Di suasana pagi hari yang terasa dingin, Nanda mencoba masuk lebih dalam ke selimut tebal untuk menghangatkan tubuhnya.
Saat satu tangan menarik selimut, secara tak sengaja dia merasakan perasaan hangat datang dari sentuhan di tangannya.
Wanita 21 tahun itu terkejut, dan membuka mata, saat melirik ke sebelah, di sana terlihat sosok pemuda yang dia benci masih tertidur tanpa memakai apapun di dalam selimut yang menutupi tubuh mereka.
"Bram!" Nanda berteriak terkejut.
Teriakkan Nanda mengganggu Bram yang masih tertidur di sampingnya.
Bram melirik raut wajah terkejut Nanda sejenak, kemudian menarik selimut, berbalik, dan memejamkan matanya lagi.
"Jangan berteriak, ini masih pagi. Aku mau tidur, jangan menggangguku!"
Kata-kata acuh Bram membuat Nanda tersentak, dan segera duduk.
"Apa yang terjadi?! Bagaimana kamu bisa tidur telanjang di kamarku?! Apa yang kamu lakukan padaku?! Jawab aku dengan jujur! Jangan tidur!?" Nanda berteriak kepada Bram, dan kedua tangannya dengan kuat mengguncang selimut yang menutupi tubuh Bram.
"Berisik!" Bram menepis kedua tangan Nanda, "Ini kamarku, bukan kamarmu. Diam dan pulang sana! Jangan ganggu tidurku!"
Nanda terkejut sebelumnya, dan saat ini dia mencoba tenang setelah melihat reaksi Bram.
Dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya, melihat sekeliling ruangan beberapa waktu, dan akhirnya menemukan bahwa ruangan ini terasa asing.
Perabotan di kamar ini berbeda dengan yang ada di kamarku. Ini bukan rumahku!
Melirik kembali ke arah pria di sebelah lagi, wajah seorang laki-laki yang terlihat tampan sedang menutup mata, tapi tampak angkuh, serta rambut acak-acakan nya. Dan pada bagian tubuh mereka berdua yang telanjang di bawah selimut, Nanda tiba-tiba merasakan kepalanya terasa berdenyut.
"Aduh ..."
Mengetahui keadaan saat ini, dan masih tanpa pakaian di selimut yang sama, suara tangis Nanda pecah.
Tidak perlu di pikirkan lagi, dua orang di kamar tidur tanpa pakaian, siapapun bisa menebak apa yang sebelumnya terjadi.
"Diam!" Suara tangis Nanda membuat Bram marah.
"Apa yang kamu lakukan padaku? Kenapa kamu tega melakukan hal ini padaku? Hah ..." Sebelum Nanda selesai berbicara, Bram telah berbalik, memegang kedua tangannya ke atas kepala, dan menekan tubuhnya.
Tangan dan kakinya tidak bisa bergerak, dan dengan tubuh besar dan kuat pria yang berada di atasnya, hanya bagian kepala saja yang bisa Nanda gerakkan saat ini.
Namun begitu, apa yang ada di depan matanya saat ini adalah wajah pria tampan berusia dua puluh tujuh tahun, wajahnya yang angkuh, dan tatapan dingin itu sedang menatap tajam ke arahnya.
"A-ku ..."
"Diam! Bukankah aku sudah bilang, aku ingin tidur. Lalu apa yang kamu lakukan berisik di pagi hari. Apa kamu tidak sabaran, dan ingin segera melakukannya lagi di pagi hari?" Setelah itu, satu tangan Bram yang bebas secara perlahan menyentuh perut Nanda.
"Tidak, tidak! Jangan ..." Nanda segera menggelengkan kepalanya.
"Kamu yakin!?" Nafas pria dewasa dan hangat menyentuh hidung Nanda.
"Uhm ..." tak lama kemudian, tangan besar dan kasar telah menyentuh dadanya, "Bram, aku mohon, jangan lagi ..." menahan perasaan panas yang mulai naik di tubuhnya, Nanda memohon dengan suara lirih.
"Huh, tadi malam kamu terlihat sangat bersemangat, tapi sekarang kamu terlihat sangat ketakutan. Cih, pergi sana, jangan ganggu tidurku!" Setelah berkata, Bram melepaskan kedua tangan Nanda, lalu turun dari tubuhnya, dan kembali lagi menarik selimut untuk tidur.
Melirik Bram yang telah berbalik sebentar, kemudian pada langit-langit kamar tidur, tatapan mata Nanda tampak kosong.
Apa yang terjadi padaku? Apa yang terjadi semalam? Bagaimana aku bisa berada dalam situasi seperti ini. Masih dengan pria angkuh ini, bagaimana dengan Amet ...
Saat sedang berpikir, dari langit-langit kamar, samar-samar bayangan dirinya yang hanya menyisakan sedikit balutan di tubuh, dan rambut hitam panjang yang mulai acak-acakan, serta nafas memburu dengan bersemangat menempel ke tubuh Bram.
Saat itu juga, Nanda mengingat, jika Bram sebelumnya tidak terlalu bersemangat, yang bahkan kesan nya sedikit jijik. Namun, dirinya tidak memperdulikan penampilan siapapun, tanpa banyak bicara kedua tangannya mulai berkeliaran di tubuh kekar Bram.
Sebelum semua pakaian Bram terlepas, nafas memburu dari panas yang naik di tubuhnya menyuruh untuk mendorong tubuh Bram ke atas kasur.
"Tidak, tidak! Tidak mungkin aku melakukan hal itu!" Nanda menggelengkan kepala untuk menyangkal, dan membuang semua pikiran.
Melirik ke sebelah lagi, cowok brengsek itu masih di sana, dan masih tertidur seperti tidak terjadi apa-apa.
"Kamu sungguh brengsek Bram!" Nanda bergumam.
"Sakit!" Turun dari tempat tidur, Nanda merasakan sakit di bagian intinya.
Dalam diam, mata merah Nanda dengan tajam tertuju ke arah Bram yang masih tertidur seperti sapi.
Kemudian dia mengabaikannya, dan mengambil pakaiannya yang tergeletak di lantai. Saat memakai pakaian kembali, Nanda berusaha untuk mengingat kejadian awal dari kejadian hari ini.
Nanda, seorang wanita dari keluarga biasa. Bisa dibilang, Nanda berasal dari keluarga yang serba berkecukupan.
Hidup dengan keluarga berpendidikan, tanpa kekurangan satu apapun, akan tetapi Mince telah menerima uang sebesar dua milyar untuk pernikahan putri kesayangannya ...
Namun begitu, meskipun di bilang hidup Nanda berkecukupan, kecantikan wajahnya melebihi wanita biasa. Bisa di katakan juga dia merupakan model paling cantik di Manado. Dengan kecantikan yang dia miliki, tidak ada satupun pemuda yang berani mendekatinya, karena keinginan Mince memiliki menantu kaya raya, dan berasal dari keluarga terpandang.
Terkecuali pemuda paling miskin dan tidak menjanjikan harta yang berlimpah dan serba kekurangan seperti Amet. Menjadi peluang besar bagi Bram, untuk mendapatkan Nanda lebih dulu, walau hanya menghitung hari untuk mempersunting gadis cantik tersebut ...
Nanda tahu, Bram tidak sungguh-sungguh terhadap dirinya. Pria itu hanya ingin mendapatkan tubuh indahnya, atau sebatas memanfaatkan keadaan agar tidak terlepas agar bisa kabur bersama Amet kala itu.
Dugaan Nanda kali ini benar, dan keadaan saat itu membuat dia semakin yakin untuk meninggalkan Bram selamanya ...
Banyak yang menyayangkan kecantikan tak sebanding dengan takdir pernikahan Nanda yang jauh dari kata bahagia. Itulah yang dialami dalam hidup Nanda selama ini.
Apalagi dengan kejadian beberapa hari yang lalu, dimana Mince tiba-tiba mengumumkan bahwa Nanda akan di persunting oleh pria kaya, bahkan lebih terpandang dari keluarga Amet, yang tidak memiliki apapun saat melamar putri kesayangannya, "Hidup saja serba kekurangan, bagaimana caranya Amet harus membahagiakan putri kesayangan ku," tawanya mengejek Amet kala itu.
Bramantyo, orang terpandang yang sangat kaya, dan terpesona ketika pertama kali bertemu dengan Nanda hanya bisa berkata, "Jika kamu ingin bahagia, aku akan menanggung semua hidup mu. Tapi dengan satu syarat, kita menikah, dan kamu harus siap menerima semua kenyataan yang akan terjadi nanti. Ini semua demi keluarga kita, Nanda ..."
Nanda yang tidak memiliki pilihan lain, akhirnya ia terjebak, hanya bisa menerima kenyataan hidup rumah tangganya dengan pasrah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 30 Episodes
Comments
Chm1327
selingkuh di balas selingkuh 🥲😏😥
2022-11-28
0