Waktu 30 Menit Tidak Ada Artinya

Darren menatap terharu saat melihat seorang anak laki-laki sedang asyik bermain beberapa wahana permainan di taman hiburan ini. Kini Darren tahu apa arti dari mimpinya waktu itu. Anak laki-laki itu jelas sekali adalah anak yang dia lihat dalam mimpinya. Darren yakin jika anak itu adalah benih yang dia tanam di rahim Rista. Tanpa sadar, Darren telah menanamkan benih yang subur di rahim Rista hingga gadis itu hamil. Namun sayangnya, kehamilannya itu tidak dia ketahui sampai hari ini dia melihat anak itu. Darren berjalan ingin menghampiri Rista yang sedang duduk di sebuah kursi kayu disana, saat seorang anak berlari ke arah Rista juga dan menabraknya. Mata Darren berkaca-kaca melihat anak itu. Ini adalah anaknya, sudah sebesar ini dan dia baru tahu keberadaannya di dunia ini. Darren menggendong anak itu saat dia kesusahan untuk berdiri setelah jatuh karena menabrak Darren.

"Bunda...." Duta menoleh pada Rista yang duduk di belakang orang yang menggendongnya.

Rista masih mematung di tempatnya, bagaimana bisa pria yang tidak lagi ingin dia temui malah berada di depannya sekarang. Menggendong anaknya. Rista berjalan mendekat pada anaknya itu. Mengambil alih Duta dari gendongan Darren.

"Maaf jika anak saya ceroboh Tuan, saya permisi"

Rista sudah ingin berbalik saat sebuah tangan kekar menahannya. Rista menoleh dan menatap tangan yang memegang lengannya. Dia menghempaskan tangan itu hingga terlepas dari tangannya. Rista berjalan cepat meninggalkan pria itu. Duta yang berada di gendongannya hanya kebingungan melihat Ibunya yang terlihat sangat ketakutan. Anak itu hanya memluk leher Ibunya karena takut terjatuh saat jalan Ibunya yang sangat cepat dan terburu-buru. Duta melihat pria tadi masih mengejar Ibunya dengan terus memanggil nama Ibunya.

"Rista.. Ris tunggu"

Darren terus mengejar Rista, menabrak beberapa pengunjung taman hiburan yang menghalangi jalannya. Rista sudah keluar dari kawasan taman hiburan, dia berdiri di pinggir jalan untuk siap menyebrang. Dia siap melangkah untuk menyebrangi jalan, saat sebuah tangan berhasil menahannya. Darren berhasil mengejar Rista.

"Kita perlu bicara Ris..." Darren mencekal lebih kuat pergelangan tangan Rista, tidak ingin gadis itu kembali pergi meninggalkannya. "...Aku tahu kesalahanku, tapi tolong jangan seperti ini Ris"

Rista masih mencoba melepaskan cengkraman tangan Darren di tangannya. "Lepas, saya tidak mengenal anda. Apa mau anda? Ingin menghancurkan hidup saya lagi?"

"Tidak Ris, maafkan aku. Maaf dengan semua kesalahanku selama ini"

"Lepaskan!"

"Aku tidak akan melepaskan kamu sampai kamu mau bicara denganku"

Duta semakin mengeratkan pelukannya di leher Rista. Takut dan bingung dengan keadaan ini. Rista melihat ke sekitarnya, cukup ramai. Jadi dia bisa mulai mengatur rencana agar terlepas dari Darren.

"Tolong... Tolong.." Air mata penuh dramatis mulai keluar dengan mimik wajah tersiksa saat beberapa orang melihat ke arahnya. "Pak.. Bu.. Tolong saya dan anak saya mau di jahatin Bu. Orang ini mau menculik kami dan menjual organ tubuh kami. Tolong Bu.. Pak.."

Berhasil, beberapa orang langsung datang dan mengeroyok Darren tanpa ampun. Memang kabar yang sedang ramai-ramainya saat ini adalah tentang penculikan yang di ambil organ tubuh manusia dan di jual ke luar negara dengan ilegal. Dan berhasil, Rista berhasil menarik perhatian beberapa orang hingga dirinya bisa lari dari Darren.

"TUNGGU DULU!!" Teriak Darren dengan emosi saat beberapa orang memukulinya dengan seenaknya. Dia masih bisa menghindari meski beberapa tubuhnya tetap terkena pukulan karena memang kalah jumlah. Semeuanya mulai melangkah mundur karena takut melihat tatapan dingin Darren.

"Siapa kalian berani memukuli ku Hah? Dia itu istri dan anakku. Kita memang sedang ada masalah, jadi dia bersikap seperti itu..."Darren mengeluarkan kartu namanya di dalam dompet. Melemparkan pada mereka dan dia berlalu pergi. "Baca itu"

Seseorang mengambilnya dan membaca identitas di dalam kartu nama itu. "Wahh. Dia pemilik perusahaan, jadi mana mungkin dia penculik"

"Mana lihat" Akhirnya orang-orang berbondong-bondong untuk melihat kartu nama Darren dan akhirnya mereka tahu jika Darren memang bukan penculik seperti yang di katakan Rista.

Rista mengelus kepala anaknya yang terlelap setelah dia nangis ketakutan karena hal yang baru saja terjadi. Untung saja Rista masih bisa lepas dari Darren. Rista tidak habis fikir, kenapa pria itu sampai bisa menemukannya. Padahal sudah 5 tahun lebih dia pergi dari kota asalnya. Rista kira Darren sudah pasti melupakannya dan tidak akan mencarinya. Tapi kenapa saat ini dia malah berada disini dan menemukannya.

Cerita lama bersama lukanya yang hampir bisa Rista tutup. Kini terbuka kembali saat pria di masa lalunya datang. Membuka luka di hatinya yang baru saja akan sembuh. Rista berdiri dan berjalan ke arah jendela kamar. Berdiri disana dengan menatap pemandangan di luar jendela kamar. Jalanan yang ramai dengan kendaraan yang lalu lalang. Juga taman hiburan yang masih buka dan masih ramai sampai sekarang. Padahal hari sudah hampir gelap.

Rista menoleh ke arah anaknya terlelap di atas tempat tidur. "Maafkan Bunda Nak, karena Bunda kamu sampai shock seperti tadi"

Rista merasa sangat bersalah pada anaknya saat melihat Duta yang terus menangis ketakutan saat dia kembali ke rumah. Bukan karena Rista sengaja melakukan itu. Tapi dia tidak siap bertemu dengan Darren. Rista tidak ingin melihat wajahnya lagi, pria yang telah menyakitinya. Pria yang menghancurkan hidupnya selama ini. Rista masih belum siap untuk bertemu apalagi berbicara dengan pria itu.

Tuhan, kenapa dia harus datang lagi?

Kehadiran Darren yang secara tiba-tiba itu benar-benar membuat Rista sangat terkejut. Tidak menyangka jika pria itu akan menemukannya. Padahal sudah 5 tahun lebih, dan Rista kira Darren sudah bahagia dan melupakan dirinya. Rista menghembuskan nafas kasar, dia menutup tirai jendela lalu berjalan keluar kamar untuk membantu Xien beres-beres. Hari ini toko tutup lebih cepat.

"Xien, aku bereskan meja di depan ya"

"Iya"

Rista berjakan ke halaman rumah, dimana meja-meja bundar berjajar sesuai posisinya. Rista mulai mengelap meja-meja disana dan merapatkan kursi. Fikirannya memang kacau, tapi dia tetap harus bekerja dengan baik untuk anaknya. Semangat menghasilkan uang untuk sekolah anaknya tahun depan. Rista tidak peduli lagi dengan kehadiran Darren. Biarkan saja pria itu terus menemuinya, tapi Rista tetap tidak akan pernah menganggapnya ada. Seperti waktu dulu saat dirinya pun di anggap tidak ada oleh Darren. Dan benar saja, saat Rista baru saja selesai mengelap meja, pria yang sedang dia fikirkan datang.

"Ris"

"Mau apalagi si Tuan? Saya sudah bilang kalau saya tidak mengenal anda. Kenapa anda maksa sekali" Rista berlalu meninggalkan Darren yang mengikutinya dari belakang.

"Ris, aku mohon Ris. Dengarkan aku sebentar. Aku hanya butuh waktu 30 menit untuk bicara denganmu"

Rista berbalik, dia menatap dingin pria itu. "Bahkan waktu 6 bulan pun anda sia-siakan untuk bisa bicara baik-baik dengan saya. Jadi waktu 30 menit tidak akan ada artinya"

Darren mematung menatap Rista yang masuk ke dalam rumah dan menutup pintu lalu suara kunci pintu terdengar. Seolah melarang Darren untuk bisa menyusulnya masuk. Mengingatkan pria itu jika dia tidak bisa lagi masuk.

Bersambung

Like komen di setiap chapter... kasih hadiahnya dan votenya.. berikan rate binatang 5 juga ya..

Yuk mampir juga di karya temanku ini.. ceritanya bagus...

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

bener RIS cuwekin aja Darren nya biar dia bener" berjuang seperti dulu kamu

2022-11-29

0

lovely

lovely

ga suka novel pelakor palagi perselingkuhan bikin emosiii nha gtu donk buat s darren ngejar² dulu klo lluluh bgtu saja rugi

2022-11-29

1

lihat semua
Episodes
1 Awal Kehancuran Hidup Rista
2 Hanya Terobsesi Semata?!
3 Lelah
4 Tidak Ingin Jatuh Cinta Lagi
5 Dunia Yang Kejam Untuk Rista
6 Merasa Kehilangan
7 Apa Yakin Membencinya?
8 Darren Yang Tersiksa Karena Penyesalan
9 Tidak Bisa Duta
10 Mendapat Petunjuk
11 Apakah Ini Mimpi?!
12 Waktu 30 Menit Tidak Ada Artinya
13 Apa Dia Kebahagiaan Setelah Badai?
14 Biarkan Aku Merasakan Rasa Sakit Itu
15 Duta Juga Punya Papa?
16 Cepat Sembuh Agar Bisa Menyiksaku
17 Kemana Darren?
18 Duta Yang Rindu Papa
19 Bundamu Tidak Salah, Papa Yang Salah
20 Duta Juga Butuh Sosok Seorang Ayah
21 Pertanyaan Darren Yang Belum Terjawab
22 Trauma Akan Cinta
23 Biarkan Aku Yang Mencintaimu
24 Biarkan Aku Memperjuangkanmu!
25 Mari Mulai Pacaran?!
26 Mimpi Yang Nyata
27 Darren Yang Berbeda Dari Masa Lalu
28 Jalan-jalan
29 Keraguan Yang Belum Hilang
30 Keraguan Yang Mulai Hilang
31 Apa Sudah Siap Menjadi Istriku?
32 Hanya Boleh Menjadi Istriku Dan Pendampingku!
33 Persiapan Pernikahan
34 Pernikahan
35 Bekas Luka
36 Kaki Bengkak
37 Honeymoon?
38 Bahagia Bersamamu
39 Merajuk
40 Rista Yang Lelah, Darren Yang Puas
41 Malaikatku
42 Rista Yang Setia
43 Surat Sumber Permasalahan
44 Warna Baru Di Kehidupan Darren
45 Wanita Hebat Dan Ibu Yang Kuat
46 Memberikan Cucu Kedua?!
47 Istri Tiga?!
48 Bagaimana Kabar Istrimu?
49 Darren Yang Pencemburu
50 Cinta Yang Sangat Besar
51 Aku Ingin Hidup Bersamanya
52 Siapa Soni Sebenarnya?
53 Soni Bukan Pria Yang Baik Untuk Xien
54 Cinta Dalam Luka
55 Dimana Xien?
56 Penyesalan Soni
57 Sikap Aneh Rista
58 Perjuangan Soni
59 Aku Mencintaimu Xien
60 Keputusan Xien
61 Hamil?!
62 Alasan Soni Menghilang
63 Xien Hamil?
64 Makan Malam Soni Dan Xien
65 Persiapan Pernikahan
66 Bekas Lukanya Masih Ada
67 Buka Bajumu?!
68 Rista (Mencintai Dalam Luka)
69 Malam Kedua Bagi Xien
70 Merasa Sangat Dicintai
71 Merasakan Hal Yang Sama Saat Melahirkan Duta
72 Akan Selalu Bahagia Selamanya
73 Terimakasih
74 Kisah Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal Kehancuran Hidup Rista
2
Hanya Terobsesi Semata?!
3
Lelah
4
Tidak Ingin Jatuh Cinta Lagi
5
Dunia Yang Kejam Untuk Rista
6
Merasa Kehilangan
7
Apa Yakin Membencinya?
8
Darren Yang Tersiksa Karena Penyesalan
9
Tidak Bisa Duta
10
Mendapat Petunjuk
11
Apakah Ini Mimpi?!
12
Waktu 30 Menit Tidak Ada Artinya
13
Apa Dia Kebahagiaan Setelah Badai?
14
Biarkan Aku Merasakan Rasa Sakit Itu
15
Duta Juga Punya Papa?
16
Cepat Sembuh Agar Bisa Menyiksaku
17
Kemana Darren?
18
Duta Yang Rindu Papa
19
Bundamu Tidak Salah, Papa Yang Salah
20
Duta Juga Butuh Sosok Seorang Ayah
21
Pertanyaan Darren Yang Belum Terjawab
22
Trauma Akan Cinta
23
Biarkan Aku Yang Mencintaimu
24
Biarkan Aku Memperjuangkanmu!
25
Mari Mulai Pacaran?!
26
Mimpi Yang Nyata
27
Darren Yang Berbeda Dari Masa Lalu
28
Jalan-jalan
29
Keraguan Yang Belum Hilang
30
Keraguan Yang Mulai Hilang
31
Apa Sudah Siap Menjadi Istriku?
32
Hanya Boleh Menjadi Istriku Dan Pendampingku!
33
Persiapan Pernikahan
34
Pernikahan
35
Bekas Luka
36
Kaki Bengkak
37
Honeymoon?
38
Bahagia Bersamamu
39
Merajuk
40
Rista Yang Lelah, Darren Yang Puas
41
Malaikatku
42
Rista Yang Setia
43
Surat Sumber Permasalahan
44
Warna Baru Di Kehidupan Darren
45
Wanita Hebat Dan Ibu Yang Kuat
46
Memberikan Cucu Kedua?!
47
Istri Tiga?!
48
Bagaimana Kabar Istrimu?
49
Darren Yang Pencemburu
50
Cinta Yang Sangat Besar
51
Aku Ingin Hidup Bersamanya
52
Siapa Soni Sebenarnya?
53
Soni Bukan Pria Yang Baik Untuk Xien
54
Cinta Dalam Luka
55
Dimana Xien?
56
Penyesalan Soni
57
Sikap Aneh Rista
58
Perjuangan Soni
59
Aku Mencintaimu Xien
60
Keputusan Xien
61
Hamil?!
62
Alasan Soni Menghilang
63
Xien Hamil?
64
Makan Malam Soni Dan Xien
65
Persiapan Pernikahan
66
Bekas Lukanya Masih Ada
67
Buka Bajumu?!
68
Rista (Mencintai Dalam Luka)
69
Malam Kedua Bagi Xien
70
Merasa Sangat Dicintai
71
Merasakan Hal Yang Sama Saat Melahirkan Duta
72
Akan Selalu Bahagia Selamanya
73
Terimakasih
74
Kisah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!