" Kau mau membawaku kemana?" kata Er yang kini berada didalam mobil Arga.
" Ke suatu tempat yang semua wanita sukai," jawab Arga tanpa menoleh pada Er.
" Sok tahu," sahut Er memalingkan wajahnya ke luar jendela.
Arga menghentikan mobilnya tepat di depan toko perhiasan yang terkenal di kota itu.
" Dia pikir aku menyukai perhiasan," gumam Er sambil melihat kearah pria yang keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu mobil di sebelah nya.
Arga membukakan pintu mobil untuk Er, Lalu Er langsung keluar dari mobil tanpa menyambut uluran tangan dari Arga.
Pria itu hanya tersenyum miring melihat Er yang tak membalas uluran tangan nya.
Er langsung di sambut oleh para pegawai di toko itu dengan ramah. Karena mereka sangat mengenal Er, si model papan atas.
" Pilihlah yang kamu suka," kata Arga berdiri di samping Er.
" Aku menyukai semuanya," jawab Er dengan tersenyum licik.
" Oke." Lalu Arga memanggil manager toko itu.
Er menatap heran pada Arga yang langsung memanggil manager toko.
" Ada yang bisa saya bantu, Tuan?" tanya wanita itu dengan sopan.
" Kekasih ku menyukai semua perhiasan disini, jadi aku ingin membeli toko ini beserta isinya," kata Arga dengan enteng nya.
Er tampak terkejut sambil melongo, dia tak menyangka Arga akan serius dengan ucapan nya tadi.
" Oh tidak tidak," kata Er sambil menggandeng lengan Arga.
" Kau bilang tadi menyukai semuanya, jadi aku akan membeli toko ini untukmu," kata Arga tersenyum licik.
" Ck, aku hanya bercanda." Lalu Er melepaskan tautan tangannya di lengan Arga.
Arga langsung menarik pinggang Er agar mendekat dengan nya. Lalu berkata.
" Jangan pernah bercanda denganku, Er. Karena aku tidak pernah bercanda."
" Ck, pantas saja kau terlihat tua dan tak berstamina, seperti kakek tua yang berada di panti jompo," sahut Er.
" Aku tak berstamina? Apa kau ingin membuktikannya?" tanya Arga berbisik.
Er menoleh pada pria itu dan menatap nya dengan tajam. Lalu berkata.
" MAKA BUKTIKANLAH."
Arga begitu terkejut mendengar jawaban dari Erlina, dan langsung menarik tangan nya.
" Aku akan kesini lagi besok," kata Arga pada manager toko itu.
Dan langsung menarik tangan Er menuju mobilnya. Dia langsung membukakan pintu mobil dan Er langsung masuk kedalam mobil itu.
" Mampus kau Er," gumam Er sambil menepuk keningnya.
Arga masuk kedalam mobilnya, dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
" Ar ... Aku belum mau mati !!" teriak Er.
" Kau ingin aku membuktikan sesuatu, kan? maka aku akan membuktikan nya," sahut Arga sambil fokus dengan kemudinya.
" Aku hanya bercanda!!" teriak Er.
" Tapi aku yakin kau tadi sedang tidak bercanda, Beby," kata Arga.
" Arga hentikan mobilnya!!" teriak Er lagi.
" Kenapa? kau takut, Er? Ini sangat seru ...," kata Arga tersenyum miring.
" Arga !!! ini bukan lelucon!! kita bisa mati!!" teriak Er.
Lalu di tikungan tajam ada sebuah truk yang muncul tiba-tiba, Er terkejut dan berteriak.
" Aaakkkhhh ... AWAASS !!!"
Arga dengan cepat membanting stir ke kiri dan mobil itu seakan mengangkat sebelah rodanya. Dan berhasil melewati truk itu.
Er tampak memejamkan matanya, sambil berpegangan pada gagang yang berada di bagian atas samping pintu.
" Apa aku selamat?" tanya Er masih memejamkan matanya.
Arga tertawa mendengar pertanyaan Er sambil fokus menyetir.
Er mendengar Arga tertawa dan dia membuka matanya.
" Kau menyebalkan, Ar. Kau mau membuat ku mati, haahh?" kata Er sambil memukul lengan Arga bertubi-tubi.
" Berhenti memukul ku, atau kau ingin kita benar-benar mati?" sahut Arga.
Lalu Er menghentikan pukulan nya dan melihat keluar jendela.
" Dimana ini?" tanya Er yang tak mengenal jalan yang di lewati nya.
" Kau mau menculik ku, Arga?" tanya Er dengan nada berteriak.
" Bisakah kau tak berteriak, Er?" sahut Arga sambil menutup satu telinga nya.
" Tidak, aku ingin selalu berteriak saat dengan mu!!" kata Er masih dengan nada yang tinggi.
" Maka berteriak lah saat berada di atas ranjang nanti, aku akan merubah teriakan itu menjadi sebuah *******," kata Arga tersenyum licik.
" Coba saja, aku menantang mu, Tuan!!"
Arga langsung menghentikan mobilnya, dia langsung menarik tengkuk leher Er dan ******* bibirnya.
Er tampak terkejut dan membelalakkan matanya menatap Arga.
Wanita itu awalnya berontak, dia berusaha melepaskan ciuman itu dengan memukul dada pria itu bertubi-tubi. Tapi Arga malah semakin mendekapnya.
Er tak bisa bergerak dalam kungkungan Arga, dan dia mulai menyerah.
Arga terus ******* bibir manis itu, dia menggigit bibir Er agar mau membuka mulutnya. Lalu dia mulai menelusuri mulut itu dengan lidahnya.
Deg deg ... deg deg ...
Jantung mereka sama-sama berdegup kencang.
' Perasaan apa ini?' batin Er sambil memejamkan matanya.
' Shiitt, kenapa aku tak bisa menghentikan ciuman ini. Perasaan apa ini,' batin Arga sambil terus menelusuri bibir manis itu.
Arga terus mencium bibir Er, tapi Er sama sekali tak membalas ciuman itu.
Lalu Arga melepaskan ciuman itu.
PLAK
Er langsung menampar pipi Arga dengan keras.
" Kau sudah membuktikan apa yang ingin kau buktikan," kata Er lalu keluar dari mobil itu.
Dia langsung menyetop taksi yang kebetulan lewat di jalanan yang tampak seppi itu. Dan langsung pergi dari sana.
Arga masih menatap kepergian Er, lalu dia tersadar oleh sesuatu.
" Kenapa ada taksi di daerah ini?" gumamnya lalu menjalankan mobilnya mengikuti kemana arah taksi itu membawa Erlina.
Er terus memegang bibirnya yang terasa kebas akibat ciuman Arga tadi. Dan dadanya bergemuruh mengingat apa yang terjadi barusan.
Hingga beberapa waktu kemudian Er melihat kearah jalanan, dan dia tak mengenal jalanan itu.
" Pak, ini sepertinya bukan jalan menuju ke alamat yang aku tuju," kata Er.
Supir itu tak menjawab dan terus menjalankan mobil yang kini semakin masuk kedalam pedesaan.
" Pak, kau mau membawaku kemana?" tanya Er mulai khawatir.
" Pak, jawab aku. Siapa kau!!" kata Er dengan nada yang hampir berteriak.
Lalu Er menarik bahu supir itu hingga pria itu menoleh.
" Hallo, sayang ...," kata pria itu tersenyum miring.
Er tampak terkejut melihat pria itu, dia adalah pria yang pernah di tolak oleh Er.
Dan Er yakin dia pasti akan melakukan hal yang buruk padanya.
" TOLONG !!" teriak Er sambil menggedor jendela mobil itu, dan berusaha membuka pintu itu.
" Kau tidak akan bisa kabur dari ku, Er."
Pria itu menghentikan mobilnya di tengah jalanan yang gelap itu.
" Apa yang akan kau lakukan, Dom? apa kau pikir aku takut padamu!!" tegas Er menutupi ketakutan nya.
Lalu Doman beranjak dari kursi kemudinya setelah mengunci seluruh pintu mobil.
Pria itu menghampiri Er yang duduk di kursi penumpang.
" JANGAN MENDEKAT!! TOLONG!!!" teriak Er.
Dom tak menggubris teriakan dari Er dan terus mendekatinya. Er berusaha melepaskan diri dengan menendangkan kakinya pada Dom.
Tapi pria itu malah mengunci pergerakan kaki Er, dan mencoba memeluk tubuh Er.
Er terus berontak, tapi pria itu menangkap tangan Er dan mengikatnya.
Pria itu menarik baju Er dengan kasar hingga sobek di beberapa bagian.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments