Kecewa

"Karena Intan, Kakak harus menikah dengan lelaki yang tidak Kakak kenal." Jawab Intan sambil menunduk.

"Hei, kenapa berkata seperti itu?" Rubby meraih dagu Intan, membuat adiknya itu menatap dirinya.

"Intan merasa bersalah..." Lirihnya.

"Intan, ini bukan salahmu. Jika Kakak menikah dengan Mas Firaz, itu berarti Mas Firaz adalah jodoh yang di kirim oleh Allah untuk Kakak." Tutur Rubby sambil tersenyum simpul.

"Tapi Kakak kan tidak kenal dengan Kak Arya." Sela Intan.

"Kami kan bisa saling mengenal nantinya setelah menikah. Lagipula Kakak memang ingin seperti ini, menikah tanpa pacaran." Ucap Rubby yang terdengar begitu lembut.

"Bukan seperti aku ya, Kak..." Cicit Intan.

"Intan, maksud Kakak bukan begitu..." Rubby merasa salah bicara.

"Maaf Kak, aku hanya bisa membuat malu keluarga saja." Selanya.

Intan teringat, ketika beberapa hari yang lalu saat mengatakan yang sebenarnya pada orang tuanya kalau dirinya tengah hamil. Betapa kecewa dan marahnya Ayah Bakti dan Bunda Maya ketika itu.

Hari itu Intan memutuskan untuk mengatakan apa yang sudah terjadi pada dirinya. Intan melihat keluarganya yang tengah berkumpul setelah makan malam, dengan langkah ragu ia mendekati mereka.

"Intan, ayo sini." Rubby melambaikan tangannya, Intan menurut dan duduk di samping Rubby. Namun setelah berhadapan dengan keluarganya langsung, lidah Intan mendadak kelu. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulutnya. Rasa takut sudah lebih dulu melingkupi dirinya.

Bagaimana kalau keluarganya marah besar? Bagaimana kalau mereka menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya? Bagaimana kalau dirinya di usir dari rumah? Prasangka buruk langsung menumpuk di fikiran Intan.

"Kau kenapa, Intan?" Tanya Bunda Maya yang melihat putri bungsunya nampak gugup sambil mere*mas-re*mas jari-jari tangannya.

"Intan, ada apa?" Kali ini Rubby yang bertanya, di belainya lembut punggung adiknya.

"Ada yang ingin Intan katakan." Cicit Intan sambil menunduk. Ayah Bakti, Bunda Maya, dan Rubby saling menatap heran. Apa yang ingin di sampaikan Intan hingga dia terlihat ketakutan begitu?

"Apa yang ingin kau katakan? Apa kau sedang ada masalah?" Tanya Ayah Bakti, wajahnya berubah serius. Sepertinya ada sesuatu dengan anak bungsunya tersebut. Intan mengangkat wajahnya, menatap takut pada sang ayah.

"Intan sudah melakukan kesalahan besar, Ayah. Intan minta maaf..." Lirihnya, sedangkan kedua orang tua dan kakaknya makin tak mengerti maksud dari perkataan Intan.

"Apa maksudmu? Kesalahan apa yang sudah kau lakukan?" Cecar Ayah Bakti. Intan menarik nafasnya dalam, dan menghembuskannya perlahan. Mencoba mengumpulkan keberaniannya.

"Ayah... Intan... Intan hamil." Jawabnya begitu lirih. Ayah Bakti dan Bunda Maya kontan tersentak, menatap putri bungsunya tak percaya.

"Kau bilang apa?" Bunda Maya berpindah duduk ke samping Intan yang semula mereka duduk berhadapan.

"Intan hamil, Bunda..." Suara Intan terdengar bergetar dan hampir menangis.

"Bagaimana bisa kau tiba-tiba hamil? Siapa ayah dari anak yang kau kandung?!" Bentak Ayah Bakti yang sudah berdiri di hadapan Intan. Rahangnya nampak mengeras dan matanya memerah.

"Ayah, tenang, Ayah." Bunda Maya mencoba meredam emosi suaminya, sementara Rubby memeluk adiknya yang semakin ketakutan melihat amarah ayahnya.

"Maaf... Kami melakukannya atas dasar perasaan, Ayah." Takut-takut Intan menjawab.

"Perasaan kau bilang? Apa kau sadar dengan apa yang kau lakukan?!"

"Ayah, lelaki itu satu sekolah denganku dan juga pacarku. Namanya Andika. Dia..." Jawab Intan tersendat-sendat.

"Pacar?! Sejak kapan kau berani pacaran?!" Bentak Ayah Bakti, Rubby semakin erat memeluk Intan yang sudah menangis.

"Ayah, kami..."

"Bawa lelaki itu kemari. Kalian harus mempertanggungjawabkan perbuatan kalian!" Ayah Bakti menyela lebih dulu. Intan mengangguk pelan.

"Iya, Ayah. Andika bilang, dia akan bertanggung jawab." Jawabnya.

"Rubby, bawa adikmu ini ke kamar." Ucap Bunda Maya.

"Iya, Bunda." Rubby segera membawa Intan pergi dari sana.

Rubby membawa Intan duduk di sisi tempat tidurnya.

"Sudah Intan, jangan menangis." Rubby menghapus air mata yang sudah membanjiri wajah Intan.

"Maaf, Kak. Aku sudah mengecewakan kalian semua."

"Sudah, kau tenang ya. Sebaiknya kau istirahat dulu." Rubby membaringkan tubuh Intan dan menyelimutinya. Tangis Intan masih terdengar.

"Semua akan baik-baik saja." Ucapnya sambil mengelus lembut punggung Intan.

Sedangkan Ayah Bakti dan Bunda Maya terduduk lemas di sofa. Ayah Bakti mengusap kasar wajahnya sementara Bunda Maya memijat keningnya.

"Kenapa bisa sampai seperti ini, Ayah?" Tanya Bunda Maya, sepasang netranya terlihat berkaca-kaca.

"Rasanya Bunda sudah menjaga Intan dengan baik, tapi..." Bunda Maya menutup wajahnya dan mulai terisak. Hati orang tua mana yang tidak hancur saat tahu putrinya hamil di luar nikah?

"Bunda, tenanglah." Ayah Bakti merangkul istrinya dan mengusap lembut bahunya.

"Satu-satunya cara, kita harus menikahkan Intan dengan lelaki itu." Ucap Ayah Bakti. Bunda Maya mengangkat wajahnya. Keduanya saling bertatapan.

"Tapi kita tidak mengenalnya, Ayah. Bagaimana kalau dia bukan lelaki baik-baik?" Tanya Bunda Maya.

"Kalau tentang itu, kita bisa memastikannya sendiri nanti." Jawab Ayah Bakti.

"Lalu bagaimana dengan Rubby? Rubby adalah kakaknya Intan, dan dia juga sudah dewasa. Bunda tidak mau kalau Intan yang menikah lebih dulu di banding Rubby." Tutur Bunda Maya.

"Tapi Intan sudah hamil, kita tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Makin lama kandungannya akan semakin membesar. Apa kata orang nanti?" Jawab Ayah Bakti yang terlihat bingung.

"Ayah, Bunda tidak setuju. Bunda tidak peduli jika orang-orang nanti menghujat kita. Tetap Rubby yang harus menikah lebih dulu." Bunda Maya bersikeras.

"Bunda tahu kan, Rubby tidak pernah berpacaran. Rubby juga tidak pernah dekat dengan lelaki manapun..."

"Kita bisa mencarikan lelaki yang cocok untuk Rubby nanti, pasti ada. Yang jelas Rubby harus menikah lebih dulu." Potong Bunda Maya. Ayah Bakti hanya bisa menghela nafas panjang, istrinya sangat keras kepala ternyata.

"Ya sudah, nanti kita akan carikan jodoh untuk Rubby secepatnya." Sahut Ayah Bakti yang akhirnya mengalah. Walaupun dirinya bingung harus menjodohkan putri sulungnya dengan siapa.

Sementara itu tidak jauh dari sana, Rubby mendengar semuanya. Setelah mengantar Intan ke kamarnya tadi tak lama Rubby kembali keluar dan tanpa sengaja mendengar percakapan kedua orang tuanya.

"Bunda ingin aku segera menikah, tapi aku harus menikah dengan siapa?" Gumamnya galau.

Dengan langkah gontai Rubby melangkah kekamarnya. Rubby mengambil sebuah buku yang terselip di rak dan membukanya. Ada gambar sketsa wajah di sana.

"Aku ingin menikah denganmu. Karena kau pria pertama yang berhasil mengusik hatiku, aku bahkan tidak bisa melupakan wajahmu." Jemari Rubby meraba gambar sketsa wajah tersebut sambil menghela nafas berat.

"Kenapa kita tidak pernah bertemu lagi?" Rubby menutup bukunya dan menyandarkan tubuhnya di dinding kamar.

Terpopuler

Comments

Baihaqi Sabani

Baihaqi Sabani

oooh gt crta....mmng ruby n arya prnh ktmu fmna thor🤔🤔🤔

2023-04-04

1

Ppn 001

Ppn 001

janga kecewa adena

2023-02-05

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan Yang Gagal
2 Arya Patah Hati
3 Masalah Baru
4 Melamar Intan
5 Sahabat Lama
6 Rubby Yang Tidak Menarik
7 Minta Maaf
8 Kecewa
9 Mas Firaz
10 Hari Pernikahan
11 Ciuman Pertama
12 Ikut Suami
13 Buku Rahasia Rubby
14 Belajar Mencintai
15 Foto Mega
16 Pemandangan Indah
17 Minta Uang
18 Kau Berubah
19 Gara-Gara Kucing
20 Siapa Yang Menelepon?
21 Baju Tidur
22 Apa Kau Suka?
23 Perasaan Bersalah
24 Bertemu teman lama
25 Mawar Putih
26 Apa Yang Kau Buat?
27 Sketsa Wajah Siapa?
28 Tidak Cemburu
29 Status Tak Jelas
30 Lenganmu Kenapa?
31 Mimpi Indah
32 Jangan Pecat Saya
33 Arya Sakit
34 Kenapa Menyebut Nama Mega?
35 Bertemu Bara
36 Rubby Wanita Impianku
37 Suami Rubby
38 Arya Cemburu
39 Menyadari Perasaan
40 Percayalah Padaku
41 Sketsa Wajahku?
42 Bertemu Mega
43 Kau lupa padaku?
44 Rubby Marah?
45 Apa Ada Wanita Lain?
46 Menerima Kenyataan
47 Istri Arya
48 Hubungan Kita Sudah Berakhir
49 Aku mencintaimu
50 Naik Motor Lebih Romantis
51 Sudah Sampai Mana?
52 Tidak Boleh!
53 Aku Sudah Tidur Dengan Suamimu
54 Lamaran Dadakan
55 Kenapa Menyebut Nama Rubby?
56 Aku Hanya Ingin Kau Percaya
57 Sama-Sama Patah Hati
58 Sebuah Rencana
59 Jangan Mendekat!
60 Rubby...
61 Semua Salahku
62 Kau Jahat!
63 Aku Tidak Ingin Melihatmu
64 Tinggal Terpisah
65 Merindukanmu
66 Ingin Kembali
67 Cinta Pertama
68 Aku Akan Melepaskannya
69 Hai Teman Lamaku!
70 Kak Arya!
71 Aku Kembali Membuatmu Menangis
72 Mengucap Kata Talak
73 Keputusan Terbaik
74 Mencintai Berlebihan
75 Tidak Cemburu
76 Keputusan Yang Salah?
77 Perlu Waktu
78 Teman Rubby
79 Di Tolak
80 Cinta Tanpa Alasan
81 Akhirnya Bertemu
82 Tidak Ada Kesempatan
83 Intan Melahirkan
84 Kabar Baik
85 Arya Tidak Datang
86 Penolakan
87 Tidak Akan Berpengaruh
88 Cinta Pertama Telah Kembali
89 Aku Bahagia
90 Ungkapan Cinta
91 Tidak Normal?
92 Terima Kasih
93 Sesi Kedua Dan Ketiga
94 Mau Jadi Apa?
95 Bagaimana Semalam?
96 Telat Paham
97 Kau Mengenalku?
98 Gadis Aneh
99 Tanggung Jawab
100 Memang Maumu
101 Penasaran
102 Rahasia Rubby
103 Manfaatkan Waktu
104 Teman Baru
105 Siapa?
106 Kalah Telak
107 CDS 107
108 CDS 108
109 CDS 109
110 CDS 110
111 CDS 111
112 CDS 112
113 CDS 113
114 CDS 114
115 CDS 115
116 CDS 116
117 CDS 117
118 CDS 118
119 CDS 119
120 CDS 120
121 CDS 121
122 CDS 122
123 CDS 123
124 CDS 124
125 CDS 125
126 CDS 126
127 CDS 127
128 CDS 128
129 CDS 129
130 CDS 130
131 CDS 131
132 CDS 132
133 CDS 133
134 CDS 134
135 CDS 135
136 CDS 136
137 CDS 137
138 CDS 138
139 CDS 139
140 CDS 140
141 CDS 141
142 CDS 142
143 CDS 143
144 CDS 144
145 CDS 145
146 CDS 146
147 CDS 147
148 CDS 148
149 CINTA DALAM SKETSA 149 (ENDING)
150 CINTA DALAM SKETSA season 2
151 PENGUMUMAN
152 SKETSA CINTA KITA
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kejutan Yang Gagal
2
Arya Patah Hati
3
Masalah Baru
4
Melamar Intan
5
Sahabat Lama
6
Rubby Yang Tidak Menarik
7
Minta Maaf
8
Kecewa
9
Mas Firaz
10
Hari Pernikahan
11
Ciuman Pertama
12
Ikut Suami
13
Buku Rahasia Rubby
14
Belajar Mencintai
15
Foto Mega
16
Pemandangan Indah
17
Minta Uang
18
Kau Berubah
19
Gara-Gara Kucing
20
Siapa Yang Menelepon?
21
Baju Tidur
22
Apa Kau Suka?
23
Perasaan Bersalah
24
Bertemu teman lama
25
Mawar Putih
26
Apa Yang Kau Buat?
27
Sketsa Wajah Siapa?
28
Tidak Cemburu
29
Status Tak Jelas
30
Lenganmu Kenapa?
31
Mimpi Indah
32
Jangan Pecat Saya
33
Arya Sakit
34
Kenapa Menyebut Nama Mega?
35
Bertemu Bara
36
Rubby Wanita Impianku
37
Suami Rubby
38
Arya Cemburu
39
Menyadari Perasaan
40
Percayalah Padaku
41
Sketsa Wajahku?
42
Bertemu Mega
43
Kau lupa padaku?
44
Rubby Marah?
45
Apa Ada Wanita Lain?
46
Menerima Kenyataan
47
Istri Arya
48
Hubungan Kita Sudah Berakhir
49
Aku mencintaimu
50
Naik Motor Lebih Romantis
51
Sudah Sampai Mana?
52
Tidak Boleh!
53
Aku Sudah Tidur Dengan Suamimu
54
Lamaran Dadakan
55
Kenapa Menyebut Nama Rubby?
56
Aku Hanya Ingin Kau Percaya
57
Sama-Sama Patah Hati
58
Sebuah Rencana
59
Jangan Mendekat!
60
Rubby...
61
Semua Salahku
62
Kau Jahat!
63
Aku Tidak Ingin Melihatmu
64
Tinggal Terpisah
65
Merindukanmu
66
Ingin Kembali
67
Cinta Pertama
68
Aku Akan Melepaskannya
69
Hai Teman Lamaku!
70
Kak Arya!
71
Aku Kembali Membuatmu Menangis
72
Mengucap Kata Talak
73
Keputusan Terbaik
74
Mencintai Berlebihan
75
Tidak Cemburu
76
Keputusan Yang Salah?
77
Perlu Waktu
78
Teman Rubby
79
Di Tolak
80
Cinta Tanpa Alasan
81
Akhirnya Bertemu
82
Tidak Ada Kesempatan
83
Intan Melahirkan
84
Kabar Baik
85
Arya Tidak Datang
86
Penolakan
87
Tidak Akan Berpengaruh
88
Cinta Pertama Telah Kembali
89
Aku Bahagia
90
Ungkapan Cinta
91
Tidak Normal?
92
Terima Kasih
93
Sesi Kedua Dan Ketiga
94
Mau Jadi Apa?
95
Bagaimana Semalam?
96
Telat Paham
97
Kau Mengenalku?
98
Gadis Aneh
99
Tanggung Jawab
100
Memang Maumu
101
Penasaran
102
Rahasia Rubby
103
Manfaatkan Waktu
104
Teman Baru
105
Siapa?
106
Kalah Telak
107
CDS 107
108
CDS 108
109
CDS 109
110
CDS 110
111
CDS 111
112
CDS 112
113
CDS 113
114
CDS 114
115
CDS 115
116
CDS 116
117
CDS 117
118
CDS 118
119
CDS 119
120
CDS 120
121
CDS 121
122
CDS 122
123
CDS 123
124
CDS 124
125
CDS 125
126
CDS 126
127
CDS 127
128
CDS 128
129
CDS 129
130
CDS 130
131
CDS 131
132
CDS 132
133
CDS 133
134
CDS 134
135
CDS 135
136
CDS 136
137
CDS 137
138
CDS 138
139
CDS 139
140
CDS 140
141
CDS 141
142
CDS 142
143
CDS 143
144
CDS 144
145
CDS 145
146
CDS 146
147
CDS 147
148
CDS 148
149
CINTA DALAM SKETSA 149 (ENDING)
150
CINTA DALAM SKETSA season 2
151
PENGUMUMAN
152
SKETSA CINTA KITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!