Semua tampak memandang kearah pintu yang terbuka.
Tampak seorang wanita cantik keluar dari pintu itu dengan senyum yang sangat memikat bagi setiap orang yang melihatnya.
Arga tampak memandang kagum pada seorang wanita yang berjalan dengan anggun menuju ruangan itu.
" Kakek? Ada apa ini? Kenapa tiba - tiba ada tamu?" tanya Erlin.
" Kemarilah sayang." Erlando tampak mengulurkan tangannya pada cucu cantiknya dan menyuruh nya untuk duduk disebelahnya.
" Kau tak mengenal mereka?" tanya Erlando.
Erlina memandang tamu sang kakek secara bergantian sambil mengerutkan keningnya.
" Eemmm ... Sepertinya aku tak asing dengan Tuan dan Nyonya," kata Er dengan sopan.
" Dia Uncle Bram dan Aunty Tita, sayang." Erlina tampak terkejut mendengar penjelasan dari Momy nya.
" WHAT ... Benarkah ini Mom?" sahut Er tak percaya akan bertemu lagi dengan tetangga dekat mereka dulu.
" Hallo, sayang ... Kau tak merindukan Aunty?" kata Tita merentangkan tangannya.
" Oh ... Aunty, I Miss you so much." Er berhamburan memeluk Tita.
" Kakek, jadi ini kejutan nya? Aku sangat senang bisa bertemu lagi dengan Aunty," ucap Er masih di pelukan Tita.
" Kau tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, Sayang." Tita menangkup pipi Erlina lalu mengecup keningnya.
Sementara Arga masih terpaku menatap gadis yang saat ini berada di pelukan Mom nya.
' Jadi, dia Er? Gadis kecil yang dulu sering mengganggu ku,' batin Arga mengingat masa kecilnya yang sering di repotkan oleh Erlin.
" Ehemm ... Ehemm. Kau hanya ingat pada Tita? Apa kau tak mengingat Uncle?" tanya Bram dengan raut wajah yang di buat sesedih mungkin.
" Uncle Bram. Mana mungkin aku melupakanmu." Er menghampiri Bram lalu memeluknya.
" Oh ... gadis kecilku sudah tumbuh jadi gadis dewasa." Bram mengusap punggung Er sambil membalas pelukannya.
Semua yang melihat pertemuan itu tampak senang, karena mengingat dulu ketika rumah mereka berdampingan, Er selalu berada di rumah keluarga Mahardika.
Maka dari itu kedekatan antara mereka sudah terjalin sejak lama. Lalu pandangan Er bertumpu pada sosok pria tampan yang sejak tadi tak henti memandang nya dengan ekspresi datar nya.
Mereka berpandangan lama, hingga seseorang ber dehem dan menyadarkan mereka.
" Kau mengingatnya, Er?" tanya Bram.
Lalu Er menoleh pada Bram dan tersenyum.
" Tak mungkin dia tidak mengingat ku, Dad. Sejak dulu aku yang selalu di repotkan oleh gadis kecil ini." kata Arga dengan tatapan nya dan suara bass nya.
Er menoleh pada Arga dan mereka kembali berpandangan.
" Jadi kau masih mengingat ku? Genta?" ucap Erlin dengan tersenyum miring.
" MY NAME ARGANTA, BUKAN GENTA. NONA!!" kata Arga dengan penuh penegasan.
Er tertawa pelan mendengar ucapan dari Arga yang masih saja tidak terima jika dia di panggil Genta.
" Ah ya, Er. Apa kesibukan mu sekarang ini?" tanya Tita.
" Aku seorang model, Aunty. Dan aku salah satu model papan atas di negara ini," kata Erlin membanggakan dirinya.
" Kau salah satu brand ambasador produk ternama itu?" tanya Tita mengingat wajah cantik Er di salah satu majalah nya.
" Ya, Aunty. Dan akhir - akhir ini jadwal ku sangat padat."
" Ya, itu benar. Sampai - sampai dia tak mengingat Mom nya sendiri," kata Lintang melanjutkan pembicaraan itu.
Semua tampak tertawa mendengar nya. Tapi tidak dengan Arga yang masih menatap tajam pada sosok Erlina yang kini menjelma jadi wanita yang sangat cantik.
" Heii, Tuan. Kau terpesona pada ku ya?" kata Er sambil menjentikkan jarinya di depan wajah Arga.
" Aku memang cantik dan mempesona, jadi kondisikan pandangan mu itu."
Semua tampak tertawa mendengar kenarsisan wanita cantik itu sambil menggelengkan kepala.
" Ah ya, bagaimana tentang rencana perjodohan merek, Uncle?" tanya Bram tiba-tiba.
Arga dan Erlina tampak terkejut dan menoleh secara bersamaan pada kakek Erlan dan Bram.
" WHAT ... PERJODOHAN?" kata Arga dan Erlin bersamaan.
" Ya, sayang. Perjodohan ini sudah kami sepakati sejak kalian kecil. Dan ini sudah saatnya kalian bersatu," kata Bram menjelaskan.
" Kakek ... Aku tidak mau menikah. Apa lagi menikah dengan dia!!" tegas Er sambil menunjuk kearah wajah Arga.
Arga yang langsung mendapatkan penolakan tampak menahan kekesalannya, dan entah kenapa dia sangat kesal dengan penolakan dari Erlina.
" Kau pikir aku mau menikah dengan mu? Gadis manja, Kau pasti akan sangat merepotkan," ucap Arga dengan tenang tapi penuh penekanan.
" Hei Tuan, sejak tadi kau sudah terpesona dengan kecantikan ku. Jadi jangan sok menolak perjodohan ini. Karena yang berhak menolaknya itu, Aku!!" tegas Er dengan menatap tajam pada Arga.
" Sudah cukup, disini yang berhak memutuskan itu, aku!! Dan kalian harus tunduk dan tak boleh membantah!!" ucap Erlando dengan penuh penekanan.
Erlin dan Arga tampak saling menatap tajam, seolah tercium bau permusuhan yang sengit di antara mereka.
Lalu Er dan Arga beranjak dari sofa dan pergi dari ruangan itu secara bersamaan tapi dengan arah yang berbeda.
Jika Erlina kearah belakang mansion, Arga berjalan kearah depan mansion.
Semua keluarga tampak saling menatap dan bingung akan situasi ini.
" Biarkan saja, mereka hanya butuh waktu," kata Erlando dengan tenang.
Lalu mereka melanjutkan perbincangan mereka di ruangan itu tanpa kehadiran ER dan Ar.
.
.
Di halaman belakang mansion, Erlina tampak mondar mandir tak karuan di dekat kolam renang.
Dia merasa terjebak dengan rencan perjodohan ini, Er tidak ingin menikah dengan pria manapun.
Er selalu teringat akan perselingkuhan ayahnya yang dia lihat dengan matanya sendiri dan itu membuat nya trauma akan pernikahan dan membuatku frustasi.
" Aku tidak bisa membantah kakek, tapi aku juga tidak mau menikah. Bagaimana ini?" gumamnya masih mondar mandir sambil menggigit kuku jarinya.
.
Sementara di halaman depan mansion, Arga sedang duduk dengan tenang di kursi taman sambil menatap ke depan.
Pria itu tampak berpikir keras, bagaimana caranya menggagalkan perjodohan ini karena dia tahu kalau dia tidak akan bisa menolaknya.
" Apa aku harus menjadi sosok pria brengsek di hadapan kakek Erlan? Ah itu tidak mungkin, karena kakek Erlan pasti akan tahu bahwa itu hanya rekayasa." Arga tampak berpikir dan mengingat bahwa Erlina juga menolak perjodohan ini.
" Aku harus bicara dengan Er," gumamnya.
Lalu masuk lagi kedalam mansion dan mencari keberadaan wanita cantik yang tadi sempat membuatnya terpesona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 107 Episodes
Comments
Sit 33
.
2023-02-06
1