Bab 19 Jadi penguntit

"Akhirnya aku bisa masuk sekolah lagi,"

Gumam Shofi tersenyum gembira sambil menata rambutnya dan memakai kaca mata bulatnya.

Shofi sudah kangen dengan ke dua temannya. Walau mereka baru berteman tapi Shofi nyaman mempunyai teman seperti Amira dan Bunga.

"Bagaimana kabar dia!"

Gumam Shofi ketika mengingat keadaan Fatih yang pingsan.

"Masa bodo, yang penting aku bisa tenang di sekolah karena pasti cecunguk itu gak masuk!"

Monolog Shofi tersenyum lebar sambil meraih tas punggungnya.

Shofi ber nyanyi ria sambil menuruni anak tangga.

Davit mendengus kesal melihat keceriaan adiknya. Tapi apa boleh buat, Davit juga tak mungkin terlalu mengekang Shofi. Semoga saja suatu hari nanti Shofi mengerti dan faham kenapa dirinya melakukan ini semua.

Davit berjanji, jika Shofi sudah kuat Davit akan membawa kembali Shofi dan mengembalikan kembali sesuatu yang sudah menjadi hal Shofi.

"Bahagia banget,"

Sinis Davit membuat Shofi hanya cengengesan.

"Habis Shofi sudah kangen masuk sekolah! walau semua pelajaran sudah Shofi kuasai!"

Sombong Shofi membuat Davit mendelik malas. Shofi memang anak pintar seharusnya Shofi sudah masuk kuliah di usianya yang baru menginjak enam belas tahun. Namun, Shofi harus kembali mengulang sekolah demi bersembunyi dari maut.

"Sudah ah kak, Shofi berangkat. Takut telat!"

"Sarapan dulu!"

Teriak Davit tapi Shofi tak mendengarkannya. Membuat Davit menggelengkan kepala.

Dan, benar saja. Suasana sekolah nampak tenang dan damai ketika tidak ada Fatih. Bahkan Shofi bisa belajar dengan nyaman. Begitupun dengan Amira dan Bunga. Tapi, tidak dengan Amelia yang terus melirik ke kuri belakang. Di mana kursi Fatih kosong.

Amelia ingin bertanya pada Amira namun dia tak mau. Karena tidak akan mungkin Amira memberi tahunya. Amelia kesal sendiri, sebenarnya apa hubungan Fatih dan Amira, batin Amelia penasaran. Sampai sekarang memang Amelia belum tahu, bahkan menyuruh ayahnya saja mencari data mereka tidak dapat. Karena datanya begitu di jaga ketat.

Kalau bertanya pada sahabat Fatih Amelia yakin satu pun tak akan ada yang memberi tahunya.

Hingga tak terasa waktu istirahat pun tiba. Amira mengajak Shofi dan Bunga ke kantin.

Amelia yakin, gak masuknya Fatih ada hubungannya dengan Shofi. Tapi, Amelia tidak dapat mendekati gadis cupu itu jika selalu ada Amira di dekatnya.

Bukan Amelia takut pada Amira namun takut jika Fatih akan tahu apa yang dia lakukan. Yang ada Fatih malah semakin menjauhinya.

"Kamu pesen nasi goreng?"

Tanya Bunga merasa heran tak biasanya Shofi memakan nasi goreng.

"Perut aku lapar, tadi pagi gak sarapan dulu. Kalau makan bakso, aku takut perutku akan meledak!"

Jawab santai Shofi, karena Shofi gak bisa makan bakso kalau tidak pedas. Berhubung perutnya belum di isi apapun dan hanya segelas susu saja tadi. Jadi mau tak mau Shofi harus makan nasi.

"Oh,"

Bunga hanya ber oh ria saja lalu melanjutkan maka mie ayamnya. Sedangkan Amira sedang makan bakso. Karena bakso salah satu makanan favorit Amira.

"By the way, kamu gak masuk sekolah apa karena kejadian tiga hari yang lalu?"

Tanya Bunga kepo, jadi ingin tahu kenapa Shofi bisa sampai di tampar oleh Fatih. Bahkan sampai tak masuk kelas lagi.

Deg ...

Shofi seketika merasa bersalah akan hal itu. Entah apa yang terjadi pada Fatih waktu itu. Apa Fatih mendapat hukuman atau tidak.

Aistt, kenapa aku memikirkannya!

Shofi mencoba masa bodo. Waktu itu Shofi bukan tak mau jujur. Namun, karena marah dengan apa yang Amelia lakukan dan itu semua gara-gara Fatih membuat Shofi jadi memilih bungkam. Membuat kan Amira membalas kekesalannya pada Fatih.

"Iya, ceritakan yang sebenarnya!"

Ucap Amira dingin, Amira juga ingin tahu apa permasalahan mereka.

Shofi jadi gugup takut Amira marah akan kediamannya. Tapi, jika tida ngomong Shofi yakin Amira pasti akan tetap menyangka kalau Fatih lah yang menamparnya.

"Emmz, sebenarnya yang menampar aku Amelia bukan Fatih!"

Cicit Shofi menunduk gemetar karena takut pada Amira.

"What!"

Pekik Amira langsung menatap tajam pada Shofi.

Shofi semakin merasa bersalah akan hal itu. Karena gara-gara dia dua saudara itu berantem. Shofi masih ingat bagaimana Amira membela dirinya.

"Shofi kau!"

"Maafkan aku, waktu itu aku diam karena ketakutan."

Lilir Shofi benar-benar merasa bersalah. Shofi hanya menunduk saja. Amira menghela nafas berat.

Amira jadi merasa bersalah akan hal itu. Gara-gara dirinya juga mengadu Fatih langsung di hukum dan di diamkan oleh Tante Queen.

"Ah ... sepertinya aku gak bisa melindungi kamu lagi Shofi."

Ucap Amira Lilir, Amira yakin kali ini Fatih akan membalas Shofi. Dan, tentu Amira tak akan membantu karena kali ini Shofi yang salah.

"Kenapa? apa Fatih membenciku!"

"Tapi lebih dari itu, kamu sudah melakukan kesalahan besar!"

Shofi menautkan ke dua alisnya bingung akan ucapan Amira. Memang se menakutkan apa Fatih.

Ah .., sepertinya aku benar-benar jadi mangsa cecunguk itu!

Batin Shofi menghela nafas berat begitupun dengan Amira. Sedangkan Bunga hanya diam saja karena bingung harus bagaimana.

"Sepertinya aku harus pergi!"

Ucap Amira tiba-tiba berdiri.

"Kemana?"

"Menjenguk Fatih, apa kau mau ikut dan meluruskan semuanya?"

Glek ...

Shofi menelan ludahnya kasar, bertemu saja Shofi tidak mau. Ah, Shofi jadi bingung sendiri.

"B-boleh, ta-tapi Fatih gak akan nyakitin aku kan?"

Lilir Shofi ketakutan sambil meremas tangannya.

"Gak tahu, semoga saja tidak!"

Semoga saja tidak!

Batin Shofi mengulang ucapan Amira. Berarti Fatih benar-benar tak akan melepaskan dia. Huh, mimpi apa Shofi harus berurusan panjang dengan Fatih. Tapi, Fatih kan duluan yang sudah cari gara-gara padanya.

"Emmz, aku takut. Kamu saja ya yang jelasin!"

Mohon Shofi belum siap bertemu Fatih. Apalagi Shofi yakin di rumah sakit pasti akan ada kedua orang tuanya.

"Hm,"

Amira langsung pamit pergi meninggalkan Shofi dan Bunga.

Amelia yang melihat Amira pergi langsung mengikutinya. Amelia yakin 100% kalau Amira pasti mau menemui Fatih. Karena tak biasanya Amira keluar waktu sekolah belum selesai.

Kecurigaan Amelia menjadi kuat ketika melihat ketiga sahabat Fatih juga ikut pergi.

"Rumah sakit!"

Gumam Amelia ketika berhasil mengikuti kemana Amira pergi.

"Loe yakin Mel, Amira bertemu Fatih!"

Tanya Mira karena Amira masuk rumah sakit.

"Gue yakin, kita ikutin saja. Kalau benar Fatih berada di rumah sakit itu artinya. Oh my good, pangeranku!"

Amelia langsung turun dari mobil di ikuti ketiga temannya. Amelia menjadi penguntit demi tahu dimana Fatih berada.

"Hey, kalian juga di sini!"

Pekik Amira terkejut melihat tiga teman Fatih juga berada di rumah sakit.

"He .. he ... kami mau menjenguk Fatih,"

Ucap Raja sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh my good, jadi benar. Pangeranku sedang sakit!"

Heboh Amelia ketika menguping pembicaraan Amira dan ketiga sahabat Fatih.

Tanpa tak tahu malu Amelia menerobos masuk ke dalam membuat Amira dan ketiga sahabat Fatih terkejut akan kedatangan tiba-tiba ulet bulu.

Amira ingin mencegah namun, sialnya Amelia sudah keburu masuk.

"Oh Fati--"

Deg ...

Bersambung ...

Jangan lupa Like, Hadiah, Komen dan Vote Terimakasih ...

Terimakasih para reader sudah mendukung Author dengan Like, Hadiah, komen,Kopi, Bunga DLL.

Tanggal 20 Desember ini terimakasih pada

Lily

2.Tamnu Qoshdy

Jumi saddah

Yang Sudah menjadi juara Top Fans Filosofi Alin.

Kalian mau jadi Top Fans juga, yuk buruan sebanyak-banyaknya kasih Like, Hadiah, komen, Kopi, Bunga DLL.

Karena Author mau bagi-bagi hadiah nih.

Give Away Filosofi Alin buat para Reader yang menjadi Top Fans Filosofi Alin.

Contohnya kaya seperti yang di atas ya ⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️⬆️

Pemenangnya akan di umumkan pada tanggal 31 Desember puncak tahun baru.

Reader : "Hadiahnya apa Thor??"

Author : Buat juara satu bakalan dapat pulsa gratisssss sebesar 20k, Juara dua 15k dan juara tiga 10k!"

Reader: Wah mau .. mau Thor! Caranya gimana supaya dapat hadiah pulsa gratis itu?"

Author : Cukup para Reader kasih Like, Hadiah, komen, Kopi, Bunga, Vote DLL! dukung juga Filosofi Alin sedang ikut Lomba writing episode 8!"

Reader : Ok, Thor. Kami kasih, semoga aku dapat!"

Author: AMIN ....

Terpopuler

Comments

Tamnu Qoshdy

Tamnu Qoshdy

terimakasih juga thor... sukses slalu

2022-12-20

1

Tamnu Qoshdy

Tamnu Qoshdy

terkejut..? kenapa itu..? ada apa? 😧😨😱

2022-12-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 King Fatih Al-biru
2 Bab 2 Drama di pagi hari
3 Bab 3 Pingsan
4 Bab 4 Lemah!
5 Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6 Bab 6 Bunda
7 Bab 7 Menjalankan hukuman
8 Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9 Bab 9 Di tolak
10 Bab 10 Filosofi Alin
11 Bab 11 Kemarahan Amira!
12 Bab 12 Maaf!
13 Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14 Bab 14 Keputusan Queen
15 Bab 15 Salah sasaran
16 Bab 16 Fitnah dalam diam!
17 Bab 17 Berujung Malu!
18 Bab 18 Penyelamatan
19 Bab 19 Jadi penguntit
20 Bab 20 Kemarahan
21 Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22 Bab 22 Mampus aku!
23 Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24 Bab 24 Jangan Lemah!
25 Bab 25 Gue, gak lemah!
26 Bab 26 Mencari tahu!
27 Bab 27 Cunning and smart
28 Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29 Bab 29 Pertengkaran!
30 Bab 30 Mengingat
31 Bab 31 You are mysterious!
32 Bab 32 Pertengkaran kecil
33 Bab 33 Belum saatnya?
34 Bab 34 Mimpi
35 Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36 Bab 36 Tentang Bunga
37 Bab 37 Olimpiade
38 Bab 38 Olimpiade II
39 Bab 39 Sang juara
40 Bab 40 Kakak Cantik
41 Bab 41 Tingkah Aurora
42 Bab 42 Kamu bisa Shofi
43 Pemenang Give Away
44 Bab 43 Pengecut
45 Bab 44 Sudah gila
46 Bab 45 Kembalinya Trauma
47 Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48 Bab 47 Kekesalan Moreo
49 Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50 Bab 49 Mulai bercerita
51 Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52 Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53 Bab 52 Keluarga rumit
54 Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55 Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56 Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57 Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58 Bab 57 Kecemasan
59 Bab 58 Ke mall
60 Bab 59 Wujud asli
61 Bab 60 Keadaan Amira
62 Bab 61 Sejak kapan?
63 Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64 Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65 Bab 64 Mari berteman
66 Bab 65 Arti sebuah sahabat
67 Bab 66 Kita berteman
68 Bab 67 Sosok sempurna
69 Bab 68 Pulang bareng
70 Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71 Bab 70 Rumah sakit
72 Bab 71 Hanya jadi catur
73 Bab 72 Dasar pedofil
74 Bab 73 Cepat sembuh
75 Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76 Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77 Bab 76 Benang merah
78 Bab 77 Kejadian tak terduga
79 Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80 Bab 79 Pengorbanan
81 Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82 Bab 81 Yang terjadi
83 Bab 82 Benang merah yang sempurna
84 Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85 Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86 Bab 85 Saling memiliki
87 Bab 86 Dasar ceroboh!
88 Bab 87 Terluka
89 Bab 88 Bianglala
90 Bab 89 Hanya sebatas teman
91 Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92 Bab 91 Maaf saya telat!
93 Bab 92 I love you, my brother!
94 Bab 93 Ngapain di sini?
95 Bab 94 Loe egois!
96 Bab 95 Aku pergi!
97 Bab 96 Tentang Amelia
98 Bab 97 Kesakitan Amelia
99 Bab 98 Ulang tahun Aurora
100 Bab 99 Kisah masa lalu
101 Bab 100 Pergi untuk selamanya
102 Bab 101 Aib yang terkuak
103 Bab 102 Kesakitan Amelia
104 Bab 103 Farasit
105 Bab 104 We love mom, forever
106 105 Ke Bogor
107 Bab 106 Kampoeng Awan
108 Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109 Bab 108 Real winner!
110 Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111 Bab 110 Perubahan Angel
112 Bab 111 Hormon kehamilan
113 Bab 112 Taman Mini
114 Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115 Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116 Bab 115 Benar-benar pergi!
117 Extra prat
118 Extra prat 2
119 Ungkapan Author
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1 King Fatih Al-biru
2
Bab 2 Drama di pagi hari
3
Bab 3 Pingsan
4
Bab 4 Lemah!
5
Bab 5 Cinderella menjadi Upik Abu
6
Bab 6 Bunda
7
Bab 7 Menjalankan hukuman
8
Bab 8 Pungsi dan Filosofi!
9
Bab 9 Di tolak
10
Bab 10 Filosofi Alin
11
Bab 11 Kemarahan Amira!
12
Bab 12 Maaf!
13
Bab 13 Ternyata, dia adiknya!
14
Bab 14 Keputusan Queen
15
Bab 15 Salah sasaran
16
Bab 16 Fitnah dalam diam!
17
Bab 17 Berujung Malu!
18
Bab 18 Penyelamatan
19
Bab 19 Jadi penguntit
20
Bab 20 Kemarahan
21
Bab 21 Si gadis Cupu bukan Cuhu!
22
Bab 22 Mampus aku!
23
Bab 23 Tak bisa bersembunyi!!!
24
Bab 24 Jangan Lemah!
25
Bab 25 Gue, gak lemah!
26
Bab 26 Mencari tahu!
27
Bab 27 Cunning and smart
28
Bab 28 Masalah loe dengan gue!
29
Bab 29 Pertengkaran!
30
Bab 30 Mengingat
31
Bab 31 You are mysterious!
32
Bab 32 Pertengkaran kecil
33
Bab 33 Belum saatnya?
34
Bab 34 Mimpi
35
Bab 35 Kekesalan Shofi ( I Hate You)
36
Bab 36 Tentang Bunga
37
Bab 37 Olimpiade
38
Bab 38 Olimpiade II
39
Bab 39 Sang juara
40
Bab 40 Kakak Cantik
41
Bab 41 Tingkah Aurora
42
Bab 42 Kamu bisa Shofi
43
Pemenang Give Away
44
Bab 43 Pengecut
45
Bab 44 Sudah gila
46
Bab 45 Kembalinya Trauma
47
Bab 46 Kekesalan tingkat dewa
48
Bab 47 Kekesalan Moreo
49
Bab 48 Shofi asli bukan Shofi cupu!
50
Bab 49 Mulai bercerita
51
Bab 50 Tolong jangan pergi lagi
52
Bab 51 Baru sadar, bahwa loe itu lemah!
53
Bab 52 Keluarga rumit
54
Bab 53 Tolong, bawa aku pergi dari sini!
55
Bab 54 Bukan 'kita' tapi 'Kakak'!
56
Bab 55 Gue tahu, gue tampan!
57
Bab 56 Menghabiskan waktu bersama
58
Bab 57 Kecemasan
59
Bab 58 Ke mall
60
Bab 59 Wujud asli
61
Bab 60 Keadaan Amira
62
Bab 61 Sejak kapan?
63
Bab 62 Gue takut loe akan jatuh cinta!
64
Bab 63 Lalu aku harus bagaimana?
65
Bab 64 Mari berteman
66
Bab 65 Arti sebuah sahabat
67
Bab 66 Kita berteman
68
Bab 67 Sosok sempurna
69
Bab 68 Pulang bareng
70
Bab 69 Loe terluka karena, gue!
71
Bab 70 Rumah sakit
72
Bab 71 Hanya jadi catur
73
Bab 72 Dasar pedofil
74
Bab 73 Cepat sembuh
75
Bab 74 Indah, Cantik dan Nyaman
76
Bab 75 Apa loe gak merindukan gue?
77
Bab 76 Benang merah
78
Bab 77 Kejadian tak terduga
79
Bab 78 Tunggu Schwager, dek!
80
Bab 79 Pengorbanan
81
Bab 80 Sebuah benang merah yang mulai tersusun
82
Bab 81 Yang terjadi
83
Bab 82 Benang merah yang sempurna
84
Bab 83 Kalau aku bukan kakak nya
85
Bab 84 Saya bukan kakak kandung kamu!
86
Bab 85 Saling memiliki
87
Bab 86 Dasar ceroboh!
88
Bab 87 Terluka
89
Bab 88 Bianglala
90
Bab 89 Hanya sebatas teman
91
Bab 90 Izinkan gue tetep memanggil loe, Philo!
92
Bab 91 Maaf saya telat!
93
Bab 92 I love you, my brother!
94
Bab 93 Ngapain di sini?
95
Bab 94 Loe egois!
96
Bab 95 Aku pergi!
97
Bab 96 Tentang Amelia
98
Bab 97 Kesakitan Amelia
99
Bab 98 Ulang tahun Aurora
100
Bab 99 Kisah masa lalu
101
Bab 100 Pergi untuk selamanya
102
Bab 101 Aib yang terkuak
103
Bab 102 Kesakitan Amelia
104
Bab 103 Farasit
105
Bab 104 We love mom, forever
106
105 Ke Bogor
107
Bab 106 Kampoeng Awan
108
Bab 107 Biarkan waktu berhenti sejenak
109
Bab 108 Real winner!
110
Bab 109 Kamu sungguh sempurna
111
Bab 110 Perubahan Angel
112
Bab 111 Hormon kehamilan
113
Bab 112 Taman Mini
114
Bab 113 Resepsi pernikahan Bunga
115
Bab 114 Kita sama-sama sakit!
116
Bab 115 Benar-benar pergi!
117
Extra prat
118
Extra prat 2
119
Ungkapan Author

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!