Pemandangan Indah

"Dan wanita cantik itu nyatanya tidak bisa di percaya." Lanjut Arya masih dalam hati.

"Aku tidur dulu, Mas." Ujar Rubby sambil melangkah menuju tempat tidur. Lagi, Arya hanya diam tanpa mengatakan apapun.

* * *

Suara alarm ponsel membuat Rubby mengerjapkan matanya, di raihnya benda pipih itu yang terletak di atas nakas dan segera mematikan alarmnya.

Pandangan Rubby beralih pada sosok yang tengah tertidur di sampingnya. Arya terlihat masih terlelap dalam tidurnya. Namun pandangan itu berubah sendu saat melihat guling yang ternyata ada diantara mereka berdua dan membuat jarak.

"Ternyata Mas Firaz benar-benar menjaga jarak denganku." Lirihnya.

Rubby beranjak bangun dan menuju kamar mandi. Selesai mandi, Rubby berniat membangunkan suaminya.

"Mas... Mas Firaz..." Panggilnya tanpa menyentuh tubuh Arya.

"Mas...!" Suara Rubby terdengar lebih keras karena Arya tak kunjung bangun. Lelaki itu seakan begitu terlelap dalam tidurnya.

"Kenapa Mas Firaz tak bangun juga?" Gumam Rubby. Rubby membuang nafas berat, nyatanya membangunkan Arya bukan hal yang mudah.

"Mas..." Panggilnya lagi, tapi tetap saja tak ada respon dari Arya. Rubby menunduk, mendekatkan wajahnya pada Arya. Baru saja akan memanggil, tapi lidahnya mendadak kelu saat wajah Arya tepat di hadapannya.

"Ya Tuhan, suamiku tampan sekali." Puji Rubby dalam hati.

"Tapi sayangnya, aku tak akan pernah menjadi pemilik hatinya..."

Bukannya membangunkan suaminya, gadis itu malah terdiam dengan lamunannya. Tubuh Arya bergerak, dengan mata yang perlahan terbuka.

Di lihatnya pertama kali seorang perempuan cantik yang tengah melamun di dekatnya. Arya menyipitkan matanya, memastikan dirinya tak salah lihat.

"Aaaa!" Arya begitu terkejut saat sadar ada wanita di kamarnya.

Rubby tak kalah terkejutnya mendengar teriakan suaminya. Gadis itu bahkan sampai terjingkat dan jatuh terduduk di lantai.

"Mas kenapa berteriak?" Tanya Rubby yang masih tetap dalam posisinya.

"Aku terkejut melihatmu." Jawab Arya sambil beranjak duduk. Biasanya tidak ada siapapun dalam kamarnya, dan kini tiba-tiba ada seorang wanita di dekatnya.

"Mas lupa kalau sudah menikah?" Tanya Rubby lagi. Arya menggeleng.

"Aku tidak lupa, aku hanya terkejut saja. Kau tiba-tiba ada di dekatku." Jawabnya.

"Aku tadi mau membangunkan Mas. Sudah berkali-kali aku memanggil, tapi Mas diam saja." Ujar Rubby sambil beranjak bangun.

"Maaf, aku..."

"Sudahlah, Mas. Sudah masuk waktu subuh. Sebaiknya kita sholat dulu. Mas mau kan menjadi imamku?"

"Tentu saja. Itu sudah menjadi kewajibanku."

Selesai melakukan sholat subuh, Arya kembali tidur. Rasanya tubuh dan fikirannya lelah sekali setelah acara kemarin. Sedangkan Rubby pergi menuju dapur untuk membuat sarapan.

Rubby melihat-lihat isi dalam lemari es dua pintu itu. Ada beberapa bahan makanan di sana.

"Buat sarapan apa ya?" Gumamnya.

"Rubby..."

Suara panggilan itu mengejutkannya. Rubby menoleh,

"Mama?"

"Kau sedang apa, Rubby?" Tanya Mama Dewi sambil menghampiri menantunya.

"Rubby mau buat sarapan, Ma. Biasanya Mama dan Mas Firaz makan apa saat sarapan?"

"Kau ini, pengantin baru malah mau masak. Memangnya kau tidak sakit?" Goda Mama Dewi.

"Sakit? Rubby sehat-sehat saja, Ma." Jawab Rubby dengan polosnya. Mama Dewi malah menatap heran padanya.

"Kau tidak sakit?" Ulangnya. Rubby menggeleng, ia membalas tatapan heran Mama Dewi.

"Memangnya Rubby sakit kenapa, Ma?" Tanya Rubby. Tatapan Mama Dewi berubah datar

"Kau dan Arya belum melakukan malam pertama?" Tanya Mama Dewi to the point. Rubby membelalakan matanya mendengar pertanyaan itu.

"Oh, itu..." Gadis itu tergagap, ia jadi salah tingkah. Melihat reaksi Rubby, Mama Dewi yakin dengan dugaannya.

"Kenapa kalian belum melakukannya?" Tanya Mama Dewi dengan tatapan mengintimidasi.

"Kami, kami kelelahan semalam..." Jawab Rubby sambil menunduk, memutus kontak mata dengan mertuanya.

"Jangan bohong, Rubby. Apa Arya menolak untuk menyentuhmu?" Selidik Mama Dewi.

"Mas Firaz, Mas Firaz..." Rubby hendak menjawab pertanyaan ibu mertuanya, tapi suaranya seakan tertelan.

"Benar? Arya menolakmu?" Ulang Mama Dewi.

"Mas Firaz bukan menolak Rubby. Tapi Mas Firaz bilang, kami akan menjaga jarak karena kami menikah tanpa cinta..." Jawab Rubby dengan lirihnya. Terlihat Mama Dewi membuang nafas berat.

"Walaupun kalian menikah tanpa cinta, tapi apa salahnya jika melakukan malam pertama? Hubungan kalian juga sudah sah, bukan?"

"Rubby hanya mengikuti kata Mas Firaz saja, Ma." Jawab Rubby yang terlihat pasrah.

"Awas saja anak itu. Akan ku beri pelajaran nanti." Geram Mama Dewi dalam hati.

"Lalu di mana suamimu?" Tanyanya.

"Selesai sholat subuh, Mas Firaz tidur lagi, Ma." Jawab Rubby.

"Hah, dasar Arya. Ya sudah, kita buat sarapan bersama saja." Ajak Mama Dewi yang di jawab anggukkan oleh Rubby.

* * *

Sinar mentari menembus kaca jendela, mengusik Arya yang sedang terlelap. Di raihnya ponsel yang terletak tak jauh dari posisinya.

"Baru jam 7? Ku kira sudah siang." Pemuda itu beranjak bangun, dan meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku. Matanya berkeliling seolah mencari sesuatu.

"Di mana gadis itu?" Gumamnya.

"Ck, untuk apa mencarinya." Arya berdecak sambil melangkah ke kamar mandi.

Beberapa saat kemudian, Rubby kembali ke kamarnya setelah selesai membuat sarapan bersama ibu mertuanya. Ia berniat membangunkan suaminya.

Klek, pintu kamar itu terbuka. Rubby sejenak mematung di ambang pintu. Sepasang netra itu melebar di balik kacamatanya melihat sesuatu di depannya.

"Aaaa!!!! Astagfirullah!" Teriaknya begitu kencang.

Dengan cepat Rubby menutup pintu kamar itu kembali, karena tadi dilihatnya Arya hanya menggunakan handuk sebatas pinggang. Ternoda sudah mata sucinya.

Pintu kamar itu terbuka kembali, menampilkan Arya yang masih berbalut handuk.

"Ada apa? Kenapa kau berteriak?" Tanya Arya. Ia panik karena tiba-tiba saja istrinya berteriak.

Entah kenapa pagi ini kedua pengantin baru itu bergantian berteriak karena terkejut.

"Mas tidak pakai baju." Cicit Rubby yang menundukkan pandangannya. Ia tak berani melihat kembali pemandangan indah di depan matanya.

"Arya, Rubby, ada apa?" Mama Dewi datang tergesa karena mendengar teriakan menantunya.

"Tidak apa-apa, Ma." Jawab Arya yang baru tersadar dengan penampilannya, mendadak ia merasa malu. Arya masuk kembali ke dalam kamarnya dan menutup pintu. Mama Dewi hanya bisa terheran-heran melihat mereka berdua.

"Rubby, kenapa tadi kau berteriak?" Tanyanya.

"Mas Firaz tadi tidak pakai baju, Ma." Jawab Rubby malu-malu. Mama Dewi malah tertawa mendengarnya.

"Memangnya kenapa kalau Arya tidak pakai baju?" Tanya Mama Dewi begitu tawanya terhenti.

"Itu... Kan Rubby kaget, Rubby juga malu melihatnya." Jawab Rubby gugup.

"Kalian kan suami istri, jadi tak perlu malu." Ucap Mama Dewi dengan nada menggoda.

"Tapi... Tapi Rubby kan tidak pernah melihat yang seperti itu sebelumnya." Cicitnya. Mama Dewi kembali tertawa.

"Ya mulai sekarang harus di biasakan." Sahutnya.

Episodes
1 Kejutan Yang Gagal
2 Arya Patah Hati
3 Masalah Baru
4 Melamar Intan
5 Sahabat Lama
6 Rubby Yang Tidak Menarik
7 Minta Maaf
8 Kecewa
9 Mas Firaz
10 Hari Pernikahan
11 Ciuman Pertama
12 Ikut Suami
13 Buku Rahasia Rubby
14 Belajar Mencintai
15 Foto Mega
16 Pemandangan Indah
17 Minta Uang
18 Kau Berubah
19 Gara-Gara Kucing
20 Siapa Yang Menelepon?
21 Baju Tidur
22 Apa Kau Suka?
23 Perasaan Bersalah
24 Bertemu teman lama
25 Mawar Putih
26 Apa Yang Kau Buat?
27 Sketsa Wajah Siapa?
28 Tidak Cemburu
29 Status Tak Jelas
30 Lenganmu Kenapa?
31 Mimpi Indah
32 Jangan Pecat Saya
33 Arya Sakit
34 Kenapa Menyebut Nama Mega?
35 Bertemu Bara
36 Rubby Wanita Impianku
37 Suami Rubby
38 Arya Cemburu
39 Menyadari Perasaan
40 Percayalah Padaku
41 Sketsa Wajahku?
42 Bertemu Mega
43 Kau lupa padaku?
44 Rubby Marah?
45 Apa Ada Wanita Lain?
46 Menerima Kenyataan
47 Istri Arya
48 Hubungan Kita Sudah Berakhir
49 Aku mencintaimu
50 Naik Motor Lebih Romantis
51 Sudah Sampai Mana?
52 Tidak Boleh!
53 Aku Sudah Tidur Dengan Suamimu
54 Lamaran Dadakan
55 Kenapa Menyebut Nama Rubby?
56 Aku Hanya Ingin Kau Percaya
57 Sama-Sama Patah Hati
58 Sebuah Rencana
59 Jangan Mendekat!
60 Rubby...
61 Semua Salahku
62 Kau Jahat!
63 Aku Tidak Ingin Melihatmu
64 Tinggal Terpisah
65 Merindukanmu
66 Ingin Kembali
67 Cinta Pertama
68 Aku Akan Melepaskannya
69 Hai Teman Lamaku!
70 Kak Arya!
71 Aku Kembali Membuatmu Menangis
72 Mengucap Kata Talak
73 Keputusan Terbaik
74 Mencintai Berlebihan
75 Tidak Cemburu
76 Keputusan Yang Salah?
77 Perlu Waktu
78 Teman Rubby
79 Di Tolak
80 Cinta Tanpa Alasan
81 Akhirnya Bertemu
82 Tidak Ada Kesempatan
83 Intan Melahirkan
84 Kabar Baik
85 Arya Tidak Datang
86 Penolakan
87 Tidak Akan Berpengaruh
88 Cinta Pertama Telah Kembali
89 Aku Bahagia
90 Ungkapan Cinta
91 Tidak Normal?
92 Terima Kasih
93 Sesi Kedua Dan Ketiga
94 Mau Jadi Apa?
95 Bagaimana Semalam?
96 Telat Paham
97 Kau Mengenalku?
98 Gadis Aneh
99 Tanggung Jawab
100 Memang Maumu
101 Penasaran
102 Rahasia Rubby
103 Manfaatkan Waktu
104 Teman Baru
105 Siapa?
106 Kalah Telak
107 CDS 107
108 CDS 108
109 CDS 109
110 CDS 110
111 CDS 111
112 CDS 112
113 CDS 113
114 CDS 114
115 CDS 115
116 CDS 116
117 CDS 117
118 CDS 118
119 CDS 119
120 CDS 120
121 CDS 121
122 CDS 122
123 CDS 123
124 CDS 124
125 CDS 125
126 CDS 126
127 CDS 127
128 CDS 128
129 CDS 129
130 CDS 130
131 CDS 131
132 CDS 132
133 CDS 133
134 CDS 134
135 CDS 135
136 CDS 136
137 CDS 137
138 CDS 138
139 CDS 139
140 CDS 140
141 CDS 141
142 CDS 142
143 CDS 143
144 CDS 144
145 CDS 145
146 CDS 146
147 CDS 147
148 CDS 148
149 CINTA DALAM SKETSA 149 (ENDING)
150 CINTA DALAM SKETSA season 2
151 PENGUMUMAN
152 SKETSA CINTA KITA
Episodes

Updated 152 Episodes

1
Kejutan Yang Gagal
2
Arya Patah Hati
3
Masalah Baru
4
Melamar Intan
5
Sahabat Lama
6
Rubby Yang Tidak Menarik
7
Minta Maaf
8
Kecewa
9
Mas Firaz
10
Hari Pernikahan
11
Ciuman Pertama
12
Ikut Suami
13
Buku Rahasia Rubby
14
Belajar Mencintai
15
Foto Mega
16
Pemandangan Indah
17
Minta Uang
18
Kau Berubah
19
Gara-Gara Kucing
20
Siapa Yang Menelepon?
21
Baju Tidur
22
Apa Kau Suka?
23
Perasaan Bersalah
24
Bertemu teman lama
25
Mawar Putih
26
Apa Yang Kau Buat?
27
Sketsa Wajah Siapa?
28
Tidak Cemburu
29
Status Tak Jelas
30
Lenganmu Kenapa?
31
Mimpi Indah
32
Jangan Pecat Saya
33
Arya Sakit
34
Kenapa Menyebut Nama Mega?
35
Bertemu Bara
36
Rubby Wanita Impianku
37
Suami Rubby
38
Arya Cemburu
39
Menyadari Perasaan
40
Percayalah Padaku
41
Sketsa Wajahku?
42
Bertemu Mega
43
Kau lupa padaku?
44
Rubby Marah?
45
Apa Ada Wanita Lain?
46
Menerima Kenyataan
47
Istri Arya
48
Hubungan Kita Sudah Berakhir
49
Aku mencintaimu
50
Naik Motor Lebih Romantis
51
Sudah Sampai Mana?
52
Tidak Boleh!
53
Aku Sudah Tidur Dengan Suamimu
54
Lamaran Dadakan
55
Kenapa Menyebut Nama Rubby?
56
Aku Hanya Ingin Kau Percaya
57
Sama-Sama Patah Hati
58
Sebuah Rencana
59
Jangan Mendekat!
60
Rubby...
61
Semua Salahku
62
Kau Jahat!
63
Aku Tidak Ingin Melihatmu
64
Tinggal Terpisah
65
Merindukanmu
66
Ingin Kembali
67
Cinta Pertama
68
Aku Akan Melepaskannya
69
Hai Teman Lamaku!
70
Kak Arya!
71
Aku Kembali Membuatmu Menangis
72
Mengucap Kata Talak
73
Keputusan Terbaik
74
Mencintai Berlebihan
75
Tidak Cemburu
76
Keputusan Yang Salah?
77
Perlu Waktu
78
Teman Rubby
79
Di Tolak
80
Cinta Tanpa Alasan
81
Akhirnya Bertemu
82
Tidak Ada Kesempatan
83
Intan Melahirkan
84
Kabar Baik
85
Arya Tidak Datang
86
Penolakan
87
Tidak Akan Berpengaruh
88
Cinta Pertama Telah Kembali
89
Aku Bahagia
90
Ungkapan Cinta
91
Tidak Normal?
92
Terima Kasih
93
Sesi Kedua Dan Ketiga
94
Mau Jadi Apa?
95
Bagaimana Semalam?
96
Telat Paham
97
Kau Mengenalku?
98
Gadis Aneh
99
Tanggung Jawab
100
Memang Maumu
101
Penasaran
102
Rahasia Rubby
103
Manfaatkan Waktu
104
Teman Baru
105
Siapa?
106
Kalah Telak
107
CDS 107
108
CDS 108
109
CDS 109
110
CDS 110
111
CDS 111
112
CDS 112
113
CDS 113
114
CDS 114
115
CDS 115
116
CDS 116
117
CDS 117
118
CDS 118
119
CDS 119
120
CDS 120
121
CDS 121
122
CDS 122
123
CDS 123
124
CDS 124
125
CDS 125
126
CDS 126
127
CDS 127
128
CDS 128
129
CDS 129
130
CDS 130
131
CDS 131
132
CDS 132
133
CDS 133
134
CDS 134
135
CDS 135
136
CDS 136
137
CDS 137
138
CDS 138
139
CDS 139
140
CDS 140
141
CDS 141
142
CDS 142
143
CDS 143
144
CDS 144
145
CDS 145
146
CDS 146
147
CDS 147
148
CDS 148
149
CINTA DALAM SKETSA 149 (ENDING)
150
CINTA DALAM SKETSA season 2
151
PENGUMUMAN
152
SKETSA CINTA KITA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!