Bab 17 Berujung Malu!

Kebencian Fatih semakin menjadi pada gadis cupu itu. Karena diamnya Shofi menjadi Mala petaka bagi Fatih.

Bagaimana Fatih tidak benci pada anak baru itu gara-gara Shofi diam akan tamparan itu. Sekarang dia jadi imbasnya.

Karena Amira melaporkan kejadian itu pada Queen dan Farhan.

Bagaimana mana reaksi Queen dan Farhan mendengar itu. Tentu Queen yang paling murka di muka bumi ini. Bahkan Queen sampai menangis karena merasa gagal mendidik anaknya.

Hingga Farhan yang kini mengambil alih menghukum putranya. Dimana Farhan mengambil semua pasilitas Fatih dan tak memberikan uang jajan sepeserpun. Bahkan jika Farhan ingin jajan harus bekerja dulu.

Tapi, yang membuat Fatih tersiksa bukan hilangnya fasilitas yang selama ini dia punya. Tapi, diamnya sang Bunda. Sudah dua hari ini sang Bunda tak mau bicara dengan Fatih akibat kejadian dua hari lalu di mana Fatih menjadi tuduhan yang menampar Shofi.

Dan sialnya, Fatih tidak bisa membuktikan kalau dirinya tidak bersalah. Karena, Shofi kemaren tak masuk kelas di karenakan sakit.

Fatih ingin mendatangi kediaman Shofi karena ingin meminta penjelasan kenapa dirinya diam ketika Amira bertanya, siapa yang menamparnya. Namun, nihil. Fatih tak tahu di mana kediaman Shofi. Bahkan menanyakan pada pihak sekolah pun tak ada yang memberi tahu. Karena itu privasi.

Dan, hari ini Fatih berharap gadis cupu itu masuk sekolah. Karena Fatih sudah tak tahan di diamkan terus oleh sang bunda.

Fatih kesal, marah dan entah lah, Fatih tak bisa mengeluarkan rasanya. Di diamkan sang bunda rasanya sangat menyakitkan. Fatih lebih baik di jewer dan di omeli dari pada di diam kan oleh orang tersayangnya.

Bahkan Fatih tak bersemangat masuk sekolah dan mem buli anak-anak. Rasanya dua hari sekolah jadi aman.

Sampai anak-anak berdoa, terus saja Fatih begitu jadi tak ada yang menyuruh-nyuruh, mengerjai dan memalak mereka.

"Fatih, latihan yuk?"

Ajak Rangga, namun tak di respon sama sekali. Fatih hanya diam dengan tatapan kosongnya.

"Ayolah, jangan begini. Gak asik loe,"

"Ngapain sih loe, mikirin si cupu Mulu."

"Kangen kali!"

Glek ..

Raja menelan ludahnya kasar ketika Fatih menatapnya tajam.

"Sorry, gue gak maksud!"

Kekeh Raja sambil mengangkat jarinya dengan hurup V. Fatih mendengus saja tak mau berdebat.

Amira hanya menatap malas pada Fatih. Tapi, Amira bahagia, karena kali ini kelasnya aman. Sepertinya Amira harus sering-sering melapor agar Fatih di hukum dan tak banyak tingkah lagi. Jadi, dia bisa fokus belajar kan.

"Fatih!"

Raja, Rangga dan Moreo menatap malas pada geng centil itu.

"Fatih, gue lihat loe gak ke kantin jadi gue bawakan loe makanan. Nih,"

Ucap Amelia sambil menyodorkan nasi goreng pada Fatih berikut minumannya. Namun, Fatih hanya diam saja karena terlalu malas bicara.

"Fatih kenapa diam, mau gue suapin?"

Lagi-lagi Fatih hanya diam membuat Amelia tanpa menunggu jawaban Fatih langsung membuka kap nasi goreng nya.

Hap ...

Ajaib!

Fatih menyambut suapan dari Amelia membuat Amelia tersenyum kemenangan. Akhirnya Fatih luluh juga, yes gue berhasil, batin Amelia kegirangan. Langsung semangat terus menyuapi Fatih yang diam tanpa ekspresi mengunyah makanan perlahan.

Rangga, Raja dan Moreo saling pandang bingung dengan tingkah Fatih. Tidak biasanya Fatih mau makan pemberian Amelia tapi ini malah di suapin.

Rangga ingin menyadarkan Fatih. Karena Rangga yakin, Fatih sedang tidak baik-baik saja. Tapi, di cegah oleh Raja dan Moreo.

Sindi, Rima dan Mira sahabat Amelia kegirangan. Bahkan sampai mereka mengabadikan Poto itu.

Amira hanya menatap nya malas, sedangkan Bunga menunjukan Ekspresi terkejut. Amira yakin sebentar lagi Fatih akan berubah.

Lihat saja!

"Terimakasih Bun,"

Lilir Fatih yang tidak sadar dia melihat siapa. Karena Fatih sedang menyangka, orang yang menyuapi dia adalah sang Bunda. Karena memang Fatih tadi tidak sarapan karena sang Bunda tak ikut sarapan.

Deg ...

Amelia terkejut mendengar ucapan Fatih yang menganggap dia bundanya. Sedangkan Rangga, Raja dan Moreo menahan tawa melihat wajah Amelia yang memerah. Begitupun Amira dan Bunga.

Amelia berkali-kali menahan nafas agar amarahnya tak keluar. Amelia berusaha tersenyum memanfaatkan situasi ini karena Fatih belum sadar.

Amelia ingin mengelap bibir Fatih yang ada nasi yang menempel di sudut bibir.

Plak ...

"Apa yang kau lakukan!"

Bentak Fatih tersadar dalam lamunannya. Langsung menepis lengan Amelia yang akan mengusap bibirnya. Untung saja Fatih keburu sadar.

Wajah Amelia memerah menahan malu dan marah akan respon Fatih.

"Pergi, dan bawa makanan bekas itu!"

Amelia menggebrak meja lalu pergi dengan amarah yang menggebu. Lagi-lagi Fatih menolaknya dan mempermainkan dirinya di hadapan sahabatnya.

Ha .. ha ...

Tawa ketiga sahabat Fatih pecah melihat kebodohan Fatih. Bahkan Raja sampai guling-guling di lantai karena merasa lucu dengan tingkah Fatih. Yang lebih lucu lagi wajah merah Amelia yang menahan malu.

Jika Raja jadi Amelia, dari tadi dia sudah mengubur wajahnya di lubang semut.

Malu!

Kata yang merasa diri kita hina, rendah, dan sebagainya.

Itulah yang di rasakan Amelia.

Akh ...

Amelia hanya bisa meluapkan kekesalannya pada orang lain. Membuat anak-anak menatap heran pada Amelia.

"Diam!"

Bentak Fatih kesal karena sahabatnya malah menertawakan dirinya.

"Kenapa kalian biarin si ulat bulu itu nempel hah, bahkan sampai nyuapin gue!"

Ah ... rasanya Fatih benar-benar marah pada sahabatnya. Buka marah tapi ke malu, mau di taruh di mana muka tampannya.

"Sorry, habis kenapa sih loe melamun Mulu!"

Celetuk Moreo mengulum senyum gemes melihat tingkah Fatih yang tak biasanya. Entah hukuman apa yang kedua orang tua Fatih berikan hingga membuat Fatih sampai tak fokus, pikir ketiga sahabat Fatih.

Ini semua gara-gara si cupu itu. Awas kau cupu!

Geram Fatih mengepalkan kedua tangannya. Fatih benar-benar frustasi. Fatih bersumpah tidak akan pernah melepaskan si cupu sampai kapan pun sampai Fatih puas sendiri.

"Tih, loe mau kemana!"

Brak ...

Teriak Raja melihat Fatih keluar kelas sampai membanting pintu kelas.

Di diamkan sang Bunda membuat Fatih benar-benar kacau.

Fatih bersembunyi cepat dari kejaran sahabatnya. Fatih mengendap ke gedung belakang sekolah. Dia ingin tenang, Fatih tak mau melibatkan ketiga temannya.

Ya, Fatih akan kabur dari sekolah karena pikirannya sedang kacau.

Walaupun Fatih nakal, tapi Fatih tak mau ketiga temannya ikut terlibat.

"Aman!"

Gumam Fatih ketika sudah berhasil memanjat tembok sekolah. Ia berjalan menelusuri trotoar jalan. Entah mau kemana Fatih, yang jelas Fatih ingin mencari dimana rumah Shofi. Karena gadis itu harus menjelaskan semuanya agar sang Bunda tak mendiamkannya terus.

Brum ....

Brum ...

Brum ...

Beberapa motor mengelilingi Fatih, ini kesempatan geng Rebel menghabisi Fatih karena Fatih sedang sendiri.

Sial!

Geram Fatih dalam hati, kenapa dia harus bertemu dengan musuhnya dan sialnya lagi dalam keadaan Fatih sedang frustasi.

"Wow, kita bertemu dengan ketua Black Ghost. Ha ... ha ...,"

Ucap Axel, di mana Axel merupakan ketua geng Rebel. Sepertinya hari ini hari keberuntungannya karena bertemu Fatih. Musuh bebuyutannya waktu SMP. Dan, ini kesempatan Axel menghabisi Fatih.

"Cemen, kalian hanya berani main keroyokan!"

Ejek Fatih tak merasa takut sama sekali walau dia sendirian.

Axel tersulut emosi mendengar ocehan Fatih.

"Jangan banyak ba**t loe, habisi dia!"

Fatih mundur kebelakang ketika anak-anak Rebel turun dari motor. Hingga perkelahian pun terjadi.

Satu lawan sepuluh orang, kebayang gak sih siapa yang menang.

Bugh ...

Fatih terpelanting ketika salah satu anak Rebel menendangnya dari belakang. Membuat Fatih menggeram, amarahnya semakin meluap tetkala Fatih mengingat anak-anak Rebel ingin menculik adiknya.

Axel mengepalkan tangannya ketika melihat Fatih bisa mengimbangi perlawanan anak buahnya.

Bugh ...

Lagi-lagi Fatih tersungkur karena di serang dari belakang. Kini Axel yang menendangnya.

"Cuih, dari dulu loe memang pengecut!"

Ejek Fatih pada Axel yang menyerangnya dari belakang. Axel tersulut dan menggunakan kesempatan menghajar Fatih ketika Fatih sudah kehabisan tenaga.

Bugh ...

Uhuk ...

Fatih memuntahkan darah ketika Axel menendang dadanya hingga membuat Fatih terkapar.

Ini kesempatan Axel membunuh Fatih, jadi tak akan ada penghalang lagi dia menguasai area balapan dan wilayah.

"Selamat tinggal sialan!"

Dor ...

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, Komen dan Vote Terimakasih ...

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Amelia udah gak ada urat malu..

2023-06-07

1

Tamnu Qoshdy

Tamnu Qoshdy

si cupu bersama bodyguard.. menembak geng rebel...🙊mungkin

2022-12-18

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 King Fatih Al-biru
2 Bab 2 Drama di pagi hari
3 Bab 3 Pingsan
4 Bab 4 Lemah!
5 Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6 Bab 6 Bunda
7 Bab 7 Menjalankan hukuman
8 Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9 Bab 9 Di tolak
10 Bab 10 Filosofi Alin
11 Bab 11 Kemarahan Amira!
12 Bab 12 Maaf!
13 Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14 Bab 14 Keputusan Queen
15 Bab 15 Salah sasaran
16 Bab 16 Fitnah dalam diam!
17 Bab 17 Berujung Malu!
18 Bab 18 Penyelamatan
19 Bab 19 Jadi penguntit
20 Bab 20 Kemarahan
21 Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22 Bab 22 Mampus aku!
23 Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24 Bab 24 Jangan Lemah!
25 Bab 25 Gue, gak lemah!
26 Bab 26 Mencari tahu!
27 Bab 27 Cunning and smart
28 Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29 Bab 29 Pertengkaran!
30 Bab 30 Mengingat
31 Bab 31 You are mysterious!
32 Bab 32 Pertengkaran kecil
33 Bab 33 Belum saatnya?
34 Bab 34 Mimpi
35 Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36 Bab 36 Tentang Bunga
37 Bab 37 Olimpiade
38 Bab 38 Olimpiade II
39 Bab 39 Sang juara
40 Bab 40 Kakak Cantik
41 Bab 41 Tingkah Aurora
42 Bab 42 Kamu bisa Shofi
43 Pemenang Give Away
44 Bab 43 Pengecut
45 Bab 44 Sudah gila
46 Bab 45 Kembalinya Trauma
47 Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48 Bab 47 Kekesalan Moreo
49 Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50 Bab 49 Mulai bercerita
51 Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52 Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53 Bab 52 Keluarga rumit
54 Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55 Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56 Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57 Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58 Bab 57 Kecemasan
59 Bab 58 Ke mall
60 Bab 59 Wujud asli
61 Bab 60 Keadaan Amira
62 Bab 61 Sejak kapan?
63 Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64 Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65 Bab 64 Mari berteman
66 Bab 65 Arti sebuah sahabat
67 Bab 66 Kita berteman
68 Bab 67 Sosok sempurna
69 Bab 68 Pulang bareng
70 Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71 Bab 70 Rumah sakit
72 Bab 71 Hanya jadi catur
73 Bab 72 Dasar pedofil
74 Bab 73 Cepat sembuh
75 Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76 Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77 Bab 76 Benang merah
78 Bab 77 Kejadian tak terduga
79 Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80 Bab 79 Pengorbanan
81 Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82 Bab 81 Yang terjadi
83 Bab 82 Benang merah yang sempurna
84 Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85 Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86 Bab 85 Saling memiliki
87 Bab 86 Dasar ceroboh!
88 Bab 87 Terluka
89 Bab 88 Bianglala
90 Bab 89 Hanya sebatas teman
91 Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92 Bab 91 Maaf saya telat!
93 Bab 92 I love you, my brother!
94 Bab 93 Ngapain di sini?
95 Bab 94 Loe egois!
96 Bab 95 Aku pergi!
97 Bab 96 Tentang Amelia
98 Bab 97 Kesakitan Amelia
99 Bab 98 Ulang tahun Aurora
100 Bab 99 Kisah masa lalu
101 Bab 100 Pergi untuk selamanya
102 Bab 101 Aib yang terkuak
103 Bab 102 Kesakitan Amelia
104 Bab 103 Farasit
105 Bab 104 We love mom, forever
106 105 Ke Bogor
107 Bab 106 Kampoeng Awan
108 Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109 Bab 108 Real winner!
110 Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111 Bab 110 Perubahan Angel
112 Bab 111 Hormon kehamilan
113 Bab 112 Taman Mini
114 Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115 Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116 Bab 115 Benar-benar pergi!
117 Extra prat
118 Extra prat 2
119 Ungkapan Author
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1 King Fatih Al-biru
2
Bab 2 Drama di pagi hari
3
Bab 3 Pingsan
4
Bab 4 Lemah!
5
Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6
Bab 6 Bunda
7
Bab 7 Menjalankan hukuman
8
Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9
Bab 9 Di tolak
10
Bab 10 Filosofi Alin
11
Bab 11 Kemarahan Amira!
12
Bab 12 Maaf!
13
Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14
Bab 14 Keputusan Queen
15
Bab 15 Salah sasaran
16
Bab 16 Fitnah dalam diam!
17
Bab 17 Berujung Malu!
18
Bab 18 Penyelamatan
19
Bab 19 Jadi penguntit
20
Bab 20 Kemarahan
21
Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22
Bab 22 Mampus aku!
23
Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24
Bab 24 Jangan Lemah!
25
Bab 25 Gue, gak lemah!
26
Bab 26 Mencari tahu!
27
Bab 27 Cunning and smart
28
Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29
Bab 29 Pertengkaran!
30
Bab 30 Mengingat
31
Bab 31 You are mysterious!
32
Bab 32 Pertengkaran kecil
33
Bab 33 Belum saatnya?
34
Bab 34 Mimpi
35
Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36
Bab 36 Tentang Bunga
37
Bab 37 Olimpiade
38
Bab 38 Olimpiade II
39
Bab 39 Sang juara
40
Bab 40 Kakak Cantik
41
Bab 41 Tingkah Aurora
42
Bab 42 Kamu bisa Shofi
43
Pemenang Give Away
44
Bab 43 Pengecut
45
Bab 44 Sudah gila
46
Bab 45 Kembalinya Trauma
47
Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48
Bab 47 Kekesalan Moreo
49
Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50
Bab 49 Mulai bercerita
51
Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52
Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53
Bab 52 Keluarga rumit
54
Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55
Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56
Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57
Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58
Bab 57 Kecemasan
59
Bab 58 Ke mall
60
Bab 59 Wujud asli
61
Bab 60 Keadaan Amira
62
Bab 61 Sejak kapan?
63
Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64
Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65
Bab 64 Mari berteman
66
Bab 65 Arti sebuah sahabat
67
Bab 66 Kita berteman
68
Bab 67 Sosok sempurna
69
Bab 68 Pulang bareng
70
Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71
Bab 70 Rumah sakit
72
Bab 71 Hanya jadi catur
73
Bab 72 Dasar pedofil
74
Bab 73 Cepat sembuh
75
Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76
Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77
Bab 76 Benang merah
78
Bab 77 Kejadian tak terduga
79
Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80
Bab 79 Pengorbanan
81
Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82
Bab 81 Yang terjadi
83
Bab 82 Benang merah yang sempurna
84
Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85
Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86
Bab 85 Saling memiliki
87
Bab 86 Dasar ceroboh!
88
Bab 87 Terluka
89
Bab 88 Bianglala
90
Bab 89 Hanya sebatas teman
91
Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92
Bab 91 Maaf saya telat!
93
Bab 92 I love you, my brother!
94
Bab 93 Ngapain di sini?
95
Bab 94 Loe egois!
96
Bab 95 Aku pergi!
97
Bab 96 Tentang Amelia
98
Bab 97 Kesakitan Amelia
99
Bab 98 Ulang tahun Aurora
100
Bab 99 Kisah masa lalu
101
Bab 100 Pergi untuk selamanya
102
Bab 101 Aib yang terkuak
103
Bab 102 Kesakitan Amelia
104
Bab 103 Farasit
105
Bab 104 We love mom, forever
106
105 Ke Bogor
107
Bab 106 Kampoeng Awan
108
Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109
Bab 108 Real winner!
110
Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111
Bab 110 Perubahan Angel
112
Bab 111 Hormon kehamilan
113
Bab 112 Taman Mini
114
Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115
Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116
Bab 115 Benar-benar pergi!
117
Extra prat
118
Extra prat 2
119
Ungkapan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!