BAB 20

Sebastian membuka mulutnya, perlahan ia mengucapkan sesuatu.

"Sus ter, kau tak bersalah." ucap Sebastian dengan susah payah.

Nandini mengembangkan senyumnya begitu melihat pasien yang ia rawat bisa berbicara.

"Alhamdulillah. Pak Tian sudah bisa berbicara."

Nandini memanggik Dokter untuk memeriksa Sebastian. Dokter itu begitu terkejut melihat perkembangan Sebastian yang begitu cepat.

"Ini sebuah anugerah dari Yang Maha Kuasa, Bapak baru menjalani beberapa terapi dan pengobatan, tapi saraf di bagian wajah Bapak bisa pulih dengan lebih cepat. Semoga ini menjadi awal yang lebih baik ya Pak." ucap Dokter spesialis.

Rafael yang baru saja tiba di Indonesia mendapatkan kabar dari Mbok Itoh, jika Tuan nya dibawa ke Rumah Sakit. Sehingga dari bandara Rafael langsung menuju ke Rumah Sakit. Sebastian menceritakan segalanya yang dilakukan Clarissa dan juga Raymond.

"Fa gue belum bisa bergerak seperti dulu lagi, tapi gue udah gak tahan ngelihat kelakuan Clarissa. Gue pikir dia hanya selingkuh di belakang gue, tapi nyatanya dia terang-terangan bermesraan dengan Raymond di depan gue. Bahkan hari ini mereka berdua berniat membunuh gue Fa, mereka mau kuasain semua aset. Tolong urus mereka, gue belum bisa apa-apa." ucap Sebastian di atas ranjang dengan meneteskan air mata.

Nandini membulatkan kedua matanya tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Dengan wajah ketakutan ia menjelaskan jika dirinya yang dituduh meracuni Sebastian. Rafael menenangkan Nandini, dan meyakinkan jika kejadian seperti ini tak akan terulang lagi.

"Saya akan melaporkan kasus ini pada pihak yang berwajib. Apa yang dilakukan mereka sudah menjurus ke kejahatan."

"Tapi Fa, bagaimana dengan bayi kecil itu? dia pasti masih sangat membutuhkan ibu nya."

"Tian lu gak bisa diem terus menghadapi Clarissa. Lagipula selama ini dia gak pernah ngurus anaknya. Gue juga ragu kalau Stefani darah daging lu."

Mbok Itoh datang dengan menggendong Stefani, ia menceritakan segalanya yang selama ini ia lihat.

"Saya di ancam Nyonya untuk tidak mengatakan apa-apa. Saya terpaksa tutup mulut karena mereka mengancam saya Tuan. Jika saya mengadu, saya akan dipecat dan cucu saya akan dicelakai." jelas Mbok Itoh dengan mata berkaca-kaca.

"Jadi selama ini Mbok Itoh tahu hubungan gelap mereka? lalu Stefani ini anak siapa Mbok?" bentak Rafael dengan nada suara tinggi.

Ternyata diluar sana Raymond mendengar semua perbincangan mereka. Raymond ketakutan dan berniat melarikan diri, karena tak ingin masuk penjara dengan tuduhan meracuni Sebastian. Berulang kali Raymond berusaha menghubungi Clarissa melalui panggilan telepon. Tapi tak ada satupun panggilan nya yang diterima.

"Persetan denganmu lah wanita bodoh, karena kau tidak becus membunuhnya sekarang kondisi nya malah lebih baik. Bisa-bisa aku di jebloskan dalam penjara, lebih baik aku segera kabur dari sini."

Ia membawa kabur mobil Sebastian, dan di tengah-tengah perjalanan. Ia memiliki pikiran jahat untuk mengambil barang berharga di rumah Sebastian.

"Jika aku tak dapat menguasai harta nya, setidaknya aku akan menguras barang berharga nya." batin Raymond di dalam hatinya.

Sementara Raymond pergi ke rumah Sebastian. Clarissa yang tahu apa-apa datang ke Rumah Sakit setelah mendengar kedatangan Rafael. Clarissa tak tahu jika Sebastian sudah bisa berbicara, dan menceritakan segalanya pada Rafael. Tanpa dosa Clarissa berlari menghambur ke pelukan Sebastian yang terbaring di atas ranjang. Ia melakukan drama sebagai istri yang sangat mencintai suaminya.

"Mas maafkan aku yang gak bisa selalu ada buat kamu. Aku gak tahu siapa yang tega ngeracunin kamu Mas, tapi aku akan berusaha mencari tahu dan menjebloskan nya ke dalam penjara." ucap Clarissa di hadapan semua orang.

"Kalau gitu kamu dan selingkuhan mu itu harus bersiap-siap membusuk di dalam penjara." kata Sebastian dengan nafas yang berderu kencang.

Terlihat Clarissa terkejut mendengar Sebastian sudah bisa berbicara. Ia menggelengkan kepala berulang kali, seakan tak percaya dengan apa yang baru saja ia lihat.

"Risa, gue gak nyangka lu sejahat itu. Apa yang kurang dari Sebastian, sampai-sampai lu tega selingkuh sama orang lain. Bahkan lu sekongkol buat ngebunuh Tian. Lu udah benar-benar keterlaluan Sa." ucap Rafael dengan nada suara tinggi.

Seakan tahu jika dirinya akan dijebloskan ke penjara. Clarissa berusaha melarikan diri dari Rumah Sakit itu. Ia berlari dengan cepat setelah tahu kalau kedoknya sudah diketahui semua orang.

"Pak tolong tutup semua pintu keluar masuk di Rumah Sakit ini, dan tangkap perempuan itu sekarang juga!" seru Rafael dengan menunjukan jari ke arag Clarissa.

Seisi Rumah Sakit jadi gempar, karena ulah Clarissa. Semua Satpam berpencar ke berbagai arah supaya lebih mudah menangkap Clarissa, yang sekarang entah bersembunyi dimana.

...Bersambung....

Terpopuler

Comments

yuli Wiharjo

yuli Wiharjo

lari dia

2022-12-04

0

Else Widiawati

Else Widiawati

mudah2an tuh gantian si reymond yg kecelakaan... greget aku sama dia

2022-11-26

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!