Fathiya menatap dirinya di cermin,sejauh apapun ia berdandan,Fathiya pikir ia tak akan pernah mampu menggapai hati suaminya.Untuk itulah,Fathiya berupaya tampil sederhana saja alias tidak ingin neko-neko.
Malam itu,Fathiya hanya mengenakan terusan selutut,mengoleskan bedak tipis pada wajahnya dan juga lipstik samar sebagai perona merah pada bibirnya agar tak terlihat pucat.Penampilan sederhana seperti ini sebenarnya cukup membuat aura kecantikan Fathiya terlihat.Namun sayang selama ini Fatih tak pernah melihatnya sama sekali.
Waktu masih menunjukkan pukul setengah delapan malam,berarti Fathiya masih memiliki waktu lagi selama setengah jam.Fathiya memutuskan untuk pergi ke ruang tengah sembari menunggu kedatangan Fatih.
"Aku tunggu disini saja,agar Mas Fatih tidak menunggu lama di mobil nanti",gumam Fathiya pada diri sendiri.
Fathiya menyalakan TV dan memilih stasiun TV berlogo ikan terbang karena saat itu sedang menampilkan akademi dangdut kesukaannya.Kocaknya pembawa acara dan juga juri cukup membuat Fathiya terhibur.
Tak lama kemudian,bel rumahnya berbunyi.Fathiya segera mematikan televisi menggunakan remote control,dengan langkah tertatih Fathiya kemudian menuju ke arah pintu utama miliknya untuk membukakan pintu.
Ceklek,
Pintu terbuka dan disana ada Dirga.
"Nyonya,Tuan Fatih sudah menunggu Anda di mobil",seru Dirga pada Fathiya.
"Iya Dirga,terima kasih",jawab Fathiya dengan sopan.
Nona bisa ke mobil terlebih dahulu,biar saya yang mengunci rumah dan memastikan semuanya aman",instruksi Dirga pada Fathiya yang segera dibalas dengan anggukan oleh istri tuannya tersebut.
Dengan perlahan,Fathiya mulai membuka pintu mobil.Disana rupanya Fatih sedang tidur dengan menyenderkan pundaknya di jok yang sedang didudukinya.Fathiya merasa kasihan,pasti suaminya kelelahan.
Tanpa menunggu perintah,Fathiya segera memasuki mobil tersebut.Ia mengambil tempat duduk di samping Fatih,sementara di depan sudah ada Dirga yang akan menyetir mobil yang dikendarai mereka bertiga.
"Sudah siap Nona?",tanya Dirga sebelum mereka berangkat.Ia memastikan apakah istri tuannya sudah memakai seat belt apa belum.
"Iya Ga,kita berangkat saja kasihan yang ada di rumah bila terlalu lama menunggu kita",jawab Fathiya.
Sekilas Fathiya melirik suaminya.Di sana sang suami masih tertidur pulas.Meski begitu,Fatih terlihat sangat tampan.Rambutnya yang sedikit berantakan memiliki daya tarik tersendiri,kulit wajah yang sangat putih,wajahnya manis,hidung yang mancung dan memiliki jakun yang cukup menonjol di lehernya.Selama setahun lebih menjadi istrinya,bagaimana mungkin Fathiya tak jatuh cinta pada sang suami.
"Astaga....mikir apaan kamu Fa...Sadar Woy....Kamu ga boleh jatuh cinta terlalu dalam pada suamimu sendiri entar kalau sakit kamu sendiri yang akan merasakannya",batin Fathiya yang berperang melawan perasaannya.
Fathiya pun membalikkan wajahnya dari Fatih,dan fokusnya kini teralih pada jalanan yang dilaluinya saat ini.
Selama perjalanan,hanya keheningan diantara mereka bertiga.Tak ada yang berani bersuara.Sementara Fatih yang ada disampingnya,hanyalah pura-pura tidur semata.Tak membuka matanya karena tak ingin banyak berinteraksi dengan istri yang di bencinya tersebut.
Sesampainya di kediaman Pratama,
"Nona,silahkan Anda keluar mobil terlebih dahulu!Biar saya yang membangunkan Tuan",ucap Dirga yang tentunya langsung di setujui oleh Fathiya.Tak lama setelahnya,Fatih nampak keluar dari mobil dengan rambut yang sudah lebih rapi dari sebelumnya.
Fatih dan Fathiya berjalan beriringan,sementara Dirga ada di belakang mereka.Sesekali Fatih memang harus menghentikan langkah untuk menyamai langkah istrinya.
"Eh kalian sudah datang,sini Nak Mama kangen banget sama kalian",heboh Erlina seraya memeluk anak dan menantunya secara bergantian.Wanita paruh baya yang masih terlihat sangat cantik itu memeluk Fathiya dengan penuh rasa rindu.
"Apa kabar Sayang?",sapa Erlina
"Baik Ma",
"Hai Kak!Kakak ga kangen kita ya?",sapa Sinta dan Santi,kedua adik kembar Fatih yang kini berusia sekitar 12 tahun.
"Kangen kok...Makanya kita kesini",jawab Fathiya seraya memeluk mereka satu persatu.
Kemudian Fathiya beralih mencium tangan papa mertuanya,Aditya Pratama yang sedari tadi hanya menyaksikan kehebohan istri dan kedua anak kembarnya,begitu pula dengan Fatih dan Dirga.Suasana di rumah itu terasa sangat hidup bila ada Fathiya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Windarti08
pertanyaannya, knapa nenek Nirmala dan ortunya Fatih menjodohkan dengan Fathiya yang jelas-jelas maaf 'cacat', padahal Fatih tergolong tampan dan mapan, dari keluarga berada pula. apa keistimewaan Fathiya hingga keluarganya kekeh menjodohkan Fatih dengannya?
dan apa kaki Fathiya yang pincang bisa diobati atau cacat permanen?
2023-03-10
1