahu. Karena itu privasi.
Dan, hari ini Fatih berharap gadis cupu itu masuk sekolah. Karena Fatih sudah tak tahan di diamkan terus oleh sang bunda.
Fatih kesal, marah dan entah lah, Fatih tak bisa mengeluarkan rasanya. Di diamkan sang bunda rasanya sangat menyakitkan. Fatih lebih baik di jewer dan di omeli dari pada di diam kan oleh orang tersayangnya.
Bahkan Fatih tak bersemangat masuk sekolah dan mem buli anak-anak. Rasanya dua hari sekolah jadi aman.
Sampai anak-anak berdoa, terus saja Fatih begitu jadi tak ada yang menyuruh-nyuruh, mengerjai dan memalak mereka.
"Fatih, latihan yuk?"
Ajak Rangga, namun tak di respon sama sekali. Fatih hanya diam dengan tatapan kosongnya.
"Ayolah, jangan begini. Gak asik loe,"
"Ngapain sih loe, mikirin si cupu Mulu."
"Kangen kali!"
Glek ..
Raja menelan ludahnya kasar ketika Fatih menatapnya tajam.
"Sorry, gue gak maksud!"
Kekeh Raja sambil mengangkat jarinya dengan hurup V. Fatih mendengus saja tak mau berdebat.
Amira hanya menatap malas pada Fatih. Tapi, Amira bahagia, karena kali ini kelasnya aman. Sepertinya Amira harus sering-sering melapor agar Fatih di hukum dan tak banyak tingkah lagi. Jadi, dia bisa fokus belajar kan.
"Fatih!"
Raja, Rangga dan Moreo menatap malas pada geng centil itu.
"Fatih, gue lihat loe gak ke kantin jadi gue bawakan loe makanan. Nih,"
Ucap Amelia sambil menyodorkan nasi goreng pada Fatih berikut minumannya. Namun, Fatih hanya diam saja karena terlalu malas bicara.
"Fatih kenapa diam, mau gue suapin?"
Lagi-lagi Fatih hanya diam membuat Amelia tanpa menunggu jawaban Fatih langsung membuka kap nasi goreng nya.
Hap ...
Ajaib!
Fatih menyambut suapan dari Amelia membuat Amelia tersenyum kemenangan. Akhirnya Fatih luluh juga, yes gue berhasil, batin Amelia kegirangan. Langsung semangat terus menyuapi Fatih yang diam tanpa ekspresi mengunyah makanan perlahan.
Rangga, Raja dan Moreo saling pandang bingung dengan tingkah Fatih. Tidak biasanya Fatih mau makan pemberian Amelia tapi ini malah di suapin.
Rangga ingin menyadarkan Fatih. Karena Rangga yakin, Fatih sedang tidak baik-baik saja. Tapi, di cegah oleh Raja dan Moreo.
Sindi, Rima dan Mira sahabat Amelia kegirangan. Bahkan sampai mereka mengabadikan Poto itu.
Amira hanya menatap nya malas, sedangkan Bunga menunjukan Ekspresi terkejut. Amira yakin sebentar lagi Fatih akan berubah.
Lihat saja!
"Terimakasih Bun,"
Lilir Fatih yang tidak sadar dia melihat siapa. Karena Fatih sedang menyangka, orang yang menyuapi dia adalah sang Bunda. Karena memang Fatih tadi tidak sarapan karena sang Bunda tak ikut sarapan.
Deg ...
Amelia terkejut mendengar ucapan Fatih yang menganggap dia bundanya. Sedangkan Rangga, Raja dan Moreo menahan tawa melihat wajah Amelia yang memerah. Begitupun Amira dan Bunga.
Amelia berkali-kali menahan nafas agar amarahnya tak keluar. Amelia berusaha tersenyum memanfaatkan situasi ini karena Fatih belum sadar.
Amelia ingin mengelap bibir Fatih yang ada nasi yang menempel di sudut bibir.
Plak ...
"Apa yang kau lakukan!"
Bentak Fatih tersadar dalam lamunannya. Langsung menepis lengan Amelia yang akan mengusap bibirnya. Untung saja Fatih keburu sadar.
Wajah Amelia memerah menahan malu dan marah akan respon Fatih.
"Pergi, dan bawa makanan bekas itu!"
Amelia menggebrak meja lalu pergi dengan amarah yang menggebu. Lagi-lagi Fatih menolaknya dan mempermainkan dirinya di hadapan sahabatnya.
Ha .. ha ...
Tawa ketiga sahabat Fatih pecah melihat kebodohan Fatih. Bahkan Raja sampai guling-guling di lantai karena merasa lucu dengan tingkah Fatih. Yang lebih lucu lagi wajah merah Amelia yang menahan malu.
Jika Raja jadi Amelia, dari tadi dia sudah mengubur wajahnya di lubang semut.
Malu!
Kata yang merasa diri kita hina, rendah, dan sebagainya.
Itulah yang di rasakan Amelia.
Akh ...
Amelia hanya bisa meluapkan kekesalannya pada orang lain. Membuat anak-anak menatap heran pada Amelia.
"Diam!"
Bentak Fatih kesal karena sahabatnya malah menertawakan dirinya.
"Kenapa kalian biarin si ulat bulu itu nempel hah, bahkan sampai nyuapin gue!"
Ah ... rasanya Fatih benar-benar marah pada sahabatnya. Buka marah tapi ke malu, mau di taruh di mana muka tampannya.
"Sorry, habis kenapa sih loe melamun Mulu!"
Celetuk Moreo mengulum senyum gemes melihat tingkah Fatih yang tak biasanya. Entah hukuman apa yang kedua orang tua Fatih berikan hingga membuat Fatih sampai tak fokus, pikir ketiga sahabat Fatih.
Ini semua gara-gara si cupu itu. Awas kau cupu!
Geram Fatih mengepalkan kedua tangannya. Fatih benar-benar frustasi. Fatih bersumpah tidak akan pernah melepaskan si cupu sampai kapan pun sampai Fatih puas sendiri.
"Tih, loe mau kemana!"
Brak ...
Teriak Raja melihat Fatih keluar kelas sampai membanting pintu kelas.
Di diamkan sang Bunda membuat Fatih benar-benar kacau.
Fatih bersembunyi cepat dari kejaran sahabatnya. Fatih mengendap ke gedung belakang sekolah. Dia ingin tenang, Fatih tak mau melibatkan ketiga temannya.
Ya, Fatih akan kabur dari sekolah karena pikirannya sedang kacau.
Walaupun Fatih nakal, tapi Fatih tak mau ketiga temannya ikut terlibat.
"Aman!"
Gumam Fatih ketika sudah berhasil memanjat tembok sekolah. Ia berjalan menelusuri trotoar jalan. Entah mau kemana Fatih, yang jelas Fatih ingin mencari dimana rumah Shofi. Karena gadis itu harus menjelaskan semuanya agar sang Bunda tak mendiamkannya terus.
Brum ....
Brum ...
Brum ...
Beberapa motor mengelilingi Fatih, ini kesempatan geng Rebel menghabisi Fatih karena Fatih sedang sendiri.
Sial!
Geram Fatih dalam hati, kenapa dia harus bertemu dengan musuhnya dan sialnya lagi dalam keadaan Fatih sedang frustasi.
"Wow, kita bertemu dengan ketua Black Ghost. Ha ... ha ...,"
Ucap Axel, di mana Axel merupakan ketua geng Rebel. Sepertinya hari ini hari keberuntungannya karena bertemu Fatih. Musuh bebuyutannya waktu SMP. Dan, ini kesempatan Axel menghabisi Fatih.
"Cemen, kalian hanya berani main keroyokan!"
Ejek Fatih tak merasa takut sama sekali walau dia sendirian.
Axel tersulut emosi mendengar ocehan Fatih.
"Jangan banyak ba**t loe, habisi dia!"
Fatih mundur kebelakang ketika anak-anak Rebel turun dari motor. Hingga perkelahian pun terjadi.
Satu lawan sepuluh orang, kebayang gak sih siapa yang menang.
Bugh ...
Fatih terpelanting ketika salah satu anak Rebel menendangnya dari belakang. Membuat Fatih menggeram, amarahnya semakin meluap tetkala Fatih mengingat anak-anak Rebel ingin menculik adiknya.
Axel mengepalkan tangannya ketika melihat Fatih bisa mengimbangi perlawanan anak buahnya.
Bugh ...
Lagi-lagi Fatih tersungkur karena di serang dari belakang. Kini Axel yang menendangnya.
"Cuih, dari dulu loe memang pengecut!"
Ejek Fatih pada Axel yang menyerangnya dari belakang. Axel tersulut dan menggunakan kesempatan menghajar Fatih ketika Fatih sudah kehabisan tenaga.
Bugh ...
Uhuk ...
Fatih memuntahkan darah ketika Axel menendang dadanya hingga membuat Fatih terkapar.
Ini kesempatan Axel membunuh Fatih, jadi tak akan ada penghalang lagi dia menguasai area balapan dan wilayah.
"Selamat tinggal sialan!"
Dor ...
Bersambung ...
Jangan lupa Like, Hadiah, Komen dan Vote Terimakasih ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Amelia udah gak ada urat malu..
2023-06-07
1
Tamnu Qoshdy
si cupu bersama bodyguard.. menembak geng rebel...🙊mungkin
2022-12-18
1