bab 12 Rania selingkuh

Bab 12 TCKK

“bagaimana keadaan teman syaa dok..?”ucap sindy khawatir.

“Tidak ada yang perlu dikhawatirkan nona, teman anda hanya terkena luka-luka ringan saja”ucap dokter menenangkan sindy.

“Tapi kenapa dia sampai pingsang dok.?dan kenapa belum bangun juga”ucap sindy.

“Dia hanya terkejut saja nona, karna sepertinya kejadian yang menimpah ya terjadi secara tiba-tiba, dan kalau belum sadar mungkin akan dirawat sampai besok disini”ucap dokter lagi.

“Sebaiknya hubungin keluarganya saja nona”

“Baik dok, nanti keluarganya bakal sya hubungi”ucap sindy.

Sambil menunggu Nadia sadar, sindy terus berjaln mondar-mandir didepan pintu rawat Nadia. Sungguh, saat ini ia benar-benar bingung harus berbuat apa, tidak mungkin ia menelepon papahnya Nadia, karna setaunya papah nadia sedang berlayar ke luar kota beberpa hari kedepan.

“Sind bagaimana keadaan Nadia..?sorry gue ngk segaja”ucap Rania yang baru sja datang bersama reno.

“Setelah apa yang Lo lakukan kepada Nadia Lo masih berani datang kesini..?Lo memang manusia tidak punya malu iyh, hati Lo terbuat dari apa sih ran..?Nadia itu sahabat Lo bahkan sekarang Nadia itu anak tiri Lo, tapi Lo tega berbuat seperti kepadanya, bokapnya Nadia sedang berlayar ke luar kota sedangkan Lo malah enak-enakan selingkuh disini”ucap sindy menatap tajam Rania.

“Selama ini gue memang diam sjaa ketika melihat permasalahan Lo antara Nadia, karna gue berharap lo sadar ran, belum cukup Lo menjadi orang ketika di pernikahan bokap nyokap Nadia dan sekarang Lo malah selingkuh dari bokapnya Nadia, semua Lo hancurkan Rania”teriak sindy mendorong tubuh Rania.

“Jangan kasar dong Lo”ucap Reno menahan tubu Rania yang hampir jatuh kebelakang.

“Kenapa..?atau memang benar-benar bayi yang ada di dalam kandungan Rania itu anak Lo, sampai Lo sekhawatir itu..?memang iyh manusia bajingan pasti bertemunya sama manusia bajingan juga”teriak sindy, tak peduli lagi kalau mereka saat ini sedang berada dirumah sakit yang bisa saja menganggu ketenangan pasien.

“Kalau Nadia sampai kenapa-kenapa gue ngk akan maafkan Lo Rania”ucap sindy.

“Sekarang kalian pergi dari sini, manusia sampah seperti kalian tidak layak berada disini”ucap sindy mengusir Rania dan Reno.

“Sin, gue cuma mau melihat kondisi Nadia sja, gue khawatir sma dia sin, dia anak tiri gue”ucap Rania masih tetap kekeh berada ditempat itu.

“Persetanan dengan anak tiri, sekarang kalian pergi dari sini, karna Nadia tidak butuh doa dari manusia iblis seperti kalian”ucap sindy.

“Tapi sin....”

“Satpam..satpam”teriak sindy memotong ucapan Rania.

“ada yang bisa kami bantu nona”

“Usir dua binatang ini dari sini, kenali wajahnya, pastikan mereka tidak menginjakan kaki dirumah sakit in, kalau perlu foto saja tempel kan wajah disetiap Mading disini”ucap sindy.

Satpam langsung meminta Rania dan Reno meninggalkan rumah sakit itu, awalnya Rania memberontak, ia masih kekeh untuk menunggu Nadia sampai sadar. Tapi melihat saat ini mereka sudah mejadi pusat perhatian akhirnya Rania memilih menurut saja

Hingga menjelang magrib Nadia belum juga sadarkan diri, mungkin pengaruh obat atau akibat benturan keras dikepala Nadia.

Sedangkan Alvin pulang dari kantor langsung berjalan menuju kamar pembantu yang ditempati Nadia. Ketika membuka kamar itu ia tidak melihat Nadia disana bahkan kamar itu masih gelap.

“Mah Nadia dimana..?belum pulang kah..?”ucap Alvin ketika berada di ruang tamu.

“Dari sejak siang Nadia belum pulang Al, mama kira dia ikut bersamamu ke kantor”ucap nyonya Ayu cemas.

“ngk ada mah, habis kelas tadi Nadia langsung ke parkiran”ucap Alvin.

“Kamu tanya rumahnya”ucap nyonya Ayu.

“Orangku bilang Nadia ngk ada pulang kerumah itu sejak kemarin sore”ucap Alvin khawatir.

“Loh ini kenpaa personilnya dua aja, mah mana Nadia”ucap tuan vino yang baru tiba dirumah.

“Nadia belum pulang sejak tadi siang pah, dirumahnya juga Nadia ngk ada”ucap nyonya Ayu.

“Mah, sekarang mamah masuk kamar dan coba terus menghubungi Nadia, papah sama Alvin akan keluar mencari Nadia”ucap tuan vino yang langsung paham akan apa yang terjadi.

Nyonya Ayu langsung masuk ke kamar sambil tangannya menghubungin nomor Nadia, tapi nomor itu tidak aktif menambah tingkat kekhawatiran mereka, padahal mereka tidak tau saja kalau ponsel Nadia sudah hancur kemarin sore.

“Kamu ngk macam-macam sama Nadia kan..?kamu boleh bermain-main sama dia tapi jangan coba bermain tangan Al, papah ngk pernh mengajari mu berbuat kasar terhadap wanita”ucap vino curiga.

“Tadi pagi pas di parkiran kami memang berdebat sedikit pah, tapi habis jam kuliah Nadia langsung ke parkiran yang Alvin pikir Nadia langsung pulang kerumah”ucap Alvin “tapi Delon bilang mobilnya Nadia masih di kampus belum ada keluar dari parkiran sejak tadi siang”

Ting.

“selamat malam tuan, nona Nadia dirawat dirumah sakit tadi siang habis disreppek mobil, jadi sahabatnya sindy membawa kerumah sakit dan sampai sekarang nona Nadia belum sadarkan diri”pesan dari Delon yang Alvin suruh untuk mencari Nadia.

“Saya sudah kirim alamat rumah sakit tempat nona Nadia dirawat”

“Pah aku udah tau dimnaa Nadia, tenyata di habis kecelakaan, papah dirumah aja biar Alvin yang menyusul Nadia kerumah sakit, mungkin malam ini kami tidak pulang jangan sampai mama tau”ucap Alvin khawatir lalu langsung berlari ke bagasi mobil.

Alvin langsung melajukan mobilnya menuju rumah sakit tempat Nadia dirawat.

“Atas Nadia Putri dirawat dimna sus”ucap Alvin.

“Ruang paling ujung tuan”

“siapkan ruangan VIP kepadanya, segera pindahkan”ucap Alvin lalu berlari menuju ruangan yang dikatakan suster.

“Sindy”ucap Alvin karna melihat sindy berdiri didepan pintu ruangan Nadia.

“Alvin..?gapain disini..?”ucap sindy bingung.

“Bagaimana keadaan Nadia..?kenapa bisa seperti itu”ucap Alvin bertanya balik.

“Nadia belum sadar, palingan bentar lagi, Lo gapain disini..?”ucap sindy lagi.

“Apakah boleh sya masuk..?”ucap Alvin meminta izin, padahal tanpa minta izin sekali pun ia bisa masuk mengingat Alvin adalah suami Nadia sekarang.

“Jawab duluh pertanyaan gue, gapain Lo disini..?dan apa hubungan Lo sama Nadia..?”ucap sindy menahan Alvin yang hendak masuk.

“gue suami Nadia, awas gue mau masuk”ucap Alvin to the point’

“suami, Nadia menikah”beo sindy terkejut bukan main.

Dan ketika sindy hendak bertanya lagi, Alvin sudah lebih duluh masuk keruangan Nadia.

“Lucunya, sejak kapan mereka suami istri, itu si Alvin kok ngehalu sampai sejauh itu sih”guman sindy terkekeh geli, ia menganggap Alvin hanya bercanda mengatakan kalau mereka suami istri, bahkan jika satu kampus mendengar hal itu mungkin mereka juga tidak akan percaya kalau Nadia dan Alvin merupakan suami istri.

“Lah ini kenapa..?sus ada apa..?”ucap sindy yang melihat beberpa suster masuk ke ruangan Nadia.

“Tidak apa-apa nona, kami di perintahkan tuan Alvin untuk memindahkan pasien di dalam keruangan VIP”ucap suster menenangkan sindy.

Nadia sudah di pindah ke ruangan VIP dan sekarang ruangan Nadia berada di lantai tiga tempat pasien terhomat dirumah sakit itu.

“Bagaimna keadannya dok, kenapa sampai sekarang belum sadar..?apakh kepalanya separah itu..?”ucap Alvin setelah Nadia di pindahkan ke ruangan VIP.

“Tidak ada yang perlu di khawatir kan tuan, sebentar lagi nona Nadia akan segera sadar, itu akibat benturan keras yang bagian belakang kepala nona Nadia”ucap dokter “klau begitu kami permisi duluh”

“Bagaimna ini bisa terjadi sin..?”ucap Alvin.

“Harusya gue yang nanya kenapa Lo sampai sekhawatir terhadap Nadia..?Lo siapanya Nadia..?”ucap sindy.

“Kan gue udah bilang tadi kalau gue suaminya Nadia dan kami baru menikah kemarin sore”ucap Alvin tanpa beban

“Kok bisa menikah.?”tanyq sindy dengan polosnya

“Itu ngk penting, jawab pertanyaan gue sin, kalian ugal-ugalan..?”ucap Alvin greget terhadap sindy.

“tadi pas mau pulang Nadia dan Rania bertengkar karna Rania selingkuh dari papahnya Nadia, trus ketika Nadia hendak pergi ternyata Rania mencoba menghalanginya dan terjadi adegan tarik-menarik, segaja atau tidak Rania tiba-tiba melepaskan tarikannnya bertepatan ada mobil yang melaju kencang dari ujung parkiran”ucap Nadia menjelaskan kejadian bebrapa jam yang lalu tanpa adaa dikurangi dan di tambahi.

Sedangkan Alvin yang mengangguk paham dengan apa yang terjadi.

“Lo udh hubungi papahnya Nadia..?”ucap Alvin.

“Papa Nadia sedang berlayar ke luar kota beberpa hari ke depan sedangkan mama Nadia lagi di Manado neneknya Nadia baru meninggal tadi subuh”ucap sindy.

“Lo sekarang pulang aja biar gue yang jaga Nadia, tentang hubungan gue smaa Nadia gue harap Lo bisa jaga mulut, karna Nadia tidak mau pernikahan ini terbongkar”ucap Alvin.

Akhirnya sindy pulang kerumah dan mempercayakan Nadia kepada Alvin yang katanya suami Nadia.

Episodes
Episodes

Updated 62 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!