Apakah Ini Mimpi?!

Apakah ini mimpi?

Darren seolah tidak percaya dengan apa yang dirinya lihat saat ini. Berada di sebuah taman hiburan yang di kerjakan oleh proyek perusahaan Pamannya. Dari tempatnya duduk terlihat jelas sebuah toko kue di sebrang jalan. Darren melihat wanita yang selama ini dia cari, dia terlihat sedang melayani pelanggan yang datang.

Dia Rista.. Gadis yang dia sakiti dan hancurkan hidupnya. Namun, Darren melihat kehidupan Rista yang terlihat lebih baik sekarang. Meski tidak bisa di pungkiri jika wajahnya terlihat sangat lelah. Kaki ini terasa berat untuk melangkah, sungguh Darren ingin segera bertemu dengan wanita itu. Tapi kakinya seolah merapat dengan tanah sehingga sangat sulit untuk melangkah.

Darren hanya diam mematung di tempatnya. Masih tidak percaya dengan apa yang di lihatnya saat ini. "Rista.. Ya, dia Risataku"

Di sisi lain Rista sedang melayani beberapa pelanggan yang datang ke toko kuenya. Menjelang sore memang toko kuenya semakin ramai, apalagi setelah adanya taman hiburan di sebrang tokonya. Senang sekali saat melihat kemajuan dari ReinaRista Bakery yang cukup melonjak tinggi.

"Sebentar ya Duta, Bunda sedang membuat pesanan kopi ini"

Toko kue dan roti yang di sertai dengan kopi. Rista memang cukup lihai menggunakan mesin kopi. Membuat beberapa kopi pesanan pelanggan. Selesai dengan pesanan terakhir, barulah dia menghampiri anaknya yang sedari tadi terus memanggil-manggil dirinya.

"Ada apa?"

"Duta mau ke taman hiburan itu lagi, kan baru sekali saja kita kesana" Duta menunjuk taman hiburan di sebrang jalan.

Rista tahu jika anaknya bosan karena hanya diam saja di dalam rumah. Rista tidak bisa membiarkan anaknya pergi main keluar bersama anak-anak lain. Karena Rista sedang menghindari omongan-omongan orang yang mungkin akan membuat mental anaknya down. Rista tidak mau itu terjadi. Cukup dia yang mendengarkan setiap keluh kesah Duta yang selalu menanyakan tentang keberadaan Ayahnya. Setidaknya Rista masih bisa terus berbohong dan mencari alasan lain agar anaknya tidak terus bertanya tentang Ayahnya padanya.

"Iya nanti kalau sedang tidak ramai pelanggan kita kesana ya. Sekarang 'kan sedang banyak pelanggan yang datang. Jadi Duta bersabar ya"

Duta cemberut, anak itu langsung masuk ke dalam rumah. Rista hanya menghela nafas melihat anaknya yang sedang merajuk. Dia tahu jika Duta juga butuh hiburan, jangankan Duta dirinya saja memang butuh waktu sejenak untuk sekedar refreshing. Tapi, Rista tidak punya waktu untuk itu. Dia tetap harus bekerja keras untuk terus menghasilkan uang dan menabung untuk biaya hidup anaknya kedepannya. Apalahi tahun depan Duta sudah mulai masuk sekolah. Itu artinya kesibukan Rista akan semakin bertambah.

"Permisi"

"Iya, ada yang bisa dibantu? Mau pesan apa?" Rista berbalik dan seketika lututnya terasa lemas saat melihat siapa orang yang datang ke tokonya. Tuhan.. Ini hanya mimpi 'kan? Kenapa dia bisa datang kesini?

Darren berdiri di depan sebuah etalase yang membatasi Rista dan dirinya. Jajaran kue dan roto terlihat menggiurkan di dalam etalase berkaca itu. Dia tidak salah melihat, dia benar adalah Rista. Wanita yang dia cari selama ini.

"Ris-Rista"

Entah kenapa Darren merasa gugup sendiri. Lidahnya seolah kelu untuk berbicara. Padahal ada banyak hal yang harus dia bicarakan. "Maafkan aku"

Akhirnya kata maaf itu terucap juga dari bibir Darren tepat di depan wanita yang di sakitinya. Namun respon Rista justru tidak seperti harapannya. Dia masih saja diam mematung di tempatnya. Perlahan Rista melangkah ke arah Darren, membuat pria itu tersenyum tipis karena merasa cukup lega saat Rista sudah mau menemuinya.

"Mau pesan apa ya Tuan?" tanya Rista dengan wajah datar dan dingin, tatapannya selalu menghindar dari Darren. Seolah dia tidak ingin melihat pria itu berada di depannya saat ini.

Darren tersentak dengan sikap Rista yang seolah tidak mengenali dirinya. Apa mungkin wanita itu hilang ingatan? Setelah 5 tahun lebih mereka tidak pernah bertemu. Tapi, melihat reaksi Rista pada saat pertama kali melihat Darren. Dia yakin jika Rista tidak sedang hilang ingatan. Dia hanya sedang menghindar.

"Rista, ini aku Darren..." Seolah orang yang mengingatkan jika Rista dan dirinya memang saling kenal. "....Apa kau melupakan aku? Maafkan aku Rista, aku tahu aku salah"

Aku tahu kamu Darren, pria yang berhasil menghancurkan segala tujuan dalam hidupku.

"Maaf jika tidak ada yang mau di beli, silahkan pergi. Masih banyak yang antri"

Darren menoleh ke belakang, ada tiga orang yang mengantri. Menunggu dirinya selesai. Akhirnya Darren tidak mau egois, dia tahu jika Rista sedang dalam jam kerjanya. Jadi, biarkan saja dia melakukannya dengan baik. Darren akan menunggu sampai toko ini sepi dan akan menemui Rista kembali. "Baiklah aku pergi dulu, nanti aku akan datang lagi"

Rista menghela nafas lega saat Darren sudah pergi dari hadapannya. Dia memanggil pekerjanya yang di pekerjakan oleh Elion sebagai pengganti Reina.

"Xien tolong layani dulu mereka, aku mau ke kamar dulu lihar Duta. Dia sedang merajuk"

"Oke"

Rista berjalan masuk ke dalam rumahnya, melihat anaknya yang sedang duduk di sofa dengan televisi yang menyala dia depannya. Menayangkan sebuah cara kartun yang dia gemari. Rista duduk di samping anaknya, dan Duta langsung memalingkan wajahnya dari Rista saat menyadari kehadiran Ibunya itu.

"Duta mau ke taman hiburan 'kan? Siap-siap sekarang. Bunda akan mengantar Duta kesana sebentar, toko biar di jaga sama Kak Xien dulu"

Duta yang awalnya memalingkan wajahnya itu langsung menoleh kembali ke arah Ibunya dengan wajah yang berbinar. "Beneran Bunda?"

Rista tersenyum dan mengangguk, dia mengelus kepala anaknya itu. "Iya, ayo sekarang siap-siap"

Rista mengganti setelan anaknya dengan pakaian lebih baik. Lalu dia pun berganti pakaian, dan mereka pun pergi ke sebrang jalan untuk menemani Duta bermain beberapa wahana permainan yang ada disana. Hati Rista selalu menghangat saat melihat keceriaan anaknya. Hanya dengan pergi ke sebrang jalan dari tempat tinggalnya dan main di wahana permainan ini, sudah membuat Duta sangat bahagia. Jadi akan merasa sangat bersalah jika Rista tidak menuruti keinginan anaknya yang sangat sederhana ini. Duta tidak pernah meminta hal atau sesuatu di batas kemampuan Ibunya. Jika membeli mainan pun hanya mainan murah yang di jual di pinggir jalan.

"Senang gak?" tanya Rista saat anaknya selesai menaiki wahana permainan terakhirnya. Duta berlari ke arah Ibunya yang sedang duduk menunggunya di salah satu bangku disana. Namun, sebelum Duta sampai pada Rista tiba-tiba ada seseorang yang berdiri di hadapan Rista membuat anak itu langsung menabraknya dengan tidak sengaja.

Rista berdiri dengan tegang saat tahu siapa yang di tabrak oleh anaknya. Pria itu menunduk dan membantu Duta untuk berdiri, bahkan dia menggendong anak itu.

"Mau kemana?"

"Bunda...."

Bersambung

Like komen di setiap chapter.. Kasih hadiahnya dan votenya juga.. berikan bintang rate 5 untuk cerita Rista ini..

Yuk mampir di karya temanku ini.. Ceritanya bagus..

Terpopuler

Comments

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ

dia tidak lupa sama kamu Darren tapi dia mencoba meleupakan kamu

2022-11-28

0

lovely

lovely

good job Rista jangan dulu memaafkan atau luluh dulu biarkan c Darren ngejar² dulu dan menyesalinya
jangan lupa visualnya thourrr biar makin semangat ngehaluuu nya 😇

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 Awal Kehancuran Hidup Rista
2 Hanya Terobsesi Semata?!
3 Lelah
4 Tidak Ingin Jatuh Cinta Lagi
5 Dunia Yang Kejam Untuk Rista
6 Merasa Kehilangan
7 Apa Yakin Membencinya?
8 Darren Yang Tersiksa Karena Penyesalan
9 Tidak Bisa Duta
10 Mendapat Petunjuk
11 Apakah Ini Mimpi?!
12 Waktu 30 Menit Tidak Ada Artinya
13 Apa Dia Kebahagiaan Setelah Badai?
14 Biarkan Aku Merasakan Rasa Sakit Itu
15 Duta Juga Punya Papa?
16 Cepat Sembuh Agar Bisa Menyiksaku
17 Kemana Darren?
18 Duta Yang Rindu Papa
19 Bundamu Tidak Salah, Papa Yang Salah
20 Duta Juga Butuh Sosok Seorang Ayah
21 Pertanyaan Darren Yang Belum Terjawab
22 Trauma Akan Cinta
23 Biarkan Aku Yang Mencintaimu
24 Biarkan Aku Memperjuangkanmu!
25 Mari Mulai Pacaran?!
26 Mimpi Yang Nyata
27 Darren Yang Berbeda Dari Masa Lalu
28 Jalan-jalan
29 Keraguan Yang Belum Hilang
30 Keraguan Yang Mulai Hilang
31 Apa Sudah Siap Menjadi Istriku?
32 Hanya Boleh Menjadi Istriku Dan Pendampingku!
33 Persiapan Pernikahan
34 Pernikahan
35 Bekas Luka
36 Kaki Bengkak
37 Honeymoon?
38 Bahagia Bersamamu
39 Merajuk
40 Rista Yang Lelah, Darren Yang Puas
41 Malaikatku
42 Rista Yang Setia
43 Surat Sumber Permasalahan
44 Warna Baru Di Kehidupan Darren
45 Wanita Hebat Dan Ibu Yang Kuat
46 Memberikan Cucu Kedua?!
47 Istri Tiga?!
48 Bagaimana Kabar Istrimu?
49 Darren Yang Pencemburu
50 Cinta Yang Sangat Besar
51 Aku Ingin Hidup Bersamanya
52 Siapa Soni Sebenarnya?
53 Soni Bukan Pria Yang Baik Untuk Xien
54 Cinta Dalam Luka
55 Dimana Xien?
56 Penyesalan Soni
57 Sikap Aneh Rista
58 Perjuangan Soni
59 Aku Mencintaimu Xien
60 Keputusan Xien
61 Hamil?!
62 Alasan Soni Menghilang
63 Xien Hamil?
64 Makan Malam Soni Dan Xien
65 Persiapan Pernikahan
66 Bekas Lukanya Masih Ada
67 Buka Bajumu?!
68 Rista (Mencintai Dalam Luka)
69 Malam Kedua Bagi Xien
70 Merasa Sangat Dicintai
71 Merasakan Hal Yang Sama Saat Melahirkan Duta
72 Akan Selalu Bahagia Selamanya
73 Terimakasih
74 Kisah Baru
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Awal Kehancuran Hidup Rista
2
Hanya Terobsesi Semata?!
3
Lelah
4
Tidak Ingin Jatuh Cinta Lagi
5
Dunia Yang Kejam Untuk Rista
6
Merasa Kehilangan
7
Apa Yakin Membencinya?
8
Darren Yang Tersiksa Karena Penyesalan
9
Tidak Bisa Duta
10
Mendapat Petunjuk
11
Apakah Ini Mimpi?!
12
Waktu 30 Menit Tidak Ada Artinya
13
Apa Dia Kebahagiaan Setelah Badai?
14
Biarkan Aku Merasakan Rasa Sakit Itu
15
Duta Juga Punya Papa?
16
Cepat Sembuh Agar Bisa Menyiksaku
17
Kemana Darren?
18
Duta Yang Rindu Papa
19
Bundamu Tidak Salah, Papa Yang Salah
20
Duta Juga Butuh Sosok Seorang Ayah
21
Pertanyaan Darren Yang Belum Terjawab
22
Trauma Akan Cinta
23
Biarkan Aku Yang Mencintaimu
24
Biarkan Aku Memperjuangkanmu!
25
Mari Mulai Pacaran?!
26
Mimpi Yang Nyata
27
Darren Yang Berbeda Dari Masa Lalu
28
Jalan-jalan
29
Keraguan Yang Belum Hilang
30
Keraguan Yang Mulai Hilang
31
Apa Sudah Siap Menjadi Istriku?
32
Hanya Boleh Menjadi Istriku Dan Pendampingku!
33
Persiapan Pernikahan
34
Pernikahan
35
Bekas Luka
36
Kaki Bengkak
37
Honeymoon?
38
Bahagia Bersamamu
39
Merajuk
40
Rista Yang Lelah, Darren Yang Puas
41
Malaikatku
42
Rista Yang Setia
43
Surat Sumber Permasalahan
44
Warna Baru Di Kehidupan Darren
45
Wanita Hebat Dan Ibu Yang Kuat
46
Memberikan Cucu Kedua?!
47
Istri Tiga?!
48
Bagaimana Kabar Istrimu?
49
Darren Yang Pencemburu
50
Cinta Yang Sangat Besar
51
Aku Ingin Hidup Bersamanya
52
Siapa Soni Sebenarnya?
53
Soni Bukan Pria Yang Baik Untuk Xien
54
Cinta Dalam Luka
55
Dimana Xien?
56
Penyesalan Soni
57
Sikap Aneh Rista
58
Perjuangan Soni
59
Aku Mencintaimu Xien
60
Keputusan Xien
61
Hamil?!
62
Alasan Soni Menghilang
63
Xien Hamil?
64
Makan Malam Soni Dan Xien
65
Persiapan Pernikahan
66
Bekas Lukanya Masih Ada
67
Buka Bajumu?!
68
Rista (Mencintai Dalam Luka)
69
Malam Kedua Bagi Xien
70
Merasa Sangat Dicintai
71
Merasakan Hal Yang Sama Saat Melahirkan Duta
72
Akan Selalu Bahagia Selamanya
73
Terimakasih
74
Kisah Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!