Minta Uang

Klek, pintu kamar itu terbuka kembali. Nampak Arya yang sudah berpakaian rapi.

"Mama dan Rubby masih di sini?" Tanya Arya yang melihat istri dan mamanya masih berdiri di depan kamarnya.

"Mama tadi tanya sama Rubby kenapa dia teriak, katanya karena melihat kau tidak pakai baju." Mama Dewi kembali tertawa.

"Ma... Tak perlu di bahas lagi." Tukas Arya, pemuda itu terlihat malu.

"Tapi ini lucu, bukannya kalian sudah menikah? Jadi bukankah wajar jika melihat tubuh satu sama lain?" Goda perempuan paruh baya itu lagi.

"Mama..." Geram Arya, Mamanya itu menyebalkan sekali. Senang sekali menggoda dirinya dan juga Rubby. Sedangkan Rubby hanya menunduk, menyembunyikan wajahnya yang merona karena pertanyaan ibu mertuanya.

"Ya sudah, ya sudah. Kita sarapan. Tadi istrimu yang memasak." Ajaknya.

* * *

Dengan lahap Arya menyantap sarapannya, tak bisa di pungkiri jika masakan Rubby begitu lezat dan cocok dengan seleranya.

"Bagaimana, Arya? Masakan istrimu enak kan?" Tanya Mama Dewi begitu mereka selesai sarapan.

"Yah... Lumayan." Jawab Arya sambil menyeka bibirnya dengan tisu, kemudian meraih gelas yang ada di sampingnya dan meneguk isinya hingga tak bersisa.

"Lumayan? Kau makan lahap begitu." Celetuk Mama Dewi.

"Iya, masakan istriku enak. Sekarang Mama puas?" Tanya Arya menatap datar pada mamanya.

"Harusnya kau bilang enak. Tidak perlu berbelit seperti itu." Mama Dewi membalas tatapan datar putra sulungnya. Sedangkan Rubby hanya menatap keduanya bergantian.

"Sudahlah, Ma. Aku tak ingin berdebat." Arya hendak bangun duduknya.

"Kau mau ke mana?" Tanya Mama Dewi membuat Arya kembali duduk di kursinya.

"Tentu saja aku mau bekerja. Aku mau ke coffe shop. Hari ini, hari pertama Andika bekerja. Aku ingin melihatnya." Jawabnya.

Mama Dewi beralih menatap menantunya.

"Apa kau juga mau pergi, Rubby?" Tanyanya. Rubby mengangguk.

"Iya, Ma. Rubby mau ke toko kue." Jawab Rubby.

"Sebaiknya hari ini kalian di rumah saja. Kalian kan baru menikah." Ujar Mama Dewi menatap anak dan menantunya bergantian.

"Ma, aku banyak pekerjaan. Aku juga harus melihat bagaimana pekerjaan Andika." Sanggah Arya.

"Arya, kalian baru menikah. Sebaiknya habiskan waktu berdua dulu."

"Ma..." Arya tidak jadi bicara melihat tatapan tajam Mama Dewi yang terarah padanya.

"Ma, tapi Rubby sudah ada janji dengan konsumen hari ini." Rubby memberanikan diri untuk bicara.

"Mama dengar kan? Rubby sudah ada janji." Tambah Arya.

"Rubby, tapi kan..."

"Maaf Ma, tapi Rubby tak ingin mengecewakan konsumen dengan membatalkan janji secara mendadak." Ucap Rubby yang sebenarnya merasa tak enak.

"Hah, ya sudah kalian pergilah." Ucap Mama Dewi dengan nada kecewa.

"Arya pergi dulu." Pria itu bangkit dari duduknya.

"Arya!" Mama Dewi kembali memanggil.

"Apalagi, Ma?" Sahut Arya yang terdengar malas.

"Kau itu... Apa kau lupa sudah punya istri? Antar istrimu dulu ke toko kue." Perintahnya.

"Tidak perlu, Ma. Rubby naik angkot saja." Rubby menyela, Mama Dewi menggeleng cepat.

"Tidak, tidak. Mama tak rela menantu Mama naik angkot. Biar Arya yang mengantarmu. Lagipula itu sudah tugasnya sebagai suamimu." Ujarnya. Tentu saja ia tak akan membiarkan menantunya itu berdesak-desakan di dalam angkot. Arya menghela nafas panjang. Banyak sekali drama pagi ini

"Aku akan mengantarmu." Ucapnya pada Rubby.

" Iya, Mas." Rubby menurut saja.

* * *

Mobil hitam itu melaju dengan kecepatan sedang. Keheningan tercipta di dalamnya. Sepasang suami istri itu membisu di dalam mobil.

Rubby sesekali melirik ke arah suaminya yang nampak fokus pada jalanan di depannya.

"Besok-besok Mas tak perlu mengantarku. Aku akan mengambil motorku di rumah." Ujar Rubby setelah keduanya membisu cukup lama.

"Tidak perlu, aku saja yang mengantarmu. Lagipula kita satu arah dan Mama akan memecatku sebagai anaknya jika tak mengantarmu." Sahut Arya yang masih fokus pada jalanan.

"Tapi aku tak ingin merepotkan." Rubby sebenarnya merasa tak enak jika Arya harus mengantarnya setiap hari.

"Bukankah tadi Mama bilang, kalau ini sudah menjadi tugasku?" Arya balik bertanya.

"Tapi..."

"Sudahlah, Rubby. Aku yang akan mengantar dan juga menjemputmu. Anggap saja aku sedang melakukan tugasku sebagai seorang suami." Sela Arya sambil menatap singkat pada istrinya.

Rubby tak menjawab. Gadis itu hanya mengangguk saja.

"Tugas seorang suami? Tapi, apa Mas Firaz akan tetap mengantarku jika Mama tak menyuruhnya tadi?" Tanya Rubby dalam hati.

Setelah beberapa menit mereka tiba di sebuah toko kue yang lumayan besar.

"Ini toko kue milikmu?" Tanya Arya begitu mereka sampai. Ada sebuah papan nama di atas toko itu, bertuliskan Rubby Cake's.

"Iya, Mas. Mas mau mampir dulu?" Tanya Rubby sambil melepaskan sabuk pengamannya.

"Tidak. Aku harus segera ke coffe shop." Jawab Arya.

"Baiklah, hati-hati di jalan." Rubby mengadahkan tangannya. Arya mengerutkan keningnya, kemudian ia malah mengambil dompet dari saku celananya. Arya mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya, Rubby menatapnya heran dengan tangan yang masih menggantung di udara.

"Ini." Arya meletakkan lembaran uang itu di telapak tangan istrinya.

"Kenapa Mas Firaz memberiku uang?" Tanya Rubby heran.

"Kau minta uang kan? Uang nafkah untukmu? Maaf aku lupa, seharusnya aku kasih di rumah tadi." Arya balik bertanya. Rubby menganga tak percaya mendengarnya. Bisa-bisa suaminya itu mengiranya meminta uang.

"Aku bukan mau meminta uang, Mas." Rubby meletakkan uang itu di atas dashboard mobil.

"Lalu, kau minta apa?" Tanya Arya tak mengerti. Rubby memandang ke arah suaminya, kemudian meraih tangannya dan mengecup punggung tangan itu.

"Aku mau mencium tanganmu, Mas." Ucapnya begitu selesai.

"Oh..." Arya menggaruk rambutnya yang tidak gatal. Ternyata ia salah kira. Rubby tersenyum simpul, tangannya beralih membuka pintu mobil.

"Rubby." Panggilnya.

"Ya?" Rubby menoleh dengan pintu mobil yang sudah terbuka.

"Ini, kau terima." Arya kembali menyerahkan uang itu pada Rubby.

"Tapi aku masih punya uang, Mas." Tolaknya.

"Itu uangmu. Sedangkan ini uang nafkah dariku, kewajibanku. Dan kau harus menerimanya."

Mau tak mau Rubby akhirnya menerima uang yang jumlahnya lumayan banyak itu.

"Terima kasih." Ucap Rubby sambil menyimpan uang itu ke dalam tasnya.

"Nanti sore aku akan menjemputmu." Kata Arya.

"Iya, Mas. Assalamu'alaikum." Rubby mengucap salam.

"Wa'alaikumsalam." Balas Arya sebelum pergi meninggalkan tempat itu.

Gadis itu melangkah masuk ke dalam toko kue miliknya.

"Selamat datang Mba Rubby." Sambut tiga orang pegawainya yang sudah lebih dulu sampai di sana.

"Selamat pagi semuanya." Balas Rubby dengan senyum manisnya.

"Aku kira Mba Rubby tidak datang hari ini." Kata Ria, salah seorang pegawai di sana.

"Ya, aku juga. Secara Mba Rubby kan pengantin baru..." Tambah Ela yang di sertai sorakan menggoda Rubby.

Terpopuler

Comments

Farida Wahyuni

Farida Wahyuni

rubby's cake

2023-08-02

1

Majotiku

Majotiku

lanjuuut

2023-04-11

1

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Yang Gagal
2 Arya Patah Hati
3 Masalah Baru
4 Melamar Intan
5 Sahabat Lama
6 Rubby Yang Tidak Menarik
7 Minta Maaf
8 Kecewa
9 Mas Firaz
10 Hari Pernikahan
11 Ciuman Pertama
12 Ikut Suami
13 Buku Rahasia Rubby
14 Belajar Mencintai
15 Foto Mega
16 Pemandangan Indah
17 Minta Uang
18 Kau Berubah
19 Gara-Gara Kucing
20 Siapa Yang Menelepon?
21 Baju Tidur
22 Apa Kau Suka?
23 Perasaan Bersalah
24 Bertemu teman lama
25 Mawar Putih
26 Apa Yang Kau Buat?
27 Sketsa Wajah Siapa?
28 Tidak Cemburu
29 Status Tak Jelas
30 Lenganmu Kenapa?
31 Mimpi Indah
32 Jangan Pecat Saya
33 Arya Sakit
34 Kenapa Menyebut Nama Mega?
35 Bertemu Bara
36 Rubby Wanita Impianku
37 Suami Rubby
38 Arya Cemburu
39 Menyadari Perasaan
40 Percayalah Padaku
41 Sketsa Wajahku?
42 Bertemu Mega
43 Kau lupa padaku?
44 Rubby Marah?
45 Apa Ada Wanita Lain?
46 Menerima Kenyataan
47 Istri Arya
48 Hubungan Kita Sudah Berakhir
49 Aku mencintaimu
50 Naik Motor Lebih Romantis
51 Sudah Sampai Mana?
52 Tidak Boleh!
53 Aku Sudah Tidur Dengan Suamimu
54 Lamaran Dadakan
55 Kenapa Menyebut Nama Rubby?
56 Aku Hanya Ingin Kau Percaya
57 Sama-Sama Patah Hati
58 Sebuah Rencana
59 Jangan Mendekat!
60 Rubby...
61 Semua Salahku
62 Kau Jahat!
63 Aku Tidak Ingin Melihatmu
64 Tinggal Terpisah
65 Merindukanmu
66 Ingin Kembali
67 Cinta Pertama
68 Aku Akan Melepaskannya
69 Hai Teman Lamaku!
70 Kak Arya!
71 Aku Kembali Membuatmu Menangis
72 Mengucap Kata Talak
73 Keputusan Terbaik
74 Mencintai Berlebihan
75 Tidak Cemburu
76 Keputusan Yang Salah?
77 Perlu Waktu
78 Teman Rubby
79 Di Tolak
80 Cinta Tanpa Alasan
81 Akhirnya Bertemu
82 Tidak Ada Kesempatan
83 Intan Melahirkan
84 Kabar Baik
85 Arya Tidak Datang
86 Penolakan
87 Tidak Akan Berpengaruh
88 Cinta Pertama Telah Kembali
89 Aku Bahagia
90 Ungkapan Cinta
91 Tidak Normal?
92 Terima Kasih
93 Sesi Kedua Dan Ketiga
94 Mau Jadi Apa?
95 Bagaimana Semalam?
96 Telat Paham
97 Kau Mengenalku?
98 Gadis Aneh
99 Tanggung Jawab
100 Memang Maumu
101 Penasaran
102 Rahasia Rubby
103 Manfaatkan Waktu
104 Teman Baru
105 Siapa?
106 Kalah Telak
107 CDS 107
108 CDS 108
109 CDS 109
110 CDS 110
111 CDS 111
112 CDS 112
113 CDS 113
114 CDS 114
115 CDS 115
116 CDS 116
117 CDS 117
118 CDS 118
119 CDS 119
120 CDS 120
121 CDS 121
122 CDS 122
123 CDS 123
124 CDS 124
125 CDS 125
126 CDS 126
127 CDS 127
128 CDS 128
129 CDS 129
130 CDS 130
131 CDS 131
132 CDS 132
133 CDS 133
134 CDS 134
135 CDS 135
136 CDS 136
137 CDS 137
138 CDS 138
139 CDS 139
140 CDS 140
141 CDS 141
142 CDS 142
143 CDS 143
144 CDS 144
145 CDS 145
146 CDS 146
147 CDS 147
148 CDS 148
149 CINTA DALAM SKETSA 149 (ENDING)
150 CINTA DALAM SKETSA season 2
151 PENGUMUMAN
152 SKETSA CINTA KITA
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kejutan Yang Gagal
2
Arya Patah Hati
3
Masalah Baru
4
Melamar Intan
5
Sahabat Lama
6
Rubby Yang Tidak Menarik
7
Minta Maaf
8
Kecewa
9
Mas Firaz
10
Hari Pernikahan
11
Ciuman Pertama
12
Ikut Suami
13
Buku Rahasia Rubby
14
Belajar Mencintai
15
Foto Mega
16
Pemandangan Indah
17
Minta Uang
18
Kau Berubah
19
Gara-Gara Kucing
20
Siapa Yang Menelepon?
21
Baju Tidur
22
Apa Kau Suka?
23
Perasaan Bersalah
24
Bertemu teman lama
25
Mawar Putih
26
Apa Yang Kau Buat?
27
Sketsa Wajah Siapa?
28
Tidak Cemburu
29
Status Tak Jelas
30
Lenganmu Kenapa?
31
Mimpi Indah
32
Jangan Pecat Saya
33
Arya Sakit
34
Kenapa Menyebut Nama Mega?
35
Bertemu Bara
36
Rubby Wanita Impianku
37
Suami Rubby
38
Arya Cemburu
39
Menyadari Perasaan
40
Percayalah Padaku
41
Sketsa Wajahku?
42
Bertemu Mega
43
Kau lupa padaku?
44
Rubby Marah?
45
Apa Ada Wanita Lain?
46
Menerima Kenyataan
47
Istri Arya
48
Hubungan Kita Sudah Berakhir
49
Aku mencintaimu
50
Naik Motor Lebih Romantis
51
Sudah Sampai Mana?
52
Tidak Boleh!
53
Aku Sudah Tidur Dengan Suamimu
54
Lamaran Dadakan
55
Kenapa Menyebut Nama Rubby?
56
Aku Hanya Ingin Kau Percaya
57
Sama-Sama Patah Hati
58
Sebuah Rencana
59
Jangan Mendekat!
60
Rubby...
61
Semua Salahku
62
Kau Jahat!
63
Aku Tidak Ingin Melihatmu
64
Tinggal Terpisah
65
Merindukanmu
66
Ingin Kembali
67
Cinta Pertama
68
Aku Akan Melepaskannya
69
Hai Teman Lamaku!
70
Kak Arya!
71
Aku Kembali Membuatmu Menangis
72
Mengucap Kata Talak
73
Keputusan Terbaik
74
Mencintai Berlebihan
75
Tidak Cemburu
76
Keputusan Yang Salah?
77
Perlu Waktu
78
Teman Rubby
79
Di Tolak
80
Cinta Tanpa Alasan
81
Akhirnya Bertemu
82
Tidak Ada Kesempatan
83
Intan Melahirkan
84
Kabar Baik
85
Arya Tidak Datang
86
Penolakan
87
Tidak Akan Berpengaruh
88
Cinta Pertama Telah Kembali
89
Aku Bahagia
90
Ungkapan Cinta
91
Tidak Normal?
92
Terima Kasih
93
Sesi Kedua Dan Ketiga
94
Mau Jadi Apa?
95
Bagaimana Semalam?
96
Telat Paham
97
Kau Mengenalku?
98
Gadis Aneh
99
Tanggung Jawab
100
Memang Maumu
101
Penasaran
102
Rahasia Rubby
103
Manfaatkan Waktu
104
Teman Baru
105
Siapa?
106
Kalah Telak
107
CDS 107
108
CDS 108
109
CDS 109
110
CDS 110
111
CDS 111
112
CDS 112
113
CDS 113
114
CDS 114
115
CDS 115
116
CDS 116
117
CDS 117
118
CDS 118
119
CDS 119
120
CDS 120
121
CDS 121
122
CDS 122
123
CDS 123
124
CDS 124
125
CDS 125
126
CDS 126
127
CDS 127
128
CDS 128
129
CDS 129
130
CDS 130
131
CDS 131
132
CDS 132
133
CDS 133
134
CDS 134
135
CDS 135
136
CDS 136
137
CDS 137
138
CDS 138
139
CDS 139
140
CDS 140
141
CDS 141
142
CDS 142
143
CDS 143
144
CDS 144
145
CDS 145
146
CDS 146
147
CDS 147
148
CDS 148
149
CINTA DALAM SKETSA 149 (ENDING)
150
CINTA DALAM SKETSA season 2
151
PENGUMUMAN
152
SKETSA CINTA KITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!