Kesenangan Sementara

Malam itu,Erlina meminta putranya agar menginap di kediaman Pratama karena waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam.Meskipun pada awalnya,ada penolakan dari sang putra,namun akhirnya Fatih luluh juga karena permintaan langsung dari sang papa.Selama ini memang hanya Aditya yang bisa mengendalikan Fatih.Seberapa keras sang putra,namun bila sudah berhadapan dengan Aditya,Fatih tak akan melawan ataupun membantahnya.Hal ini karena semenjak dini Fatih selalu menjadikan Sang Ayah sebagai Role model dalam hidupnya.

Luluhnya Fatih tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Erlina,Sinta,Santi dan juga Fathiya.Keempat perempuan itu memanfaatkan kesempatan yang ada dengan mengobrol santai di ruang keluarga karena para lelaki sedang membicarakan masalah bisnis di ruang kerja Aditya.

Fathiya sangat terhibur bila sudah masuk ke rumah ini.Rasanya beban hidupnya sedikit berkurang,karena ada duo wanita jahil yakni adik suaminya dan juga mama papa mertua yang amat menyayanginya dan tak akan segan-segan membelanya bila Fatih memarahinya.

"Kakak udah ada tanda-tanda belum?Kapan nih aku punya ponakan?",rengek Sinta yang tengah memeluk salah satu pergelangan lengan Fathiya karena posisi Fathiya tengah diapit oleh kedua saudara kembar suaminya disisi kanan dan kirinya.

"Belum",jawab Fathiya santai.Lagian bagaimana mungkin dia hamil kalau suaminya saja jijik dengannya,batin Fathiya.

"Kalian kan udah lama nikah Kak,pasti udah begitu kan?Gimana rasanya kak",kali ini pertanyaan nyeleneh di lontarkan oleh Sinta,gadis itu rupanya cukup blak-blakan dalam mengungkapkan keingin tahuannya karena saat ini usianya juga sudah menginjak remaja.

"Ya begitulah",jawaban singkat Fathiya tentunya menjadi tanda tanya besar bagi Sinta dan Santi.Namun bagaimana menjelaskannya,Fathiya sendiri juga bingung menjelaskannya karena ia memang belum pernah mengalaminya.

Erlina yang seakan tahu dengan kegugupan sang menantu,segera membantu Fathiya dari pertanyaan aneh dari kedua putrinya.Meskipun Fathiya tidak pernah terbuka kepadanya,namun Erlina bisa menangkap sorot kesedihan dari mata Fathiya.Ada banyak lingkaran hitam di bawah mata sang menantu yang menandakan ia sering menangis selama ini.

"Kalian ini apa-apaan sih?Tanya-tanya begitu pada Kakak ipar kalian!Ga malu apa",protes Erlina pada kedua putrinya yang jahil.

"Enggak Ma",jawab Sinta dan Santi secara serentak hingga kening mereka berdua di sentil oleh telunjuk jari Erlina.

Sedangkan Fathiya hanya terkekeh kecil usai melihat tingkah kedua adik iparnya yang dirasanya absurd.

"Aduh Ma...!Sakit tau",ucap Sinta seraya mengusap keningnya yang sedikit sakit akibat ulah mamanya.

"Udahlah,kalian berdua bobok sana!Ingat besok kalian ujian!",peringat Erlina pada kedua anak kembarnya.

"Tapi Ma...",

"Tidak ada tapi-tapian",ujar Sang Mama yang memiliki sifat tak suka dibantah.Akhirnya dengan langkah gontai,kedua adik ipar Fathiya itu mulai memasuki kamar masing-masing meskipun di sepanjang perjalanan mereka berdua tak henti-hentinya menggerutu karena kesal.

Usai kepergian kedua putrinya,Erlina segera mendekati Fathiya,dan ingin bicara dari hati ke hati.

"Kamu ga papa kan Sayang?Kalau ada apa-apa cerita ya sama Mama Papa",ujar Erlina yang tiba-tiba memeluk tubuh Fathiya.Rambut Fathiya di usap Erlina dengan lembut,seolah memberi kekuatan pada Fathiya agar bisa sabar dan kuat menghadapi putranya.

"Aku ga papa Ma",jawab Fathiya.Sebenarnya ia tidak ingin menangis,namun entah kenapa hanya karena perlakuan mamanya,ia pun turut menangis.Menangis karena ketulusan Erlina terhadap dirinya.

"Mama tahu kamu tidak baik-baik saja Nak!Katakan pada Mama apa Fatih selama ini memperlakukanmu dengan buruk?",

"Tidak Ma",

"Apa Fatih sering membentakmu",

"Tidak Ma?"

"Apa Fatih sering melukai perasaanmu"

Lagi-lagi Fathiya menggeleng.Entahlah,kenapa ia tidak bisa mengungkapkan kebenaran tentang perilaku sebenarnya sang suami.Mungkin,cinta telah membutakan akal sehatnya.

Episodes
1 Takdir Yang Malang
2 FLASHBACK MASA LALU
3 Dibenci Suami
4 Sampai Di Titik Lelah
5 Dinginnya Suamiku
6 Makan Malam Keluarga Pratama
7 Permintaan Cucu Dari Erlina
8 Kesenangan Sementara
9 Akting Suami
10 TERBUAI
11 Sikap Fatih Yang Berbeda
12 Berbohong Pada Orang Tua
13 Bukan Orang Terkuat
14 Mengurus Suami
15 Hanya Upik Abu
16 Kunjungan Menyebalkan
17 Jangan Salah Paham
18 Ajakan Fatih
19 Makan Malam Bersama
20 Kembalinya Maya
21 Untuk Pertama Kalinya
22 Penyesalan Fatih
23 Saling Menghindar
24 Bertemu Orang Asing
25 Usaha Yang Sia-Sia
26 Memperbaiki Kesalahan
27 Salah Paham
28 Pura-Pura Mesra
29 Saran Berobat
30 Ke Mall Bersama
31 Pertemuan Tak Terduga
32 Hampir Menyerah
33 Pertengkaran Fatih dan Maya
34 Pesan dan Keinginan Fathiya
35 Kekecewaan Orang Tua Fathiya
36 Rasanya Kehilangan Istri
37 Kemarahan Seorang Ibu
38 Secercah Harapan
39 Tak Dapat Bertemu
40 Menolak Perpisahan
41 Tujuh Bulan Kemudian
42 Calon Jagoan Fathiya
43 Kabar Bahagia
44 OTW Ketemu Istri
45 Permintaan Maaf Fatih
46 Sentuhan Tangan Calon Ayah
47 Usaha Fatih
48 Penjelasan Fatih
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 65
67 Bab 66
68 Bab 67
69 Bab 68
70 Bab 69
71 Bab 70
72 Bab 71
73 Bab 72
74 Bab 73
75 Bab 74
76 Bab 75
77 Bab 76
78 Bab 77
79 Bab 78
Episodes

Updated 79 Episodes

1
Takdir Yang Malang
2
FLASHBACK MASA LALU
3
Dibenci Suami
4
Sampai Di Titik Lelah
5
Dinginnya Suamiku
6
Makan Malam Keluarga Pratama
7
Permintaan Cucu Dari Erlina
8
Kesenangan Sementara
9
Akting Suami
10
TERBUAI
11
Sikap Fatih Yang Berbeda
12
Berbohong Pada Orang Tua
13
Bukan Orang Terkuat
14
Mengurus Suami
15
Hanya Upik Abu
16
Kunjungan Menyebalkan
17
Jangan Salah Paham
18
Ajakan Fatih
19
Makan Malam Bersama
20
Kembalinya Maya
21
Untuk Pertama Kalinya
22
Penyesalan Fatih
23
Saling Menghindar
24
Bertemu Orang Asing
25
Usaha Yang Sia-Sia
26
Memperbaiki Kesalahan
27
Salah Paham
28
Pura-Pura Mesra
29
Saran Berobat
30
Ke Mall Bersama
31
Pertemuan Tak Terduga
32
Hampir Menyerah
33
Pertengkaran Fatih dan Maya
34
Pesan dan Keinginan Fathiya
35
Kekecewaan Orang Tua Fathiya
36
Rasanya Kehilangan Istri
37
Kemarahan Seorang Ibu
38
Secercah Harapan
39
Tak Dapat Bertemu
40
Menolak Perpisahan
41
Tujuh Bulan Kemudian
42
Calon Jagoan Fathiya
43
Kabar Bahagia
44
OTW Ketemu Istri
45
Permintaan Maaf Fatih
46
Sentuhan Tangan Calon Ayah
47
Usaha Fatih
48
Penjelasan Fatih
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 65
67
Bab 66
68
Bab 67
69
Bab 68
70
Bab 69
71
Bab 70
72
Bab 71
73
Bab 72
74
Bab 73
75
Bab 74
76
Bab 75
77
Bab 76
78
Bab 77
79
Bab 78

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!