Fatih mengerjapkan matanya saat matahari mulai menyingsing,di atas sofa yang letaknya tak jauh dari dapur.Ada selimut tak terlalu tebal yang membungkus tubuhnya semenjak semalam.Keningnya mengernyit,begitu merasakan sesuatu yang basah di keningnya.
Tangannya segera meraih kain basah yang sedang bertengger di keningnya tersebut.Pandangannya mulai mengitari ruangan,perhatiannya pun teralihkan pada seorang wanita yang sedang berkutat di dapur.
Ia mulai mengingat potongan dari potongan kejadian semalam.Sepulang dari kantor,ia begitu kelaparan.Banyaknya pekerjaan tanpa sengaja membuatnya melupakan makan malamnya.Perutnya begitu melilit,kemudian ia memutuskan ke dapur usai membersihkan tubuh di kamar mandi.Biasanya sang istri membuat berbagai jenis makanan untuk menyambut pulangnya dari kantor meskipun ia sama sekali tak pernah menyentuh masakan yang dibuat oleh istrinya.Namun karena terlalu lapar,Fatih ingin makan apapun yang ada di ruang makan.Namun,mendapati tak ada makanan disana tubuh Fatih menjadi lemas.Ia lupa kalau dia punya penyakit magh.Benar saja,karena terlalu memflosir tenaganya tanpa asupan makanan yang cukup,tiba-tiba saja kepala Fatih sangat pening,pandangannya berputar-putar.Dan ia pun memutuskan duduk di salah satu kursi di meja makan agar rasa pusingnya sedikit berkurang.Tanpa terasa,ia tertidur pulas disana.
Diam-diam Fatih mengamati segala gerakan yang sedang dilakukan wanita itu.Meskipun ada masalah dengan kakinya,Fatih melihat gerakan cukup cepat dan gesit saat Fathiya memasak disana.Fathiya begitu terampil dalam hal memasak.Dan,ini baru disadari oleh Fatih.
'Apa dia yang merawatku semalam?',monolog Fatih dalam hati.Satu sisi hatinya merasa trenyuh dengan sisi baik Fathiya yang terlihat tulus.Dia bahkan mau membantunya pindah ke sofa tanpa mengganggu tidurnya.
"Mas Fatih sudah bangun?",tanya Fathiya dengan senyum termanis dari bibirnya begitu melihat suaminya sedang sibuk memandanginya.
"Iya",
"Aku buatin bubur dan teh hangat untuk Mas Fatih",lanjut Fathiya untuk menutupi rasa groginya karena merasa ditatap oleh sang suami sedemikian rupa.
"Terima kasih",sahut Fatih tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis yang berstatus istrinya tersebut.Fathiya cengo.Ia mengira pendengarannya bermasalah saat mendengar ucapan terima kasih dari sang suami untuk pertama kalinya,apalagi diucapkan dengan sangat lembut.
"Mas Fatih sarapan ya!Semalam Mas demam",Fathiya menunjukkan perhatiannya pada sang suami.Usai meletakkan semangkuk bubur di meja yang ada di dekat Fatih,Fathiya segera beranjak dari hadapan laki-laki itu.Fathiya sadar kalau suaminya tidak suka melihat wajahnya.Untuk itulah,ia berniat ingin membersihkan dapur usai ia gunakan untuk memasak.
"Kamu mau kemana?",tanya Fatih saat Fathiya hendak beranjak dari posisinya di depan Fatih.
"Mau ke dapur Mas!Mau bersih-bersih",jawab Fathiya kikuk.Pasalnya mereka berdua tak pernah berinteraksi sama sekali.
"Bisa temani aku makan?Kamu suapi aku sebentar!",pinta Fatih sedikit ragu.
"Hah?",
"Duduklah disini sebentar!Suapi aku!",ulang Fatih dengan tatapan memohon.
Tanpa ragu lagi,Fathiya mendekat ke arah suaminya.Ia duduk persis di samping sang suami dengan berdebar-debar dan jantung tak karuan.Ia mengambil semangkuk bubur yang ia letakkan di meja tadi,dan kemudian mengambil sesendok bubur yang telah di tiupinya kemudian ia arahkan ke arah mulut Fatih.
"Not bad",celetuk Fatih dengan senyum di bibirnya saat mendapatkan suapan pertamanya.
"Heh?",Fathiya tersentak saat mendengar celetukan dari suaminya.
"Rasanya tak terlalu buruk",jawab Fatih selanjutnya.
"Mas suka?",tanya Fathiya.
"Iya!Cukup enak di lidahku",jawab Fatih apa adanya.
"Syukurlah kalau Mas suka",jawab Fathiya dengan ekspresi bahagia.Suapan demi suapan ia berikan pada Fatih,dan pria itu tak menolaknya sama sekali.
Tiba-tiba ada suara datang menghampiri mereka berdua.
"Ehm....Maaf Bos,Nona saya masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu soalnya tadi pintu apartemen sudah sedikit terbuka saat saya hendak masuk",sapa Dirga saat melihat tingkah pasangan di depannya ini.Dalam hati,ia senang karena perlahan-lahan Fatih mau menerima istrinya.
"Tidak apa-apa",jawab Fatih dengan wajah datar,sementara wajah Fathiya sudah memerah.
"Bos sakit?",tanya Dirga begitu melihat wajah pucat dan sayu dari wajah bosnya tersebut.
"Iya!Hari ini saya libur satu hari!Urusan kantor saya serahkan sama kamu",
"Baik Bos!Ngomong-ngomong gimana rasanya di urus sama istri Bos?Senang kan?", sindir Dirga sedikit berbisik pada Fatih usai Fathiya pergi ke arah dapur.
"Hentikan omong kosongmu",balas Fatih dengan kesal.Dirga tak perduli dengan kemarahan bosnya.Malah ia senyum-senyum tak jelas.
"Jangan galak-galak Bos nanti Non Fathiya takut sama Bos!Bukankah Bos saat ini begitu membutuhkan perhatiannya?",balas Dirga.
"Sialan kamu",umpat Fatih pada asisten yang dirasanya kurang ajar kepadanya tersebut.
"Selamat berduaan bos seharian!Manfaatkan kesempatan yang ada!Saya ke kantor dulu mengurus kerjaan disana ",canda Dirga sebelum beranjak meninggalkan bosnya yang sudah memasang wajah masam padanya.
"Dasar asisten kurang waras.Bisanya cuman kepo aja masalah orang",rutuk Fatih dengan kesal.
Sementara Fathiya yang tidak sengaja mendengarkan obrolan keduanya,tersenyum dalam hati.Benar yang ia pikirkan,rupanya suaminya tidak sejahat yang ia pikirkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Neneng cinta
luluh jg sm perhatian yg tulus mah ya👍🏼😁
2023-05-23
0