"Mas aku udah siapin baju kantor.Dipakai ya",ucap Fathiya di pagi itu.Meskipun sering di acuhkan oleh Fatih,Fathiya berusaha ikhlas menjalani hidupnya.Saat ini surganya ada pada suaminya.Sekeras apapun sang suami,Fathiya tetap akan menggapai ridho suaminya.Tak perduli bila dia akan makan hati setiap hari.Karena Fathiya menyadari akan ketidak sempurnaannya.Fatih pasti merasa malu memiliki istri sepertinya,batin Fathiya.Seandainya dulu,ia menolak perjodohan yang ditawarkan oleh Nek Nirmala mungkin semuanya tidak akan seperti ini.Tapi,bukankah nasi telah menjadi bubur?
"Minggir",bentak Fatih agar Fathiya pergi dari hadapannya.Bukannya memakai baju yang telah disiapkan Fathiya,Fatih malah justru memilih bajunya sendiri di lemari pakaiannya.Menurutnya selera Fathiya sangat norak hingga ia merasa enggan untuk memakai apapun yang dipilihkan oleh Fathiya.
"Sabar Fathiya",batin Fathiya pada diri sendiri.Siapa lagi yang akan memberi kekuatan selain dirinya sendiri di tengah kebencian suaminya.
"Apa lihat-lihat pergi sana!",bentak Fatih lagi entah untuk yang kesekian kalinya.Laki-laki itu sangat membenci Fathiya,hingga melihat wajahnya saja rasanya begitu enggan.
Fathiya menghela nafas panjang,mengenyahkan segala rasa sakit atas perkataan suaminya yang acap kali membencinya.
Dengan langkah pincang,Fathiya keluar dari ruangan kamar Fatih menuju dapur.Fathiya berinisiatif membuatkan segelas kopi untuk Fatih karena dulu Nek Nirmala sempat mengatakan tentang kebiasaan Fatih yang sering menyantap kopi dan roti bakar sebelum berangkat kerja.
Seusai menyeduh kopi,Fathiya mengambil beberapa potong roti tawar yang ada di lemari pendingin.Ia memanggangnya di teflon dan mengoleskan selai coklat kacang kedalam roti tersebut.
"Kata nenek kamu menyukai selai coklat kacang,semoga kali ini kamu suka mas",gumam Fathiya pada diri sendiri.Ada rasa sesak dihatinya,rasanya dia sudah tidak sanggup lagi menjalani pernikahan tanpa cinta ini.Lebih tepatnya,hanya dirinya sendiri yang mencintai Fatih.Yah,Fathiya memang sudah menjatuhkan hatinya pada sang suami.Bukan tanpa alasan,itu semua karena hanya Fatih,laki-laki yang terbiasa di lihat dan berinteraksi dengan Fathiya selama setahun ini.
Tap....Tap...
Suara kaki suaminya di anak tangga,cukup mampu mengembalikan kesadaran Fathiya.Buru-buru Fathiya meletakkan kopi dan roti bakar yang telah ia masak di meja makan.
"Mas aku buatin sarapan,dimakan ya!",pinta Fathiya dengan tatapan memohon pada sang suami.
"Tidak!Aku tidak ingin menyentuh makanan dari wanita menjijikkan sepertimu",sinis Fatih yang kembali membuat dada Fathiya begitu sesak dan nyeri.
Tanpa perduli dengan kesakitan yang dialami oleh Fathiya,Fatih segera pergi dari rumahnya dengan membanting kursi terdekatnya sekeras-kerasnya hingga membuat Fathiya berjengkit kaget.
"Jijik kenapa mas?Bahkan aku sudah mencuci tangan beberapa kali sebelum masak tadi",Fathiya masih berupaya membujuk sang suami.
"Diam!Siapa kamu berani mengatur saya?Asal kamu tahu aku tidak akan sudi hanya sekedar makan dari tangan kotormu itu",bentak Fatih dengan suara tinggi.Bahkan,suaranya memekak di gendang pendengaran Fathiya.
Jleb,
Hati Fathiya sesak karena bentakan yang dilayangkan oleh Fatih.Dulu,sewaktu masih gadis,dirinya tidak pernah dibentak ataupun diperlakukan kasar oleh orang tuanya.Dan kesakitan itu mulai ia rasakan,saat bersama dengan suaminya,Fatih.Miris sekali hidupnya yang sekarang.
"Ya Tuhan tolong kuatkan aku",pinta Fathiya dalam doanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Windarti08
maaf Thor, sekedar masukan, sebaiknya setelah tanda baca titik ataupun koma diberi spasi, biar lebih enak dibacanya 🙏
2023-03-10
0