"Ini mama ambilkan nasi!Kamu mau lauk apa Sayang?",tanya Erlina pada Fathiya usai mengambilkan nasi pada sang suami dan ketiga anaknya.
Fathiya merasa sedikit sungkan dengan perlakuan istimewa dari Sang Mama mertua,tapi bila menolakpun rasanya juga ga enak.
"Sudah ga papa Fa,turuti saja kemauan Mamamu,sejak kemarin mamamu mengeluh katanya ingin sekali bertemu denganmu",ujar Aditya saat melihat sang menantu yang merasa sungkan di perlakukan seperti itu oleh istrinya.
"Ehm...I ya Pa",jawab Fathiya gugup.
"Fa mau ayam kecap aja Ma sama Ca brokolinya",jawab Fathiya pada Sang Mama dengan sopan.
Erlina tersenyum,dan meletakkan lauk yang diinginkan oleh Sang menantu.
Fatih hanya membiarkan saja kehebohan yang ada di depannya,karena itu sudah terlihat biasa menurutnya.Bila mamanya menyukai seseorang,maka Mamanya akan memanjakannya.
Fatih memang tidak pernah menunjukkan perlakuan buruknya pada Fathiya di depan keluarga besarnya.Meskipun begitu,mereka semua bisa melihat ketidak sukaan Fatih terhadap Fathiya melalui gerak-gerik Fatih dan juga sorot mata Fatih.Untuk itulah,mereka semua iba terhadap nasib Fathiya yang terkadang di perlakukan tidak layak oleh Fatih.Meskipun begitu,mereka berharap agar suatu saat kelak Fatih bisa menerima Fathiya dengan tulus dan mencintainya apa adanya karena Fathiya memang layak dan mesti di pertahankan.
"Ga,makan yang banyak",celetuk Aditya pada asisten sang putra.
"Tentu Pak...Makasih ini hidangannya enak-enak",seru Dirga dengan wajah yang berbinar.
"Fatih,bagaimana bisnis kamu disini Nak?",tanya Aditya karena Aditya kini tengah fokus dengan bisnis hotel di luar negeri.
"Baik Pa!Semuanya lancar kok Pa!",jawab Fatih seraya lebih menjelaskan detailnya pada sang ayah.
"Pa,bahas bisnis kok disini?Lebih baik Papa tanya kapan punya cucu pada anakmu itu?",ujar Erlina yang memang kurang suka bila di meja makan membahas tentang urusan bisnis dan semacamnya.Lagian dia sudah cukup gatal untuk memiliki cucu.Jadi apa salahnya bertanya.
"Uhuk...Uhuk...",Fatih cukup tersedak dengan pertanyaan Mamanya.
"Ini Mas!Diminum dulu!",Fathiya berupaya memberikan air minum pada sang suami.Karena tak enak dengan tatapan semua orang yang ada disana,Fatih pun meminumnya hingga tandas tak bersisa.
"Kenapa Nak?Ada yang salah ya dengan pertanyaan Mama?Sinta!Santi kalian pengen banget punya ponakan kan?Tuh minta sama kakakmu!",goda Erlina pada putranya.Ia ingin agar putranya dan Fathiya menjalani rumah tangga seperti pasangan lainnya yang memiliki beberapa anak sebagai pelengkap hidup mereka.
Sinta dan Santi saling berpandangan satu sama lain sebelum menjawab pertanyaan dari Sang Mama.
"Iya Ma kami pengen punya keponakan!Pasti lucu bila nanti kita meriasnya",seru Sinta dengan antusias.
"Benar apa yang dikatakan Kak Sinta!Buatkan kami keponakan ya Kak",ucap Santi kini dengan tatapan memohon pada sang kakak tersayangnya.
"Cih,tidak sudi aku memiliki bayi dari rahimnya",batin Fatih dengan pandangan jijik menatap Fathiya.Sementara Fathiya yang ditatap Fatih tampak bergidik ngeri karena tahu akan maksud dari mata tajam suaminya tersebut.
"Ma,bersabarlah!Kalau udah saatnya pasti mereka akan memberikan cucu",peringat Aditya sambil mengusap lengan istrinya dengan lembut.Ia tidak ingin ada keributan di meja makan keluarganya hanya karena masalah cucu.Dan satu hal yang ia yakini dari putranya yakni putranya belum bisa menerima Fathiya sebagai istrinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments